Novel Pertama
Hidup mandiri dalam kesendirian dan diacuhkan oleh keluarga karena berstatus anak haram, membuat Bella memilih menjalani takdirnya sendiri. Mengabaikan cibiran orang-orang, Bella berhasil mencapai puncak tertinggi.
Menghilang selama enam tahun lalu kembali menjadi sosok paling disegani dan dihormati. Lidah tajam dan mulut beracunnya membuat orang-orang hanya berani mencibir dari belakang.
"Terkadang, kepedihan harus dilalui sebelum tercapainya kebahagiaan. Tersenyumlah ketika bersedih, karena akan ada kebahagiaan setelah itu. Berjuanglah keras dalam kesunyian dan biarkan kesuksesan kita menggema ke seluruh dunia."
~ Qiara Arabelle ~
__________
Pria tampan nan arogan serta kekayaan dan kekuasaan berada ditangannya, tidak sengaja dipertemukan oleh gadis berpenampilan sederhana namun berhasil membuat sosoknya yang tak tersentuh mengharapkan cinta dari gadis acuh namun tak biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 | Tidak Rela
Seminggu kemudian ....
Bisa dikatakan, keadaan Bella sekarang sudah jauh lebih baik dari seminggu yang lalu. Keluarga Ramona tidak henti-hentinya mendukung Bella agar terlepas dari rasa bersalah yang memicu depsresinya. Setelah Bella mencari tahu semua tentang Mrs. Englert, ditemukanlah kebenaran jika dia memang ibu kandung Bella.
16 Tahun yang lalu ....
“Eomma, kita benar-benar pergi?” ucap Bella kecil antusias yang berada digendongan ibunya.
“Tentu saja. Eomma sudah janji bukan? Dan janji itu harus ....”
“Ditepati,” sambung Bella.
“Pintar!” Hyurin mengecup semua wajah kecil Bella.
“Haha ... geli, Eomma!”
Hyurin berniat membawa Bella ke Everland yang ada di Korea. Dia berjanji pada Bella akan membawanya kesana hari ini setelah urusan restaurant nya selesai.
Awalnya dia ingin menunda karena dia merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Namun dengan cepat dia menangkis pemikirannya. Dia percaya, semua sudah diatur oleh Tuhan. Apapun yang terjadi nanti, sudah menjadi takdir seseorang.
Setelah Hyurin masuk dan mendudukkan Bella di mobil, dia tidak langsung menjalankannya. Dia memperhatikan Bella yang tampak gembira dengan wajah polosnya. Entah kenapa dia merasa ini akan menjadi hari terakhirnya bersama Bella.
“Hyuna ...” Bella menoleh lalu tersenyum manis pada ibunya.
“Berjanjilah pada Eomma.”
Bella berkedip lucu tapi tetap menjawab “Hyuna berjanji.” Hyurin tersenyum lalu mengecup kening Bella singkat. Anaknya sangat menggemaskan!
“Berjanjilah. Apapun yang terjadi nanti, Hyuna akan selalu menjadi gadis yang baik. Jika suatu saat nanti Hyuna menjadi gadis yang sukses, jangan sekali-kali Hyuna
menyombongkan diri. Mengerti!” Bella mengangguk polos.
“Tapi Eomma, bagaimana jika ada yang jahat pada Hyuna? Bukankah orang baik selalu ditindas?” Hyurin menggeleng.
“Itu tidak benar. Tidak semua orang suka menindas. Jika ada yang jahat pada Hyuna, Hyuna tidak boleh takut! Lawan dia tapi masih didalam batas wajar. Mengerti?”
“Hm ... Hyuna mengerti, Eomma.” Hyuna tersenyum bangga pada Bella. Meskipun masih tergolong anak-anak tapi kecerdasan Bella sudah berada di atas rata-rata.
Terkadang guru sekolahnya tidak percaya jika Bella memang bocah berusia lima tahun. Apalagi pertumbuhannya juga sangat cepat. Banyak orang mengira jika Bella sudah berusia hampir 7 tahun! Tapi bukan Hyurin namanya jika harus peduli dengan tanggapan orang lain.
Hyuna menjalanan mobilnya, sesekali dia tertawa mendengar celoteh Bella yang sangat manis. Tidak lama kemudian Bella berteriak kaget saat melihat sebuah mobil truk melaju berlawanan arah dengan mereka.
