Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.
Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.
" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi
" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto
" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi
Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. pulangin satria
Saat ini waktu masi menunjukan jam empat sore rendi yang sudah selesai mandi langsung berniat pergi mengajak satria pergi, ia berniat mengantarkan satria untuk pulang kerumahnya. " Sat ayo ikut gw" ucap rendi dan menarik lengan sahabatnya itu
" Mau kemana" ujar satria heran yang tiba tiba di tarik
" Udah ikut aja. Yank kamu tunggu disini ya bentar doang nanti aku balik." Ujar rendi meminta izin pada sang istri dan langsung di angguki oleh lili
Rendi kemudian langsung menarik satria menuju area parkiran gedung yang ada di bawah apartment, Ia pun langsung menyeret satria dan menyuruhnya masuk kedalam mobil sport miliknya. " Masuk sat." Ujar rendi dan langsung melempar satria kedalam mobilnya.
Satria yang di lempar seperti itu sontak langsung kaget " lu mau ajak gw kemana. motor gw masa di tinggal gitu aja" ujar satria yang di paksa naik mobil rendi.
" Gampang itu ma nanti gw anter." Jawab rendi yang kemudian menjalankan mobilnya menuju rumah satria. Tidak butuh waktu lama bagi rendi sampai di kediaman rumah satria hanya perlu sepuluh menit dan kini ia sudah sampai di kediaman mewah nan besar Milik satria. Tapi saat ia sudah sampai di kediaman satria. Satria malah ogah ogahan untuk masuk kerumahnya sendiri.
" Sana gi masuk kerumah lu. Jangan jadi pengecut yang kabur kaburan mulu." Ujar rendi dan menyuruh satria untuk masuk kedalam
" Tapi ren gw gak mau" ujar satria yang masi Keke dengan pendiriannya.
" Ayo ikut aku." Ucap rendi yang menarik tangan satria secara paksa. Saat sudah sampai di depan pintu rendi kemudian memencet bell rumah tersebut dan tidak butuh waktu lama pintu itu pun terbuka dan menampakkan ibu tiri dari satria.
Ibu tiri dari satria yang melihat anaknya pulang pun langsung memeluknya " Yaampun nak akhirnya kamu pulang. kamu kemana aja ibu udah lama nyari kamu ayo masuk sayang duduk" ujar ibu satria dan langsung membawa anaknya untuk masuk kedalam ruangan tamu
Kini mereka sudah ada di ruang tamu dan langsung duduk di sana " Sat ayo ngomong ." Ucap rendi menyuruh satria untuk ngomong.
Satria yang di suruh rendi pun kemudian menurut dan mulai berbicara." Ma maafin satria ya" ucap satria dengan nada pelan tapi masi bisa di dengar
" Iya sayang mama sudah maafin kamu, mama sebenarnya pengen banget buat jemput kamu tapi papah selalu ngelarang dan. sebenarnya kita tau kamu tinggal di mana sayang tapi papa larang buat jemput kamu papah bilang ini buat pelajaran kamu." Ujar ibu tiri satria merasa bersalah
" Tu sat, ibu kamu bahkan gak marah sama lu" ujar Rendi dengan nada pelan sambil menyenggol bahu satria
" ma aku pulang maaf untuk semuanya maafin satria ya" ujar satria menatap ibunya dengan tatapan tulus
Ibu tiri satria yang mendengar itu langsung memeluk satria" iya sayang jangan kabur kaburan lagi ya" ucap ibu satria
" Yaudah Tante aku pulang ya, aku cuma mau anter satria aja," ucap rendi dan berniat pergi
" Makan di sini aja ren bareng sama kita" ajak ibu tiri satria
" Gak usah tante, rendi pulang ya sat jangan kabur kaburan lagi" ucap rendi yang kemudian pergi dari rumah tersebut.
Lili saat ini masi sibuk bermain dengan Ketty ia masi menunggu sang Suami yang sedari tadi belum pulang padahal waktu sudah menunjukan jam tuju malam. " Ck, ayah kamu katanya cuma bentar doang ketty nyatanya Malah sampai jam tuju belum balik juga." Dengus lili merasa kesal.
Cukup lama lili bermain dengan Ketty sampai akhirnya pintu utama apartemen itu terbuka dan menampakkan rendi yang baru pulang dengan membawa bingkisan. " Aku bawah makan, kamu udah makan belum yank?" Tanya rendi dan meletakan kantong plastik berisikan makanan di meja ruang tv.
Lili yang melihat suaminya udah pulang pun langsung menghampirinya. " Bawah apa kak?" Tanya lili heran
" Aku tadi mampir ke restoran china dan beli babi kecap sama ayam tumis. Ayok sini makan." Ujar Rendi menyuruh istrinya itu untuk duduk di sofa ruang tv.
