Cinta yang diharapkan membawa kebahagiaan.yang didambakan menyatukan perbedaan.
Justru mendorongnya ke dalam jurang penyesalan,Penyesalan yang tiada arti.
Mengakibatkan karma Untuk keturunannya.
Masih teringat dalam ingatan,sewaktu dia mengucapkan janji,Takkan pernah menyakiti,
takkan melukai.Namun, janji hanyalah janji,tanpa pernah ada niatan untuk dibuktikan
Hari-hari yang pernah dilewati penuh tawa.nyatanya, hanya sebuah topeng palsu untuk menutupi kebusukan hati
Namun saat ia tau,wajah asli pria yang sangat dicintainya.Semuanya telah terlambat. Hidupnya hancur,keluarganya berantakan,rumahnya lenyap, orang yang dikasihi nya pun tiada,Orang-orang yang disayanginya terluka,semuanya hancur di hari yang sama, hari awal mula karma yang menyakiti Anak-anak nya. Hari dimana jeritan pilu sang kaka, hari paling buruk didalam hidup nya.Dan bahkan pria itu masih tak berniat melepaskan dirinya.Keserakahan dihati pria itu melukai wanita yang benar-benar tulus mencinta nya dalam dua kehidupan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lia yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari pernikahan
Selamat membaca..
****❊❊❊❊❊❊❊❊❊❋❊❊❊❊❊****
akhirnya hari pernikahan pun tiba
sejak pagi ,semua orang terlihat sibuk,bahkan Raviola telah melakukan perawatan diri sejak pagi buta.bahkan saat jam baru menunjukan angka kosong enam,gadis itu telah di make up ,gaun pengantin pun telah dikenakannya,hanya saja tak ada senyum menghiasi wajahnya,wajah yang cantik itu terlihat mendung,
Bagaimana tidak.!! Sudah seminggu sejak terakhir dirinya bertemu dengan Zuan,hingga hari ini, kabar pun tak ada.tidak mungkin pria itu kabur meninggalkannya bukan.??
Dirinya berharap,hal itu tidak akan terjadi. Dan tak akan ada hal buruk yang akan merusak hari bahagia ini.
"Kamu cantik sekali." via berjalan masuk " apa sudah selesai.?" gadis itu bertanya pada seorang wanita yang mendandani Raviola
"Tinggal sedikit lagi,."Dia memoles bedak lalu memakaikan hiasan rambut dan sebagainya,serta tidak lupa memakaikan kerudung pernikahan
"Nah selesai.!" wanita itu meletakkan sepatu putih senada dengan gaun pernikahan yang dikenakan Raviola, gaun sutra putih lengan panjang menyapu lantai dan bordir an indah yang di bordir dengan teliti, merk desainer ternama. Gaun pilihan Zuan. Ingat saat Raviola pulang dari pemakaman.??
Zuan mengatakan akan memanggil mereka ke rumah dan benar saja, pria itu benar-benar memanggil desainer nya, langsung ke rumah.
"Anda cantik sekali nona.!"wanita yang mendandani ya tersenyum dan Raviola pun tersenyum
"Sudah waktunya.!!" Alviani melirik jam yang melingkar ditangannya "yu pergi.!"
keduanya pergi dari sana ,,dari kediaman Ivanderyv,bersama Inara dan Revan yang menjemputnya menggunakan mobil Mercedes benz AMG, salah satu mobil koleksi zuan
Mobil sport yang dilengkapi dengan mesin berkapasitas 3.000 cc 6 silinder, dengan performa tenaga 320 hp pada 6.100 rpm dan torsi 520 Nm di 1.800-5.800 rpm. Mercedes-Benz AMG menggunakan transmisi AMG Speedshift TCT 9G dengan sistem penggerak 4 roda 4MATIC.terasa nyaman dan terlihat elegant,namun tidak mengurangi ketegangan yang dirasakan Raviola
Setelah tiga puluh menit berlalu,mobil mewah yang sudah dihias sedemikian rupa biru berhenti ,tepat di depan gedung besar,.
Setelah membukakan pintu,Revan memberikan tangannya"Ayo Luna.!"
Gadis itu mengangguk
keduanya berjalan bergandengan tangan ,ratusan pasang mata menatapnya ,kagum.tak sedikit wanita yang menatapnya iri. Saat dia berjalan melewati nya
Ruangan ini di dekorasi dengan indah,pot berbunga-bunga putih berserakan di berbagai tempat,ratusan orang berpakaian formal ,hitam putih.duduk di kursi kursi berlapis kain putih,.jauh di sana Zuan tersenyum ,berdiri bersama seorang pria Raviola melangkah dengan diam.
Harusnya kakaknya yang berdiri di sampingnya,memberikan tangannya pada pria yang akan dinikahi nya, meminta dia untuk selalu menjaga nya yang ternyata malah lebih dulu meninggalkannya.
