Keyz tanpa sengaja menelan Kristal Kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer sehingga dia memiliki dua kekuatan dahsyat pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
You're not Flip
“Ahahaha... Anak muda. Apa yang kamu bicarakan?” dia tertawa terbahak bahak karena aku menyangka dia adalah Flip yang aku kenal. “Benar juga nak. Aku belum memberitahu namaku. Namaku Ruhiyo. Bukan Flip.”
“Ta tapi, kamu dulu bilang kalau namaku mirip dengan nama temanmu.”
“Nak... Nama dia Kris. Bukan Keyz. Pelafalan nya memang mirip. Kalau wajah? Jauh berbeda nak. Dia lebih ganteng darimu. Hahahaha.”
“Terus, kenapa kamu tadi memasang muka sedih?”
“Aku Cuma ingin mengulang semua waktuku nak. Aku merindukan petualang. Merindukan penjelajahan. Dan tentu saja merindukan dia. Dengan kaki tua seperti ini, aku hanya bisa duduk di atas kursi.
Maka dari itu, aku sedikit Iri dengan Alice yang bisa main kesana-kemari...
Keyz... Tolong lindungi dia. Apapun yang terjadi. Berjanjilah...”
Nex
Setelah itu, dia menunjukkan jalan yang akan aku lalui. Dia memberiku beberapa item obat. Revita dan beberapa botol Potion lainnya.
Aku pergi ke daerah ngarai. Sebuah lembah yang sangat dalam. Tapi, tidak seperti lembah-lembah yang aku jelajahi sebelumnya.
Ini berbeda. Di ujung timur, ada dinding yang aku lihat di Padang rumput tempat aku bermain dengan Nana. Dinding itu masih seolah tidak ada batasnya.
Aku turun ke dasar lembah lewat jalan setapak yang ada di sebelah air terjun. Air terjun itu Kecil sih... Tapi sangat dalam.
Ada beberapa monster Colon dengan bentuk yang berbeda. Ada monster Masked seed, itu mirip Colon, tapi lebih kecil lagi. Dan juga ada monster ulat bulu. -_-‘ oh~ no~ saya paling takut dengan ulat bulu. Namanya? Tidak aku ingat. Lihat katalog nya dulu aja sudah merinding. Hiii.. -_-
Nex
Beberapa jam kemudian aku sampai Di dasar jurang. Air terjun itu masih lanjut ke dalam lubang gua. Jadi, aku tidak bisa melihat dasar air terjun itu.
Saat aku menoleh ke atas. Waahh.. sudah tidak terlihat lagi jalanan yang aku lalui tadi. Sudah penuh dengan awan.
Kali ini, harus melalui jalan setapak lagi menuju ke arah timur. Ok, karena sepi, aku coba untuk terbang saja.
Di kanan ku, ada tebing. Kiri ada jurang lagi. Aku terbang di antara keduanya.
Pemandangan sangat indah. Banyak bunga-bunga liar warna-warni di dinding tebing sebelah kiri.
Ada pohon-pohon paku-pakuan juga. Dan di sini monster nya lumayan besar-besar. Mirip gajah ada... Mirip macan juga ada... Yang menjadi penarik perhatianku adalah, monster ayam!!! Pico lagi. Tapi lebih besar..!!
Yookk berburu sebentar!
Nex
Hari masih tergolong siang. Tapi, karena aku sekarang berada di dasar lembah. Suasana saat ini gelap. Tapi, di langit masih terlihat berkas cahaya matahari yang berhasil menerobos melalui celah-celah jurang
Setelah puas berburu. Aku lanjut lagi ke arah timur...
Sekitar sepuluh kilometer dari tempat aku berburu Pico. Kini ada gua. Menurut nenek. Gua ini tidak terlalu panjang.
Setelah keluar dari gua, akan mulai terlihat reruntuhan kuno. Alice dan Suki masih jauh di timur sana. Ok. Lanjut!! Let's go!!
Nex
“Keyz!!! Sini siniiii...!!!” Alice melambaikan tangan dari atas sebuah reruntuhan. “Oiiii!!!!”
Aku balas melambaikan tanganku sebagai tanda aku telah melihatnya.
Aku tiba-tiba di reruntuhan kuno itu saat sudah benar-benar gelap. Aku lihat Suki masih mengumpulkan paving stone.
“Yosh... Sampai jumpa aku.. aku mendarat dengan sedikit.... Nyungsep... -_-‘ dan Alice tertawa dengan riangnya melihat tingkahku.
Sial. Malu banget.
“Kamu lama banget sih?” protes Suki. “Kita sampai kering menunggumu.”
“Berisik ah.. aku tadi nyasar di gua.”
“Kan tinggal lurus saja.” Jawab Suki.
“Iya sih... Tapi, tadi ada sebuah lubang gua lagi yang tidak ada di peta, dan tidak kalian sebutkan. Jadi, aku menjelajah ke sana sebentar.”
“Ah. Ada-ada saja kamu. Sadar diri dong kalau ada dua wanita cantik seperti kami sedang menunggu mu.”
“Iya iyaaa.. maaf... Ini oleh-oleh dari dalam gua sana.” Aku mengeluarkan jamur bercahaya.
“Kita sudah punya!!!” protes Suki.
“Is is is...” Kataku sambil geleng-geleng. “Punya kalian kecil-kecil. Ini bisa tumbuh sebesar rumah!!”
“Is is is... Jangan meniru gaya bicaraku. Is is is...” Suki menggelengkan kepalanya seperti yang aku lakukan tadi.
