NovelToon NovelToon
Pangeran Sampah Yang Menyembunyikan Kemampuannya

Pangeran Sampah Yang Menyembunyikan Kemampuannya

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Akademi Sihir / Harem / Romansa / Menyembunyikan Identitas / Slice of Life / Barat / Light Novel
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Katsumi

Seorang pengguna roh legendaris, yang sepanjang hidupnya hanya mengenal darah dan pertempuran, akhirnya merasa jenuh dengan peperangan tanpa akhir. Dengan hati yang hancur dan jiwa yang letih, ia memutuskan mengakhiri hidupnya, berharap menemukan kedamaian abadi. Namun, takdir justru mempermainkannya—ia terlahir kembali sebagai Ferisu Von Velmoria, pangeran ketiga Kerajaan Velmoria.

Di dunia di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk menjalin kontrak dengan roh, Ferisu justru dikenal sebagai "Pangeran Sampah." Tidak ada roh yang mau menjawab panggilannya. Dipandang sebagai aib keluarga kerajaan, ia menjalani hidup dalam kemalasan dan menerima ejekan tanpa perlawanan.

Tetapi saat ia masuk ke Akademi Astralis, tempat di mana para ahli roh belajar tentang sihir, teknik, dan cara bertarung dengan roh, sebuah tempat terbaik untuk menciptakan para ahli. Di sana Ferisu mengalami serangkaian peristiwa hingga akhirnya ia menunjukkan siapa dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katsumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22 : Kalian Sudah Berusaha

Pertandingan semakin memanas, dan semua yang hadir di arena bisa merasakan ketegangan yang meningkat. Ternyata, kekuatan Sirius jauh lebih besar dari yang dibayangkan sebelumnya. Selama ini, dia telah menyembunyikan potensi sejatinya, tetapi kini dia menunjukkan kekuatan penuh yang dimilikinya, dan kelas 1-D terpojok di hadapan kemampuannya yang luar biasa.

Viana yang merasa terdesak akhirnya mengambil langkah terakhir. Dengan ekspresi serius, dia memanggil kedua roh kontraknya.

"Thunder Bird, Jormugar! Datanglah dan halau malaikat itu!" serunya dengan penuh keyakinan.

Maka, dengan kilatan cahaya dan energi yang menggelegar, Burung Petir yang kuat dan Naga Air yang besar muncul dari lingkaran sihir. Mereka langsung melesat ke arah Freya, roh malaikat bersayap putih milik Sirius, dengan kekuatan yang memadai untuk melawan.

Namun, sebelum kedua roh itu bisa mencapai tujuan mereka, Sirius bergerak cepat. Dengan gerakan penuh percaya diri, dia mengangkat tangannya ke atas, matanya bersinar dengan cahaya yang kuat.

"Aku menginginkan kekuatan cahaya, kekuatan yang bisa melenyapkan kegelapan," ujar Sirius dengan suara penuh tekad. "Dengan sumpah darah dan kontrak Kita, berubahlah menjadi pedang suci!"

Suasana arena menjadi hening sejenak, saat Freya, roh malaikat yang sebelumnya tampak agung dan besar, tiba-tiba bercahaya dengan teramat terang. Cahaya itu memancar ke segala arah, sebelum berubah menjadi partikel-partikel kecil yang bergerak menuju tangan Sirius. Sekejap kemudian, sebuah pedang suci muncul di tangan Sirius. Pedang itu berkilau dengan cahaya emas yang sangat kuat, memancarkan aura tak terkalahkan.

"Senjata roh?!" seru seluruh anggota kelas 1-D hampir bersamaan, terkejut dengan apa yang baru saja mereka saksikan. Bahkan para penonton di sekitar arena tidak bisa menahan kekaguman mereka.

Sirius kini memegang pedang suci dengan penuh percaya diri. Teknik yang digunakannya untuk menciptakan senjata roh begitu luar biasa. Itu adalah teknik tingkat tinggi yang hanya sedikit orang yang bisa kuasai. Teknik ini mengharuskan seseorang untuk terhubung dengan rohnya pada tingkat yang sangat dalam, hingga bisa menciptakan bentuk fisik dari roh tersebut dalam bentuk senjata yang sangat kuat.

