Hai Kak, folow-followan di IG yuk kk.
IG : Linieva2Hai Kak, folow-followan di IG yuk kk.
IG : Linieva2
LUCIFER, seorang laki laki yang berusia 33 tahun, pembunuh berdarah dingin, berkuasa, tidak takut mati, selalu suka berperang, sehingga dia bisa menjadi Boss mafia yang di segani.
"Bagi ku tidak menerima kata maaf, dan aku tidak akan minta maaf, dalam hal apapun"....
Eva, wanita yang yatim piatu, di adopsi sepasang suami isteri yang pemalas, memiliki adik tiri laki laki yang manja, Eva gadis yang penuh semangat, pekerja keras, pantang menyerah.
"Hei... hidup ini indah kawan, sayang sekali jika di lewati dengan kesedihan dan keluhan".....
Takdir apa yang akan mereka temui? Akan kah ada perubahan dalam hidup mereka??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linieva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 30
"Tuan, anak buah ku melihat Peter dan Baron sedang bertemu di sebuah restoran." Ucap Aris.
"Terus? " Tanya Lucifer cuek.
"Seperti nya mereka sedang merencanakan sesuatu." Ucap Aris.
"Aku tahu itu." Jawab Lucifer santai.
"Apa yang harus kita lakukan tuan? " Tanya Aris menunggu perintah.
"Kau tunggu saja, kita lihat sampai di mana kekuatan nya. Kita harus tahu dulu dengan siapa saja dia bekerja sama." Jawab Lucifer.
"Baik tuan." Jawab Aris.
"Bagaiamana dengan Miranda? " Tanya Lucifer.
"Belum ada masalah yang di hadapi nona Miranda tuan." Jawab Aris.
"Wanita itu sangat kuat dan berani, aku yakin dia tidak akan menghianati ku." Jawab Lucifer.
"Itu karena dia menyukai mu tuan." Ucap Aris.
"Kalau dia tidak menyukai mu, mungkin dia sama seperti Baron dan Peter." Ucap Aris.
Tanpa sadar Aris berbicara seperti itu sedangkan Lucifer memandang sinis pada nya.
"Maafkan saya tuan." Ucap Aris.
"Kau benar Aris, semua yang menyukai ku tidak akan mengianati ku, tapi kalau sudah tidak menyukai, pasti akan menghianati ku, termasuk kau, benar kan? " Tanya Lucifer.
Aris sempat terdiam.
"Benar tuan." Jawab Aris gugup.
"hhmm.... " Suara kecil Lucifer.
"Aneh.. Kok di sini ada lagi ya yang angka nya beda dengan di laptop ya? apa aku salah lihat? Tapi aku udah beberapa kali ngecek, tetap beda." Ucap Eva sendiri.
Di laporan yang ini juga, kok selisih nya banyak banget, nol nya ada berapa ini? " Tanya Eva lagi.
"Setiap laporan ada saja selisih nya." Ucap Eva pelan.
"Ckckckckckck.... Kasihan tuan Lucifer, di bodohi sama karyawan nya" Ucap Eva sambil menggigit pulpen nya.
"Kenapa aku harus di kasihani? " Tanya Lucifer yang tiba-tiba ada di belakang nya.
"Kasihan karena..... " Eva melihat kebelakang.
"aaaa... Tu.. Tuan.. Kenapa anda ada di belakang saya? " Tanya Eva gugup.
"Ini udah jam berapa? " Tanya Lucifer.
"Jam 12.00 siang tuan, ada apa? " Tanya Eva penasaran.
Lucifer hanya melihat sambil menggelengkan kepala nya. Kemudian pergi meninggalkan nya.
Tiba-tiba Aris datang.
"Nona, ini udah waktu nya makan siang, sebaik nya anda istirahat makan siang." Ucap Aris menyusul tuan nya.
"Oh iya ya... Tapi aku belum lapar sih." Ucap Eva.
"Va, makan yuk." Ajak William dari belakang.
"mmm....sebenar nya belum lapar sih." Jawab Eva.
"Ayo lah, jangan mesti lapar dulu baru makan, ntar sakit loh." Ajak William.
"Kuy lah." Jawab Eva sambil mengambil tas nya.
"Apaan tuh 'kuy' ? " Tanya William.
"Arti nya 'yuk', itu bahasa keren nya, hahahaha." Jawab Eva. William dan Eva berjalan tak jauh dari Lucifer dan Aris.
Akhir nya mereka masuk satu lift khusus Presdir atau atasan lain nya.
"Willi, aku boleh tanya gak? " Tanya Eva di dalam lift.
Sementara Aris dan Lucifer ada di depan mereka.
"Willi? " Tanya William karena panggilan nama yang di berikan Eva. Sedikit lucu dia rasa.
"Iya, aku panggil kamu Willi aja, biar akrab, hehehehe." Jawab Eva.
"Oh, ok. Kamu tadi mau tanya apa? " Tanya William.
