Akibat salah bergaul dan tidak pernah mendengarkan nasehat orang tua. Vivian, baru saja duduk kelas 3 SMP mendapati dirinya tengah hamil. Vivian bertekad akan menjaga bayi tersebut tanpa ada niat sedikit untuk membuangnya. Vivian sangat menyayanginya, janin tersebut adalah darah dagingnya dan Aksel, mantan pacarnya. Disisi lain, hal yang paling Vivian hindari adalah Aksel. Vivian cukup menderita, Vivian tidak ingin Aksel masih dalam bayangnya.
Mereka masih sangat belia dan Aksel adalah anak laki-laki yang bisa menghilang seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Sedangkan Vivian seorang perempuan, yang menghadapi berbagai stigma masyarakat. Vivian memiliki tekad bahwa selagi otot yang kuat, tulang yang keras dan otak yang cerdas untuk mencukupi kebutuhan anaknya, dan yang terbaik untuk anaknya.
Lalu bagaimana Vivian melalui semua ini? Bagaimana dengan kedua orang tuanya?
Yuk ikuti kisah perjalanan, perjuangan serta tekad Vivian dalam Novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nysa Yvonne, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26- Flashback 8 (Keluarga Maximus)Hilang
Dua bulan terakhir ini sejak Olivia meninggalkan apartemen itu, Alex tidak peduli lagi Olivia dan ia hanya fokus dengan kesembuhan Aisha. Padahal sudah banyak pihak medis mengatakan umur Aisha tidak lama lagi, seluruh jaringan sarafnya sudah termakan oleh kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Aisha dan Alex pun hubungannya sudah membaik terutama ketika Aisha menerima surat dari Olivia. Isi suratnya:
...-Mbak... Ini aku Olivia. Semoga Mbak baik-baik saja disana. Terimakasih ya Mbak sudah menyadarkanku, terimakasih untuk semuanya. Semoga Mbak diberikan kekuatan yang luar biasa. Aku sangat menyayangimu Mbak, maaf akhir-akhir ini aku tidak bisa mengunjungimu. Terimakasih yang banyak untuk Mbak, semoga kita bisa bertemu di lain waktu.-...
^^^Dari Adikmu yang merindukanmu^^^
^^^Olivia^^^
Sejak saat itu Olivia dan Aisha tidak pernah lagi bertemu. Aisha mengira Alex sudah mulai membuka hati pada Olivia. Namun nyatanya Olivia sudah pergi meninggalkan mereka semua.
Alex dengan telaten merawat Aisha, Alex sendiri juga belum menyadari bahwa Olivia sudah meninggalkan dirinya sejak saat itu. Alex tidak peduli lagi dengan keadaan Olivia, karena kejadian tempo lalu sudah cukup untuk Olivia untuk memutus kontak dengannya, Alex pun seolah tidak peduli lagi dengan apapun yang akan terjadi pada Olivia kedepannya.
Olivia seakan menghilang pun ia tidak akan peduli, yang ia pedulikan hanyalah Aisha. Satu-satunya belahan jiwa, istri yang sangat ia cintai.
Namun itu semua akan berbeda cerita jika Alex mengetahui Olivia tengah mengandung darah dagingnya sendiri, mungkin saja dirinya akan menggila jika tau Olivia pergi dalam keadaan demikian.
...----------------...
Saat ini Aisha melakukan perawatan rutin untuk kesembuhannya, mungkin hal ini adalah mustahil. Tapi bukan Alexander Maximus namanya yang akan menyerah begitu saja.
"Ini satu suap lagi ya..."bujuk Alex, ia tengah menyuapi Aisha bubur.
"Ngga, Aku udah kenyang"tolak Aisha.
"Baiklah ini diminum dulu airnya, abis itu minum obat dan istirahat ya sayang..."ucap Alex kembali sembari memberikan Aisha air minum dan obat. Setelah semuanya selesai, tidak lama kemudian Aisha terlelap begitu saja, dikarenakan efek obat yang ia konsumsi bekerja.
"Hff..."Alex menghela nafas panjang. Sebenarnya Alex takut sewaktu-waktu Aisha menyerah dengan penyakitnya, untuk itu dirinya memperhatikan Aisha dengan ekstra.
Alex mengecup lembut kening Aisha dan beranjak keluar dari ruang inap itu, untuk mencari udara segar. Ia juga menghubungi seseorang.
"Halo Bik... Apa Aksel rewel hari ini?"tanya Alex menelpon salah satu ART yang ada dirumahnya.
"Oh ya tuan, tidak tuan. Tuan Muda Aksel sangat anteng dan saat ini beliau sedang makan. Apakah tuan ingin ngobrol dengannya?"tanya sang Bibik.
"Oh gak usah Bik, syukurlah Aksel baik-baik saja. Kalo gitu makasih ya Bik sudah membantu Saya untuk menjaga Aksel. Nanti untuk bonus pasti Saya berikan. Sekali lagi terimakasih ya Bik, kalo gitu Saya permisi dulu."ucap Alex kemudian menutup telponnya.
Alex beralih menelpon sekretarisnya untuk membahas beberapa pekerjaannnya yang sempat tertunda.