" Eh kak rendi juga beli jus tomat " tanya lili terkejut ketika melihat minuman kesukaannya ada di dalam plastik itu.
" Iya tadi aku beli jus di Niaga fruit, katanya enak beli jus di sana. "
" Sama aja rasanya kayak di warung depan apartemen."
" Ya kan namanya juga jut tomat sayang. Ni makan." Ujar rendi dan langsung menyuapi istrinya ayam tumis yang tadi ia bawah.
" Enak banget rasanya. kak rendi selalu pinter kalo milih restoran." Ujar lili dengan senyuman lebar senang.
" Nanti besok aku anter ke rumah mama ya, aku gak tega kalo kamu sampai sendirian di sini." Ucap rendi dengan menatap sendu pada istrinya itu.
" Gak usah kak, nanti aku bakal keluar kok sama temen temen."
" Mau kemana?"
" Mau ke mall, sama jajanan seblak. Gak tau juga si teruss mau kemana." Ujar lili menjelaskan.
" Kamu bawah atm aku aja kalo gitu ni. Jajan apa aja sesuka mu yank, kalo kamu mau beli baju atau tas juga pake aja uang aku jangan sungkan" Ujar Rendi yang kemudian memberikan kartunya kepada sang istri.
Lili yang melihat suaminya memberikan kartu kepadanya pun langsung ia tolak, jujur saja ia bahkan jarang memakai kartunya sendiri karena sering di bayarin oleh sang suami. "Gak usah kak, lagian kak rendi ngasih aku uang nafkah juga jarang lili pake uangnya karena terlalu sering di bayarin kak Rendi." Ujar lili menolak dengan halus tawaran sang suami.
" Kan aku suami kamu sayang wajar kalo aku mau bayarin apa pun yang kamu mau. Lagian selama ini aku kerja buat siapa kalo bukan buat kamu yank. Gak usah takut uang aku habis. Aku bakal kerja lebih keras lagi buat kamu seneng yank." Ujar rendi sambil membelai rambut panjang lili
" Tapi kan lili punya uang sendiri yang diberi kak Rendi Minggu lalu. Itu masih utuh lo kak sepuluh juta belum lili sentuh sama sekali." Ujar lili yang masi menolak.
" Yaudah, tapi kamu jangan gak enakan pake uang aku ya yank, mau bagai mana pun aku suami kamu. Jadi aku yang bayarin semua kebutuhan kamu." Ujar rendi mencium pipi mulus istrinya.
Rendi kemudian mengendong lili yang padahal masih belum selesai untuk makan. Yang membuat lili langsung terkejut dengan rendi yang tiba-tiba langsung mengendongnya.
" Kak mau apa?" Tanya lili kaget dengan suaminya itu.
Bukanya menjawab pertanyaan dari sang istri rendi malah membawa istrinya itu pergi menuju kamar dan langsung membaringkan tubuh mungil sang istri di atas kasur king size. Tampa persetujuan dari sang istri rendi langsung menghujami ciuman pada wajah ayu sang istri. Dari kening, hidung dan kemudian bibir manis istrinya itu
Ia kemudian mulai mengecupi bibir pink istrinya itu yang terlihat manis dan mulai mengulum bibir bawa lili. Nafsunya sudah benar benar ada di puncak sekarang, ia bahkan dengan lihai mulai memainkan lidahnya mengapsen deret gigi sang istri dan mulai beradu lidah dengan lili.
Tangannya pun mulai tidak mau berhenti meraba dan kini berhenti di buah dada nan kenyal milik Sang istri yang membuat lili langsung mendorong suaminya itu menjauh. Rendi yang mendapatkan penolakan seperti itu jelas kaget dan merasa kecewa.
"Bukannya udah satu minggu yank" tanya rendi yang heran, pasalnya ia yakin istrinya itu sudah selesai datang bulan.
"Ehmm intinya jangan sekarang" ujar lili yang tidak mau rencana ulang tahun untuk rendi jadi berantakan. Ia yang sudah susah paya beli baju lingerie untuk mengejutkan sang suami saat ulang tahun nanti, masa harus lakukan itu sekarang terus buat apa dong aku beli baju haram batin lili
Rendi yang mendapatkan penolakan seperti itu langsung menenggelamkan tubuhnya di dada sang istri dan langsung tidur di samping istrinya itu. Jelas ia sangat kecewa sekarang bahkan mungkin bagian bawahnya udah menegang. " Ck" decak rendi yang emang bener bener merasa sakit hati dan kecewa.
Lili yang mendengar decakan sang suami hanya diam, ia sadar rendi pasti sangat kecewa sekarang. Tapi ini demi baju haram itu yang udah ia beli dengan menahan malu ."maaf kak, bukanya aku nolak kak Rendi." Gumam lili dan langsung memeluk kepala sang suami.
