NovelToon NovelToon
MUSUH Tapi MENITIPKAN BENIH

MUSUH Tapi MENITIPKAN BENIH

Status: tamat
Genre:Tamat / Angst / Romansa / Penyesalan Suami / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:8.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pansy Miracle

Jessica Adams harus mengalami hukuman selama enam tahun lamanya di dalam penjara karena dianggap lalai dalam mengemudi mobil, hingga menyebabkan seorang model bernama Natasha Linzky meninggal dunia.

Kekasih Natasha, Axel Ray Smith, menaruh dendam luar biasa hingga memaksakan sebuah pernikahan dengannya yang saat itu dalam keadaan lumpuh. Siksaan tubuh dan jiwa menyebabkan Jessica akhirnya mengalami trauma dan depresi, bahkan Axel menceraikannya dan membuangnya begitu saja tanpa mempedulikannya.

Namun yang tidak diketahui oleh Axel adalah bahwa ia telah menitipkan benihnya pada seorang wanita yang ia anggap sebagai musuhnya. Apakah masih ada benang merah yang mengikat keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAAT WAKTUNYA TIBA

Kelahiran Vanilla, membuat kebahagiaan tersendiri bagi Jessica. Kini ia merasa dirinya memiliki keluarga yang sedarah dengannya.

Vanilla Althea, itulah nama yang diberikan Jessica pada putri yang ia lahirkan beberapa saat yang lalu. Jimmy yang telah datang setelah mendapat kabar pun langsung mengurus semua administrasi yang diperlukan.

Sesuai keinginan Lexy dan Gia, Jessica ditempatkan di sebuah ruang perawatan VVIP. Kini di sana Jessica telah ditemani oleh Verlin, sementara Jimmy sedang menjemput Lexy dan Gia di bandara. Mereka langsung datang setelah Verlin menghubungi Gia.

Raut wajah bahagia ditampakkan oleh Gia ketika bertemu dengan cucu pertamanya itu. Memiliki dua orang putra, membuat Gia sangat amat senang ketika mendapatkan seorang cucu perempuan.

“Kamu sudah memberinya nama?” tanya Gia.

“Sudah, Aunty.”

“Siapa namanya?”

“Vanilla Althea,” jawab Jessica.

Lexy mendengarnya lalu melangkah mendekati Jessica, “Apa Uncle boleh menambahkan nama Smith di belakangnya?”

Ingin sekali Jessica menolak permintaan Lexy, tapi ia tak sampai hati menyakiti kedua pria dan wanita yang telah begitu baik padanya.

“Silakan, Uncle.” jawab Jessica.

“Terima kasih banyak,” kata Lexy mengungkapkam perasaannya yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Lexy mendekati Gia yang kini menggendong Vanilla. Keduanya tertawa dan tersenyum sambil melihat cucu pertama mereka.

“Aku beruntung memiliki mereka,” gumam Jessica sambil tersenyum tipis, hingga tak terlihat.

Jimmy yang berada di ruangan itu juga, memperhatikan interaksi semua orang di dalam. Ia bahkan menghela nafas beberapa kali ketika mengingat atasannya yang bernama Axel, yang tak lain adalah putra atasannya saat ini.

Bagaimana jika anda mengetahui ini, Tuan? Apa anda akan menerima anak itu? Atau mungkin anda akan menyakitinya? Kuharap anda tak akan menyesali keputusan anda ketika menceraikan Nona Jessica. - batin Jimmy.

**

“Tak ada,” kata Michael pada Axel.

“Apa yang tak ada?”

“Tak ada informasi apapun yang bisa kudapatkan. Wanita itu benar-benar telah menghilang.”

Axel menghempaskan tubuhnya ke atas sofa di dalam ruang tamu apartemennya. Michael secara khusus datang ke London untuk mengatakan itu. Selain itu, ia juga ingin bertemu dengan Win karena Win adalah sahabatnya.

“Bukankah kamu bisa meretas semuanya, Mike? Mengapa kali ini tak ada informasi apapun yang bisa kamu dapatkan?” tanya Axel.

“Aku tidak tahu, tapi aku merasa ada seseorang yang menutupinya.”

“Maksudmu?”

“Ya, ada seseorang yang menutup semua informasi tentangnya. Orang ini pasti sangat ahli hingga aku pun tak mendapatkan apa-apa,” jawab Michael.

Axel tampak mulai berpikir, siapa yang mungkin melakukan itu. Namun, ia tak mendapatkan sosok siapa pun. Bahkan keluarga Jessica pun Axel rasa tak mungkin, karena mereka juga telah membuang Jessica setelah mendapatkan uang untuk mengembalikan perusahaan keluarga mereka.

Michael pun bersandar di sofa sambil berpikir. Namun ia juga tak mendapatkan nama siapapun yang mungkin melakukan itu.

“Ku rasa ini sudah saatnya kamu melupakannya. Anggap saja ia sudah mati dan mulailah hidup yang baru.”

“Tapi, Mike!”

“Kalian sudah bercerai, jadi masing-masing dari kalian telah bebas dan tak terikat satu sama lain. Kamu bisa menemukan wanita lain, menikahinya, dan membentuk sebuah keluarga. Uncle dan Aunty juga pasti akan senang akan hal itu,” kata Michael.

Axel tampak menghela nafasnya dan menengadahkan wajahnya di atas sandaran sofa. Ia menatap ke langit-langit seakan mencari jawaban dari pernyataan Michael barusan.

Haruskah kulakukan itu? Tapi mengapa hatiku berkata tidak? - batin Axel.

