Di sebuah Galaksi, tepatnya di atas Planet terbesar yang ditumbuhi oleh banyak rerumputan.
Terlihat seorang pemuda tengah berdiri menatap Awan Reinkarnasi, pemuda itu ialah, Dewa Angin, Feng Shan Jian.
“Semuanya terbunuh, perang antar planet benar-benar membunuh semuanya.” Feng Shan berkata dengan nada sedih.
“Awan ini, Konon dapat membawa seseorang menemukan kebahagiaan yang dicari. Semoga di kehidupan selanjutnya, aku bisa membuat sebuah keluarga besar dan membawa keseluruhan keluarga naik ke atas.”
Feng Shan Jian mengucapkan sumpah tersebut dengan keras. Dia memasuki awan reinkarnasi dan menghilang dalam sekejap.
Silahkan ikuti, Perjalanan dari Dewa Angin.
(Note : Author Masih Pemula Fantim. Jadi banyak kesalahan dan pastinya perlu revisi.)
Update 2 kali sehari, Waktu tidak menentu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30
[Chapter 30.]
[Xiao Ren.]
[Silahkan Dibaca.]
Arena pertandingan Kota Gaoshan.
Dai Ryun, Xiao Ren berjalan naik ke atas. Dai Ryun menganggap Grub C hanya sekelompok orang lemah. Dirinya tidak percaya bahwa masih lemah dari Ning Shui dan Xiao Fan. Dia bangga melihat dirinya yang sudah berhasil berada tingkat Kebangkitan Elemen bintang 3.
Xiao Fan dan Ning Shui jika mendengar kebanggaan Dai Ryun, mereka akan tertawa lepas dan menganggap Dai Ryun orang bodoh yang berharap tinggi.
Xiao Ren sendiri hanya tersenyum, dirinya benar-benar merasa tidak peduli dengan Grub C. Bagaimanapun dia senang bertemu dengan Rival yang selalu dikatakan oleh Ayahnya tersebut.
“Seluruh peserta Grub C, ikuti sesuai aturan yang sudah ditentukan sebelumnya... Jika sudah paham, maka pertandingan Grub C, Dimulai.”
Wushhhhh.
Berbagai orang mulai bertarung dengan kekuatan mereka masing-masing. Xiao Ren sendiri juga mulai bergerak.
Dai Ryun sudah mulai menumbangkan beberapa peserta. Xiao Ren sendiri hanya bermain-main, ketika para peserta sudah lelah dia hanya menendang keluar.
Berbagai peserta Grub C di jatuhkan dengan mudahnya. Hanya saja Xiao Fan maupun orang-orang tertentu dapat melihat bahwa orang yang menyerang Dai Ryun mengalah dengan sengaja.
***
Xiao Fan melihat hal itu mengerutkan keningnya dan berpikir, ‘Oh, bermain curang ternyata.’
Xiao Fan mengangguk paham, lalu dirinya menyeringai dan memikirkan rencana untuk membuat Dai Ryun menyedihkan dalam final nanti.
***
Beberapa orang tahu bahwa Dai Ryun curang. Bahkan berbagai Akademi mengetahui hal itu, akan tetapi mereka diam karena tidak terlalu peduli orang-orang Dai tersebut.
Orang-orang lebih tertarik dengan Xiao Ren yang sama sekali terlihat bermain-main dalam pertandingan tersebut. Mereka yakin bahwa Xiao Ren sangat kuat.
***
Pertarungan Grub C mencapai puncaknya, di mana Dai Ryun dan Xiao Ren saling menatap satu sama lain.
“Heh, marga Xiao ternyata... Bagaimana kalau menyerah saj-“ belum selesai Dai Ryun berkata, Xiao Ren tiba di depannya.
“Banyak bicara.”
Boomm.
Xiao Ren menendang dengan keras ke arah kepala Dai Ryun. Tendangan itu sangat cepat, akan tetapi Dai Ryun berhasil menahannya.
Dai Ryun marah karena diabaikan, dirinya langsung bergabung dengan Roh elemen miliknya yaitu Harimau Putih. Xiao Ren sendiri hanya menatap dengan ringan, kemudian beralih ke arah Xiao Fan.
Xiao Ren berteriak, “Fan, apakah kau atau aku yang menghukum Kucing Jalanan?”
Pernyataan itu terdengar di seluruh Arena, banyak penonton terkejut bahkan para orang-orang Akademi, Sekte, dll.
Xiao Fan mendengar hal itu, dirinya menatap ke arah Xiao Ren, sudut mulutnya naik ke atas dan berkata, “Buang saja, Kucing Jalanan itu.”
Jawaban Xiao Fan membuat para penonton terkejut, dua pemuda benar-benar menghina Klan Dai secara terang-terangan. Mereka benar-benar mengakui bahwa dua pemuda tersebut sungguh sangat berani.
Dai Mo mendengar hal itu wajahnya memerah karena marah. Klannya dihina di depan umum, apakah bisa diterima? Tentu saja tidak.
Dai Mo ingin berteriak, akan tetapi sebuah tangan menghentikannya. “Dai Mo, berhentilah. Kedua pemuda itu sedang memancing emosimu. Ingat tujuan kita adalah menghancurkan Arena ini nantinya.”