Jam enam pagi rendi terbangun dari tidurnya, ia kemudian bergegas untuk mandi karena ia harus ketempat bang sandi. setelah mandi rendi langsung pergi ke dapur untuk membuat sandwich untuk dirinya dan juga istrinya. Setelah membuat itu iya langsung membawanya ke kamar dan melihat sang istri apakah sudah bangun atau belum.
Tapi saat ia masuk kedalam kamar ia melihat istrinya masi tertidur dengan lelap di kasur empuknya. Ia kemudian meletakkan sandwich dan juga susu di samping meja tempat tidur tersebut.
" Aku berangkat dulu ya sayang" ucap rendi yang mencium lili dan melangkah meninggalkan sang istri untuk pergi bekerja.
Lili terbangun dari tidurnya karena ponselnya yang sedari tadi berbunyi. Ia kemudian langsung membuka ponselnya dan menampilkan notifikasi telepon dari sahabatnya itu.
" Hall___"
" Li aku sama luna udah di depan apartemen kamu. kamu dimana katanya mau ngemall" ucap selly memotong pembicaraan lili
" Eh iya lupa sel, yaudah lu sini masuk dulu" ujar lili menyuruh dua sahabatnya itu untuk masuk mumpung suaminya itu gak ada
" Jangan jangan kamu baru bangun ya" ucap Selly kesal
" Heheh maaf ya lagian ngemall pagi banget" ucap lili malu karena ketahuan
" Ya kan katanya mau nyoba beli bubur kacang yang ada di jalan toha ya kudu pagi li"
" Yaudah maaf, sini masuk aja gw ada di lantai lima no tiga lima" ucap lili kemudian mematikan teleponnya
Lili kemudian memasukan sepatu rendi kedalam laci agar tidak terlihat oleh Selly dan juga luna ketika memasuki apartemennya.
Tok Tok Tok
Mendengar itu Lili kemudian langsung membuka pintu dan menyuruh teman temanya untuk masuk. Dan menunggunya di ruang tv
" Tu kan lu masi pake piyama belum mandi ya" ucap Selly kesal melihat temannya itu yang masi memakai piyama
" Iya lu gimana si li kalo kesiangan buburnya bisa habis."
" Ya maaf, tunggu di sini aku mandi dulu benter" ujar lili dan langsung berlari pergi menuju kamarnya
Luna dan selly pun menunggu di ruang tv dan sesekali bermain dengan Ketty. " Lucu banget ya kucingnya" ucap selly yang mengendong kucing lili
" Gw baru kali ini masuk ke apartemen lili" ucap luna yang masi memindai kediaman dari sahabatnya itu
" Iya gw juga baru sekarang, ternyata polos banget ya kek apartemen cowok gw kira kaya kamar lu yang banyak poster dan gambar kpop"
" Tapi emang kayak apartemen cowok gak si, bahkan fas aja gak ada" ujar luna yang masih sibuk memindai barang barang yang ada di kediaman rendi
Saat ini di tempat bang sandi rendi masi sibuk nyemprotin tanaman dengan cairan organik yang mereka racik sendiri. Ia juga sesekali memberinya pupuk di area tanah tumbuhan itu."Bang lu udah Belum bagian situ" tanya rendi kepada denis yang sedari tadi masih fokus di tempat itu itu aja
" Ini bentar lagi ren" ucap bang denis masi fokus nyiram
" Yaudah gw duduk di sana ya mau nyebat dulu." Ucap rendi yang kemudian duduk di bawa pohon rindang.
" Ren" pangil sandi yang baru saja datang untuk melihat tumbuhan yang sedang di tanam oleh rendi itu
Melihat bosnya udah datang pun ia langsung mengeser tubuhnya dan memberikan roko yang ia bawah kepala sandi." Bang baru nyampe, nyebat dulu bang " tawar rendi yang kini sudah mengepulkan asap rokoknya
" Gak perlu makasih ren, gw kesini mau liat lu aja si. Gimana ren susah gak?" Tanya sandi kepada rendi yang saat ini masih sibuk merokok
"Lumayan si bang soalnya ini tanaman harus sering sering di periksa suhunya. Apa lagi Abang tau sendiri cuaca di Indonesia gimana suka berubah ubah." Ujar rendi sambil mengerutkan dahinya
" Ya banyakin sabar ren, kamu mau makan dulu gak ren. Kalo iya nanti gw pesenin."
" Gak la mau pulang aja mau ketemu bini"
" Udah punya bini jadi bawahnya pengen pulang terus ya ren, pengen ketemu gak mau jau jauh."
" Ya gitu la bang, Abang juga kalo punya istri nanti pasti ngerti sih."
" Doain aja hehehe"
" Bang sandi mau nikah, bener bang kapan?"
" Gak tau ren liat nanti aja"