NovelToon NovelToon
RATU PENGUASA SELURUH DIMENSI

RATU PENGUASA SELURUH DIMENSI

Status: tamat
Genre:Fantasi / Petualangan / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ana Adiliya

Anaya Alexander adalah seorang Profesor muda yang hebat diabad 31 karena kepintaran nya yang diatas rata² Anaya sudah menjadi profesor diusia nya yang begitu muda yaitu 18 tahun, tidak hanya menjadi seorang profesor Anaya juga seorang ahli bela diri dan multi talenta. Anaya juga mengerti tentang hal-hal berbau racun ataupun obat tradisional maupun modern.

Anaya saat ini sedang melakukan sebuah penelitian yaitu sebuah pintu penghubung antar dimensi, apakah penelitian Anaya berhasil?, langsung simak saja cerita nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Adiliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 30

Mo Da Xia melihat kearah depannya jengah, tadi ketika selesai dengan anggota keluarga kekaisaran ia memanggil prajurit untuk masuk kedalam setelah menghilangkan pelindung kedap suara disekitar aula, dapat ia lihat prajurit yang masuk kedalam aula itu tengah berdiri dengan badan bergetar namun Mo Da Xia tak memperdulikan nya, ia memerintahkan prajurit itu untuk membawa seluruh penghuni istana kedepannya.

Prajurit yang mendapat perintah dari Mo Da Xia langsung berlari terbirit-birit karena tak ingin berlama lama melihat pemandangan mengerikan didepannya, ia sungguh merasa takut pada gadis berambut putih dengan hanfu merah darah dan mata merah serta mahkota yang terpasang cantik diatas kepalanya, namun Mo Da Xia terlihat biasa saja dengan perubahan yang terjadi pada rambutnya karena itu memang efek samping setelah menggunakan api biru.

Setelah beberapa menit berlalu terlihat banyak orang yang memasuki aula dengan langkah yang tergesa-gesa dan langsung berdiri rapi didepannya membuat senyum manis terbit dibibir mungil nya, namun wajah yang penuh senyum itu langsung berubah jengah ketika melihat semua penghuni istana kekaisaran bersujud secara serempak.

"Bangunlah" ucap nya dingin membuat tubuh semua orang didepannya bergetar hebat, siapa sekarang yang tidak tahu dengan seorang Mo Da Xia setelah kekejaman nya memberikan hukuman pada Mo Lan Lan pada pertandingan beberapa hari yang lalu, ditambah sekarang ia membantai kaisar beserta anggota keluarga kekaisaran seorang diri membuat mereka semakin menatap horor padanya.

"Apakah kalian tidak mendengar nya" teriak Mo Da Xia menggema membuat mereka semua langsung berdiri tegak namun badan mereka tak henti hentinya bergetar, meskipun sekarang mereka merasa takut pada Mo Da Xia, disisi lain mereka juga merasa senang karena kaisar dan permaisuri tak berhati nurani yang memimpin kekaisaran mereka sudah tidak ada.

Setelah mereka semua berdiri Mo Da Xia langsung melangkah tegas ke arah prajurit yang diperintah nya tadi dengan tatapan setajam pisau, prajurit yang badannya bergetar karena takut sekarang semakin takut.

"Terimakasih paman" ucap Mo Da Xia tersenyum menggemaskan membuat mereka semua melongo melihatnya.

"Sama sama Yang mulia" ucap prajurit itu menundukkan kepalanya dalam menyembunyikan senyuman nya, ia sungguh merasa senang karena dipanggil paman oleh gadis kecil hebat didepannya bahkan sekarang ia terlihat begitu imut, tak ada lagi mata merah darah nya, sedangkan semua orang hanya menatap prajurit itu iri karena mendapat perlakuan manis dari Mo Da Xia, entahlah sekarang mereka menganggap gadis kecil itu sebagai pemimpin mereka kedepannya tak perduli dengan dirinya yang seorang gadis kecil sekalipun.