Bahkan Viana yang memiliki keahlian besar dengan dua roh kontrak belum mampu menguasai teknik ini sepenuhnya. Ini menunjukkan betapa hebatnya Sirius dan betapa sulitnya pertarungan kali ini. Dengan pedang suci di tangannya, Sirius kini semakin siap untuk menghadapi kelas 1-D.

Viana, meskipun terpojok, tetap tidak menyerah begitu saja. Namun, dengan kekuatan baru yang dimiliki oleh Sirius, pertarungan ini menjadi jauh lebih berat dari yang pernah mereka bayangkan.

.

.

.

Pertarungan berlangsung begitu sengit, namun sangat jelas terlihat bahwa kelas 1-D kali ini terjebak dalam kesulitan yang tak terduga. Meskipun mereka berjuang sekuat tenaga dan bekerja sama dengan luar biasa, kekuatan Sirius yang luar biasa tampak tak terkalahkan. Dengan pedang suci yang tercipta dari kontrak rohnya dan kemampuannya yang luar biasa, Sirius benar-benar menguasai arena.

Erica, Viana, Licia, Markus, dan Selena memberikan perlawanan habis-habisan. Mereka melancarkan berbagai serangan gabungan, mencoba mengalahkan Sirius yang tampaknya tak tersentuh. Viana dengan kemampuan elemen petir dan airnya, Licia dengan angin dan teknik roh yang luar biasa, serta Erica dengan kekuatan esnya yang bisa membekukan musuh, semuanya melesatkan serangan demi serangan yang mematikan. Namun, pedang suci milik Sirius yang terbuat dari roh cahaya begitu kuat, mampu menahan dan memecah hampir semua serangan yang dilancarkan ke arahnya.

Markus yang mengandalkan kemampuan pedangnya sendiri, juga terdesak. Setiap kali ia mencoba menyerang, Sirius bisa dengan mudah menghindar dan membalas dengan serangan lebih kuat lagi. Selena yang berusaha mencari celah dalam pertempuran juga merasa kewalahan. Kekuatan Sirius begitu mematikan, seolah tidak ada ruang untuk mereka bernafas.

Namun, meskipun pertarungan ini terasa berat sebelah, mereka tak pernah menyerah. Semua anggota kelas 1-D berjuang dengan segenap hati mereka, saling membantu dan melindungi satu sama lain. Mereka tahu bahwa kemenangan tidak selalu datang dengan mudah, namun usaha mereka kali ini tampaknya tidak cukup untuk mengimbangi kehebatan Sirius.

Setelah pertarungan yang begitu lama dan melelahkan, akhirnya, setelah serangkaian serangan yang sangat kuat dan pertahanan yang kokoh, Sirius berhasil meraih kemenangan. Kelas 1-A keluar sebagai pemenang dalam pertandingan tersebut.

Suasana arena sunyi sejenak setelah pertandingan berakhir. Kelas 1-D, meskipun kalah, tetap merasa bangga karena mereka telah memberikan perlawanan terbaik. Sementara itu, Sirius yang berdiri tegak di tengah arena hanya tersenyum, tahu bahwa ia telah membawa kelasnya menuju kemenangan.

Ferisu, yang duduk di bangku penonton sejak awal, akhirnya menganggukkan kepalanya dengan senyum tipis. “Seperti yang kubilang, pertarungan anak-anak,” gumamnya sambil berpaling dan berjalan pergi dari arena, meninggalkan suasana yang penuh dengan tepuk tangan dan sorakan.

...----------------...

Ferisu duduk sendirian di bangku pojok kantin, menyendiri seperti biasa. Ia menikmati makanannya dengan tenang, meskipun pikirannya masih tertuju pada pertandingan yang baru saja terjadi. Kecepatan Sirius dan kekuatan yang ditunjukkannya membuat Ferisu merenung.

“Dulu, kemampuan seperti itu sudah menjadi hal yang biasa. Tidak ada yang istimewa,” pikir Ferisu dalam hati, membiarkan kenangan masa lalu mengalir begitu saja.

Sesekali, ia menatap sekeliling kantin, memperhatikan teman-teman sekelas yang masih sibuk berbicara dan tertawa setelah pertandingan. Namun, baginya itu semua terasa begitu jauh. Dunia sekarang berbeda. Orang-orang di sekitarnya sibuk mengejar kekuatan, sedangkan Ferisu hanya ingin menikmati hari-harinya dengan damai.

