NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:395.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 29

Seperti apa cinta itu datang, tidak ada yang tahu. Cinta itu akan selalu datang tanpa permisi, tanpa kabar berita, tanpa diminta bahkan tak peduli bagaimanpun keadaannya. Jika saja cinta itu berwujud, mungkin Irene akan memilih menghindarinya. Atau bahkan tak ingin berurusan dengannya. Namun sayangnya, cinta tak mampu terlihat. Cinta hanya bisa dirasakan, hingga ia pun tak mampu mencegah kala cinta itu menyentuh hatinya.

Hari demi hari, hubungan Axelle dan Irene kian mesra. Bukan lagi sekedar sandiwara yang senantiasa mereka tampakkan di depan khalayak ramai. Seperti saat ini, sebelum Axelle ke lokasi syuting, terlebih dulu ia mengantar Irene ke Olive Galery.

Tak mampu Irene menutupi kebahagiannya. Kian hari Axelle kian menunjukkan cinta dan perhatiannya. Hingga sedikit menghilangkan keraguan di hatinya.

Irene melangkah memasuki Olive Galery dengan hati riang gembira. Di ruang ganti, sudah tersedia busana yang harus ia kenakan untuk pemotretan. Setelah berganti pakaian dan didandani oleh MUA, Irene pun bergegas ke lokasi pemotretan. Yang kali ini dilakukan di luar ruangan, di halaman belakang Olive Galery.

Di lokasi pemotretan itu terlihat Shelly sedang mengobrol dengan seseorang yang tampak asing dimatanya. Seorang wanita cantik, seksi, modis, dan elegan. Wanita itu berdiri dengan posisi membelakangi Irene.

"Maaf, tapi ini diluar wewenang ku. Aku tidak bisa mengambil keputusan begitu saja tanpa persetujuan Bu Olive. Kamu sendiri tau Bu Olive itu seperti apa kan?" Ucap Shelly pelan. Namun mampu tertangkap oleh indera pendengaran Irene.

"Kalau mau menambah model sih boleh-boleh saja. Tapi kenapa harus menyingkirkan ku begitu saja. Aku sudah berpengalaman dalam bidang ini. Aku sedikit kecewa dengan Bu Olive. Dia sembarangan merekrut model yang bahkan tidak ada apa-apanya dibanding aku." Ucap wanita itu kesal.

Irene mendengar ucapan wanita itu. Sebab kini Irene tengah berdiri di belakangnya.

"Eh, Ren. Kamu sudah datang?" Sapa Shelly begitu menyadari kehadiran Irene.

Sontak wanita itu pun memutar tubuhnya menghadap Irene. Detik itu juga, Irene terpaku. Sambil pandangannya tertuju pada wanita cantik itu.

Irene salah. Wanita itu tampak tak asing dimatanya. Meski hanya sekali pernah melihatnya dalam sebuah foto, tetapi Irene mampu mengenali siapa wanita cantik itu. Sebab ia telah sering mendengar namanya.

"Jadi ini model yang menggantikan ku?" Tanya wanita itu remeh. Sembari menyapukan pandangannya dari ujung kaki hingga ke ujung kepala Irene.

"Terlalu biasa. Ternyata selera Bu Olive payah. Bagaimana bisa dia membandingkan aku dengan gadis kampungan seperti ini. Aku ini super model. Sudah Go Internasional. Mana bisa dibandingkan dengan model kampungan seperti ini." Tambah wanita itu dengan angkuhnya. Mencibir Irene yang tampak tak percaya diri kala berhadapan dengan wanita cantik nan elegan itu.

"E ... Ren, kenalkan ini ..." Shelly jadi serba salah saat  melihat pias wajah Irene yang tampak tersinggung dengan ucapan wanita itu.

"Kenalkan, ini Clarissa." Shelly melanjutkan kalimatnya.

Clarissa Margaretha.

Sekarang Irene yakin, wanita itu benar adalah Clarissa. Kekasih Axelle yang baru saja kembali dari luar negeri. Dan hubungan keduanya masih tertutup rapat hingga detik ini. Tak satupun media yang berhasil mengendusnya.

Namun sayangnya, seantero negeri ini justru mengenal Irene sebagai isteri Axelle. Dan yang menjadi pertanyaan dalam benak Irene akhir-akhir ini tidak lain, apakah Clarissa mengetahuinya?

Clarissa tampak mengangkat kedua alisnya memandangi Irene. Tetapi kemudian dahinya mengerut. Seakan tengah berusaha mengenali sesuatu. Dipandanginya sekali lagi Irene dari ujung kaki hingga ke ujung kepala. Sedetik kemudian ia tersenyum sinis.

Irene yang diperhatikan Clarissa seperti itu jadi kikuk. Kepercayaan dirinya benar-benar telah merosot hingga ke dasarnya. Sungguh ia tidak ada apa-apanya dibanding Clarissa. Dari gaya berpakaiannya, gaya make up nya, gaya bicaranya, caranya bersikap, sangat berbeda jauh dengannya. Mungkin Clarissa adalah tipe wanita ideal semua pria. Tidak terkecuali Axelle sendiri. Terbukti dari hubungan mereka yang bertahan hingga tiga tahun lamanya.

"Hai." Clarissa mengulurkan tangannya hendak bersalaman dengan Irene.

Irene masih memandanginya tak percaya diri. Ia bahkan tak berani menyentuh Clarissa. Wangi semerbak parfum mahal yang menyeruak terbawa hembusan angin itu semakin menambah pesona Clarissa. Pria mana yang tak akan terpikat dengannya. Dia laksana bidadari yang turun dari kayangan. Benar-benar wanita berkelas.

