Gadis manis berkulit putih, mata sipit dan hidung mancung Keynara maharani namanya, menjadi yatim piatu sejak kecil menjadikan sosok Key biasa dia sapa menjadi gadis yang tangguh dan pantang menyerah dalam segala hal, hingga kejadian disuatu malam yang mempertemukan nya dengan seorang CEO buta yang nyawanya tengah terancam. Key yang saat itu baru saja pulang dari bekerja menyaksikan seseorang yang tengah tidak berdaya dihajar habis habisan oleh beberapa oran berbadan besar berpakaian serba hitam, melihat orang itu tak berdaya dia memberanikan diri untuk menolong dengan sebuah ide terlintas dibenaknya dengan menyetel alarm sirine polisi diponselnya, dan berhasil orang orang berbadan besar itu langsung berlari meninggalkan orang yang tadi mereka keroyok.
bagaimana kelanjutan kisah Keynara dengan orang yang ditolongnya itu?
yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Tok...tok..tok...
bunyi pintu diketuk dari luar, setelah mendapat persetujuan dari sang pemilik ruangan pintu pun terbuka dan menampilkan sosok key yang masuk dengan sebegitu hati hati.
Jujur saja hatinya berdebar tak karuan setelah diberi tahu oleh salah satu teman kerjanya kalau dia dipanggil oleh bunda Andin, dia menebak nebak kira kira kesalahan apa yang sudah dia lakukan hingga bunda Andin memanggilnya.
"maaf Bun apa bunda memanggil key?", tanya key hati hati sambil tangannya saling bertautan seolah berusaha tenang.
bunda Andin pun menatap key seraya tersenyum hangat.
"duduk nak".
Key pun duduk disofa yang tersedia di ruangan minimalis itu.
"gak usah tegang gitu, bunda gak bakal apa apa in kamu kok", ucap bunda Andin seolah tahu kalau key saat ini sendang tengang,
"apa key melakukan kesalahan ya bun?", tanyanya lagi, bunda Andin kembali tersenyum, lucu melihat ekspresi key.
"gak sayang kamu gak melakukan apapun, pekerjaan kamu bagus dan baik nak, hanya ada hal penting yang ingin bunda bicarakan sama kamu", kata bunda key sambil memegang tangan Keynara.
"bunda berterima kasih banyak nak sama kamu karena kamu sudah menyelamatkan nyawa anak bunda dua kali",
seketika mata key terpaku, ternyata bunda andin sudah mengetahuinya, batik key saat ini.
"kalau tidak ada kamu bunda tidak tahu apa yang akan terjadi pada Alezio nak, terima kasih banyak key terima kasih", ucap bunda Andin tulus dengan mata yang sudah berkaca kaca,
"bunda, bunda gak usah bicara seperti itu, kalaupun orang lain yang disana saat itu pasti juga kan melakukan hal yang sama Bun, key ikhlas Bun melakukannya, key juga gak tahu siapa mereka, key baru tahu kemarin saat mereka datang kesini dan manggil Key", kata key,
"kamu sudah seperti malaikat untuk anak bunda, kami sekeluarga mengucapkan banyak banyak terimakasih nak",
"bunda udah dari tadi terima masih terus, key tulus ikhlas bunda, karena buat key kalau key selalu berbuat baik dan nolongin orang kelak key saat kesusahan pasti akan ada yang menolong key",
Bunda Andin tersenyum dan kembali dibuat bangga pada sosok gadis muda didepannya ini, gadis cantik nan manis, dengan tekat hidup yang kuat, pantang menyerah dan selalu tegar.
"ada satu hal yang ingin bunda sampaikan pada kamu key, dan ini adalah permintaan semua keluarga bunda",
"permintaan,,, permintaan apa Bun?", tanya key,
"jadi kami sekeluarga termasuk Alezio, ingin kamu tinggal dirumah kami nak",
"hah,,, tinggal dirumah bunda?",
"jadi begini key, kamu tahu kan kehidupan keluarga bunda yang tak jauh dari konflik bisnis antar pengusaha, kami curiga kalau pelaku dari penyerangan Al dan juga asistennya malam itu adalah ulah dari salah satu pesaing bisnis keluarga kami, dan kami hawatir saat ini orang itu senang mengincar kamu nak kalau sampai saat kejadian ada salah satu diantara mereka yang melihat kamu", kata bund Andin mencoba memberi pengertian.