"Berjanjilah untuk selalu membahagiakan nya." Revan memberikan tangan Raviola pada Zuan
Saat hendak menaiki altar,Raviola menoleh ke belakang,ia merasa ada seseorang,yang diam diam menatap nya lekat lekat. dan benar saja. di antara ratusan orang yang ada di sini.samar-samar ya melihat seorang pria berpakaian khas panglima kerajaan yang dilihatnya di dalam mimpinya beberapa hari yang lalu. sambil menggandeng seorang anak berumur lima tahun,keduanya menggeleng tatapan matanya terlihat sedih ,membuat Raviola tertegun,ia merasa ingin berlari menghampiri mereka dan memeluk nya
"Ada apa sayang
Raviola menoleh,Zuan menatapnya khawatir
"Itu.! "
Ia kembali terbalik tapi pria tampan berambut biru tadi sudah tidak ada lagi ,atau lebih tepatnya hilang ,entah ke mana
"ada apa.? "Zuan kembali bertanya
"Tidak.! "
Raviola tersenyum ,mungkin itu hanya halusinasi yang saja .ia menaiki altar.
Pernikahan pun dilaksanakan janji pernikahan telah terucap .sumpah setia sehidup semati telah ikrarkan,semua janji pernikahan mereka berdua ucapkan,janji yang menyikat hati,janji yang di harapkan akan selalu ditepati,tak akan ada yang di ingkari ,keduanya akan selalu bahagia ,bersamanya ,hingga tua nanti
❊❊❊❊❊❊❊❊❊❊❊❊❊❊❋❋❋❊❊
Mentari kembali bersinar mengawali hari ,yang terlihat lebih cerah dari biasanya
hari ini ,hari pertama Raviola arabella menyandang status sebagai istri sah dari Zuan Alexander, gadis cantik yang kini terlihat berdiri di dekat pembatas balkon kamar Zuan yang mulai kemarin menjadi kamarnya juga.
Tapi semalam ia tidur bersama Alviani ,di kamar gadis itu, karena Dia memaksa dan tentunya Zuan harus mengalah
Rambut Raviola tergerai ,tertiup angin matanya menatap cakrawala ia masih memikirkan kejadian kemarin.bukan hanya sekali dua kali tapi ini sudah tiga kali ia melihat pria itu di pestanya semalam.Namun saat Zuan memanggilnya ,lalu ia kembali menoleh ke sana ,dia sudah tidak ada lagi di tempatnya selalu seperti itu,.
Tetapannya terlihat marah juga sedih ,pria itu terlihat tidak asing untuknya
Di tengah lamunannya,sepasang tangan melingkari perutnya ,memeluknya dari belakang
"ngelamunin apa ,pagi-pagi begini.?'
Rafiola menghapus air matanya yang entah mengapa menetes,lalu ia berbalik melihat Zuan,pria itu memakai kaos putih tipis. Keringat menetes di kekeningnya, sepertinya ia baru saja selesai olahraga pagi,karena saat ia masuk tadi,Zuan memang tidak ada
"baru kembali?mengapa tidak langsung mandi . "
Bukannya menjawab Gadis itu malah balik bertanya
"Ingin saja.!" Dia menempatkan kepalanya dilekukan leher Raviola,pelukannya pun sudah ia lepas "kamu belum menjawab pertanyaanku Viola .! "
Raviola menghela nafas "entahlah.!rasanya ada yang hilang."
"Apa itu .! "
"Aku pun tidak tahu.!" Raviola mulai merasa tidak nyaman atas tingkah Zuan terlebih banyak orang yang berlalu lalang di bawah sana. " Sana mandi gih,.!kau bau.!" Gadis itu mencoba meloloskan diri tapi dia malah memeluknya
"Biarkan saja."
"Hai pengantin baru." Seseorang berteriak dari bawah sana, Zuan dan Raviola menoleh
Revan menatap keduanya sambil menggendong putranya yang hendak pergi,sepertinya sekolah.
"jika ingin bermesraan jangan di situ.!dilihat anak kecil .! "
"Sirik ,bilang.!". Zuan balas berteriak
Membuat Raviola merasa heran.mengapa, kadang Zuan maupun Revan bertingkah layaknya anak kecil.tapi Raviola tidak ingin ambil pusing,
ia menginjak kaki suaminya itu,hingga pria itu melepas pelukannya ,sambil mengaduh dan Gadis itu menggunakan kesempatan itu untuk meloloskan diri dari pelukan Zuan, ia segera berlari masuk ke dalam kamar , yang dipisah pintu besar kaca yang di lapisi tirai tipis tipis
"Hey.!" Zuan segera ikut berlari
Raviola terlihat berdiri di seberang tempat tidur sambil tertawa. Zuan tidak bisa untuk tidak tersenyum, melihat istri cantiknya"Kamu berani mengerjai ku ya . "
Raviola malah menjulurkan lidah mengejeknya ,dan hal itu membuat zuan geram, hingga terjadilah aksi kejar-kejaran diiringi tawa ,
Namun tak selang berapa lama seseorang mengetuk pintu."kak.!" Itu suara alviani .
