Jasmin Renata Luis, wanita cantik, mandiri dan tangguh, di usia yang baru 22 tahun, dia sudah terbiasa hidup susah setelah kematian kedua orang tuanya. Membanting tulang setiap harinya demi menghidupi kebutuhannya dan ke tiga anak kembarnya, Rio Putra Luis, Reno Putra Luis, dan si cantik Riana Putri Luis.
Memiliki Triple bagi Jasmin adalah anugrah yang di kirim Tuhan untuknya, Triple sek olah-olah di kirim untuk menjadi pengganti kedua orang tuanya. Dia selalu menikmati semua moment berharga bersama ke tiga buah hatinya setiap hari.
Ya akibat perbuatan yang di lakukan oleh lelaki yang dia sendiri tidak tau itu membuahkan hasil tiga malaikat bayi-bayi kecil yang tak berdosa, yang tumbuh menjadi anak-anak cerdas, suka menolong dan genius. Di tengah-tengah hinaan, cacian yang selalu dia terima karena hamil tanpa seorang suami dan menganggap Jasmi seorang perempuan nakal.
Akan kah triple berhasil mencari keberadaan ayahnya? dan mampukah tripel menyatukan kembali mereka nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Puspitasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Menyusun Rencana.
Setelah memastikan ketiga anaknya sedang berganti baju dengan sang Mama dan Papanya, Bima lalu berjalan ke arah Jasmin, yang masih berada tanda-tanda ingin bangun. Yah tadi sore dokter yang menangani Jasmin, berbicara tentang keadaannya Beliau, bilang kemungkinan besok Jasmin, sadarnya. Bima melihat wajahnya dengan tatapan kesedihan dan sakit di sorot matanya, dirinya benar-benar berharap Jasmin, segara sadar kembali dan semoga tidak terjadi apapun pada Jasmin, saat besok dia bangun, setelah cukup lama memandangi wajah Jasmin dan mengecek keadaan Jasmin, lalu dia berjalan ke arah sofa menunggu Galang dan Papanya ada yang ingin Bima, bicarakan.
"Sorry lama tadi ngurus beberapa dulu Bim, tapi semua sudah amin tinggal besok pagi kamu siap-siap menerima telfon mereka untuk menawarkan perusahaan Sanjaya pada mu," Ucap Galang setelah duduk sofa yang berhadapan dengan Bima.
"Apa semua sudah beres Lang, kamu harus melakukan semuanya bersih tidak boleh meninggalkan jejak sedikit pun!!!! Setalah kita membeli perusahaan itu culik semua anggota keluarga Sanjaya sekap di tempat biasa," Pinta Bima pada Galang yang emosi terlihat di wajahnya.
"Daddy ini uangnya di sini semua. Ini ATM nya Riana, pin nya ulang tahun dia, masukan kembali ke perusahaan itu kalau Daddy, sudah membelinya. Dan ini data-data orang suka korupsi di perusahaan itu Daddy," Ucap Abang Rio yang datang bersama sang Opa.
"Tidak usah nak, simpan saja uangnya Daddy, bisa pakai uang Daddy," Jawab Bima pada sang anaknya.
"Jangan Daddy ini hak nya orang tuanya Mommy, dan untuk Opa Bram aku menemukan ini kemarin setelah aku meres cctv beberapa tahun yang lalu." Apa ini sebuah bukti yang sangat penting ? Tanya Abang Rio setelah menyerahkan sebuah data dan rekaman yang dia simpan di hp Reno.
"Astaga ini!!!! Jadi Ibunya Tuan Bram, yang membuang anaknya sendiri selama ini. Lihat lah Pa, pasti kenal dengan perempuan ini," Ucap Bima setelah melihat info yang di berikan Abang Rio, lalu menyerahkan pada sang Papa dan Galang, untuk melihatnya.
"Kita harus segera bertemu dan membicarakan ini semua padanya Bim. Abang boleh Opa, minta sesuatu sama kamu," Pinta Papa Adam pada sang cucu yang berada di sampingnya.
"Iya Opa, minta apa ? Kalau Abang bisa pasti Abang bantu," Jawab Abang Rio sambil melihat wajah Opanya.
"Buat di situs perusahaan Opa Bram. Kalau Mommy Jasmin, koma dan di berhentikan sementara waktu di perusahaan Opa Bram." Apa bisa besok pagi kamu membuatnya," Pinta sang Opa.
"Bisa Opa kecil itu, boleh aku minta sesuatu juga." Setelah Mommy Jasmin, sadar bisakah kita pergi agak menjauh dulu sampai semuanya di tangkap? Tanya Abang Rio pada Daddy Bima.
"Bisa nak, besok setelah Mommy mu, sadar dan keadaannya sudah baik Daddy, akan mengirim kalian ke vila bersama Opa dan Oma," Jawab Bima sambil mengelus rambut anaknya.
"Sekarang sebaiknya kamu tidur ini sudah malam. Besok kamu harus bangun pagi untuk melihat bazar makanan di samping rumah sakit bersama kedua adikmu," Pinta Bima pada sang anak.
"Baik kalau gitu aku tidur dulu semua, selamat malam semua," Ucap Abang Rio setelah di cium pipinya oleh Daddy dan Opanya.
Galang yang dari melihat interaksi Abang Rio begitu kagum dengan ke pintaran dan kegeniusan nya. Apa lagi saat dia melihat Reno dan Riana tadi yang berantem astaga, dia benar-benar tidak menyangka anak bosnya lebih menyeramkan serta bar bar sekali ucapnya dalam hati.
"Lihatlah Bim, Om Adam, mereka berdua begitu ketika berantem begitu menyeramkan." Apa lagi si princess Om Adam bar bar sekali ketika sedang berperang. Aku seperti pernah melihat seseorang yang sama dengan Riana, tapi siapa ya Bim? Tanya Galang sambil mengingat-ingat pernah melihat gaya berantemnya seperti Riana.
"Astaga Riana, benar-benar titisan Oma ? Pantas saja Mama dari tadi tenang dan masa bodo," Ucap Bima setelah melihat gaya menghajar preman-preman itu.
"Iya kamu benar Bim, dan Papa, pastikan semua yang dimiliki Oma mu akan turun ke Riana, semua. Dan itu akan membuat Papa, pusing karena Mamamu, pasti akan merebutkan Riana dengan Oma mu," Ujar Papa Adam tapi matanya melihat rekaman di depannya.
"Bersiap-siaplah dengan semangat menyabut keributan setiap harinya ya Bim? Pasti besok pagi Oma akan langsung ke sini," Ucap Galang sambil membayangkan wajah ceria Oma Bima, saat melihat tingkah dan sifatnya benar-benar menurun pada Riana.
"Sudah-sudah sebaiknya kita tidur saja ini sudah malam," Ajak Papa Adam sebelum meninggalkan meraka berdua.
" Iya Pa, jawab Bima dan Galang."
Lalu ketiga berjalan ke arah sofa masing-masing untuk segera tidur karena tubuhnya sudah lelah dan mengantuk. Sebelum ke arah sofa Bima melihat dulu keadaan Jasmin, sebentar lalu dia membenarkan selimutnya setelah itu dia berjalan ke arah samping Riana dan tidur bersama Riana yang tidur di sofa dekat kasur Jasmin.