NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta

Terjebak Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Duda / Balas Dendam
Popularitas:536.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rina Listiyanti

Ketika kesalah pahaman membawanya dalam rumitnya ikatan pernikahan.

Elena Maursty, yang berniat menolong seorang wanita tak dikenalnya pada akhirnya berakhir sebagai seorang pembunuh dimata seorang laki-laki.

Edwart Emardo, seorang suami yang kehilangan istrinya bersikap gila dengan memaksakan sebuah pernikahan dengan Elena Maursty. Penikahan yang hanya bertujuan untuk membalas dendam atas kematian sang istri tercintanya.

Menutup mata juga hatinya, akankah Edwart menemukan jalannya.. ?? Jalan kebenaran akan siapa pembuhuh istrinya ??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina Listiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TC 30

[ JANGAN LUPA MASUKAN CERITA INI KEDALAM FAVORIT KALIAN, AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATENYA ] 😇

---------------------------🌾-----------------------------

Malam kian larut, hujan turun dengan deras disertai petir. Namun dinginnya malam tak mampu menembus panasnya ruangan lantai atas.

Ed yang bernafsu berkali-kali menyetubuhi istrinya bahkan sampai El kehilangan kesadarannnya akihat kelelahan.

Ed yang kelelahan tertidur dengan lelapnya sambil memeluk tubuh polos istrinya.

Pagi harinya, El terbangun dengan badannya yang serasa remuk redam. Ia teringat dengan apa yang terjadi semalam antara dirinya dengan sang suami, El begitu sakit mengingat bagaimana kasarnya Ed saat bermain dengannya dengan penuh paksa.

"Menjijikan!!" Marahnya.

El dengan kasarnya melempar tangan Ed yang berada diata perutnya. Namun saat dirinya bergerak, rasa nyeri menyerang perut bagian bawahnya.

"Akhh.." pekiknya.

"Ada apa .." kaget Ed mendengar rintihan.

Ed yang terbangun tiba-tiba belum menyadari situasinya. Ia dengan perhatiannya menahan tangan El dan memeriksa tubuhnya.

Sungguh ia begitu terkejut saat tersadar jika istrinya saat ini hanya bertutupkan selimut saja tanpa sebuah benang diatas kulitnya.

Tak hanya itu, seluruh tubuh El penuh dengan lukisan bibirnya. Ia segera mengangkat kedua tangannya daru atas tubuh El.

"Jangan pernah menyentuhku lagi!!" Seru El.

El mencoba bangkit, ia menahan semua rasa sakitnya dan berjalan menuju kamar mandi. Disana ia segera membersihkan seluruh badannya dengan dingin, El yang melihat pakaian kotor Ed didalam kamar mandi segera mengenakannya.

"Akhh, brengsek!! Apa yang udah gue lakuin!!" Umpat Ed pada dirinya dengan penuh sesal.

Ia menyesal telah memaksa El melayaninya dengan cara kasar bahkan brutal. Ia tahu pasti jika El kini membencinya, tapi kenapa Ed malah bersedih saat seharusnya ia bahagia?

"Elena!!" Teriak Ed saat melihat El berjalan begitu saja melewatinya.

"Elena berhenti!!" Teriak Ed saat istrinya terus berjalan meninggalkannya.

Ed segera memakai handuk untuk menutupi tubuh bawahnya dan mengejar Elena.

"Berhenti aku bilang.." mencengkeram lengan El.

"Lepaskan!! Jangan pernah menyentuhku!!" Amuk El berusaha melepaskan tangan Ed.

"Diam dan dengarkan aku dulu!!"

"Nggak ada yang perlu didengar!! Tujuanmu menikahiku hanya untuk membalaskan dendam istrimu bukan!! Dan sekarang sudah puas !!" Teriak El.

"Jangan pernah membawa-bawa Mimi dalam masalah ini, dia sudah tenang di alamnya!!"

"Aku tidak perduli, sekarang lepaskan tanganmu!!"

Jo yang bertugas menjemput keduanya berjalan penuh suka ria. Ia beranggapan bahwa keduanya akan bersenang-senang menikmati indahnya malam di penthouse.