"Hmm... mungkin sudah saatnya untuk melupakan semuanya," bisiknya pelan, lalu menghela napas panjang. Ia menggoyangkan kepalanya, berusaha mengusir ingatannya yang datang tanpa diundang.

Makanan di hadapannya habis tak terasa. Ferisu memandang mangkuk kosong di meja, lalu bangkit dari tempat duduknya. Meskipun ia terlihat santai dan tenang, ada perasaan dalam dirinya yang belum bisa dijelaskan. Mungkin ini adalah waktunya untuk mencari tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri, bukan tentang masa lalu atau dunia yang dulu ia kenal.

“Ah, lupakan saja... Aku hanya ingin hidup seperti ini,” gumam Ferisu lagi, sebelum meninggalkan kantin dengan langkah pelan, membiarkan segalanya di belakangnya.

Saat itu ia berpapasan dengan semua anggota yang mewakili kelasnya, 1-D.

"Ah..." Ferisu tak sengaja berkata.

Erica menatapnya dengan kesal, "Bisa-bisanya kau makan dengan tenang setelah melihat tim dari kelasmu sendiri kalah..."

"Maaf, kami kalah," sambung Licia dengan senyum pahit.

Ferisu hendak diam dan acuh seperti biasa, tapi ia tahu perasaan lima orang yang ada di depannya saat ini tidak bagus karena habis menerima kekalahan. "Yah... kalian sudah berusaha," ucapnya datar.

Erica tampak mendengus mendengar perkataan Ferisu. "Berusaha saja tidak cukup," katanya dengan nada frustrasi. "Kami harus menang! Itu yang orang harapkan dari kami!"

Licia, yang biasanya tenang, terlihat sedikit lelah. "Kalah itu... rasanya memang tidak enak, yah," katanya pelan, meski senyumnya tetap ada, meskipun agak terpaksa.

Ferisu melihat mereka satu per satu, merasakan ketegangan di antara mereka. Biasanya ia tidak akan peduli, tetapi entah mengapa kali ini, ada perasaan yang mengganggu dalam dirinya. "Kemenangan memang penting, tapi kadang, yang lebih penting adalah apa yang kalian pelajari dari kekalahan ini," jawabnya dengan nada lebih lembut dari biasanya.

Erica menatapnya tajam. "Mudah bagi seseorang yang hanya duduk menonton untuk mengatakan itu."

Ferisu mengangkat bahu, tidak merasa terganggu dengan tatapan tajam Erica. "Aku hanya berkata apa yang aku pikirkan. Kekalahan itu bagian dari proses, kalian pasti bisa bangkit lagi."

Selena, yang biasanya lebih diam, akhirnya membuka mulut. "Terima kasih, Ferisu-sama," ucapnya dengan suara rendah. "Mungkin itu memang benar... meskipun terasa sulit."

Ferisu hanya mengangguk singkat, tanpa kata-kata lebih lanjut. "Kalian bisa melakukannya, aku yakin."

Viana menghela napas dan menepuk bahu Ferisu. "Terima kasih, kita akan mencoba lebih keras lagi."

Mereka pun melanjutkan langkah mereka, dan Ferisu kembali melangkah ke arah lain, meskipun dalam hatinya ia merasa sedikit lebih lega. Kemenangan dan kekalahan memang datang dan pergi, tetapi dalam setiap momen seperti ini, ada kesempatan untuk belajar.

1
Protocetus
up
iwa alwarsyid
Luar biasa
Ipung Umam
lanjutkan
Frando Wijaya
next Thor 😃😆
Frando Wijaya
wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣 mlh rasany penasaran muncul begitu aja..... wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣...yo pangeran knp Tiba2 jd penasaran? wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣
Ishak Nauk
pasti mc nya penuh rahasia dan selektif berpendapt di mana pun ia berada 💪💪💪💪
Protocetus
up
Z Uli
tipikal cewek yandere
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
eh?....kok....
Frando Wijaya
ternyata kegelapan 1 ini knl dgn light yg reinkarnasi skrg
Frando Wijaya
tuh kn...gw dh merasa curiga
Ipung Umam
lanjutkan
Raysonic Lans™
oke
Ipung Umam
lanjutkan
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
yg ada... penasaran keputusaan
Frando Wijaya
tolol....segini aja dh langsung inginkn kekuatan? heh 😏😈❄️
Ling
saran aja jgn trlalu lama jarak update nya males harus inget2 alur cerit nya lagi
Anton Setiawan
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!