Raviola berhenti berlari begitu pun Zuan,keduanya menoleh ke arah pintu
"ya.? "
"ada yang mencarimu.!"
"Siapa.?"
Pintu terbuka,Alviani terlihat terkejut namun detik berikutnya ia tersenyum Jahil kala melihat kakak dan kakak iparnya terlihat lelah,namun keduanya berdiri dibatasi pembaringan " kalian habis ngapain hayo.!"
Gadis itu tersenyum menatap Raviola dan Zuan bergantian
"Tidak ada.!"Raviola menjawab ia duduk di sisi kasur dan Zuan juga duduk di samping Raviola, mencoba untuk terlihat santai. "Tidak ada apa-apa, Alviani. Kami hanya... berdiskusi," Zuan berucap dengan senyum yang tidak terlalu meyakinkan.
Alviani tertawa dan menggelengkan kepala. "Berdiskusi? Dengan wajah yang seperti itu? Kalian berdua terlihat seperti habis berlari marathon!"
Raviola dan Zuan saling menatap, keduanya mencoba untuk tidak tertawa. "Tidak ada apa-apa, Alviani. Kami hanya... sedang bermain," kata Raviola dengan senyum yang tidak terlalu meyakinkan.
Alviani mengangkat alis dan menatap keduanya dengan curiga. "Bermain? Dengan wajah yang seperti itu? Kalian berdua pasti sedang menyembunyikan sesuatu dari aku!"
"sudahlah via jangan bercanda.!cepat katakan siapa itu.?" akhirnya Zuan mulaierasa jengah
"Ih kakak ini nggak bisa diajak bercanda." dia berjalan masuk "Aku tidak tahu,ga kenal.!! kak Revan sedang menemuinya.!" iya duduk di sisi Raviola .
"Oh ,begitu .!! kalau gitu aku mandi dulu.!" zuan berjalan memasuki kamar mandi
"Kak .!!
"Ya .?"dia menoleh di depan pintu yang baru dibukanya
"Hari ini aku ingin pergi jalan-jalan dengan Raviola.!boleh ya .? "
"Jalan-jalan .?ke mana ?
"Kakak mah kepo ih!"
"Kaka serius, Alviani.! ""
"Ya shopping lah atau apa gitu.!Aku ingin pamer pada teman-temanku,bahwa kakak iparku kan sangat cantik.!"
"Kau pikir istriku barang .?di pamer-pamerin.?"
"Ih kakak bawel .!boleh tidak?"
"Ya..ya. terserah. Nanti jangan kebut-kebutan jangan pulang terlalu sore.!" setelah mengucapkan hal itu Zuan hilang di balik pintu yang ditutupnya dari dalam
"Tentu.!" Via menoleh pada raviola"mau ya . "
Viola mengangguk diiringi senyum
"Kalau begitu aku akan ke kamar sebentar.!aku tunggu di luar ya" ia mendekat " turunnya jangan lama-lama.!"
Gadis itu berbisik,setelahnya dia berlalu pergi sambil cekikikan
Raviola tersenyum sambil menggeleng ,adik suaminya itu benar-benar iseng ,ada saja tingkahnya itu ,tapi ia menyukainya . Alviani gadis yang jujur
Raviola bangkit dan berjalan menuju meja rias setelah menyisir rambut dan mengepang rambutnya menjadi satu,ia mengambil tas selempang miliknya
"Zuan.! "
"Ya sayang.?"suara Juan diiringi guyuran air.
"Aku pergi dulu ya .! "
."ya hati-hati .! Oh ya di meja lampu ada kartu kredit.! "
Raviola menoleh ke arah meja lampu dan benar disana ada sebuah kartu hitam.
"Pakailah kartu itu, dan ingatlah kalau ada apa-apa hubungi aku .!
"Baiklah.!"ia mengambil kartun itu dan memasukkan ke dalam tas " terimakasih.!aku pergi ya.!"
dengan kalimat itu ,Raviola berlalu pergi,rencananya ia ingin ke makam ayah dan kakaknya setelah berbelanja dengan Alviani nanti.
❊❊❊❊❊❊❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋❋
Bersambung.........
apakah yang akan terjadi selanjutnya?? apakah kehidupan pernikahan Raviola & Zuan akan selalu bahagia? ataukah rahasia yang Zuan kubur dalam dalam akan terbongkar??
Izin yaa