NovelToon NovelToon
Cinta Rasa Kopi Susu

Cinta Rasa Kopi Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Zylan Rahrezi

Rania, seorang barista pecicilan dengan ambisi membuka kafe sendiri, bertemu dengan Bintang, seorang penulis sinis yang selalu nongkrong di kafenya untuk “mencari inspirasi.” Awalnya, mereka sering cekcok karena selera kopi yang beda tipis dengan perang dingin. Tapi, di balik candaan dan sarkasme, perlahan muncul benih-benih perasaan yang tak terduga. Dengan bumbu humor sehari-hari dan obrolan absurd, kisah mereka berkembang menjadi petualangan cinta yang manis dan kocak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zylan Rahrezi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Langkah Kecil untuk Diri Sendiri

Bab 26: Langkah Kecil untuk Diri Sendiri

Pagi itu di sebuah kota kecil di pinggir pantai, Rania terbangun dengan perasaan yang aneh. Bukan perasaan lelah, tapi lebih kepada kekosongan. Tara, yang berbagi kamar dengannya selama perjalanan keliling ini, sudah bangun dan sedang mempersiapkan seminar pagi.

"Lo nggak apa-apa, Rania?" tanya Tara sambil melirik Rania yang masih meringkuk di tempat tidur.

Rania menghela napas panjang. "Gue baik-baik aja. Cuma... merasa capek, tapi bukan capek fisik. Kayak, gue perlu waktu untuk berhenti sejenak dan ngisi ulang energi."

Tara mengangguk, paham betul apa yang dirasakan sahabatnya. "Lo udah kerja keras banget selama ini. Mungkin lo butuh liburan, waktu buat diri lo sendiri. Gue bisa handle seminar hari ini, lo santai aja, ya."

"Tapi..." Rania hendak protes, namun Tara memotongnya.

"Gue serius, Rania. Gue nggak mau lo kelelahan. Gue butuh lo tetap sehat, bukan cuma buat pusat kita, tapi juga buat diri lo sendiri."

Akhirnya, Rania menyerah. Ia memutuskan untuk melewatkan seminar pagi itu dan berjalan-jalan sendiri di pantai yang hanya beberapa meter dari hotel mereka. Angin laut yang sejuk dan suara deburan ombak memberikan ketenangan yang sudah lama tidak ia rasakan. Ia melepas sepatunya dan berjalan di atas pasir, merasakan kelembutan butiran pasir yang menyentuh kakinya.

"Kadang gue lupa, bahwa gue juga manusia biasa yang butuh waktu buat istirahat," pikirnya sambil menatap laut yang luas. Ia merasa seperti bisa bernapas lebih lega sekarang.

---

Sore harinya, Rania duduk di sebuah kafe kecil dekat pantai, menikmati segelas kopi dingin sambil memandangi ombak. Di sudut kafe, ada seorang pria yang tampak asyik menulis di laptopnya. Pria itu beberapa kali melirik ke arah Rania, seolah ingin menyapanya tetapi ragu.

Rania menyadari tatapan itu dan memutuskan untuk memulai percakapan. "Hai, kamu suka nulis di tempat-tempat seperti ini?" tanyanya dengan senyum ramah.

Pria itu tersenyum balik. "Iya, suasana pantai bikin inspirasi datang lebih mudah. Saya lagi nulis novel."

"Wow, keren! Tentang apa novelnya?" Rania mulai tertarik.

"Tentang perjalanan hidup seseorang yang mencari arti kebahagiaan. Tapi, saya masih buntu di beberapa bagian," jawab pria itu sambil menggaruk kepalanya. "Nama saya Adrian, by the way."

"Rania," balasnya sambil mengulurkan tangan. "Kayaknya kita punya tema yang sama di hidup ini, mencari kebahagiaan. Gue baru aja belajar buat istirahat setelah kerja terus-terusan."

Mereka pun mulai mengobrol panjang lebar tentang hidup, pencarian makna, dan hal-hal kecil yang membuat hidup lebih indah. Rania merasa ada koneksi dengan Adrian yang sulit dijelaskan. Percakapan mereka mengalir begitu saja, seolah mereka sudah lama saling kenal.

---

Keesokan harinya, Rania merasa lebih segar. Ia kembali bergabung dengan Tara untuk seminar terakhir di kota itu. Saat sesi tanya jawab, salah satu peserta bertanya, "Bagaimana cara menjaga keseimbangan antara membantu orang lain dan tetap peduli pada diri sendiri?"

Pertanyaan itu membuat Rania terdiam sejenak. Ia tersenyum, merasa seperti pertanyaan itu ditujukan langsung padanya. "Kadang kita terlalu fokus membantu orang lain sampai lupa bahwa diri kita juga butuh perhatian. Keseimbangan itu penting. Kita nggak bisa memberi kalau wadah kita kosong. Jadi, ambillah waktu untuk diri sendiri, istirahat, lakukan hal-hal yang membuat kita bahagia. Karena dari situ, kita bisa kembali dengan energi yang lebih baik untuk membantu orang lain."

Para peserta mengangguk setuju. Tara menepuk bahu Rania dengan bangga.

Setelah seminar selesai, Rania dan Tara kembali ke hotel. Mereka berencana untuk pulang ke kota keesokan harinya. Namun, sebelum tidur, Rania memutuskan untuk menghubungi Adrian. Mereka bertukar pesan dan berbagi cerita hingga larut malam. Ada sesuatu dalam percakapan itu yang membuat Rania merasa lebih ringan, lebih hidup.

"Mungkin, inilah yang gue butuhkan. Seseorang yang bisa diajak berbagi tanpa tekanan," pikirnya sebelum akhirnya tertidur.

---

Beberapa minggu kemudian, mereka kembali ke pusat pengembangan diri mereka. Aktivitas kembali berjalan seperti biasa, tetapi Rania merasa ada yang berubah dalam dirinya. Ia merasa lebih tenang, lebih mampu menikmati setiap momen. Adrian masih sering menghubunginya, dan mereka mulai bertemu lebih sering untuk sekadar berbagi cerita atau berjalan-jalan santai.

Tara, yang selalu memperhatikan perubahan dalam diri Rania, tersenyum penuh arti. "Lo keliatan lebih bahagia sekarang, Rania. Apa ada sesuatu yang gue nggak tahu?"

Rania tertawa kecil. "Nggak ada yang spesial, Tara. Cuma, gue belajar buat lebih menghargai diri sendiri dan menikmati hidup. Itu aja."

Tara mengangguk puas. "Itu pelajaran yang berharga. Gue senang lo akhirnya sampai di titik itu."

Rania tahu bahwa perjalanan hidupnya masih panjang, tetapi kini ia merasa lebih siap untuk menghadapi apa pun yang datang. Dan yang terpenting, ia belajar bahwa kebahagiaan bukan hanya tentang memberi kepada orang lain, tetapi juga tentang memberi waktu dan perhatian pada diri sendiri.

---

To be continued...

1
Zycee
Makasih
anggita
oke lah👌👍
Delita bae: semangat buat up nya🙏✌
total 1 replies
anggita
oke👌thor.. terus berkarya tulis. semoga novelnya sukses. salam buat mbak Rania barista kopi😊.
anggita
jadi ingat, klo ga salah dulu ada film judulnya Filosofi Kopi🤔
anggita
like+iklan 👍☝
anggita
Bintang⭐💻📝... Rania☕🍵
Fitria Mila astuti
bagus bahasa nya dan alur ceritanya...ringan tapi menarik. 👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!