NovelToon NovelToon
Pelangi Berselimut Awan

Pelangi Berselimut Awan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Perjodohan / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:35.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Siapkan kanebo kering untuk menyeka air mata!

"Aku kecewa karena suamiku sendiri berniat menjandakan aku demi membahagiakan wanita lain."

Pelangi Faranisa, seorang gadis taat agama yang dijodohkan dengan pria brutal. Di malam resepsi pernikahan, ia dipermalukan oleh suaminya sendiri yang pergi tanpa permisi dan lebih memilih mabuk-mabukan.

Pemberontak, pembangkang, pembuat onar dan pemabuk berat. Itulah gambaran sosok Awan Wisnu Dewanto.

"Kamu tidak usah terlalu percaya diri! Aku tidak akan pernah tertarik denganmu, meskipun kamu tidak memakai apa-apa di hadapanku!" ~ Awan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berkata Jujur

Dengan langkah yang cepat, Awan menuju ruang rapat. Hari ini dirinya harus terlambat ke kantor karena harus mengantar Pelangi pulang terlebih dulu.

Tak seperti biasanya, hari ini Awan sangat cerah. Senyum terus merekah pada wajah tampannya.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa cinta dapat diawali dari perut naik ke hati. Mungkin kalimat itu berlaku bagi Awan. Pelangi yang selalu menghidangkan makanan yang dipadu dengan bumbu kasih sayang untuk suaminya.

Setiap makanan yang dibuat Pelangi membuatnya jatuh hati.

Awan lah yang mengawali segalanya dengan penolakan. Pria itu juga yang dengan tidak tahu malunya mematahkan ucapannya sendiri. Bahkan pagi ini berani meminta bekal ke kantor. Dengan sebuah alasan klise, tidak ada waktu untuk makan siang di luar akibat kesibukan. 

Tetapi jalan tak selalu mulus. Akan ada kerikil tajam yang harus dilalui. Kini Awan harus berusaha memperbaiki kesalahannya dan membuktikan keseriusannya.

"Selamat pagi, maaf saya agak terlambat," ucapnya ketika memasuki ruangan rapat.

"Tidak apa-apa, Pak Awan. Rapat juga baru mau dimulai," sahut salah seorang pria.

Semua anggota rapat sudah hadir, termasuk beberapa wakil dari PT. Inco, yang salah satunya adalah Priska. Seperti biasa, Priska tampil dengan pakaian ketat dan juga mini skirt.

Sikap tak peduli Awan membuat Priska bertanya-tanya dalam hati. Bahkan, saat Priska mendekatinya, Awan dengan segera menjauh. Ia hanya melirik sekilas dengan sikap acuh tak acuh.

"Apa karena kebiasaan lihat Pelangi yang memakai pakaian tertutup? Sekarang gue kok jadi risih lihat perempuan pakai baju terbuka."

"Hai, Awan!" Priska menerbitkan senyum terbaiknya, kemudian mengulurkan tangan untuk menjabat.

"Ditusukkan besi ke kepalamu lebih baik daripada menyentuh perempuan yang bukan mahrammu." Pesan Pelangi malam itu membekas di benak Awan.

Akhirnya, Awan pun memilih mengatupkan kedua tangan di depan dada sebagai bentuk salam, agar tak bersentuhan dengan Priska.

Priska tergugu. Merasakan perubahan besar dalam diri Awan. Sangat jauh berubah, bahkan Awan tampak enggan menatap matanya.

...........

Di rumah .....

Zidan menundukkan kepala di hadapan Ayah Ahmad. Setelah Awan dan Pelangi Pergi, Ayah kembali menanyakan perihal kecurigaannya.

Pelangi yang kemarin pulang ke rumah dan menangis memeluk ayah dan ibu membuat Ayah Ahmad sempat curiga. Namun, Pelangi yang tak ingin membebani kedua orangtuanya menyembunyikan masalahnya dan beralasan menangis karena merindukan ayah dan ibu.

