Valerie Walton tidak pernah sedikitpun terpikir, akan terlibat hubungan asmara dengan Paman mantan pacarnya, dan menjadi posesif padanya.
Dua tahun menjalin hubungan, pacar Valerie selingkuh dengan sepupunya!
Di saat ia jatuh dengan perasaan terluka, Nathan Edmund, Paman mantan pacarnya, mengulurkan tangan kepada Valerie saat ia menangis sendirian.
Nathan Edmund, pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, yang masih melajang itu, seorang CEO yang mendominasi, dan sangat di takuti mantan pacar Valerie. Nathan melamar Valerie, saat di hari pertunangan mantan pacar Valerie, dengan sepupu Valerie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19.
Valerie masih malu-malu tidak berani memandang ke arah Nathan, walau Nathan mengatakan tidak terganggu dengan sikap Valerie yang tanpa sadar memeluknya tadi.
"Aku mengerti akan keadaan mu, apakah mereka selalu memperlakukan mu seperti ini? selalu menindas mu?" tanya Nathan hati-hati.
Valerie semakin menundukkan kepalanya, ia bimbang untuk menjawab. Tapi, kalau ia pikir-pikir Nathan telah berbaik hati membawanya ke rumah sakit. Jadi, sepertinya Nathan tidak seseram dan sekejam apa yang di katakan Nico.
Perlahan kepala Valerie mengangguk.
"Dan, bekas luka yang ada pada lutut mu, apakah itu juga yang mereka lakukan?" tanya Nathan lagi semakin jauh, karena rasa penasarannya dengan beka luka yang ada di lutut dan sekitar kaki Valerie.
Kembali Valerie perlahan menganggukkan kepalanya, dan sontak membuat Nathan bangkit dari duduknya, dengan wajah yang terkejut di sertai tidak percaya sama sekali.
"Orang tua macam apa mereka itu! apakah kamu putri kandung mereka atau bukan?!" Nathan tanpa sadar mulai terbawa emosi, memikirkan tubuh mungil dan ringkih Valerie mendapat penindasan dari orang tuanya.
"Mereka orang tua kandungku" jawab Valerie pelan.
"Jadi! kenapa mereka memperlakukan mu seperti bukan putri mereka sendiri?!"
"Itu.. mungkin, karena sedari kecil aku tinggal dengan Nenek di kampung, saat umur tiga belas tahun mereka baru menjemput ku dari kampung, sementara Lili sedari umur lima tahun sudah bersama mereka, jadi.. mereka lebih sayang pada Lili dari pada aku!" kata Valerie menjelaskan, kenapa orang tuanya bisa lebih mendengarkan Lili dari pada dia.
"Apa?? Lili? sepupu mu itu? dia sudah lama tinggal dengan orang tuamu? kenapa bisa?! dan.. kamu kan putri kandung mereka! seharusnya mereka lebih menyayangi kamu!!" Nathan semakin naik darah.
"Itu.. karena Bibi Deana adik kandung Mama satu-satunya, sewaktu mereka masih kecil, ada gempa bumi di desa mereka, membuat mereka terpisah dan baru bertemu setelah mereka berkeluarga, tapi rumah tangga Bibi Deana tidak bahagia, ia dikhianati suaminya hingga cerai, karena itulah Mama dan Papa menampung Lili dan Bibi Deana di rumah kami!" kata Valerie menjelaskan dengan rinci akan keberadaan Lili dan Deana.
Nathan berkacak pinggang mendengar penjelasan Valerie. Ia merasa semakin tidak senang, karena menurutnya ke dua orang tua Valerie terlalu memanjakan Lili, sehingga Lili begitu berani menginginkan pacar Valerie.
"Mereka terlalu memanjakan keponakannya itu! sampai begitu lancang ia berani menyukai pacarmu!!" nada suara Nathan semakin tidak senang.
Valerie terkejut mendengar apa yang di katakan Nathan, ia tidak menyangka Nathan ternyata melihat juga perselingkuhan Nico dengan Lili.
"Pa.. Paman, apakah kamu melihat apa yang terjadi...!"
"Tentu saja aku melihat mereka! membuat aku sangat marah pada Nico! berani sekali dia membawa Lili ke Mansion Edmund, dan melakukan hal itu tanpa memikirkan akan ketahuan sama sekali!!"
"Aku tidak perduli lagi, jika mereka berpacaran, aku mau putus dari Nico, aku ingin keluar dari rumah itu, aku tidak ingin melihat mereka lagi! aku sudah lelah menjadi orang yang selalu di salahkan! aku.. aku tidak mencintai Nico lagi!" kata Valerie dengan tegas.
Nathan menurunkan tangannya dari berkacak pinggang, begitu mendengar kata terakhir apa yang di katakan Valerie.
Matanya berkedip memandang Valerie. Ia tidak menyangka hubungan Valerie selama dua tahun dengan Nico, sedikit pun Nico tidak pernah menyelami keadaan yang di hadapi Valerie.
"Apakah selama ini, Nico tidak tahu masalah yang kamu hadapi dalam keluarga mu?" tanya Nathan menurunkan nada bicaranya.
Valerie menggelengkan kepalanya, "Dia juga selalu menyalahkan aku, karena menganggap aku terlalu cemburu pada Lili!"
Nathan mengepalkan tangannya menahan rasa kesal pada Nico, yang ternyata buta juga dengan sikap Lili selama ini. Ia merasa dadanya terenyuh dengan apa yang di alami Valerie.
Ia pun perlahan menghela nafas, dan berpikir untuk menolong Valerie dari ketidak pedulian keluarga Valerie pada gadis kecil itu.
Nathan melirik Valerie yang kembali menundukkan kepalanya, dan meremas selimut yang menutupi tubuhnya. Raut wajah Valerie terlihat datar, dengan tatapan dingin melihat jemarinya yang meremas selimut.
Nathan ingin sekali membawa Valerie masuk ke dalam dekapannya, untuk menghiburnya, dan mengelus rambut Valerie yang lembut dengan jemarinya.
Deg!
Jantung Nathan tiba-tiba berdegup kencang. Perasaannya entah kenapa, menginginkan Valerie selamanya di sampingnya. Menjaga gadis mungil itu dengan aman bersamanya.
Bersambung.....
semoga aja 2 orang tua Valerie denger deh percakapan lili sama mama nya... biar tau rasa
biar mereka ngerasain dikecewain, dihianatin, dibohongin,, dan penyesalan yang mendalam... dan tak bisa merubah apapun. 😡
lanjut