Hyurin menyentak setirnya hingga menabrak pembatas jalan. Tangannya masih sempat melepas sealbelt Bella. “Eomma mencintaimu,” katanya tersenyum lalu mendorong Bella keluar sebelum ikut terjatuh ke dalam tebing.
Bella terguling di aspal, pakaiannya robek dan penuh luka goresan. Dia meringis sambil mencoba bangun. Dia berjalan tertatih-tatih kearah mobil ibunya jatuh. “Eomma,” lirihnya.
“Eomma!” Air matanya mengucur keluar saat tidak ada apa-apa disana, hanya ada laut curam yang tampak bergelombang. Matanya tertutup saat merasakan sakit ditubuh dan kepalanya.
Bella terbangun diruangan putih dengan selang infus ditangannya. Dia kembali menangis saat mengingat kejadian tadi. Dia berteriak memanggil Hyurin. Dokter segera menenangkannya dengan obat tidur. Setelah 5 hari pencarian, namun tubuh Hyurin tidak juga ditemukan. Akhirnya pihak berwenang menyatakan Hyurin meninggal.
Hans yang sudah datang sejak awal setelah mendapat info dari salah satu orang kepercayaannya yang diutus untuk mengawasi Bella langsung membawa Bella ke keluarga Victor.
-
-
Bella duduk termenung di depan cermin sambil mengeringkan rambutnya. Dia tidak sengaja mengenang kejadian lama. Setelah tahu jika Steph Englert lah yang menyelamatkan ibunya. Karena benturan keras saat kecelakaan itu, Hyurin kehilangan ingatannya dan kemungkinan besar tidak akan kembali. Jadi Bella mencoba untuk ikhlas dan tidak mengganggu kehidupan baru Hyurin dengan membahas kejadian lama.
Biarlah kenangan itu dia simpan untuk dirinya sendiri. Ibunya berhak mendapat kebahagiaannya sendiri. Lagipula dia sudah memiliki dua anak dengan Steph. Samuel Englert dan yang satu masih kecil, Kyle Engelrt. Bella akan bahagia jika melihat ibunya sendiri bahagia.
Bella tersentak saat seseorang datang dan menyampirkan rambutnya kesamping. Menenggelamkan wajahnya di ceruk lehernya dan menghirup aromanya rakus. Tangannya sudah melingakar di perutnya.
“Memikirkan apa, hm?” Bella tersenyum. Tangannya terangkat mengusap rahang tegas Alex di ceruk lehernya.
“Hanya kejadian lama.” Alex menatapnya tajam membuat Bella terkekeh geli. Alex selalu memperingatinya agar tidak mengingat dengan masa lalu yang bisa membuat dirinya khawatir jika depsresinya kambuh.
“Aku tidak mungkin melupakan masa laluku, Al. Itu cukup mengajarkan betapa berharganya saat mereka ada. Lagipula aku sudah baik-baik saja.”
“I know.” Alex tersenyum sambil menyandarkan kepalanya di bahu Bella. Mereka saling menatap di depan cermin dengan senyum yang tersungging di wajah mereka.
“BELLA, ALEX. ASTAGA ... KALIAN BELUM BERSIAP!” Mereka meringis mendengar teriakan Clarissa yang menggelegar di depan pintu. Kebiasaan teriaknya belum juga menghilang.
“CEPAT BERSIAP AL. JANGAN MENGGANGGU BELLA!”
“Yes, Mom! Aku juga akan pergi, tidak perlu berteriak!” Lalu beranjak keluar setelah mengecup singkat bibir Bella. Clarissa berdecak kesal melihat kelakuan Alex. Padahal dulu dia tidak seperti ini!
Bella tersenyum kikuk saat Clarissa melihat kearahnya. “Bersiaplah, Sayang. Tidak usah pedulikan anak itu,” ucap Clarissa lembut.
“Mom, wait.” Bella berlari ke walk in closet. Lalu keluar lagi dengan membawa sebuah kotak berukiran cantik.
“Mom pakailah ini saat acara nanti.” Bella tersenyum sambil menyerahkannya pada Clarissa.
“Apa ini?”
“Aku yakin Mom akan menyukainya. Bukalah dikamar Mom!” Clarissa tersenyum senang, lalu mengecup pipi Bella. “Thanks, Honey.” Lalu pergi keluar.
