NovelToon NovelToon
Si Kembar La-Bin (Laras-Bintang)

Si Kembar La-Bin (Laras-Bintang)

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Genius / Keluarga / Chicklit
Popularitas:880.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nike Julianti

Karyaku yang ke 15, ga kerasa ya... Alhamdulillah

Lanjutan cerita Laras ma Bintang, menceritakan kedua anak kembarnya. Si ceriwis Zara dan tentunya si pendiam Zayd, tak lupa dengan anak-anak dari saudara dan para sahabat Laras dan Bintang.

Di cerita ini ga lepas peran orang tuanya ya, karena peran Laras tentunya sangat penting untuk dunia Mafia nya.

Semoga karya ini, diterima dengan baik. Aamiin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beshalil Jay, Beshalil

"Kak Ken benar-benar sudah meracuni putra putriku." gumam Laras, Bintang terkekeh pelan.

Bintang merangkul pinggang Laras dan menariknya, agar duduk rapat dengannya.

"Ck" Laras menoleh dan menatap tajam sang suami, Bintang hanya mengangkat kedua bahunya.

"Ayo tita mulai Zala" ajak Zayd, Zara mengangguk

Semua orang terdiam, mereka fokus melihat apa yang akan dilakukan oleh Zara. Zara kembali mengotak-atik tab miliknya. Beberapa anak buah Laras, hanya bisa berdecak kagum dengan kejeniusan kedua anak bosnya tersebut.

Di layar beberapa LED, yang ada di sekitar mereka. Terpampang nyata pergerakan bom, yang berbentuk serangga capung tersebut. Deri dan rekannya diminta untuk memasang beberapa kamera, di beberapa titik. Agar Zara, bisa melihat kekurangan atau minus pada benda ciptaannya.

Serangga buatan itu bergerak, sesuai pergerakan Zara yang menggeser kursor di tab nya. Di layar menampilkan semua itu, semua orang fokus pada benda segi panjang tersebut. Sampai dimana capung itu masuk ke dalam sebuah kotak, yang sudah di sediakan oleh Deri.

"Bukankah itu benda yang kamu dapatkan dari lelang tiga hari yang lalu?" tanya Laras, Zara mengangguk

"Iya bubun, Zala meminta om Deli membuat itu. Talena tetuatannya yan lebih besyal dali pada 1000 baja, Zala pesalanan tehebat apa bom duatan Zala." jawab Zara, dengan matanya yang fokus pada layar

"Penasalan Zala" koreksi Zayd

"Iya itu, pelasanan." Zayd menghembuskan nafasnya kesal, Laras terkikik tertahan

"SSSTTT" Laras langsung diam, kembali ia fokus pada layar.

Setelah Zara menekan enter, tak lama.

DUAAARRR

Meski bom itu ada di dalam grafena, namun suara ledakan itu tak bisa teredam dengan baik. Bumi yang mereka pijak pun, terasa bergetar. Bahkan benda tersebut, kini terlihat hancur berkeping-keping. Deri benar-benar tercengang di buatnya, ia sik sak shock melihat yang terjadi di dalam layar.

'Benar-benar bocah berbahaya, berani berkhianat. Maka nyawa jadi taruhannya, monster' ucap Deri dalam hati, ia bergidik ngeri

"WOOAAAAAHHHH... beshalil Jay, beshalil."

"Ck... belhasil Zala." Zara mengangguk, ia masih merasakan euforia keberhasilannya. Laras dan Bintang menggelengkan kepalanya, mereka benar-benar dibuat kagum.

"Bubun, yayah, lihat... beshalil bom duatan Zala. KELEEEEEENNN" ucap Zara kesenangan, Laras mengangguk. Zayd memutar malas kedua bola matanya, entah sampai kapan adiknya akan salah bicara.

"Kamu hebat sayang, sangaaaattt hebat. Adik Zayd juga, sangaaat hebat karena bisa membuat aplikasi-aplikasi yang tak terpikirkan oleh orang-orang dewasa." Zara dan Zayd merekahkan senyuman mereka, keduanya berlari dan memeluk kedua orang tuanya.

