NovelToon NovelToon
Dewa Petir Kehancuran

Dewa Petir Kehancuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:263.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Jago

Di sebuah keluarga kultivator hidup anak bernama Lei Nan, meskipun dirinya dulu di agung-agungkan sebagai seorang jenius, namun terjadi kecelakaan yang membuat lenganya lumpuh, karena hal itu dirinya menjadi bahan cemohan di keluarganya, tapi hal itu berubah ketika dirinya tidak sengaja tersambar petir yang langsung mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kitab Pisau Terbang Qi

Lei Nan berjalan dengan tenang menuju Aula Jurus yang berdekatan dengan Aula Tukar. Bangunan itu tidak kalah megah, dengan ornamen yang lebih mengesankan. Di dalamnya, berbagai kitab jurus tersimpan rapi di rak-rak kayu yang indah. Beberapa kultivator terlihat serius mempelajari kitab yang mereka pilih, menambah suasana tenang dan penuh konsentrasi.

Langit-langit Aula Jurus dihiasi dengan lukisan-lukisan indah yang menggambarkan pertarungan legendaris dan tokoh-tokoh terkenal dalam sejarah kultivasi. Cahaya lilin yang lembut menerangi ruangan, menciptakan suasana yang tenang dan mendalam. Aroma kayu cendana yang membakar perlahan-lahan memenuhi udara, menambah kesan magis tempat itu.

Lei Nan mendekati petugas di Aula Jurus, seorang pria tua dengan janggut putih panjang dan mata yang tajam. "Selamat pagi, saya ingin melihat-lihat kitab jurus yang tersedia di sini," kata Lei Nan dengan sopan.

Pria tua itu tersenyum bijaksana. "Selamat pagi, anak muda. Silakan lihat-lihat, semua kitab di sini terdaftar sesuai dengan tingkatannya. Pastikan memilih dengan bijak."

Lei Nan mulai menelusuri rak-rak yang penuh dengan kitab jurus. Setiap kitab memiliki deskripsi singkat mengenai isinya dan tingkat kesulitan. Dia mencari sesuatu yang sesuai dengan gaya bertarungnya, khususnya teknik menggunakan pisau terbang.

Setelah beberapa waktu, matanya tertuju pada sebuah kitab yang berada di rak bagian tengah. Kitab itu berjudul "Teknik Pisau Terbang Qi". Dia mengambilnya dan membaca deskripsinya.

"Teknik ini menggunakan qi dalam jumblah besar untuk mengendalikan pisau terbang, memberikan serangan yang cepat dan mematikan. Cocok untuk kultivator dengan jumlah qi yang sangat banyak."

Lei Nan merasa ini adalah pilihan yang tepat untuknya. Dia membawa kitab itu ke meja petugas.

"Saya ingin menukar poin saya dengan kitab ini," kata Lei Nan sambil menyerahkan kitab dan plakat poinnya.

Petugas itu memeriksa kitab dan poin yang tersisa. "Nak, apakah benar kau yakin dengan pilihanmu? Kau orang ke seratus yang ingin meminjam teknik ini."

Lei Nan mengangguk tegas. "Ya, saya yakin, namun tuan, memang ada apa dengan teknik ini?"

Petugas itu diam beberapa saat. "Ha..., nak, teknik ini sangat sulit dipelajari. Dari seluruh orang yang mencobanya, hanya sedikit yang berhasil."

Lei Nan terdiam, dirinya berpikir memang sulit untuk mengendalikan sebuah qi, apalagi jika qi itu dipakai untuk mengendalikan sebuah benda yang bergerak cepat seperti pisau terbang . Ini bisa dimaklumi.

"Harus diketahui, bahkan seorang yang bisa mengalirkan qinya kepada senjatanya sudah dianggap kultivator kuat. Apalagi seorang kultivator yang bisa mengendalikan qinya sesuka hati," lanjut petugas itu.

Setelah berpikir sejenak, petugas itu akhirnya berkata, "Baiklah, nak. Khusus untukmu, poin tim untuk kitab ini hanya 5 poin untuk 1 minggu peminjaman. Setelah waktu lewat, kau harus segera mengembalikannya. Jika tidak, akan ada konsekuensinya." Petugas itu berbicara dengan serius.

"Terima kasih, tuan. Ini plakat saya," ucap Lei Nan dengan sopan, menyerahkan plakatnya.

Petugas itu mengangguk dan mencatat penukarannya. "Baiklah, ini dia. Semoga teknik ini bermanfaat untukmu, nak."

Lei Nan mengambil kitab itu dengan hormat. Dia merasa semakin dekat dengan tujuannya. Setelah keluar dari Aula Jurus, dia memutuskan untuk kembali ke kediamannya dan segera mempelajari teknik baru tersebut.

Sesampainya di kediamannya, waktu sudah menunjukkan malam hari. Saat sampai di kediamannya, Lei Nan terkejut saat mendapati seorang perempuan yang terkena sinar bulan berdiri di depan pintunya dengan wajah cantiknya.

"Cantik..." ucap Lei Nan tanpa sadar.

"Hei, apa yang kau lakukan di sana?" ucap perempuan itu tiba-tiba, yang ternyata adalah Yi Hua.

