NovelToon NovelToon
I Love You, Mba!

I Love You, Mba!

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Karena latar belakang Shazia, hubungan nya bersama Emran tak direstui oleh orang tua Emran. Tapi adiknya Emran, Shaka, diam-diam jatuh hati pada Shazia.

Suatu hari sebuah fakta terungkap siapa sebenarnya Shazia.

Dengan penyesalan yang amat sangat, orang tua Emran berusaha keras mendekatkan Emran dan Shazia kembali tapi dalam kondisi yang sudah berbeda. Emran sudah menikah dengan wanita pilihan orang tuanya sekaligus teman kerja Shazia. Dan Shaka yang tak pernah pantang menyerah terus berusaha mengambil hati Shazia.

Apakah Shazia akan kembali pada pria yang dicintainya, Emran atau memilih menerima Shaka meski tak cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukit

Shazia tak lagi bertanya apa lagi protes pada Shaka. Gadis itu duduk diam menyamping, menatap pada bukit-bukit yang berbaris rapih juga indah.

Sejujurnya, Shazia tengah menyembunyikan wajah malunya. Malu pada Shaka. Bisa-bisa nya ia meminta anak itu untuk membawanya pergi sejauh ini.

Tadi saat melihat seorang tetangga mendekati mobil yang ditumpanginya, Shazia jadi panik. Karena panik itu lah, gadis itu tak sadar pada ucapan nya sendiri. Dan sialnya, Shaka justru menanggapinya dengan serius.

Tapi ya sudah lah. Tak ada gunanya juga menyesal. Minta diturun kan pun rasanya tak mungkin. Jalanan yang mereka lalui merupakan jalanan asing yang ia sendiri pun tak pernah melewati sebelumnya. Kini, Shazia hanya bisa pasrah saja.

Sementara itu, Shaka yang tak bisa fokus mengemudi, kerap kali melirik Shazia dengan ekor matanya.

"Ehem. Pemandangannya indah kan, mba?" Tanya Shaka di tengah keheningan mengawali pembicaraan.

Shazia yang tengah terhanyut ke dalam lamunan nya pun terkesiap, lalu melirik selintas pada Shaka tanpa menyahut maupun tersenyum.

"Mba suka enggak?"

Shaka tak nyerah begitu saja. Ia terus berusaha mengajak Shazia yang cuek dan terlihat lebih banyak melamun untuk bicara.

Shazia hanya mengangguk kecil dengan tatapan tak berpaling dari pemandangan di luar sana.

Shaka menghela nafas sabar. Ia merasa mba Shazia ini sedang memikirkan masalah yang serius. Tapi kira-kira masalah apa ya? apa ada kaitannya dengan pekerjaan nya atau dengan kak Emran?

Mengingat nama Emran, Shaka mencengkram kemudi, dan sorot mata yang tajam. Ck, awas saja jika Emran lah penyebab mba Shazia begini. Dia pasti akan membuat perhitungan dengan pria sok alim itu.

"Ehem. Ini belum seberapa lho, mba. Nanti mba akan melihat pemandangan yang jauh lebih indah dari ini. Aku yakin mba pasti enggak nyesal."

Shaka masih berusaha mengajak Shazia berbicara.

Mendengar kata-kata Shaka, Shazia lantas mengubah posisi duduknya. Kini, gadis itu duduk menyerong dengan arah tatap pada Shaka.

"Kamu serius mau membawa aku ke bukit, Shaka?" Tanya Shazia. Wajah nya tampak serius.

Shaka mengangguk senyum.

"Iya, mba."

"Benar, Shaka?" Shazia yang belum percaya pun lantas bertanya lagi.

"Iya, mba. Aku serius. Kita akan ke bukit."

Bibir Shazia perlahan tersenyum, kemudian gadis itu mengubah posisi duduknya lurus ke depan dengan senyum yang semakin terkembang lebar. Gadis itu pun menangkup kedua tangan di dada dan bergeming. Tampak nya Shazia sangat senang sekali.

Shaka menghela nafas lega. Syukur lah, Shazia tak menolak jika akan dibawa ke sebuah puncak. Justru, gadis itu menerimanya dengan suka cita. Jika Shazia menolak, maka ia harus siap-siap saja putar balik dengan jarak berpuluh-puluh kilo meter. Itu cukup melelahkan.