“Benarkah bisa sampai sebesar itu?” tanya Alice.
“Iya...” jawabku. “Sebesar rumahku.”
“Buat aku ya?” tanya Alice lagi. Aku mengangguk, dan menyerahkan jamur itu kepada Alice.
“Cih... Istrinya sendiri tidak di kasih apa-apa.” Suki mulai lagi...
“Nih..” dia aku beri sebuah batu bercahaya. Ada beberapa biji. “Sepertinya sangat cocok buat lentera batu di halaman rumahmu.”
Percaya atau tidak. Saat dia menerima batu itu, dia si Suki yang datar sekali itu....
Dia tersenyum manis... “Terima kasih, Keyz...” katanya sambil berkaca-kaca.
“Kyaaa!!!! Suki tersenyum!!!!” teriak Alice sambil berlari dan melompat terus memeluk Suki. “Keyz!!! Kamu berhasil membuat Suki tersenyum!!! Kyaahahahaa..”
Kyahahahaa? Tawa itu... Tawanya....
‘Blar!!!’ suara Ledakan terdengar dari arah timur.
“Suara apa itu?” tanyaku. “Aku mau lihat sebentar.”
“Tunggu!! Aku ikut!!” teriak Alice.
Tidak, dia tidak boleh ikut. Aku merasakan akan adanya bahaya. Aku bisa merasakannya... Lagipula, aku sudah berjanji kepada nenek Ruhiyo.
“Tidak!!” teriakku. “Suki... Bawa Alice pulang!!”
“Graaaooww!!!” terdengar teriakan ketika aku baru selesai berbicara tadi.
Suara itu dari sumber ledakan tadi. “Graaaooww!!!”
Lalu, suara langkah kaki yang di iringi dengan gempa di setiap langkahnya.
Naga?
Langkah kaki itu semakin lama semakin mendekat ke arah kami.
Kami berdiri dengan perasaan was-was. Kami bersiap-siap dengan senjata kami.
‘Blar!!!’ bangunan besar di hadapan kami hancur oleh ledakan barusan. Asap debu membumbung tinggi.
Lalu, saat asap debu itu mulai menipis. Kami bisa melihat siluet dari mahkluk yang ada di depan kami itu.
Dia sangat tinggi, besar, matanya menyala merah... Dia bukan naga...
Dia... Skeleton raksasa!!
Nex
Dengan background bukan purnama berwarna merah darah. King skeleton muncul entah dari mana. Dia di iringi oleh ratusan Gargoyle di belakangnya.
Teriakan mereka benar-benar memekakkan telinga. Saling sahut, silih berganti berteriak ke arah kami dengan nada mengancam.
“Suki... Aku mohon. Ajak Alice pulang. Aku sudah berjanji untuk tidak membawanya ke dalam bahaya.”
Suki mengangguk. Lalu meraih tangan Alice. Dan...
Alice melepaskan tangannya dengan lembut dengan cara. Dia memegang tangan Suki dengan tangannya yang satunya. Sentuh lembut itu membuat Suki melepaskan tangannya.
“Aku ikut bertarung dengan kalian.” Kata Alice pelan, sambil tersenyum penuh tekat. “Aku bisa sihir ess, dan sihir penyembuhan. Aku berjanji, aku tidak akan menjadi beban kalian.”
Nex
King Skeleton itu mengangkat pedangnya tinggi-tinggi... Lalu...
‘Blar!!!’ ledakkan terjadi ketika pedang raksasa itu membelah tanah yang kami pijak.
Kami bertiga berhasil menghindar. Suki melesat langsung ke arah kin skeleton dengan kecepatan tinggi. Melompat, dan menebaskan pedangnya. “Dragon Claw!!” sekali tebasan, ada tiga cahaya keluar dari ujung pedang miliknya.
“Ice Arrow!!!” dari samping kiri, Alice melakukan sihir... Benar, ini sihir yang telah dua kali menolongku. Pertama saat di Cristal Hitam. Lalu kedua si Minotaur, aku harus bertanya kepadanya.
Serangan Alice tepat mengenai kepala skeleton. Mahluk raksasa itu berteriak kencang, teriakannya menimbulkan gelombang kejut kearah kami.
Suki yang masih terbang, langsung terpental kebelakang. Dan menabrak dinding reruntuhan.... Bukan, kakinya menahan tubuhnya di dinding itu lalu... Dia menendang dinding itu dan melesat lagi ke arah Skeleton.
Aku tidak boleh kalah. Aku harus....
“Dragon Roar!!!” tebas kuat Suki mengeluarkan cahaya terang sekaligus raungan naga yang menekan telinga.
Kaki kanan Skeleton raksasa itu terkena tebasan, dan hancur... Dia tumbang!!! Saat itulah aku melesat ke depan. Melompat tinggi, berputar... Dan “Meteor Breaker!!!” di saat itu juga Suki mengeluarkan jurusnya “Dragon Slayer!!!” sedang Alice mengeluarkan jurus. “Frozen Ice!!”
Tiga jurus dari tiga orang sekaligus!!! Skeleton itu hancur berantakan di tanah... “Woohhh mantap!!!” aku meneriakkan kata-kata barusan.
“Keyz!! Lihat, aku juga kuat kan?” teriak Alice dari belakang.
“Yoii!!” teriakku balik...
“Jangan terlalu cepat merayakan kemenangan...” kata Suki. “Lihat!!”