Key mengembuskan nafas kasar, mencoba memikirkan ucapan bunda Andin, memang bisa jadi salah satu diantara mereka melihat saat key keluar dari semak semak dan mendekat pada Al dan Noah.
"kami hawatir kamu diincar setelah kejadian itu nak, kamu tahu sendiri apa ya g bisa mereka lakukan, mereka hampir menembak kepala Al dan juga Noah key, kami takut mereka akan menyakiti kamu, apalagi kamu tinggal seorang diri kemana mana sendiri tidak ada yang menjaga kamu, kami akan jadi pihak yang paling bersalah kalau kamu sampai kenapa Napa nak karena secara tidak langsung mereka mengincar kamu karena kamu telah menolong anak bunda".
bunda Andin mencoba terus membujuk key karena sang putra pasti akan terus menerornya dengan permintaannya itu. Karena sebagai orang tua bunda Andin paham betul bagaimana sifat sang putra kalau sudah menginginkan sesuatu pasti akan melakukan apapun demi mendapatkannya.
Key terdiam dia sedari tadi menyimak semua ucapan bunda Andin sambil dia memikirkan semuanya, tidak dapat dipungkiri kalau key pun merasa takut kalau sampai dia benar benar diincar saat ini.
Dia selalu sendirian baik dirumah maupun kemana mana, orang orang itu orang yang sepertinya tidak takut apapun, dan mereka ada yang menyuruh jadi bukan menjadi hal yang tidak mungkin kalau sang penyuruh malah memerintah orang itu untuk mencelakai key karena dianggap menggagalkan rencana mereka.
"apa gak ada pilihan lain selain tinggal dirumah bunda?", tanya key hati hati,
"gak ada sayang karena itulah yang paling tepat untuk saat ini, dirumah bunda kamu akan selalu aman karena banyak yang akan menjaga kamu, dan kalau kamu mau kemana mana akan ada pengawal yang selalu mengawal kamu",
Key kembali terdiam, sungguh permintaan bunda Andin kali ini benar benar sulit, dia akan tinggal dirumah kediaman Bagaskara sang pengusaha sukses dengan perusahaan dan cabang yang sudah tersebar di mana mana, mereka juga terkenal, apa jadinya kalau tiba tiba dia tinggal disana, dan kali ada yang bertanya apa yang akan dia jawab.
Bunda Andin pun memahami keraguan key, karena key tidak mengenal keluarga Bagaskara Selian dirinya, dengan Al pun dia hanya bertemu kemarin saat Al datang kekafe DNA meminta ngobrol dengannya.
"kamu pikirin dulu baik baik key, bunda paham kok kalau kamu masih ragu dan juga takut karena tidak mengenal keluarga Bagaskara tapi satu yang bisa bunda janjikan, keluarga bunda baik semua nak, jadi mereka pasti akan menyukai kamu", ucap Bunda Andin meyakinkan.
"kasih key waktu ya Bun, key akan memikirkan ini baik baik",
"iya sayang, nanti kalau kamu sudah ada jawaban kamu langsung temuin bunda ya nak",
"baik Bun",
"atau besok malam kamu ikut bunda kerumah, kita malak malam bersama keluarga bunda mereka pasti senang",
Mata key seketika membola mendengar ajakan bunda Andin,
"hah,,, gak... Gak usah Bun", tolak key,
"udah gak apa apa biar kamu bisa mengenal keluarga bunda key, nanti bunda kenalin sama merak semua",
"tapi Bun....",
"bunda gak berima penolakan, udah sekarang kamu kembali bekerja",
Key pun menuruti perkataan bunda Andin dan kembali bekerja meskipun hatinya tidak tenang saat ini, menolak pun tak akan berhasil karena bunda Andin sudah mengatakan tidak menerima penolakan, key pun berjalan lesu kearah dapur kafe.
Para karyawan lain pun menjadi kepo kenapa key bisa dipanggil keruangan bunda Andin bakan bisa dibilang dalam waktu lama, apa key dimarahi atau melakukan kesalahan, tapi key menjawab kalau tidak ada masalah hanya ada sedikit urusan.
Di dalam ruangan bunda Andin masih duduk disofa ya g tadi dia tempati bersama key,
"kamu memang anak yang baik key, semoga kamu mau tinggal bersama kami, dan untuk kamu Al, mama sudah melaksanakan apa yang kamu minta, setelah ini mama akan memintamu membelikan tas mahal keluaran terbaru kalau sampai key setuju tinggal dirumah kita", ucap bunda Andin sambil terkekeh.