Tentu saja Ayah sempat percaya, mengingat Pelangi sebelumnya tak pernah berpisah dari orangtuanya. Dan kini ia tinggal hanya berdua dengan suaminya, yang merupakan seseorang yang baru dikenalnya.

"Sekarang beritahu ayah apa yang kamu dan kakakmu sembunyikan! Ayah yakin Pelangi tidak baik-baik saja, kan?"

"Tidak ada yang disembunyikan, Ayah. Kak Pelangi dan Kak Awan baik-baik saja." Zidan berusaha meyakinkan.

"Kamu tidak bohong?" Ayah menatap penuh selidik.

Zidan pun mengangguk tanpa berani menatap mata ayahnya. Tentunya, Ayah Ahmad sangat mengenal karakter kedua anaknya.

"Jujurlah, Nak. Walaupun itu mungkin menyakitkan. Hukum berbohong dalam agama kita adalah dosa besar dan merupakan tanda orang munafik. Kamu tahu itu, 'kan?"

"Iya, Ayah!" jawabnya dengan ragu.

"Terus kenapa kamu masih berbohong?"

Zidan semakin tertunduk. Bibirnya terkatup rapat. Entah akan seperti apa reaksi Ayah Ahmad jika mengetahui seperti apa suami yang ia pilihkan untuk putrinya.

"Beritahu ayah apa yang terjadi kepada kakakmu!"

Zidan menatap Ayah Ahmad dan Ibu Humairah. "Tapi sebelum aku jawab, apa boleh aku tanya sesuatu?"

"Boleh, Nak!"

"Apa berdosa seorang saudara menceritakan aib saudaranya sendiri?"

Ayah Ahmad mengusap rambut putranya. "Zidan, membuka aib orang lain memang berdosa. Tapi, untuk itu ada pengecualian."

Zidan memberanikan diri menatap ayahnya. "Pengecualian seperti apa?"

"Yang pertama, saat orang itu ada di hadapan majelis hakim dalam persidangan. Maka saksi boleh membuka aib terdakwa. Ke dua, ulama yang melakukan kesesatan dan perbuatannya dikhawatirkan akan menjerumuskan umat. Maka boleh dibuka aibnya. Dan ke tiga, seorang istri yang menuntut hak atas suaminya yang tidak ditunaikan, maka istri berhak membuka aib suaminya untuk mendapatkan haknya."

Zidan kembali menundukkan kepala.

"Kalau begitu, hanya Kak Pelangi yang berhak menjawab."

Mendengar jawaban Zidan, Ibu Humairah dan Ayah Ahmad menitikkan air matanya. Tanpa menjawab secara pasti, ucapan Zidan telah mewakili segala pertanyaannya.

"Astaghfirullahaladzim."

Ayah Ahmad teringat kembali Pelangi yang tidak seceria biasanya. Semua dimulai sejak malam pernikahannya, di mana ia berdiri sendirian di atas pelaminan. Sedangkan suaminya menghilang entah kemana.

"Zidan, Ibu ... Kita ke rumah Pelangi sekarang!"

..........

1
Anonymous
keren
Surati
bagus
Nuri Nurazizah
nanti jga di bkin bucin tuh si awan sma pelangi
Nuri Nurazizah
awan nya sedang kelabu
Andreas Affandi
Luar biasa
Janah Selaluinginsetia
Kecewa
Dinarkasih1205
Luar biasa
Dinarkasih1205
Lumayan
Marlianna Siregar
lanjutnya mana ya..?
Nurul Fatma wati
guntur beledek ni kyny
Laila Umroh
Luar biasa
fasalina 123
menarik
Nur Inayah
alurnya bagus dan banyak pelajaran yg bisa diambil
Julia Vanka
Luar biasa
nene Situmorang
mundur bangg
nene Situmorang
nyesel kan lo?
nene Situmorang
ngedumel trusss
nene Situmorang
tempur nih
nene Situmorang
kesindir dong
nene Situmorang
mission failed
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!