The System

Sudah 3 Hari sejak Feng, Rara, Fay dan Ran keluar dari Desa Hijau Lumut.

Kini Mereka berempat memasuki wilayah Hutan bernama Hutan Barat, jangan tanya dari mana Mereka tau, Mereka tau dari Feng sedangkan Feng tentu tau karna Ia memiliki {Informasi Semesta}.

"Kita akan mulai berlatih di Hutan ini," ucap Feng, 3 Orang di depannya mengangguk paham.

"Lebih baik Kita mencari tempat yang strategis dulu untuk menginap," ucap Feng lalu melanjutkan berjalan diikuti Rara, Ran dan Fay dikepala Ran.

Mereka berjalan memasuki Hutan hingga akhirnya Mereka bertemu sebuah mata air yang terdapat sebuah Air terjun kecil, tempatnya pun tertutup oleh banyak semak dan pohon yang rapat.

"Baiklah, Kita akan tinggal disini sementara waktu, Istri bisakah Kau membuat Rumah dari Kayu disini jangan lupa dengan kamar dan kamar mandinya," kata Feng, Rara mengangguk dengan patuh lalu memusatkan Qi nya ke tangan dan menghentakkan ke tanah.

Kayu kayu tebal dan besar keluar dari tanah lalu langsung tersatu satu persatu dan 5 menit kemudian sebuah Rumah kecil lengkap dengan 2 kamar dan 1 kamar mandi sudah tebentuk.

Ran tebengong melihat hal tersebut, Ia terkagum kagum melihatnya begitu juga Fay, walau Ia Reinkarnasi dari Rubah Surgawi, Ia sama sekali tak membawa ingatannya dimasa lalu dan bersifat selayak Rubah pada umumnya.

"Kalian bisa seperti Itu asal berlatih dengan keras," ucap Feng.

Rara dan Fay mengangguk lalu bertekad menjadi lebih kuat dengan semangat berlatih.

"Baiklah, Hari ini Kita istirahat dulu, Ran dan Fay tidur bersama, dan Aku akan tidur dengan Istriku," ucap Feng berlalu diikuti Rara yang memeletkan lidahnya pada Ran dan Fay mengejek.

Ran dan Fay yang mau protes langsung diam saat Rara memeletkan lidahnya mengejek Mereka, Mereka saling pandang satu sama lain lalu sama sama memalingkan mukanya.

...- - -...

Pagi Hari...

Feng bangun lebih dahulu lalu tak lupa mengecup sebentar wajah nyenyak Istrinya dan beranjak membuat sarapan.

Rara, Ran dan Fay tentu saja langsung beraksi saat hidung Mereka mencium bau yang membuat perut berbunyi tersebut.

...- - -...

"Ran dan Fay,makan buah ini dan duduk bermeditasi memfokuskan diri menyerapnya," ucap Feng mengeluarkan 10 Rumput Besi, 4 Daun Api dan sebotol Air Kehidupan.

Hanya itu yang tersisa dari yang Feng bawa dari Tebing Neraka, sebenarnya Ia bisa membeli di System namun kini Ia memiliki point 0 jadi Ia harus berburu dulu untuk mendapatkan point.

"Istri, ikut Aku, Kita akan berburu sekaligus berlatih," kata Feng, Rara mengangguk.

Ran dan Fay juga setuju dan langsung duduk dan mengambil Buah Besi lalu mengigitnya dan mulai menyerapnya.

Feng dan Rara juga langsung melesat dengan cepat kedalam Hutan.

...- - -...

"Istri, keluarkan akar untuk menjeratnya," teriak Feng, Rara mengangguk kemudian membuat akar untuk melilit seekor Singa bermata tiga.

Singa Mata Tiga itu berada pada tingkatan Menengah dan setara dengan Tingkat Bumi keatas, Ia juga berelemen Tanah.

Singa Bermata Tiga itu meronta ronta mecoba melepaskan dirinya namun Rara terus menahan dengan Element kayunya.

Feng yang melihat itu kemudian memadukan Element Cahaya dan Apinya sehingga menjadi Api Suci, yaitu Api Putih yang kekuatannya setara dengn Api Hitam yang tak dapat padam.

