Isteri Antagonis Tuan Duke Utara

Keesokan paginya,setelah sarapan mereka semua bersiap akan melakukan perjalanan ke Utara. Setelah mengecek seluruh persiapan pengawalnya sudah selesai.

Duke Vander berjalan menghampiri kamar utama bersama dengan kepala pelayan, dikamar itu Cynthia terlihat sedang bersiap-siap dibantu oleh dua orang pelayan namun saat Duke Vander datang kepala pelayan meminta kedua pelayan itu untuk ikut pergi bersama nya.

Jadi tinggal lah pasangan suami istri itu saja di dalam kamar. Duke Vander menghampiri Cynthia dan memeluk tubuh sang istri dari belakang.

Aroma wangi dari tubuh sang istri benar-benar sangat membuat dirinya kecanduan. Duke Vander dapat mengetahui jika istrinya tengah memikirkan sesuatu tadi saat ia datang.

" Vander. Kenapa anda kesini,padahal sebentar lagi saja juga akan keluar loh.." ucap Cynthia dengan memegang tangan sang suami yang ada di perutnya.

" Kau sudah siap sayang?."tanya Duke Vander dengan berbisik sambil mencium leher istrinya.

Mendapatkan serangan mendadak dari suaminya tentu Cynthia menjadi kegelian,dia berusaha menghentikan tindakan sang suami karena sebentar lagi mereka akan pergi dan waktunya tidak cukup jika harus meladeni suaminya terlebih dahulu.

" Vander, cukup. Kita akan segera berangkat dan waktunya sebentar lagi, Jika kau melakukan nya kita akan terlambat ." Ucap Cynthia dengan mencoba menahan tangan dan kepala suaminya.

" Aku tidak akan terlambat karena hanya aku yang akan pergi Sayang .."ucap Duke Vander.

Tentunya Cynthia terkejut mendengar ucapan suaminya,maksudnya bagaimana dengan Duke Vander mengatakan akan pergi sendiri. Lalu bagaimana dengan dirinya?.

" M-maksudmu apa Vander?." Tanya Cynthia. Jantung nya tiba-tiba berdetak kencang dan seketika pikiran buruk melintas di kepala nya.

Apakah Vander sudah bosan padanya dan inilah saat dirinya akan di buang?.

Berbagai macam pemikiran buruk melintas di otak Cynthia dan Duke Vander tidak habis pikir dengan isi pikiran isterinya tersebut.

Mana mungkin dia tega dan sampai hati mencampakkan wanitanya sendiri.

" Sayang..." Panggilan dari Duke Vander menyadarkan Cynthia dari segala pemikiran buruknya.

Saat Duke Vander akan memegang tangan istrinya, refleks saja Cynthia menolak sentuhan itu. tentu saja Duke Vander tidak terima dengan penolakan istrinya sehingga Duke Vander langsung mengangkat tubuh sang istri dan meletakan nya di atas tempat tidur.

Duke Vander menghimpit tubuh istrinya dan melabuhkan ciuman yang sangat dalam dan menuntut.

Saat merasakan tangan sang isteri yang menepuk dadanya, Duke Vander pun menghentikan kegiatan nya tersebut.

" Buang jauh-jauh pikiran buruk mu itu sayang,Mana mungkin aku membuang mu. seorang wanita yang sangat ku cintai,itu tidak akan pernah terjadi." Ucap Duke Vander,ia membelai lembut pipi sang isteri.

" Tapi kau bilang..." Belum sempat Cynthia menyelesaikan ucapan nya Duek Vander sudah kembali menempelkan bibirnya sejenak lalu berkata.

" Aku memang akan pulang ke Utara sendiri sayang,karena kamu akan tetap di sini sampai hari pernikahan saudarimu itu." Ucap nya.

Mata Cynthia seketika berkaca-kaca dia terharu karena ternyata suaminya dapat mengerti keinginan hatinya.

" Menangislah sepuas mu sayang, karena besok jika kau menangis aku tidak bisa menghapus airmata mu ini dengan tangan ku sendiri." Ucap Duke Vander sambil terkekeh.

Cynthia semakin menangis tersedu sedu, satu sisi dia senang karena bisa tetap di ibu kota dan memiliki banyak waktu bersama keluarganya namun di sisi lain dia baru menyadari jikalau dirinya harus rela berjauhan dengan sang suami.

Cynthia memeluk tubuh suaminya dengan sangat erat,perasaan sesak ada di dadanya ketika ia memikirkan hari-harinya tanpa kehadiran sang suami walaupun hanya sementara.

" Sudah cukup menangisinya?..." Tanya Duke Vander ketika sudah tidak terdengar tangisan yang keluar dari istrinya.

Cynthia mengangguk,kini keduanya dalam posisi duduk namun Cynthia masih melingkarkan kedua tangan nya di pinggang sang suami.

Duke Vander juga tidak henti membelai rambut panjang istrinya itu, berharap sang isteri menjadi lebih tenang.

Kedua tangan Duke Vander menangkup wajah Cynthia dan memandang nya dengan tatapan penuh cinta.

" Sayang dengar. Aku tahu betapa kau ingin menghabiskan waktu mu bersama dengan Lady Bellinda sebelum dia menikah dengan Putra mahkota, awalnya aku memang tidak setuju tapi apakah kau tahu. Aku berfikir mungkin tidak ada salahnya jika isteri ku akan sedikit lebih lama di sini toh istri ku pun baru merasakan kembali hubungan baik dengan keluarga dan saudarinya ."

" Jadi aku putuskan biarlah aku yang mengalah sebentar dan berjauhan dengan mu untuk 2 Minggu kedepan, sejujurnya aku tidak bisa berjauhan dengan mu sayang. Tapi aku tidak ingin egois karena hanya memikirkan diriku sendiri dan tidak memikirkan bagaimana perasaan mu."ucap Duke Vander.

" Terimakasih karena sudah memikirkan perasaan ku Vander." Ucap Cynthia dengan terharu, dia semakin mencintai suami nya yang sangatlah pengertian dan mengerti perasaan nya.

Terimakasih banget buat yang udah mau mampir kesini,ngasih Like dan komen...ceritanya sambung besok lagi... bye-bye 👋🤗