Alsava Adriani adalah seorang wanita berusia 23 tahun memiliki sifat penyayang, sabar dan lembut ia juga bersifat keibuan karna sava sangat menyukai anak kecil, ia adalah seorang yatim piatu karna kedua orang tua nya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun, sava nama panggilan untuk diri nya ia hanya mempunyai seorang nenek dari pihak ibu nya. sava bekerja di salah satu restaurant sebagai pelayan karna ia hanya lulusan SMA.
💋💋💋💋💋
Bramantio Daniel Dirgantara lelaki berusia 39 tahun, seorang duda beranak dua yang di tinggal istri nya 10 tahun silam, Bram memiliki putri berusia 17 tahun yang bernama Rhea Luisa Dirgantara dan putra berusia 15 tahun bernama Elzo El-Rizky Dirgantara, sejak kepergian sang istri beberapa tahun silam membuat Bram berubah menjadi sosok yang lebih pendiam dan gila kerja hingga kedua anak nya di urus oleh orang tua Bram.
penasaran dengan kisah mereka? yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 9 : pulang ke jakarta
Sudah dua hari Bram liburan bersama dengan kedua anak nya dan hari ini sudah waktu nya untuk mereka kembali ke jakartahh karna besok Bram akan ada meeting penting.
Sebelum mereka meninggalkan puncak, Rhea mengajak papi nya untuk membeli oleh-oleh terlebih dahulu. apalagi ketika ia mengingat Sava.
" pih mampir dulu ya di pusat oleh-oleh !" ujar Rhea dan diangguki oleh Bram. kali ini Elzo yang duduk di kursi belakang.
" mau beli apa ?" tanya Bram begitu mereka sudah tiba di tempat penjualan oleh-oleh yang lumayan besar.
" belum tau, ini mau liat-liat dulu !" sahut Rhea sambil berkeliling mengitari Rak yang berisi penuh dengan berbagai makanan khas sana.
" papi ke sana ya, mau beli juga buat omah sama yang lain !" ucap Bram sambil menunjuk Rak sebelah.
" oke pih !" sahut Rhea yang masih fokus memilih.
Elzo juga tidak ingin ketinggalan ia mengambil beberapa oleh-oleh untuk teman-teman nya di sekolah.
Setelah menemukan beberapa oleh-oleh untuk Sava dan kedua sahabat nya Rhea pun menuju kasir kembali menghampiri sang papi yang sudah lebih dulu ada di sana.
" udah ?" tanya Bram pada anak gadis nya.
Rhea menagguk " udah pih !" sahut Rhea.
" kamu beli buat siapa aja ?" tanya Bram kemudian sambil melirik ke arah keranjang belanjaan Rhea yang isi nya sudah penuh.
" buat temen di sekolah sama mba Sava !" sahut Rhea lalu meletakan keranjang itu di dekat kasir.
" ohh !" ujar Bram hanya ber'oh ria saja.
Setelah selesai melakukan transaksi pembayaran akhir nya mereka keluar dari toko tersebut dan melanjukan kembali perjalanan menuju jakarta.
" pih mampir ke tempat kerja mba Sava ya aku mau nganterin ini soal nya sekalian kita makan siang di sana aja nanti !" ujar Rhea begitu papi nya sudah kembali melajukan mobil nya menuju jakartahhh.
" oke !" sahut Bram singkat setelah itu keheningan kembali tercipta karna Bram yang fokus menyetir dan Rhea yang fokus dengan handpone nya sedangkan Elzo sudah memejamkan mata dengan handset yang berada di telinga nya.
satu setengah jam kemudian mereka tiba di Resto Bintang tempat Sava bekerja dan mereka segera turun dan memasuki Restoran, Rhea membawa sebuah paperbag berisi oleh-oleh untuk Sava.
Saat sampai di dalam Rhea mengedar kan pandangan nya untuk mencari keberadaan Sava sementara papi dan adik nya sudah lebih dulu duduk di kursi pojok ruangan dan memesan makanan.
Saat mata nya menangkap seseorang yang ia cari, Rhea langsung berjalalan cepat ke arah orang tersebut
" Mba Sava !" tegur Rhea saat sudah berada di dekat Sava yang sedang berbincang dengan Mba inka di meja kasir.
Saat mendengar nama nya di sebut Sava langsung menoleh dan senyum nya langsung terbit begitu saja " Rhea !" ujar Sava sambil tersenyum dan berjalan menghapiri Rhea.
" kamu udah pulang dari liburan ? Lanjut Sava bertanya pada Rhea.
" baru aja sampe terus aku langsung kesini mau nganterin oleh-oleh buat mba Sava sekalian mau makan siang juga !" sahut Rhea sambil menunjukan paperbag yang ia bawa lalu menyerahkan nya pada Sava.