"Roaaaar!!" Singa itu mengaum kesakitan saat Api putih mulai membakar tubuhnya hingga benar benar hangus, menyisakan sebuah inti berwarna coklat.

[Ding! Membunuh Singa Mata Tiga tingkat Menengah : +75 Point

Feng mengehela nafas berat, sudah setengah Hari sejak Ia dan Rara mulai berburu dan baru mendapatkan 3 mangsa, 2 tingkat menengah dan 1 tingkat rendah.

Setelah membunuh semua itu, Ia bahkan baru mengumpulkan 200 Point.

Feng menggelengkan kepalanya, Ia sangat bersyukur mendapat System ini walau tak langsung Op seperti di Novel yang pernah Ia baca, Ia sadar tak ada sesuatu yang benar benar instan di Dunia ini, setiap Orang harus berlatih dan bekerja keras untuk bisa menjadi yang terkuat.

"Istri lebih baik Kita istirahat sebentar," ucap Feng karna melihat Rara kelelahan karna menguras banyak Qi, Rara mengangguk lalu duduk disalah satu pohon besar didekat situ.

Feng mengelurakan botol air dari Cincin ruangnya dan memberikannya pada Istrinya yang langsung disambut baik.

Feng kemudian merebahkan dirinya dengan paha Rara menjadi bantalnya, Ia menatap langit luas yang cerah.

"Istri, apakah kau mau punya Anak?" kalimat itu entah kenapa tiba tiba meluncur saja dari mulut Feng, Rara yang sudah selesai minum mengerjap gemas mendengar hal tersebut.

"Anak?" beo Rara, Feng mengangguk membenarkan.

"Mau, Mau! Suami bisa dapat dimana, Istri mau dibelikan Anak!" rengek Rara polos, Feng menghela nafas panjang baru ingat bahwa Istrinya terlewat polos, bahkan Anak saja Ia masih bertanya, Astaga!

Namun Feng menggelengkan kepalanya mengusir pemikirannya tantang Anak tersebut, bagaimanapun juga Rara baru berusia 12 Tahun dan Feng sendiri baru berusia 17 Tahun, Jika memiliki Anak apa kata Dunia bukan!

Bahkan jika itu di Bumi, ada yang menikah saat umur 12 Tahun sudah sangat langka dan kebanyakan hanya karna tradisi saja.

Feng menutup matanya, memutuskan untuk tidak berpikir itu lagi.

Suara dengkuran halus memasuki gendang telinganya membuatnya langsung kembali membuka mata, Ia menoleh dan melihat Istri mungilnya sudah tertidur bersandar pada pohon.

Feng tersenyum gemas melihat ini, Ia sangat bersyukur dapat bertemu dengan Rara.

Gadis kelinci polos yang mengisi hatinya kembali setelah pengkhianatan dan Gadis yang membuatnya kembali mebemukan arti hidupnya.

Feng membelai halus wajah nyenyak Rara, Rara sedikit melenguh namun tak terbangun, Feng tertawa kecil sambil menyelipkan anak rambut Rara ketelinganya.

Lama Feng menatap wajah cantik Rara, Ia dapat memastikan jika seandainya ini di Bumi pasti Rara sudah dijadikan Gadis tercantik No 1 di Bumi.

Walau masih berumur 12 Tahun, Aura ketertarikan dan guratan kecantikan sudah nampak di wajah Rara, namun sebenarnya ini yang membuat Feng sedikit Khawatir mengingat Rara cantik pasti akan menjadi incaran banyak Laki laki diluar sana.

Ia yakin Rara tak akan mengkhianatinya, ditambah Mereka sudah menikah, namun Dunia ini jelas berbeda dengan Bumi dimana segala sesuatu tak memiliki patokan kecuali hanya kekuatan.

Oleh karna itu Feng bertekad menjadi lebih kuat dan melindungi Rara lalu mengakhiri semuanya dengan Happy Ending.

Cup...

Feng mengecup bibir kecil Rara sebentar lalu Ikut menyandarkan badannya pada Pohon, Ia menyandarkan kepala Istrinya pada dirinya lalu terlelap mengikuti Istrinya menuju Alam mimpi.

...- - -...