Dai Mo mendengar hal itu, dirinya menoleh ke arah seorang pria yang menatap tajam ke arah tengah Arena. Dia menstabilkan emosi miliknya dan berkata, “Terimakasih, Master Wang.”
Pria bernama Master Wang mengangguk. Dirinya hanya fokus ke arah Ning Shui, target yang harus dia dan lainnya culik.
***
Dai Ryun yang diremehkan menjadi meledak marah. “Bjingn beraninya kau menghina Klan ku.”
Wushhhh.
Dai Ryun melesat seperti seekor harimau mengejar mangsanya. Xiao Ren sendiri tenang dan mulai mengeluarkan Roh Elemen miliknya yaitu Burung Elang Api.
Xiao Ren berubah dan Dai Ryun melancarkan serangan miliknya. “Mati kau, Cakaran Harimau.”
Xiao Ren menyadari hal tersebut, dirinya menghindar dengan cara menunduk. Kemudian cakar melewati tempat dirinya berdiri sebelumnya.
Xiao Ren dengan lincah menendang tepat perut Dai Ryun dengan kaki yang sudah berubah menjadi cakar Elang tersebut.
Bughhhhh.
Dai Ryun terpental sampai sisi arena. Xiao Ren terbang ke atas, dirinya menatap ke arah Dai Ryun dari langit.
“Yah, aku malas bermain-main. Terima ini, Kucing... Sayap Api.”
Sayap Elang Xiao Ren mengeluarkan api, kemudian dirinya melesat terjun dengan bebas ke arah Dai Ryun. Dia terjun sambil berputar membuat api terlihat seperti Pilar yang akan jatuh.
Dai Ryun menatap hal itu, dirinya marah dan mulai mengayunkan kedua tangannya tersebut.
“Bjingn, aku tidak akan kalah disini.”
Boooommmm.
Kedua serangan saling bertabrakan, akan tetapi terlihat arena berubah menjadi kawah, sosok hitam terbang di atas kawah tersebut.
Debu perlahan-lahan menghilang dan menampilkan sosok Xiao Ren yang terbang dengan santai, sedangkan Dai Ryun terbaring di tengah kawah.
Berbagai penonton terkejut akan hal itu, bahkan para Klan, Akademi, Sekte, semuanya terkejut. Xiao Ren sendiri turun di atas arena yang masih utuh.
Wasit sendiri terkejut, akan tetapi segera sadar dan berteriak, “Pemenang Grub C adalah Xiao Ren.”
Namun, di saat pengumuman kemenangan itu diucapkan sosok hitam besar melesat ke arah Xiao Ren. Berbagai orang menyadari hal tersebut.
Xiao Fan sendiri menyeringai, kemudian melesat menuju ke arena menghentikan sosok hitam tersebut.
Xiao Ren sendiri menyadari, dirinya dengan cepat berbalik dan terlihat Harimau Putih besar melesat ke arahnya. Dia tahu Harimau Putih itu siapa.
Xiao Ren tidak menyangka akan hal ini, Harimau Putih yang tak lain Dai Mo melesat ke arahnya dengan cepat.
Dai Mo sendiri memiliki tujuan melakukan hal tersebut, yaitu membunuh Xiao Ren karena sudah melukai putranya begitu parah.
Xiao Hun terkejut, dirinya berteriak, “Dai Moooo.”
Namun, hal itu diabaikan oleh Dai Mo. Ketika tepat di depan Xiao Ren, dirinya mengayunkan cakar miliknya.
“Mati kau, Nak. Karena beraninya kau menghancurkan Putraku.”
Wushhhhh.
Ayunan cakar begitu cepat, Xiao Ren tidak bisa bereaksi akan hal itu. Dirinya sudah bersiap untuk menerima cakaran tersebut.
Xiao Ren menunggu rasa sakit tersebut, akan tetapi dia tidak merasakan apapun sama sekali. Matanya yang terpejam perlahan-lahan terbuka, apa yang dia lihat adalah cakar sudah dekat dengan pipi kirinya.
“Wah-wah, Kucing Liar besar beraksi melihat anak kucing terluka.”
Suara yang akrab terdengar, siluet benang-benang melilit di tangan kanan Dai Mo, benang-benang itu menghentikan serangan Dai Mo tersebut.
“Xiao Fan...”
Xiao Ren terkejut melihat Xiao Fan melindungi dirinya, Dai Mo sendiri juga terkejut namun dengan cepat dirinya mencoba untuk melepaskan diri dari lilitan tersebut.
“Arhhhhhh, Lepaskan aku bocah sialan.”
Dai Mo marah, dirinya benar-benar tidak menyangka. Benang-benang milik Xiao Fan sangat kuat. Bahkan kekuatannya saja tidak bisa membuatnya lepas dari benang.
“Rencana dimulai.” Xiao Fan mendengar teriakan tersebut, sudut mulutnya naik membentuk seringai.
Rencana musuh baru dimulai, apa yang akan dilakukan oleh Xiao Fan?.
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, Vote, dan tip koinnya.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thank you Minna-san.