ada seorang mahasiswi yang aktif mengikuti organisasi dan kegiatan kampus lainnya, pada suatu saat ia mendapatkan sebuah kesempatan mengikuti kegiatan kampus dengan mengunjungi sebuah museum peninggalan kerajaan Balden, Tapi naasnya dia harus mati karena kecelakan di dalam museum.
arwahnya malah masuk ke dalam tubuh seorang Ratu pertama di dalam kerajaan tersebut, bercerai dengan raja bodoh dan menikahi seorang pria tampan bergelar Duke. Duke ini juga di juluki sebagai Raja Iblis.
hari-harinya menjadi seorang istri Duke, harus bertanggung Jawab mengembalikan kejayaan dan keadilan untuk rakyat miskin dan cara bertahan hidup dari sang Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. curiga dengan singkong
...----------------episode 10----------------...
"tuan akhirnya krisis air bersih kita bisa selesai, aku tidak sangka bahwa nyonya bisa membuat benda seperti itu. Kita seperti mendapatkan hadiah besar"seru Zaint.
Kini mereka sedang menyiapkan kembali barang-barang mereka. Usai mebereskan masalah penyakit para anak-anak, mereka akan melanjutkan perjalanan sampai ke Mension Dowson yang masih cukup jauh.
"Diam kamu. Dan dimana wanita itu sekarang?"ketus Alaric yang sudah siap untuk berangkat.
Mendengar pertanyaan dari Alaric, Zaint mencoba membuang pandanganya mencari keberadaan Ellisha.
"itu...? Ah disana tuan. Nyonya seperti sedang memberikan sesuatu ke para ibu yang anaknya menjadi korban"jawab Zaint sambil menunjuk.
Alaric yang melihat itu, ia langsung curiga dan buru-buru memberikan tali kudanya kepada Zaint untuk di jaga, sedangkan dia, pergi menghampiri Ellisha.
"eh tuan?"ucap Zaint bingung tak berkutik.
...----------------...
"Nyonya makanan apa ini?"tanya seorang ibu.
"Ah.. Ini namanya singkong rebus. ini bisa di makan dan rasanya gurih dan manis, ini juga bisa menolong anak-anak akibat diare, cobalah"pinta Ellisha sambil tersenyum ramah.
Masyarakat yang mendengar jawaban Ellisha, sedikit merasa ragu, dikarenakan makanan di hadapan mereka terlihat sangat asing.
Tapi karena awalnya Ellisha membantu mereka menyelesaikan krisis air bersih. Tidak ada penolakan di hati masyarakat, mereka mulai mencoba merasakan makanan tersebut.
"TUNGGU! JANGAN DIMAKAN!"teriak Alaric yang sudah berada dengan mereka.
mereka yang hampir memakan singkong itu langsung berhenti.
"Ada apa? Kenapa kamu memberhentikan mereka mencoba memakan makanan yang kubuat!?"sergah Ellisha yang kesabarannya hampir habis meladeni sifat Alaric.
"kau pikir aku bodoh? bisa saja makanan aneh itu bisa membunuh wargaku pelan-pelan. APA KAU PIKIR KARENA KAMU MEMBANTU KAMI MENEMUKAN AIR BERSIH, KEWASPADAAN KU AKAN MEMUDAR!?"teriak Alaric, sambil mencengkram kuat lengan tangan Ellisha.
Mendengar itu Ellisha mengerutkan kedua alisnya tak percaya akan pemikiran pria tersebut, dan ia memberontak karena merasakan sakit di lengannya yang di cengkram oleh Alaric.
"LEPASKAN AKU! GILA!"teriak Ellisha mengatai Alaric. Itu membuat amarah Alaric semakin memuncak.
Zaint dari kejauhan ia melihat sosok jahat tuanya yang mulai nampak, ia dengan khawatir langsung mengikat kedua kuda mereka ke sebuah pohon dan langsung bergegas menghampiri mereka.
"Tuanku.. Aku menjadi saksi bahwa makanan itu tidak beracun, sebelum Nyonya memberikan makanan tersebut, ia dan saya yang menyicipinya terlebih dahulu, dan sebagai bukti saya baik-baik saja"bela Marya merasa khawatir untuk Ellisha.
Mendengar pernyataan dari marya, Alaric sedikit meredakan amarahnya terhadap Ellisha. Ia yang menyadari kalau sudah menyakiti Ellisha, dengan cepat ia melepaskan tangan yang mencengkram lengan Ellisha begitu saja.
"akh!"jerit Ellisha menahan rasa sakit di lengan kananya.
"baik kalau memang begitu. Marya kau bawa Nyonya kembali ke keretanya, kita akan segera kembali ke Mension sekarang juga"Tegas Alaric.
Ellisha yang merasa jengkel melihat sosok Alaric yang tidak merasa bersalah sudah menyakitinya, ia dengan enggan pergi dari situ dengan wajah marah.
"HM!"ketusnya langsung pergi meninggalkan Alaric dan masyarakat yang merasa sedih melihat wajah Ellisha yang menahan rasa sakit, di ikuti oleh Marya di belakangnya.
Melihat itu, ada seorang bapak paru baya yang terlihat seperti pemimpin dari beberapa orang di desa itu mulai berbicara.
"Maafkan saya tuan, jika Anda berkenan. Karena waktu sudah hampir malam, Menginaplah semalam disini. Kami akan merasa terhormat bisa melayani tuan Duke dan Duchess"ucap pria itu.
"Tidak, terima kasih atas tawarannya, tapi saya tidak punya waktu lagi"Jawabnya tegas. Saat ia selesai berbicara, ada seorang remaja yang berseru karena sudah menyicipi makanan yang di berikan Ellisha tadi.
"HMM... Makanan ini enak sekali..., aku baru tau akar liar yang Sering ku temukan di hutan bisa di makan seperti ini. Kalau begini kita tidak akan kelaparan lagi... Bahkan kita bisa menjualnya ke pasar..."serunya bahagia.
mendengar seruan dari remaja tersebut. Semua masyarakat yang mendapatkan makanan tadi pun, dengan penasaran langsung mencobanya juga. Dan respon mereka sama persis dengan remaja tadi.
Alaric yang melihat itu langsung tersenyum tipis, ia juga ikut merasa senang, kemarahannya tadi langsung hilang begitu saja, bahkan di gantikan dengan rasa bersalah terhadap Ellisha.
Saat pikiranya sedang memikirkan bagaimana caranya meminta maaf ke Ellisha, tiba-tiba saja sebelah tubuhnya merasakan sakit yang luar biasa.
"Arrgg..."jerit Alaric pelan menahan sakit. Dia tidak mau menunjukan rasa sakit itu ke masyarakat.
Zaint yang sudah datang langsung mengetahui ke adaan tuanya. Ia dengan pelan, menahan tubuh Alaric agar tidak jatuh dan memampahnya pelan menuju kuda Alaric.
"Ki_ta harus ce_pat sampai ke mension"bisik Alaric sambil menahan rasa sakit.
"Baik tuan!"Jawab Zaint tegas.
Akhirnya para Masyarakat menghantarkan kepergian Alaric dan rombonganya hingga mereka tak terlihat lagi.
BERSAMBUNG...