Hari ini bertepatan dengan ulang tahun perusahaan Ramona dan malam ini pesta perayaan diselenggarakan di salah satu Hotel berbintang milik Ramona. Bella bersiap-bersiap. Dia tahu malam ini akan sedikit heboh. Apalagi berita satu minggu yang lalu masih menempati pencarian nomor satu di web. Bella tidak lagi menyangkal jadi membiarkan saja berita itu berjalan, toh Alex juga tidak peduli.
Bella hanya memakai make up tipis dengan long dress berwarna cerah berlengan panjang dengan bawahan mencapai hingga mata kaki, rambutnya hanya terurai biasa dan beberapa aksesoris. Tampilan sederhana namun terkesan elegan, sangat kontras dengan kecantikannya.
“Sayang!” Bella tersenyum saat melihat Clarissa berlari masuk ke kamarnya. Matanya tertuju pada perhiasan pemberiannya yang kini digunakan Clarissa.
“Ini luar biasa. Terima kasih, Sayang. Mom sangat menyukainya,” pekiknya senang. Sedetik kemudian dia tertegun saat menyadari penampilan Bella yang sangat memukau.
“Astaga. Kau sangat cantik!”
“Mom! Sudah hentikan,” ucap Bella merona.
“Baik-baik. Semua orang akan iri dengan kecantikanmu. Cantiknya anak Mommy,” goda Clarissa sambil mencolek dagu Bella.
“Mom!”
“Haha. Ayo keluar. Semua orang sudah menunggu.” Clarissa menggandeng tangan Bella sambil berjalan keluar.
Mereka keluar untuk mengusul yang lainnya di bawah. Para pelayan yang berpapasan dengan Bella sangat terpesona denganya. Bella tersenyum menyapa mereka dan dibalas senyum canggung oleh mereka.
Semua pelayan sangat menyukai Nona baru mereka ini, meskipun kaya. Tapi Bella selalu memperlakukan mereka dengan baik. Terkadang Bella lebih suka melakukan beberapa hal sendiri karena tidak mau merepotkan para pelayan.
Namun, bagi pelayan itu seperti bom waktu. Kalau sampai Tuan Marcel tahu, sudah jelas mereka akan berkahir. Lagipula mereka pelayan, bukankah sudah tugasnya? Bella akhirnya menyerah dan membiarkan mereka melakukannya.
Keluarganya hanya mampu terpukau melihat penampilan Bella yang sangat cantik padahal tidak begitu mencolok. Caranya memadukan pakaian dengan aksesoris sangat luar biasa! Perlu diberitahu jika dia juga pemilik Perusahaan Fashion terbesar di Korea, Q’Bell Fashion ! Jadi bukankah wajar jika Bella sangat ahli?
“Wahh, kakak sangat cantik. Memang pantas di sebut Ratu kecantikan!”
“Benar. Kau luar biasa, Sayang,” ucap Alfred kagum.
“Thanks. Kaliah berlebihan.”
“Kita tidak usah pergi saja!” Mereka semua menoleh keasal suara lalu berdecak.
“Kau gila. Kau CEO nya! Bagaimana mungkin tidak datang.” Clarissa kesal.
“Mom liat sendiri seperti apa Bella. Aku tidak rela, Mom! Hanya aku yang boleh mengaguminya!” seru Alex tajam. Bella meringis sedangkan yang lain hanya menggeleng pusing.
“Sejak kapan kau tidak profesional?” Bella angkat suara.
“Salahmu berpenampilan seperti ini.” Alex memeluk Bella, menyembunyikan wajahnya di dada bidang miliknya.
“Kau ini!” Bella melepaskan pelukannya.
“Ya sudah jika tidak ingin pergi! Aku akan bersama yang lain saja.” Lalu berjalan keluar diikuti yang lain. Alex hanya pasrah lalu merengkuh pinggang Bella posesif
...****************...
...Karena Author udah lama gk Up, jadi hari ini akan ada bonus chapter untuk pembaca....
...Tapi untuk Update selanjutnya, Author tidak janji akan rutin seperti biasa. Seperti kata Author sebelumnya, Author masih sekolah dan sekarang sudah mendekati Ujikom. Jadi deadline pun menumpuk....
...Author akan Up seperti biasa jika semua urusan Author di dunia nyata sudah tidak padat....
...Author harap kalian masih setia menunggu. Tapi dipastikan, novel ini pasti akan terus dilanjutkan. Jadi tidak perlu khawatir jika berhenti ditengah jalan....
...Selamat membaca bonus chapter selanjutnya, jika belum Up harap ditunggu saja. See you...
...LIKE VOTE...
...Gamsahabnida❤...