"Pasti mereka sedang bermesraan kali ini .." gumam Jo saat keluar dari dalam lift.

Namun pandangan selanjutnya membuat Jo segera berlari dari tempatnya.

"Tuan muda!!" Teriak Jo saat melihat Ed sedang mencengkeram rahang El dengan kasar.

"Tuan saya mohon lepaskan nona muda!!" Seru Jo berusaha melepas tangan Ed.

"Jangan ikut campur !!" Seru Ed.

El yang sudah diluar kendalinya segera menendang kaki Ed dengan keras.

"Akhh, " pekik Ed kesakitan, dan celah itu digunakan El untuk melarikan diri dari suami gilanya.

"Akhh, brengsek!! Sakit sekali.." umpat Ed.

El pergi dengan taxi yang sudah dipesannya. Ia kembali kerumah lamanya, rumah yang dipersiapkan Ed untuk menyiksanya.

Sesampainya dirumah El segera masuk kedalam kamar dan mengunci diri dikamar mandi. Dibawah shower, ia membasahi tubuhnya yang dirasanya sudah sangatlah kotor.

"Kenapa harus seperti ini!!" Sesalnya dalam tangis.

"Apa salahku harus menerima semua perlakuan ini!!"

"Aku tidak membunuh siapapun, aku tidak melukai siapapun tapi kenapa mereka membalasnya padaku!!" Tangisnya meraung-raung.

Hati Elena hancur, ia merasa begitu kotor walaupun ia berhubungan bersama suaminya sendiri.

Hari ini adalah hari sabtu, ia beruntung tak harus bertemu orang luar saat ini. Ia hanya butuh sendiri dan menenangkan dirinya.

...**...

Dirumah besar, Billy juga Elena merasa cemas saat menyadari jika kedua anaknya tak pulang semalaman. Bahkan Jo yang dipercayainya masih juga tak membawa kabar tentangnya.

"Kemana sebenarnya mereka ini pah.." khawatir Maya.

"Tenang dulu mah, ini kan weekend siapa tau Edwart membawa istrinya jalan-jalan.."

"Jalan-jalan apanya, mama malah khawatir dia menyiksa istri malangnya itu.."

"Husst, jangan berfikir macam-macam mah. Bagaimanapun dia anakmu!"

"Maka dari itu mama tau siapa anak mama.."

Tak lama setelah keduanya berdebat, Ed datang bersama Jo tanpa Elena.

"Ed berhenti!!" Seru Billy.

"Ed lelah pah, aku mau istirahat.." dinginnya tanpa memandang lawan bicaranya.

"Dimana istrimu!"

"Aku tak tahu mah, "

"Apa maksudmu tak tahu! Sikapmu ini sungguh tak bertanggung jawab sekali Ed..!!" Kesal Maya memarahi anaknya.

"Jo kosongkan jadwal saya weekend ini.."

"Baik tuan muda.. "

"Ed berhenti, mama masih bicara padamu!!" Teriak Maya saat anaknya berjalan tak menghiraukan dirinya.

"Ada apa ini Jo, " tanya Billy.

"Duduklah dulu Jo, "

"Sekarang katakan pada kami apa yang terjadi.."

Jo menceritakan awal mulai kejadian dimana Edwart merasa tak suka, lalu ia juga mengatakan jika tuannya itu memintanya membawa nona muda ke penthouse miliknya.

"Penthouse ??"

"Benar tuan, awalnya saya berfikir jika ini awal yang bagus untuk keduanya. Tapi-

"Tapi apa ?"

"Tuan besar , maafkan atas kelancangan saya.."

"Katakan!!"

"Sepertinya semalam tuan muda memaksa nona muda untuk berhubungan.." serunya menundukkan kepalanya.

Billy juga Maya begitu terkejut dengan apa yang dikatakan Jo, mereka tak menyangka jika anaknya akan berbuat sekeji itu terhadap seorang perempuan.

"Apa yang kamu lihat.."

"Tuan, tadi pagi saya melihat tuan muda sedang mencengkeram nona di kooridor, dan saat itu nona menggunakan pakaian tuan muda.."