Mendengarnya, Lei Nan segera terkejut dan berjalan menuju Yi Hua sambil menggaruk kepalanya. "Nona, sedang apa datang kemari?" tanya Lei Nan.

"Aku hanya ingin memberikanmu makanan," ucap Yi Hua, menyodorkan makanan yang dibawanya.

Lei Nan dengan senang hati menerimanya. Setelah menyerahkan makanan, Yi Hua segera berbalik untuk pergi, namun Lei Nan segera berbicara, "Nona, besok aku akan melakukan misi. Apakah dirimu ingin ikut?" tanya Lei Nan.

"Aku akan memikirkannya," ucap Yi Hua sambil berlalu pergi.

Lei Nan akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kediamannya. Setelah selesai memakan makanan yang dibawa Yi Hua, dirinya segera menuju halaman belakang kediamannya. Dengan hanya diterangi nyala api obor, dia mulai membaca dengan rinci mengenai teknik Pisau Terbang Qi.

"Dari yang dijelaskan di kitab ini, untuk bisa mengendalikan pisau dengan qi membutuhkan konsentrasi yang penuh agar bisa mempertahankanya," batin Lei Nan saat membaca isi kitab itu.

Lei Nan kagum membaca deskripsi tersebut dan langsung mencoba teknik itu. Namun, dia mendapati sangat sulit untuk menjaga keberadaan qi pada pisau terbangnya.

"Huf-huf, sangat sulit sekali. Aku bahkan menghabiskan setengah qiku hanya untuk mempertahankannya beberapa saat. Namun dari kitab ini, jika sudah ahli, pengguna hanya mengunakan qi sekali untuk membuat pisau ini terbang dan itu akan bertahan berjam-jam tanpa perlu menyuntikkan qi lagi," ucap Lei Nan.

Malam itu, Lei Nan habiskan untuk berlatih. Dia sekali-kali mencoba menggabungkan teknik ini dengan mata petirnya. Dari penglihatannya, dia dapat mengetahui beberapa kelemahan saat dirinya mempraktikkannya. Berkat mata ini, Lei Nan perlahan mulai bisa mempertahankan qi itu, meskipun masih hanya bisa bertahan untuk beberapa menit.

Kukurukuk...

Pagi harinya....

"Hoam... aku tak menyangka akan tidur di tanah," ucap Lei Nan yang mendapati dirinya berlatih terlalu keras sampai kehabisan qi dan tertidur di tanah.

Lei Nan segera bangun dan masuk ke dalam kediamannya untuk membersihkan tubuhnya. Hari ini, dia berencana menjalankan misi, sehingga dirinya segera bersiap-siap.

Sesampainya di depan kediamannya, Lei Nan melihat Zhang Wei dan Mei Ling yang sudah menunggu di sana. "Ayo, kita segera menuju Aula Misi," ucap Lei Nan.

Mereka berdua hanya mengangguk dan mengikuti langkah Lei Nan. Sampai di Aula Misi, tempat itu dipenuhi banyak orang yang berlalu lalang. Mata Lei Nan segera fokus pada seorang gadis yang berjalan ke arahnya.

"Lei Nan, aku akan menemanimu untuk misi kali ini," ucap gadis itu yang ternyata adalah Yi Hua.

"Nona, aku tak menyangka dirimu akan setuju," ucap Lei Nan dengan senang.

"Hei Lei Nan, siapa gadis cantik ini?" tanya Zhang Wei.

"Oh, aku kenalkan ini nona Yi Hua," ucap Lei Nan.

Segera Zhang Wei dan Mei Ling terkejut, Lei Nan yang melihatnya heran dan bertanya kepada Zhang Wei, "Kenapa kalian hanya diam saja?"

"Hei Lei Nan, apakah kau tahu jika nona Yi Hua merupakan salah satu orang terkuat di generasinya? Bahkan timnya merupakan peringkat pertama di murid junior," ucap Zhang Wei.

"Aku baru tahu itu," jawab Lei Nan dengan jujur.

"Hah..., aku heran dengan dirimu. Bagaimana mungkin dirimu sampai bisa mengenal monster ini," ucap Zhang Wei, namun dirinya segera merinding saat merasakan tatapan tajam di depannya.

Di sana, Yi Hua menatap tajam Zhang Wei saat mendengar kata "monster" dari mulutnya. Lei Nan hendak membalas ucapan Zhang Wei, tetapi belum sempat ia berbicara, mereka segera dikejutkan saat beberapa orang datang ke arah mereka.

"Hahaha, aku tak menyangka nona Yi Hua akan datang ke Aula Misi," ucap salah satu orang itu.

1
Derajat
Apakah Ada hub dg Aliran hitam yg mulai bergerak
bogel
teyuuuz
bogel
lanjuuuut
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Bocah Nakal... bagaimana tidak Hanton berpakaian seperti Biksu tapi suka Mabuk kepayang
bogel
gasss
bogel
tooop
algore
joz
algore
jos
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Naga laut
Di AZ
Luar biasa
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Derajat
Alur yang bagus... dan ceritanya cukup Seru 🙏
algore
joz
algore
jos
bogel
gasss
bogel
toppp
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
Yogi Yogi
semua ilustrasi ini seolah olah semua wajah mirip perempuan. bentuk dagunya lancip.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!