"Hardi tolong bawa semua berkas yang Saya perlukan ke rumah sakit, Saya akan bekerja dari sini."Alex langsung mematikan telponnya.
...----------------...
Keesokan Harinya
Kesehatan Aisha tiba-tiba memburuk semua dokter sibuk untuk menanganinya.
"Dok, selamatkan istri Saya..."ucap Alex mengucapkan itu dengan suara parau, memandang Aisha yang tiba-tiba kehilangan kesadaran.
"Kami akan melakukan yang terbaik Pak. Mohon dukung dengan doa"jawab Dokter tersebut dan langsung ke ruangan Aisha.
"Ya Tuhan... Selamatkan Istriku, dia satu-satunya orang yang membuat saya teramat bahagia, jangan kau ambil dia dari sisiku...."berbagai doa Alex panjatkan dalam hati.
Tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan tersebut.
"Pak, syukurlah Buk Aisha selamat dari masa kritisnya. Namun beliau masih kehilangan kesadaran, yang sebentar lagi akan siuman. Bapak tunggu saja..."ucap sang dokter.
"Syukurlah, terimakasih ya Dok."Alex langsung memasuki ruangan Aisha.
Terlihat Aisha tidur dengan damai, layaknya putri tidur. Sayangnya harus dibantu dengan beberapa alt medis penunjang kehidupannya. Alex setia menunggu Aisha, hingga ia siuman.
Malam itu Alex masih belum kemana-mana seharian sejak insiden Aisha kehilangan kesadaran, ia hanya duduk sambil menggenggam tangan Aisha yang terasa sedikit dingin. Ia tertidur dalam keadaan duduk, dengan kepala yang bersandar di ranjang Aisha.
Tangan Aisha mulai bergerak, pergerakan tersebut dirasakan oleh Alex. Alex yang awalnya tertidur, langsung melihat Aisha dan mengucapkan rasa syukur.
"Ai... Sayang..."ucap Alex dengan mata berkaca-kaca. "Syukurlah kamu sudah sadar..."sambungnya dengan suara paraunya. Tangan Aisha mengusap pelan pipi Alex yang sudah ditumbuhi rambut-rambut halus.
"Kamu haus?"tanya Alex dan Aisha hanya menganggukkan kepalanya, dengan sigap Alex membantu Aisha. Setelah Aisha minum Alex bertanya kembali. "Kamu butuh sesuatu?"Aisha hanya menggelengkan kepala.
Aisha berusaha untuk berbicara walaupun suaranya sedikit serak namun jelas untuk didengar oleh Alex.
"Lex... Aku ingin bertemu dengan Oliv... Aku sudah lama tidak berjumpa dengannya, kamu maukan bawa Olivia ke sini?"ucap Aisha dengan nada berharap.
Sejenak Alex terdiam, dirinya sudah lama juga tidak berjumpa dengan wanita muda itu. Tanpa berpikir panjang Alex menganggukkan kepala tanda setuju.
...----------------...
Keesokan harinya, Alex bergegas untuk menjemput Olivia atas permintaan Aisha. Sesampainya di apartemen tersebut dirinya langsung memasukinya. Tampak apartemen tersebut kosong, tidak ada tanda-tanda kehidupan didalamnya.
"Olivia... Olivia..."Alex terus memanggil-manggil Olivia, tapi si empu yang punya nama tidak ada sautan.
"Ckk... Kemana lagi perempuan pembuatan masalah itu."Alex segera menelusuri kamar yang ditempati Olivia.
Tampak kamat tersebut bersih tanpa jejak seseorang dan ada sedikit debu, karena sudah lama tidak dibersihkan. Amarah Alex mulai membuncah, ingin ia melampiaskan kemarahan tersebut kepada Olivia. Namun ketika ia menoleh ke nakas dekat ranjang dikamat tersebut, terlihat secarik kertas dan sebuah kado yang memanjang. Alex penasaran buru-buru mengambil surat dan kado tersebut, Alex langsung membacanya.
...-Mas... Selamat ulang tahun. Maaf aku tidak bisa mengatakannya secara langsung. Semoga Mas selalu bahagia, ini kado terakhirku. Maaf Aku tidak bisa kuat menghadapi semua ini untuk kedepannya, memang benar aku cukup pengecut. Tapi mentalku juga lebih penting dari semua itu. Aku pergi tidak ingin mengganggu kehidupan Mas Alex dan Mbak Aisha. Aku sudah bertemu dengannya, istrimu sangat baik. Semoga dia baik-baik saja, aku sudah menganggapnya sebagai kakakku.-...
...-Mas... Aku berjanji tidak akan kembali, walaupun aku selama ini menahan rindu padamu. Bodohnya aku melakukan ini, padahal kita tidak saling berdekatan, tapi akupun tidak tau apa alasannya. Aku mohon padamu jangan pernah usik kehidupanku lagi, cukup sekali aku merasa kecewa. Begitupun denganku aku tidak akan mengganggu kehidupan Mas...-...
^^^Dari yang menjadi Duri Rumah Tanggamu^^^
^^^Olivia^^^
...----------------...
^^^Lanjut Bab Selanjutnya👉👉^^^
mank enak.