"Lalu, "

"Lalu saat tuan muda membawa saya masuk, tanpa sengaja saya melihat baju nona berserakan dilantai dengan kondisi sudah robek-robek.."

"Anak itu!!" Geram Billy.

"Yang membuat saya yakin adalah adanya darah yang cukup banyak diatas ranjang tuan muda.."

Maya begitu lemas, ia merasa gagal mendidik anaknya yang telah berlaku kasar pada perempuan walaupun itu istrinya.

"Elenaa.. " lirih Maya menyebut namanya.

Hati Maya begitu sakit saat mendengar penjelasan dari Jo, ia tak tahu harus berbuat apa pada menantunya itu.

"Pah, El pasti ada dirumahnya. Kita harus melihatnya.."

"Iya, kita kesana ma.."

Dalam perjalanannya, Maya begitu nampak gelisah meremas kedua tangannya. Billy paham betul bagaimana istrinya, ia hanya diam sambil fokus pada kemudinya.

Sesampainya dirumah, keduanya langsung disambut oleh kedua pelayan yang mengadukan kondisi majikannya.

"Elena, ini papa nak.." seru Billy mengetuk pintu kamar.

"Nak, mama sama papa datang nih. Buka pintunya dong.."

"Tolong ambil kunci cadangannya.." titah Billy.

"Ini tuan ,"

Saat berhasil dibuka, kamar nampak kosong tak ada Elena. Namun suara gemericik air membuat Maya mengetahui keberadaan menantunya.

"Nak, kamu didalam?? Mama masuk ya .." tanya Maya membuka pintu kamar mandi.

"Astaga El.. " teriak Maya.

Maya begitu terkejut saat melihat El sedang terduduk lemah dibawah guyuran shower. Ia pun berlari dan menarik Elena dalam dekapannya.

"Lepaskan mah, El udah kotor.." lemahnya.

"Nggak sayang, kamu nggak kotor.." tangis Maya yang juga merasakan sakit Elena.

Billy yang mendengar teriakan istrinya segera berlari masuk kedalam kamar mandi. Dan saat melihat keduanya dibawah shower, Billy segera menghampirinya.

"Aku kotor mah.." tangis Elena.

"Enggak sayank, enggak.."

"Sakit mah, "

"Apanya yang sakit nak, biar mama obati. Atau ada yang luka ??"

"Hati aku luka mah, tubuh aku sakit semua.."

"Ohh malangnya anakku.." hancur Maya.

...‐🕊‐...

Terima kasih sudah mampir membaca kisah keduanya.

Jangan lupa tekan like komen juga share nya ya 😄

Kalau mau bagi-bagi hadiah juga bisa kok ..

Happy reading guys..

1
Mer Merry
lanjut
Irfan Dani
pistol mainan kali ketinggalan di meja hehehee
Irfan Dani
kagak segitunya kali El... bikin drama baru aja...,😌😌
Irfan Dani
darma siapa
Irfan Dani
ngapain ngomong kek GT coba? dah dibilang pura2 kgk tau diem2 Bae... eeh nyari penyakit kan ya
Irfan Dani
harusnya dibikin kabur dulu lah elena... baru tuh nyesel sampk nyungsep di Edward nyaa... bikin menderita berbulan2 dulu GT looh,,,🤣🤣🤣
Irfan Dani
eee b*** akut
Irfan Dani
abis itu ngapain?? bobok malem? hehehehhe
Irfan Dani
kan kapan hari udah jemput di rumah baru... dikasih tau Jo kan?
Irfan Dani
teringat apa
Zikran Zikran
Luar biasa
Sumiatun San San Kin
Suka sekali 👍
Siti Aminah
baru nyimak thor...smga cerita ny bgs
Tuti Murtiani Ahmad Amanu
jadi males.baxanya
Qarine Amelia
Luar biasa
Mifta Jannah
bagus
Tia Vhagela
terlalu lembek,
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
kurang puas bikin penyesalan Ed yg segitu doang
Eni Merpati
pori pori km kelihatan semua wkwkwkwkwk
Ratna Nst
End😍😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!