"Bubun, Zala nau labolato-lato" celetuk Zara tiba-tiba

"Hah?"

"Labolatolium matsutna"

"Ooohhh... bukankah sudah ada?" tanya Laras

"Nati di lumah nenek Ajen" Laras mengangguk setuju

"Apa ada yang kamu pikirkan lagi?" Zara mengangguk

"Zala inin buat obat pelumpuh, dalam bentut jalum sepelti detetif tonan." Laras dan Bintang saling tatap, tak lama mereka mengangguk

Zara dan Zayd tersenyum, mereka melakukan tos dengan kedua tangannya.

"Bagaimana bisa anak-anak terpikirkan hal tersebut, aku saja tidak. Nonton ya nonton saja, kenapa harus kepikiran untuk membuat hal yang mirip? Profesor yang mengenal Conan kan, membuat obat tidur dalam bentuk jarum. Kenapa anak kita, ingin membuat obat pelumpuh? " gumam Bintang

"Tontonan mereka yang mengajarkan, makanya harus selalu kita temani yah kalo anak-anak nonton. Takutnya Zara malah kepikiran buat bikin sesuatu, yang bisa menyerupai Rasengan atau Cidori. Sebaiknya anak-anak, jangan sampai di biarkan nonton film Naruto atau One Piece." balas Laras, sembari tatapannya mengarah pada kedua anaknya yang sedang berdiskusi.

Bintang menoleh, menatap sang istri. Tak lama ia mengangguk, entah bagaimana media yang akan di gunakan. Bila benar, kedua anaknya terpikirkan membuat yang di sebutkan oleh sang istri.

"Kamu benar bun"

.

.

Tak terasa, waktu kepindahan Laras dan keluarga telah tiba.

Zara menatap ke sekeliling kamarnya, tak lama ia menghembuskan nafasnya berat.

"Lasyana belat syetali belpisah denan tamal ini, apa yayah inda bisya bawa tamalna te luman nenek?" ucap Zara sedih

tok tok

"Zara sudah siap?" tanya sang ibu, Laras menyandarkan tubuhnya pada sisi pintu.

Zara berbalik, Laras bisa melihat kesedihan di mata sang putri. Laras menegakkan tubuhnya, ia melangkah masuk mendekati sang putri. Setelah di depan Zara, ia pun menurunkan tubuhnya. Sejajar dengan Zara, Laras mengusap lembut kepala putrinya.

"Nanti kalo liburan, kan bisa main ke sini. Zara sama Zayd sebentar lagi sekolah, kalo berangkat dari sini kejauhan sayang," ucap Laras memberikan pengertian pada Zara

"Tenapa bubun tama yayah, inda bitin syetolah di syini sajah? Nati talo Embel, dan laina cali-cali Zala dimana?" tanya Zara

"Ya kan ada om yang jagain, nanti Zara bisa ke sini kalo libur. Kalo bubun dan yayah bikin sekolah di sini, masa muridnya cuma Zara sama Zayd saja?" jawab Laras

"Tan ada Embel, White, Luca, Belek duga ada. Joko dimana? Joko tan masyih tesyil"

"Black, Zara. Bukan Belek, masa muridnya temen-temen tarung kamu semua. Yang ada gurunya pada lari ketakutan, aneh-aneh aja kamu ini. Zara mau bawa Joko?" Zara mengangguk cepat

Akhirnya Laras mengalah dengan nama Joko, pada singa putih milik Zara. Dari pada berdebat dan jadi panjang urusannya.

"Oke, tapi kalo Joko sudah besar. Kita bawa ke sini lagi ya, kasian nanti tetangga di sana pada takut." jelas Laras

"Tenapa halus di tembalitan? Janan di telualin, di tulung di lumah syaja. Jadi inda atan dandu tetanda, tapi bilal syaja talo Joko didit tetanda dulid." balas Zara, membuat kepala Laras terasa mau pecah.

Bagaimana bisa ia tau yang namanya tetangga julid, padahal ia jauh dari pemukiman. Pasti kakaknya lagi yang memberitahukan hal ini padanya..