Berada di atas bukit merupakan salah satu kegiatan favorit Shazia. Dulu semasa kuliah, ia kerap kali naik ke bukit dengan teman-temannya. Sekedar untuk melihat pemandangan alam di bawahnya. Tapi semenjak masuk dunia kerja, ia tak lagi melakukan kegiatan tersebut karena tak memiliki waktu luang, dan teman-teman yang sudah berpencar.

"Terima kasih ya, kak !" ucap Shazia.

Shaka menoleh pada Shazia." Untuk ?"

"Membawa aku ke sini. Kamu tau, aku udah lama banget enggak naik bukit."

Shaka menyengir." Ya tah !"

Rupanya sesederhana ini kebahagian seorang Shazia yang cantik jelita. Tak perlu dibawa shoping, tak perlu diajak makan di restoran, cukup di bawa ke atas bukit saja ia sudah sangat bahagia.

Pantas saja kak Emran menyukai Shazia, karena gadis ini sangat sederhana dan tak banyak menuntut. Dan pastinya, gadis ini tak akan membuat dompet kak Emran kempes meski kenyataan nya dompet kakak nya itu memang selalu kempes alias tak ada cuan nya.

Ah, mba Shazia.....aku semakin mengagumi mu. Please !! bisa enggak sih, buang rasa cinta mba itu sama si Emran dan pindah ke aku. Please lihat aku, mba. Aku ini lebih tulus, lebih meyakinkan, dan pastinya aku akan selalu mencintai mba dan membahagiakan mba di sepanjang hayat ku.

Shaka garuk-garuk kepalanya frustasi. Tapi sepertinya, ia sudah mendekati gila, gara-gara cinta nya bertepuk sebelah tangan.

Cinta yang sudah bersemayam di hati sejak dari tiga tahun yang lalu. Dan tak menyangka setelah menemukan kembali gadis impian nya ini, rupanya ia akan menjadi milik kakaknya sendiri. Tapi apakah masih bisa ia rebut? bagaimana caranya? Mba Shazia saja menganggap dirinya hanya anak kecil.

Duh, Shaka....andai kamu duluan yang lahir dari pada si Emran, mungkin mba Shazia sudah menjadi milik mu dan kalian sudah menikah.

Dua jam berlalu. Kini, mobil Shaka sudah parkir di sebuah villa yang terletak di sebuah bukit.

Shaka tersenyum gemas melihat Shazia tertidur dengan begitu pulas nya.

"Gimana cara bangunin nya ya. Mba Shazia kan enggak mau di sentuh," gumam Shaka yang bingung.

"Ehem. Mba, mba Shazia bangun. Kita sudah sampai !" Shaka membangunkan Shazia tanpa menyentuh. Namun, Shazia tak kunjung bangun.

"Mba, mba Shazia bangun mba, kita sudah sampai." Shaka mengulanginya hingga empat kali.

"Ya ampun, mba. Cantik-cantik tidur nya kaya......" Ucapan Shaka mengambang kala melihat Shazia menguap.

"Bangun juga akhirnya."

Shazia membuka mata dan mengucek. Kemudian pandanganya mengedar ke sekeliling.

"Apa kita sudah sampai, ka?" Tanya Shazia dengan suara serak.

"Sudah. Ayok, kita turun."

Shazia dan Shaka pun turun.

Langkah Shazia terhenti saat hendak memasuki sebuah bangunan villa yang tak besar.

"Ayok, mba. Kenapa diam aja?" Tanya Shaka memburu-buru Shazia.

Pria itu sudah sangat lelah, butuh istirahat sejenak sebelum membawa Shazia jalan-jalan di atas puncak bukit tersebut.

"Kenapa kamu membawa aku ke sini? bukan nya kita mau ke atas bukit?" Tanya Shazia menatap Shaka dengan tatapan selidik. Tiba-tiba saja timbul pikiran negatif terhadap pria itu.

"Lah, ini kita sudah di atas puncak bukit mba. Kita istirahat dulu sebentar."

