Nayla Kamil
18Tahun..
Tok.. tok.. tok..
"Permisi Tuan..bisa tolong berikan bunga ini untuk Tuan yang ada di belakang."
Reymon sanjaya
31 Tahun
"Dasar wanita aneh"bergumam sambil tersenyum tipis.
Siapa yang menyangka pertemuan yang tidak di sengaja itu menjadi awal mula Nayla terjebak dalam cinta yang aneh menurutnya.
perbedaan usia,tahta,harta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29- Berdua
"Kamu suka makanan apa?" tanya Rey kini mereka tengah berada di apartemen Rey dibagian dapur.
"Aku makan apa aja yang bisa dimakan,aku suka semua,soto, gulai, semur,daging dan sayur"
Rey melongo "Aku gak bisa masak sebanyak itu"
"Emang kamu yang mau masak?"
"Hmm,aku mau buatin kamu makanan" yakin Rey.
"Ah so sweet.. emang bisa masak?" Nay meletakan tangannya dimeja untuk menopang dagu.
"Bisa, kamu mau masakan apa,Italia,Francis, China" Nay menggeleng cepat.
"Aku pecinta masakan Indonesia" tegas Nay.
"Aku gak bisa" kata Rey lesu.
"Gak apa kok, lagian aku juga gak bisa masak" Nay cengengesan.
"Dari yang aku baca gadis Indonesia tuh harus pinter masak,biar suaminya tetep betah dirumah" Rey mengedipkan matanya
Nay terkekeh, "Masih lama kan ya,jadi nanti aja kalo udah mau nikah belajar masak"
Rey termangu "Nay?"
"Hm?"
"Memang kamu gak niat menikah denganku waktu dekat ini?"
Nay terdiam,Rey menghela nafasnya "Aku pesen makanan dulu,masakan Indonesia kan?" Nay mengangguk.
Saat Rey hendak mengambil poselnya Nay mencegahnya "Gak usah, kamu ada mie?, aku mau mie instan aja" Nay bangun dan memeriksa makanan Rey, Nay sudah lapar keburu lama kalo nunggu pesanan datang.
Nay menunggu air mendidih lalu memasukan Mie,sayuran dan terakhir telur, tak butuh waktu lama dua mangkuk mie sudah tersaji di meja makan, Rey masih diam memperhatikan,akan sulit mengajak Nay menikah dalam waktu dekat ini,jika saja Rey tak terhalang jarak dan waktu maka dengan senang hati Rey menunggu Nay,namun juga orang tuanya yang terus mendesak menikah karna umurnya sudah kepala tiga, meski Rey belum mengantongi restu tapi Rey tak perduli yang terpenting adalah hati Nayla hanya untuk nya.
"Ayo makan," Nay mendorong satu mangkuk ke hadapan Rey.
"Gak sehat loh sayang makan mie instan" Rey memang mempunyai stok mie instan di apartemennya namun Rey tak pernah memakannya, Bram yang menyiapkan segala keperluannya di apartemen yang baru akhir akhir ini sering di tempati karna Rey lebih sering datang ke Indonesia untuk menemui gadis pujaannya Nayla,kenapa ada mie karna mie instan termasuk makanan yang lama masa kadaluarsannya, itu yang dipikirkan Bram, lalu Bram tinggal dimana? tentu satu gedung dengan Rey tepatnya disebelah unit Rey.
"Cuma kali ini kan gak sering juga" padahal itu adalah makanan favorit Nay.
"Enak banget ya?" Nay mengangguk,Rey menyingkirkan rambut Nay yang menghalangi pipi Nay yang sedang menunduk makan, "Maaf aku gak sempet siapin makanan,aku beneran sibuk kerja sama Bram" Rey hanya berhenti ketika ingat janjinya untuk menjemput Nayla.
"Gak apa kok, kamu juga belum makan kan ayo makan dulu nanti keburu dingin,jadi gak enak" Nay menunduk makan lagi dia benar benar lapar didepannya bahkan semangkuk mie dan sepiring nasi hampir habis
Rey mulai memasukan mie kedalam mulutnya "Emm enak,pinter banget pacarku" puji Rey.
"Jangan lebay deh,enak kan mie udah ada bumbunya jadi gak perlu ditakar lagi jadi gak takut keasinan."
Rey pun hanya tersenyum.
Selesai makan Nay mencuci piring bekas makannya dan Rey.Nay melihat kearah Rey yang sibuk dengan laptopnya "Sibuk banget ya?"
"Bentar ya sayang,Bram baru kirim email" Rey masih fokus dengan laptopnya.
"Ya udah kalo gitu aku pulang sendiri aja ya" Rey mendongak.
"Kamu mau pulang, gak bisa nginep aja ya?"
"Gak bisa anak perawan Ibu dilarang nginep apa lagi dirumah cowo" kata Nayla sambil tertawa.
Tangan Rey terangkat kearah Nay.
"Apa?"
"Sini!" dengan menggerakan tangannya meminta Nayla menyambutnya.
Dengan canggung Nay mendekat dan menyambut uluran tangan Rey. Nay masih berdiri di depan Rey yang duduk di sofa, Rey memeluk pinggang Nay dan menyerukan kepalanya di perut Nayla "Kenapa sih dari kemarin melo terus" Nayla menepuk kepala Rey.
"Dua hari lagi aku pulang, aku mau habiskan waktu dua hari ini berdua sama kamu,tapi aku sibuk banget" Rey memang sedang sibuk sekali karna perusahaan yang sedang berguncang, tanpa Rey tau itu hanya siasat Daddy Rey untuk menjodohkannya dengan Sonia.
Jangan lupa Like,Komen dan Votenya.
Terimakasih sudah membaca🙏