"Aduh... Tadi mau tanya apa ya, hahahaha." Ucap Eva mendadak lupa.
"Hahahaha." Tawa William.
Aris pun ikut tersenyum.
"Aa... Iya, kok angka-angka di laporan keuangan nya beda-beda ya dengan angka angka di Email atau laptop? " Tanya Eva.
Lucifer yang mendengar sedikit melirik ke belakang nya.
"Maksud nya? " Tanya William.
"mmm.... Entah aku yang terlalu bodoh atau salah lihat, tapi aku udah beberapa kali ngecek sih, tapi tetap aja beda, selisih nya banyak banget, apa jangan jangan......"
"Nanti coba aku bantu cek." Jawab William.
Aris melihat tuan nya.
"Nanti kau mau makan apa? " Tanya William.
"Makan yang pedes." Jawab Eva.
"Kau kuat makan pedes? " Tanya William.
"mm... " Jawab Eva sambil mengangguk kepala nya.
Akhir nya mereka sampai di lantai dasar. Aris dan Lucifer pergi naik mobil yang sudah di siapkan Hendra.
Sementara William pergi ke parkiran mengambil mobil nya.
"Kau tunggu di sini ya, biar aku ambil mobil dulu." Ucap William.
"Iya."Jawab Eva.
"Nona, apa kau tidak ikut dengan kami? " Tanya Hendra yang melihat Eva berdiri sendiri.
"Tidak, terimakasih." Jawab nya.
Mereka pun pergi tak lama William datang dengan mobil nya.
"Kuy lah." Ucap William.
"Wah.... Si Willi udah ngerti bahasa sekarang ya, hehehehehe." Ucap Eva sambil masuk ke mobil nya.
"Malam ini? di mana?" Tanya Baron berbicara melalui panggilan telepon.
"Ok... Baik lah, aku akan ke sana." Ucap nya.
Obrolan pun berakhir.
Aku harus cepat-cepat dapat orang yang lebih kuat dari Lucifer." Gumam Baron.
"Kamu mesen apa Va? " Tanya William sambil membuka buku menu.
"Aku... Nasi goreng pedes sama air jeruk dingin." Ucap Eva sambil mengeluarkan Hp nya.
"Ok." Jawab William.
"Ini." Ucap William kepada pelayan.
"Willi, aku bisa minta tolong gak? " Tanya Eva.
"Apa? " Jawab William.
"Tolong foto aku, hahahaha." Ucap Eva.
"Kau narsis juga ya." Ucap William.
"Hahaha, sedikit kok." Jawab Eva memberikan Hp nya pada William.
Cekrek.... Cekrek.... Cekrek...
Beberapa kali Eva berpose di foto William. William sambil tersenyum.
Sementara Eva tidak malu berpose.
"Hahahaha.... Kau lihat nona Eva, dia narsis juga." Ucap Hendra yang duduk dengan Aris dan Lucifer.
Mereka duduk di depan Eva dan William.
"Sekarang kita foto bareng." Ajak Eva pada William.
"Tidak... Aku tidak suka di foto." Ucap William.
"Ayo lah, kau kan tampan, kok gak mau di foto, ayo." Ucap Eva menarik tangan William.
Dengan terpaksa William pun mau berfoto juga. Mereka melakukan beberapa pose, bahkan terlihat sangat dekat.
Tanpa mereka ketahui Hendra pun ikut memfoto Eva dan William sambil tersenyum.
"Apa yang kau lakukan Hen?" Tanya Aris.
"Aku sedang memfoto mereka berdua, serasi sekali, hahahahaha." Ucap Hendra.
Aris melihat Eva dan William, benar benar kompak.
Lucifer melirik sekilas.
"Mmm... Tuan ku juga ternyata melirik juga." Gumam Aris tersenyum kecil.
Lucifer setiap makan siang atau istirahat selalu membawa Aris dan Hendra, terkadang William ikut. Hanya mereka yang dekat dengan Lucifer.
Sementara karyawan yang lain tidak ada yang berani.
"Makanan kita udah datang, ayo kita makan dulu." Ajak William.
Eva pun menghentikan acara foto-foto nya.
Mereka pun makan bersama.
"Malam ini kita akan bertemu dengan Baron, apa kau yakin dia mau bekerja sama dengan kita? " Tanya Darmo.
"Tentu saja, karena itu keinginan mereka." Jawab James, ketua dari kelompok SKY tuan nya Darmo.
"Saat ini Lucifer sedang mencurigai Baron, apa tidak bahaya buat kita? " Tanya Darmo.
"Justru itu, kita bisa memperalat Baron, dia juga pasti sedang mencari perlindungan." Ucap James pasti.
Makan siang sudah selesai, mereka kembali ke kantor.
"Eva, nanti kamu coba kasih laporan yang selisih itu ya." Ucap William.
"Ok." Jawab Eva..
.
.
.
.
.
.
MOHON KLIK LIKE VOTE KOMENT YOOOO.....
TERIMAKASIH..