Shazia segera menggeleng.

"Enggak mau."

"Emang nya, mba enggak capek?"

"Kamu tau kan, ka. Yang namanya cewek dan cowok berduaan di tempat sepi, nanti akan ada pihak ketiga yang menggoda."

Kening Shaka mengernyit bingung, tapi tak lama pria itu tergelak setelah mengerti maksud ucapan Shazia.

"Ya Allah, mba. Mikir nya jauh amat. Emang nya kita mau ngapain ke dalam? Aku cuma mau istirahat sebentar aja, mba. Pinggang ku pegal banget ini. Udah, Ayok, mba jangan mikir yang macem-macem."

Shazia masih enggan mengikuti langkah Shaka. Ia khawatir Shaka akan berbuat macam-macam padanya.

Melihat Shazia yang masih berdiri mematung, Shaka menghela nafas. Sabar, sabar....

"Memangnya apa yang mba pikirkan tentang aku? Apa aku se-menakutkan itu? Apa aku ini terlihat jahat dan bejat? mba enggak usah khawatir, gini-gini aku masih punya iman dan prinsip. Aku enggak akan pernah menyentuh anak perempuan orang sebelum ku nikahi. Apa lagi menyentuh nya dengan cara di paksa."

Shaka menjeda ucapannya sesaat, menghela nafas sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Lagi pula, bukan nya selama ini mba anggap aku hanya anak kecil ya, lalu kenapa mba harus takut sama anak kecil ???"

1
Nar Sih
shaka ,,grgr omgan kmu jdi marah tuh calon kk ipar mu ,lanjutt lakk👍🥰
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kamu salah paham Shaka 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
nah kan 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ayolah gas keun 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
itu namanya jodoh🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
karena dia anakmu 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Cakep kan Shazia 🤣
💥💚 Sany ❤💕
Kayaknya kamu meski rubah penampilan dech Ka, biar Sha klepek-klepek 😂😂😂.
💥💚 Sany ❤💕
Makanya Sha.... jangan menilai seseorang dari casingnya doang. Sekarang nyesal kan, dosa loh Su'udhan ma orang
Tri Handayani
makanya shazia jangan menilai orang dr penampilan'nya saja,karena blm tentu orang yg berpenampilan urakan kelakuan'nya buruk dan orang yg rapi akan baik hati.
Nar Sih
dugaan mu ternyata slh kan shaaa,shaka justru lebih baik dri emran ,semagatt shaa💪
Tri Handayani
kamu emang masih kecil umurnya shaka,tpi cara berfikir kamu lbh dewasa dr emran dan masa depanmu lbh menjanjikan dr emran'klu memang shazia jodohmupasti suatu saat akan jdi milikmu shaka.
Wanita Aries
Km tengil dan usil shaka 🤭
mery harwati
Apakah Dirgantara setelah tau CV Shazia akan menyusul ke rumahnya? Atw menyelidiki & menguntit Shazia melalui mata² Dirgantara? Penasaran...
💥💚 Sany ❤💕
Duh.... mati kutu dech ma ucapan Shaka
💥💚 Sany ❤💕
🤣🤣🤣🤣sakin takut ketauan si Ibu julid, gak sadar ucapannya memberi angin segar buat Shaka. Jangan disia-siakan kesempatan ya Ka. Kapan lagi coba bisa jalan berdua ma pujaan hati 😁😁
Eka Uderayana
aamiin yra 🤲
Eka Uderayana
wah...kere dong Emran....... mending sama Shaka...tajir melintir
Annami Shavian: itu mah pemikiran si Shaka aja
total 1 replies
Annami Shavian
duh, akibat terburu-buru tulisan yang akhir jadi belibet begitu😁 tapi sudah di revisi cuma masih di review
💥💚 Sany ❤💕: gak pa2 Thoor, bisa dibaca n dipahami kok alurnya. Semangat selalu 🥰🥰🥰
Eka Uderayana: di maklumi Thor... yang penting semangat terus dalam berkarya 💪
total 2 replies
Nar Sih
jgn takut sama ank kecil ya shaa,tpi...biar shaka lebih muda dri mu dia bisa bersikap dewasa melebihi emran ,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!