Seusai berterimakasih Mo Da Xia berjalan menuju seorang pemuda yang terlihat berdiri memisah, jika semua orang takut padanya berbeda dengan pemuda itu, bukannya takut sekarang ia terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Gege bisakah kau menggendong ku" pinta Mo Da Xia dengan manja membuat pemuda didepannya tersentak.

"Ah tentu saja Yang mulia" ucapnya dengan senyum lebar, sebuah senyuman yang berhasil membuat semua orang membeku ditempatnya.

Tiba-tiba terdengar bisikan-bisikan kecil dari beberapa orang.

"Apakah aku tidak salah lihat, seorang penasehat Shen tersenyum"

"Sepertinya mataku sudah tidak berfungsi dengan baik lagi"

"Jika begitu maka mataku juga sama, aku seperti melihat penasehat Shen sedang tersenyum"

"Ck, gunakan otak kalian, bagaimana bisa mata semua orang menjadi tidak berfungsi disaat bersamaan, tentu saja yang kalian lihat itu kebenaran"

Tidak heran semua penghuni istana kekaisaran terlihat seperti orang bodoh hanya karena sebuah senyuman, karena selama ini pemuda yang sedang menggendong Mo Da Xia atau yang dikenal sebagai penasehat Shen itu tidak pernah menunjukkan senyuman nya didepan semua orang, bahkan ia terlihat seperti mayat hidup.

Namun orang yang sedang mereka bicarakan tak mempedulikan nya sama sekali ia hanya fokus pada gadis kecil digendongan nya, jika seseorang menatap matanya pasti ia akan melihat sebuah kerinduan terpancar jelas dimatanya, tapi sungguh disayangkan tak ada satu orang pun yang melihatnya.

"Mengapa kalian menyebut gadis yang telah membunuh kaisar dan permaisuri kita dengan kata Yang mulia, bahkan tak ada raut sedih diwajah kalian setelah kaisar dan permaisuri telah tiada, sungguh orang orang yang tak tahu malu dan tak memiliki hati" ucap perdana menteri kiri yang baru tiba di aula dengan penuh amarah, diangguki beberapa menteri beserta para pengikutnya yang memang satu komplotan dengan perdana menteri.

Suasana aula yang tadinya sudah biasa saja sekarang kembali mencekam bagaimana tidak setengah dari orang yang ada di aula tiba tiba berdiri dibelakang perdana menteri, itu tandanya mereka juga merupakan pengikut dari perdana menteri, terlihat mereka semua saling melemparkan tatapan tajam nya.

"Sungguh tidak kusangka ternyata kekaisaran ini penuh dengan perselisihan" ucap Mo Da Xia dalam batin nya.

"Hentikanlah tingkah bodohmu Perdana menteri kiri" ucap Mo Da Xia yang kini tak lagi berada digendongan penasehat Shen.

"Apa hak mu memerintah ku seperti itu" ucap Perdana menteri kiri dengan tatapan tajam nya.

"Karena saya adalah Ratu dari kekaisaran ini" ucap Mo Da Xia yang juga dengan tatapan tajam nya.

"Cih, gadis kecil seperti dirimu tak pantas untuk menjadi Ratu untuk memimpin kekaisaran ini" ucap Perdana menteri berdecih.

"Hmm, jika begitu siapakah orang yang pantas untuk memimpin kekaisaran ini" tanya Mo Da Xia dengan tangan yang ia letakkan didagu nya seolah olah sedang berfikir.

"Hahaha, tentu saja hanya sayalah yang pantas untuk memimpin kekaisaran ini" ucap Perdana menteri diiringi tawa nya yang menggema di aula pertemuan.