Irene menelan salivanya payah. Tangannya yang gemetar mulai terulur hendak menyambut uluran tangan Clarissa. Meski kaku dan kurang percaya diri, ia menyunggingkan senyumnya. Semanis mungkin, walau mungkin terlihat aneh.

"Clarissa, ini Irene. Model kami yang baru." Ucap Shelly memperkenalkan.

Namun belum sempat Irene meraih tangan Clarissa, Clarissa telah lebih dulu menarik uluran tangannya. Seakan tak ingin bersalaman dengan Irene. Clarissa melipat tangan di depan dada. Lalu tersenyum memandangi Irene.

Kikuk, Irene pun menurunkan tangannya yang terulur dan tak mendapat sambutan dari Clarissa. Hal itu membuat Irene semakin minder. Hatinya yang semula berbunga-bunga kini layu sudah. Irene kehilangan kepercayaan dirinya.

.

.

Setelah pemotretan usai, Irene memilih singgah di panti sebentar ketimbang langsung pulang ke rumah Axelle. Di kamar lamanya, ia tampak duduk termenung seorang diri, saat tiba-tiba bunyi denting ponselnya membuyarkan lamunannya.

Begitu sampai di rumah, langsung ke kamarku. Aku akan menunggumu.

Seperti itulah isi pesan dari Axelle. Yang membuat Irene berkali-kali menghembuskan napas panjang bahkan terasa berat. Sebab seakan satu beban kembali mengganjal dihatinya.

Irene tak membalas pesan itu. Ia memilih menonaktifkan ponselnya. Lalu membaringkan diri di tempat tidur sempit itu. Berusaha mengembalikan kesadaran diri, bahwa ia hanyalah seorang gadis yatim piatu. Yang bahkan untuk makan saja terkadang susah.

Mungkin sudah saatnya ia melupakan mimpi-mimpi indahnya. Terlebih lagi tentang Axelle. Sebab pemilik hati Axelle yang sesungguhnya telah kembali. Mungkin ia akan memilih untuk menjauh.

Sementara Irene tengah merenungi nasibnya, Axelle justru dibuat cemas dalam penantiannya. Hari sudah malam, namun Irene masih belum kembali. Berkali-kali ia menghubungi ponsel Irene, tetapi ponsel Irene malah nonaktif.

Axelle tak bisa menyembunyikan kecemasannya. Di balkon kamarnya, sesekali ia layangkan pandangannya ke arah pintu gerbang. Berharap Irene terlihat dalam pandangannya.

Axelle memejamkan matanya. Sembari menghembuskan napas berat berkali-kali. Membayangkan sosok Irene hadir dalam bayangannya. Saat tiba-tiba terdengar suara decitan pintu terbuka.

Ceklek

Diikuti suara derap langkah yang semakin mendekat.

Tap Tap Tap

Dengan mata yang masih terpejam, Axelle tersenyum. Perasaan bahagia terlihat dari pias wajahnya saat sepasang tangan lembut melingkari pinggangnya. Seseorang memeluknya dari belakang. Ia yakin itu adalah Irene. Ia tersenyum lebar merasakan pelukan hangat itu.

"Aku yakin kamu pasti akan datang padaku." Ucap Axelle dengan hati berdebar-debar.

"Tentu saja Honey. Because i love you." Begitu merdu sahutan itu terdengar.

Namun Axelle, detik itu juga terperanjat. Lalu buru-buru melepas sepasang tangan lembut yang melingkari pinggangnya. Ia lantas berbalik. Dan mendapati seseorang kini berdiri di hadapannya dengan senyum merekah.

Clarissa.

"I miss you so much Honey (aku sangat merindukanmu sayang)." Ucap Clarissa merdu.

"Rissa?" Axelle seakan tak bisa bernapas saat ini. Kehadiran Clarissa sungguh membuatnya berada dalam kebimbangan.

"Kenapa kaget begitu Sayang. Ini aku, wanita yang paling kamu cintai."

"Kenapa kamu tidak mengabari ku kalau kamu akan datang secepat ini?" Axelle panik.

"Aku sudah berusaha menghubungi mu. Tapi kamu selalu saja mengabaikan panggilan ku. Aku bahkan sudah memberitahu Boni. Apa Boni tidak memberitahu mu?"

Astaga.

Ternyata itu alasannya kenapa Clarissa selalu saja menghubunginya. Dan bodohnya, Axelle malah selalu mengabaikannya. Dengan satu alasan, yaitu Irene.

"Sayang, aku sangat merindukan mu. Aku rindu sentuhan mu." Tanpa aba-aba Clarissa langsung memagut bibir Axelle.

Sudah lama Axelle tak merasakan sentuhan Clarissa. Jujur, ia pun rindu kehangatan Clarissa. Hingga ia pun terbawa permainan Clarissa. Sesaat ia terlena. Mulai menuruti hawa nafsu. Clarissa pun melepas pagutannya dan menarik pergelangan tangan Axelle. Mengajaknya naik ke tempat tidur.

Clarissa mulai agresif dengan melepas oblong yang melekat di tubuh Axelle. Lalu kembali meyergap  bibir Axelle. Menyesapnya semakin beringas. Keduanya pun semakin terbawa hasrat. Sampai tiba-tiba ...

Cklek

Terdengar decitan pintu terbuka. Di ambang pintu itu Irene berdiri dengan ekspresi keterkejutannya. Bahkan tegang.

Sontak aksi Clarissa dan Axelle pun terhenti. Tak kalah terkejutnya dengan Irene, Axelle lebih terkejut bukan kepalang.

"Irene ..." Gumam Axelle lirih sembari menatap panik.

TBC

Thank you udah membaca🙏

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!