"Kasihan dong, kalo masih kecil di kurung di rumah ga masalah. Tapi lain ceritanya kalo sudah besar, Joko pasti ingin bermain di alam bebas bersama teman-temannya." Zara terdiam cukup lama, tak lama ia menghembuskan nafasnya

"Baitlah" Laras tersenyum dan mencium gemas pipi Zara

"Ya udah yuk, yang lain udah nunggu di mobil." Zara mengangguk, Laras pun bangun.

"Danan tanen ya, nati Zala pulan talo libul syetolah." ucapnya pada kamar, Laras hampir saja tertawa. Ada-ada saja memang anaknya, yang satu ini.

Zara berbalik dan menggandeng tangan Laras, sesekali ia menoleh ke belakang.

.

.

"Lama syetali, apa saja yan tamu latutan di dalam sana?" gerutu Zayd

"Atu lepas lindu denan tamaltu, banat syetali tenanan di syana." jawab Zara lemas, Zayd yang melihat kakaknya tak semangat pun memilih untuk diam. Ia paham dengan kakaknya, yang merasa nyaman tinggal di sini. Tetapi ia juga menginginkan teman normal, bukan berteman kan hewan buas.

'Memangnya aku tarzan apa?' ucapnya dalam hati

Mobil yang membawa keluarga Laras pun, meninggalkan mansion besar di gunung tersebut. Hanya Joko yang di bawa, sedangkan yang lainnya di biarkan di sini. Ada beberapa penjaga dan anak buah Laras. Laras akan menjadikan mansion ini, sebagai markas barunya saja.

...****************...

Lagi bolong aja ini mah, besok ga usah ngarep. Karena aku belum nulis sama sekali😊

Jangan lupa like, komen, gift dan vote nya❤️❤️

...Happy Reading...

1
Retno Harningsih
lanjut
¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni
sedih, nyesek banget anak sekecil Zalika dpt siksaan yg begitu kejam 😢😫
semangat Zalika, kamu anak hebat, anak kuat yakin kamu pasti sembuh dan pulih Kembali..
nisa
moga aja zalika selamat😔
lanjutttt mak,,,,
Rita
alhamdulillah beres semua klo ma Zara
Faziana
Duh .. Zalika kasian banget deh!
Anjaninya jangan sampe trauma ya Thor. Zara emang the best 😀
Rita
bawa bawa aja plg pp bintang yg mencak2
Atik Kiswati
nyesek bgt bc nya.....
Lilis mulyati
klau dipenjara dan dihukum disna terlalu ringan Ra mnding lngsung jdi mainannya amber pasti seru bngt
Putri Laely
lanjut Thor
mama_im
parah banget ya, anak kecil ampe remuk gitu, dikira mi gemez kali ya 😤😤😤
mama_im
zalika maakk, si zara operasi naon? bedah otak? 🤣🤣🤣🤣🤣
Ela Jutek
udah bikin separah itu masih kau diemin tu manusia Ra, kasih Amber biar di cabik cabik biar mampus
Ela Jutek: ko jahat amat jadi orang mana anak kecil lagi
¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni: setuju kak, jangan di ksh ke amber kasih ke buaya aja biar langsung di makan
total 2 replies
Zea Rahmat
siksa aja tuh sundel bolong... kirain bandot tua bebas gitu aja😂😅
Titin Maryati
lanjut mbak 🙏🙏
Eka suci
benar Thor bnyk banget kekerasan pada anak bahkan dari keluarga sendiri juga bnyk
Dewi Etikawati
Satriya atau Ammar?
Srie Handayantie
rentenirr anda belum selesai itu sama zaraa 😏😏
Srie Handayantie
parahh juga itu penyiksaan , ditunggu tersiksa nya si Dajjal di penjara itu Makk 😬
Srie Handayantie
hooh bnerr Mak masih banyak wartosan eta dokter teh gera 🤭😅
Faziana
Dah lah ganti aja usahanya jualan cilor kesukaan neng Zara. Di jamin jadi bestienya neng Zara deh!!!
Daripada jadinrentenir malah babak belur sama Zara. Ayo neng Zara hapuskan demit pembunuh dan rentenir. /Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!