"Ckckck, bagaimana bisa seorang yang berkerjasama dengan kaisar untuk merampas hasil kerja dari desa kecil ingin menjadi pemimpin mereka, bahkan rakyat lainnya pun tak luput dari tindakan keji kalian. Orang serakah seperti mu ingin menjadi pemimpin kekaisaran, maka sudah dapat dipastikan kekaisaran akan hancur, yang ada dipikiran mu hanyalah kekayaan, kau bahkan tak memikirkan bagaimana nasib dari orang orang yang kau perlakukan dengan keji, orang seperti dirimu sungguh tak pantas menjadi pemimpin kekaisaran ini"

"Tidak hanya merampas dan menindas rakyat kecil, kau juga bahkan melecehkan anak perempuan dari mereka, bahkan tak sedikit orang yang tidak bersalah telah kau bunuh" lanjut Mo Da Xia, Perdana menteri kiri yang mendengar setiap kata yang Mo Da Xia ucapkan pun berdiri mematung, ia sungguh tidak mengira beberapa hal yang ia rahasia kan dengan rapi kini dibeberkan oleh seorang gadis kecil, ia sungguh bingung dari mana gadis itu mengetahui semuanya. Sedangkan Mo Da Xia hanya tersenyum kecil ia akan memberikan bayaran dua kali lipat atas usaha Lian yang sudah memberikan nya informasi serinci itu.

"Kau tahu bukan sebuah pepatah yang mengatakan "Darah dibalas darah" karena selama ini kau telah banyak membunuh orang-orang yang tak bersalah serta melakukan tindakan keji lainnya maka hukuman yang pantas untuk mu adalah MATI" tepat setelah Mo Da Xia mengucapkan kata mati tiba tiba tubuh Perdana menteri kiri beserta para pengikutnya terbakar dengan api berwarna biru.

"Xie'er" panggil Mo Zu An membuat Mo Da Xia menatap kearah nya, namun tak hanya Mo Da Xia yang menatapnya tapi penasehat Shen pun juga menatap kearah nya.

"Yang mulia" ucap Mo Zu An dalam batinnya ketika tak sengaja menatap ke arah penasehat Shen.

.

Jangan lupa like, komen dan vote yaa🥰

.

1
Yusrina Irwan
Buruk
Yusrina Irwan
Kecewa
VIONA EKAPUTRIHASIBUAN
klo ga niat buat novel ga ush buat
中村造也: Tau apa km tentang sy? Dri awal emg niat tpi bnyk bgt yg menyamakan dn yg lainnya, sya cape ya demi keamanan mental mending ga saya lanjutin lgi. Km yg ga pernah buat novel ngapain komen dn gatau cape nya gmna mending gaush komen
total 1 replies
#ayu.kurniaa_
.
mommy lala
suka...
KEMALASARI ACHMAD
Luar biasa
Mary 1283
ingin manfaatin xia mimpi pengeran zhixing kalau bukan takdir benang merah!!!!?
⍣⃝🦋𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
tidak ada yg tidak mungkin paman iblis
⍣⃝🦋𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
masih penuh dgn teka teki
⍣⃝🦋𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
keberuntungan dan lainnya ada di tangan author /Chuckle/
⍣⃝🦋𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
seneng bgt liat ayah nya sangat menyayangi anaknya, walaupun keadaannya lemah
Qilla
sek sek Thor sebenernya Xie zuya Iki sopo seh?
Qilla
lha apa diruang dimensinya gag ada belati?
Nani Susilawati
waw cocok banget pisual nya
Diah Susanti
murid murid klan xie 🤨🤨🤨🤨
Diah Susanti
xie zuya iku sopo?
Purwanto Purwanto
👍👍
MARQUES
PADAHAL LAGI SERUNYA CERITA NYA MALAH DI BUAT GANTUNG JADI G SERU AUTHOR. KALAU BIKIN CERITA SAMPAI TUNTAS JANGAN MENGANTUNG GITU BANYAK PENONTON KECEWA GINI 🙏
MARQUES
naif sekali da xian
Ananda jaka Ideatama
kereeeen aku sangat suka genre seperti ini
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!