Sebagai anak perempuan pertama di keluarga Ricardo, Alana selalu dituntut untuk segera menikah karena kedua adiknya yang belum menikah sama-sama sudah memiliki calon pendamping.
Begitu pun dengan Sky, sebagai putra satu-satunya di keluarga Dwight ia dituntut untuk segera menikah dan memiliki seorang penerus.
Bagaimana jadinya jika kedua insan yang sama-sama pernah terluka karena cinta itu membuat kesepakatan untuk menikah selama 99 hari. Akankah cinta datang diantara mereka? Atau pernikahan mereka akan berakhir sesuai kesepakatan.
Jangan lupa Follow.
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 33
Mendapat penolakan dari Sky tentu saja membuat Rachel tersinggung, namun ia tahan perasaan itu agar tak emosi.
"Sayang sebenarnya kau itu kenapa?" Rachel menatap kekasihnya dengan mata berkaca-kaca. "Apa kau sudah tidak menginginkan aku lagi? Apa kau tidak mencintaiku lagi sampai menolak untuk bercinta?" ucapnya dengan terisak.
"Bukan begitu sayang." Sky menjadi tidak tega melihat kekasihnya menangis. "Aku.. aku hanya sedang lelah dan banyak pikiran." Bohongnya. Padahal ia merasa tidak bergairah sama sekali untuk bercinta dengan Rachel.
"Kalau kau lelah biar aku saja." Rachel duduk di pangkuan Sky, lalu mencium bibir penuh milik kekasihnya itu dengan sangat menuntut.
Sky pun hanya diam menerima ciuman dari Rachel, karena tidak tega jika menolak lagi. Setidaknya jika hanya berciuman atau menyentuh saja tanpa lebih akan ia memberikan. Tapi jika bercinta Sky benar-benar tidak bisa melakukannya dengan wanita lain selain Alana, setidaknya sampai pernikahan sembilan puluh sembilan hari mereka selesai.
Sementara itu bibir Rachel yang terus bergerak dibibir kekasihnya, kini tersenyum dalam hati karena aktingnya menjadi orang tersakiti dengan air mata yang bercucuran berhasil membuat Sky mau menerima cumbuannya.
"Kau tunggu saja kejutan dari ku Sky, akan aku buat kau berpisah dengan Alana secepatnya." gumam Rachel dalam hati sambil terus mencumbu kekasihnya dengan liar.
*
*
Setelah kejadian dimana Sky mengetahui rahasia Alana, dan kedekatan wanita itu dengan banyak pria. Hubungan keduanya kembali meregang dan kembali menjadi asing, bahkan Sky sudah lama tidak menyentuh Alana meskipun sangat menginginkannya.
"Kau mau kemana?" Tanya Sky dengan terkejut saat melihat Alana mendorong sebuah koper.
"Aku akan ke luar kota selama beberapa hari, jadi—"
"Keluar kota? Kemana? Dengan siapa?" Potong Sky dengan terkejut, karena tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba wanita itu akan pergi ke keluar kota. "Kenapa mendadak? Dan kenapa baru memberitahuku?"
Alana menghela napasnya. "Apakah penting memberitahumu? Bukankah kau bilang aku tidak perlu ijin untuk melakukan apa pun." Sindirnya dengan ketus. Mengingat sudah beberapa hari ini Sky menjaga jarak tampak enggan berdekatan dengannya. Bahkan beberapa hari ini Sky tidak menyentuhnya, padahal kemarin-kemarin pria itu tidak pernah absen mengajaknya bercinta.
Jika kalian bertanya apakah Alana merindukan sentuhan Sky, maka jawabannya, ya. Tidak dapat dipungkiri akhir-akhir ini ia merasa kehilangan kehangatan yang sering diberikan pria itu, bahkan niat dirinya yang ingin memberitahu kebusukan Rachel belum tersampaikan karena perubahan sikap Sky.
"Tentu saja penting Al." Sky menarik pinggang Alana untuk mendekat. Sungguh ia sangat merindukan kebersamaan mereka, dan tak terima saat mendengar wanita itu akan pergi ke luar kota meninggalkannya.
"Ck, sudahlah Sky lepaskan! Aku bisa terlambat jika kau seperti ini." Alana mendorong tubuh Sky. Karena jika dibiarkan terus bukan tidak mungkin ia akan hanyut dalam gairah yang mulai membakar tubuhnya saat tangan Sky menyentuh pinggangnya.
"Justru itu yang aku inginkan. Jangan pergi Al, aku membutuhkanmu." Sky menarik tengkuk wanitanya lalu mencium bibir yang sangat dirindukannya itu. Rasa amarah dan kecewa karena mengetahui wanita itu pernah mengandung benih dari pria lain, dan banyaknya pria yang mendekati hilang dalam sekejap saat bibirnya menyentuh bibir mungil milik Alana.
"Sky..." Alana menahan dada bidang pria itu saat tautan bibir mereka terlepas. "Jangan seperti ini. Aku benar-benar harus pergi sekarang, Calvin menungguku dibawah."
"What? Jadi kau akan pergi bersama Calvin?" Tanya Sky dengan terkejut.
Alana menganggukkan kepalanya. "Aku pergi sekarang, jaga dirimu baik-baik selama aku tidak ada." Ia menarik kopernya hendak meninggalkan ruangan tersebut.