" ya allah pake repot-repot segala sih !" ujar Sava Lalu mengambil paperbag tersebut dan tidak Lupa mengucapkan terima kasih.
" kamu sendiri Rhe ?" tanya Sava.
" engga, sama papi sama Elzo juga, tuh mereka !" sahut Rhea Lalu menunjuk ke arah papi dan adik nya yang duduk di kursi pojok ruangan.
" ya udah mau pesen apa ?" tanya Sava kemudian.
Sava menitipkan oleh-oleh nya pada Yanti yang lewat untuk menaruh nya di ruangan mereka dan ia segera menuju meja di mana Bram dan Elzo duduk di ikuti Rhea di belakang nya mereka sama-sama menuju meja itu.
" Selamat siang pak Bram, mau pesen apa ?" ucap Sava, Rhea langsung duduk di sebelah adik nya, Elzo.
" Eh siang sa, menu yang paling Recomend deh, kalo anak-anak gak tau apa tanya aja, minum nya jus jeruk sama air mineral !" sahut Bram karna mereka sudah beberapa kali bertemu dan berbincang jadi mereka sudah cukup akrab.
" samain aja mba semua nya !" Ucap Rhea sedangkan Elzo hanya mengangguk sekilas setelah itu kembali fokus dengan handpone nya.
" oke di tunggu ya !" sahut Sava ketika sudah selesai mencatat pesanan mereka.
Saat mau pergi Rhea menahan lengan nya " gabung sini mba !" ucap Rhea.
" jam istirahat Mba masih 15 menit lagi Rhe !" Sahut Sava sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.
" ya udah nanti ke sini kita makan bareng !" Ucap Rhea memaksa.
Sava mengangguk tanda setuju dengan ajakan Rhea " oke !" jawab Sava lalu ia kembali melanjutkan langkah untuk segera memberi tau kang arman pesanan mereka.
" kenapa pih ?" tanya Rhea ketika melihat mata sang papi yang terus mengikuti Langkah Sava yang semakin jauh.
Bram langsung terkesiap saat mendengar suara sang anak " ah engga, engga apa-apa !" sahut Bram cepat karna tidak ingin anak nya curiga.
Mereka mengobrol santai sambil menunggu pesanan mereka datang, sepuluh menit kemudian pesanan mereka tiba dengan Sava dan Yanti yang mengantarkan nya.
" makasih mba/ sa !" ucap Rhea dan Bram barengan.
Sava dan Yanti menganggukan kepala nya dan kemudian mereka pamit tidak lupa Rhea kembali mengingatkan Sava untuk bergabung dengan mereka.
Sava berjalan ke arah ruangan yang biasa mereka pakai untuk tempat istirahat dan menyimpan barang khusus karyawan, Sava mengambil bekal nya yang ia bawa dari rumah untuk makan siang kemudian kembali keluar dan berjalan ke arah meja yang di duduki oleh Bram dan kedua anak nya.
" Rhe !" tegur Sava begitu sudah berada di dekat mereka dan langsung di persilahkan duduk oleh Rhea.
Karna hanya kursi sebelah Bram yang kosong maka mau tidak mau Sava harus duduk di sebelah Bram. jantung Sava langsung berdetak lebih kencang saat mencium aroma maskulin yang keluar dari tubuh Bram.
Jujur saja Sava sangat gugup saat seperti ini, bagaimana tidak jarak antara diri nya dan Bram hanya beberapa jengkal saja dan itu mampu membuat Sava salah tingkah.
Sava merutuki jantung nya yang selalu berdebar secara tidak normal jika Berdekatan dengan Bram dan entah kenapa ia selalu salah tingkah jika berada di dekat Bram sementara Bram hanya cuek saja pada diri nya.
" mba bawa bekal ?" pertanyaan Rhea mampu mengembalikan kesadaran Sava yang sedari tadi hanya terbengong.
" e i iya kamu mau ?" tanya Sava terbata.
" emang boleh mba ?" Rhea malah bertanya balik pada Sava.
" boleh dong, nih !" sahut Sava lalu sedikit mendorong tempat bekal nya ke hadapan Rhea.
Rhea dengan senang hati menerima nya dan segera mengambil isi dari bekal milik Sava.
Bram melototkan mata nya melihat tingkah anak gadis nya yang tidak tau malu itu.
" Rhe itu kan makanan Sava nanti dia makan apa, lagian kamu udah punya makanan sendiri masih aja minta punya orang !" gerutu Bram mengomeli putri nya membuat Rhea mengerucutkan bibir nya.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
**jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian ya para kesayangan 😘 terima kasih ❤
Luve yu 😘**