“Aku pergi dulu, Ax. Pikirkanlah baik-baik perkataanku dan jaga dirimu baik-baik karena aku tak yakin jika asistenmu akan terus diam dan berpura-pura baik. Ku rasa ia akan langsung bermain pada intinya nanti,” pesan Michael.

“Hmm, aku mengerti. Terima kasih, Mike. Oya, sampaikan pada Win bahwa besok aku tak masuk kerja. Aku ingin pergi ke suatu tempat,” ujar Axel sebelum Michael benar-benar pergi dari apartemennya.

**

Hari ini, Jessica akan kembali ke rumah kayu bersama dengan putri kecilnya, Vanilla. Lexy dan Gia terus menemaninya. Mereka bergantian jaga dengan Verlin dan Jimmy.

“Kamu beristirahatlah dulu, biar Vani Mommy dan Verlin yang menjaganya,” kata Gia.

“Thank you, Aunty,” kata Jessica.

Jessica pun berbaring di atas tempat tidur karena ia memang masih sedikit lelah karena semalam Vanilla tak mau tidur dan ingin selalu digendong oleh Jessica.

Kamu sekarang sudah menjadi Mommy, Jess. Ingatlah selalu untuk menyayangi putrimu. Jangan seperti Mommymu yang meninggalkanmu begitu saja di rumah Daddy. Kamu berbeda dengannya. - batin Jessica.

Setelah melamun beberapa saat, Jessica akhirnya tertidur karena ia mulai mengantuk.

Tiga tahun kemudian,

“Mommy!” teriak seorang anak kecil yang tengah berlari di sebuah taman bunga.

“Kemarilah, sayang,” panggil Jessica yang membawa sebuah nampan dan meletakkannya di atas meja kayu.

“Uncle, ayo ikut,” gadis kecil bernama Vanilla menarik tangan Jimmy yang tengah berdiri menjaga mereka.

Jimmy pun mengikuti langkah kecil Vanilla menuju meja kayu di mana Jessica telah menyiapkan beberapa cangkir teh dan juga cemilan.

“Duduklah, Jim. Kita makan bersama,” kata Jessica.

“Tapi, Jess,” Jimmy sudah memanggil Jessica dengan namanya. Hal itu karena Jessica yang memintanya. Ia merasa bukan majikan Jimmy, jadi tak perlu rasanya menggunakan panggilan Nona di depan namanya.

“Duduklah, Verlin sebentar lagi juga datang. Ia sedang memotong kue,” kata Jessica.

Jimmy akhirnya duduk bersama mereka di sana. Vanilla selalu saja merangkul lengan Jimmy.

“Vani, sayang. Duduk di sini bersama Mommy,” kata Jessica, “kasihan Uncle kamu pegangi terus.”

“Tidak apa, Jess. Aku suka jika Vanilla seperti ini. Ia lucu dan menggemaskan,” kata Jimmy.

Saat ini, mereka sudah tak tinggal lagi di Rumah Kayu milik Lexy dan Gia. Jessica memilih pindah dari sana dan pergi ke Negara New Zealand. Ia merasa jika berada di sana, ia akan lebih tenang karena berada jauh dari keluarganya dan juga dari Axel. Ia yakin tak akan pernah bertemu lagi.

“Aku mau dekat Uncle, Mommy. Aku sayang sama Uncle.”

“Uncle juga menyayangimu.”

“Uncle, apa Daddy Vani juga hangat seperti Uncle?” tanya Vanilla yang langsung membuat Jessica dan juga Jimmy terdiam.

“Mengapa Uncle diam?” tanya Vanilla lagi.

“Kue sudah datang!!” teriakan Verlin membuat suasana di taman pun berubah. Verlin langsung meletakkan kue tersebut di atas meja.

“Wah kuenya sangat cantik sekali. Bukan begitu, sayang?” tanya Jessica pada Vanilla, hingga Vanilla pun melupakan pertanyaannya tadi dan menganggukkan kepalanya.

Ia langsung meminta Verlin untuk memberikan kue padanya dan meminta Jessica segelas susu. Ia pun melahap cemilan sorenya bersama dengan Jimmy dan Verlin.

Jessica menatap Vanilla dengan dalam, “Saat waktunya tiba, Mommy akan mengatakannya padamu.”

🌹🌹🌹

1
Elizabeth Jamlean
semangat thor lanjut
Elizabeth Jamlean
Thor jgn bikin Vanilla mendongkrak ginjalnya
Jnyfr Teo
Luar biasa
Elizabeth Jamlean
orang tua yg bijak
Elizabeth Jamlean
buka saja fakta yg ada jgn di sembunyikan.
Elizabeth Jamlean
karna menanti mu
NAYLA DWI
Luar biasa
Ardhia Nora
Lumayan
netizenbaikhati
Kecewa
netizenbaikhati
Buruk
Atikah'na Anggit
Luar biasa
Ran Aulia
Luar biasa kak, mewek abis 😫😫😫😫

terimakasih ya kak, 👍👍👍👍👍😍😍😍😍
Sophia Yosephina
Kecewa
Sophia Yosephina
Buruk
vanilla althea smith
ada apa dengan nani
vanilla althea smith
aku nangis lohh torr tanggung jawab
Pansy: Kakak yg tanggung, aku yg jawab 😅
total 1 replies
vanilla althea smith
aku baca ini jam 1 malam torr dann ngalir terusss torr
vanilla althea smith
baca ulang tor 2024
Idasesoega
komennya kok gitu, happy end kan enak...
kalo mau nggak enak. mending skip wae... terus ngorok atw ngrumpi...

kasian othor, nggak gampang lho🤭
Khansa Rafani
lucunya vanila..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!