Apa jadinya jika cinta pertama dan cinta yang meninggalkan luka kembali saat usia sudah tak lagi muda, itulah yang di alami Nin Kasih di usianya yang saat ini sudah memasuki lima puluh tahun.
Saat Nin kasih ingin menikmati masa tuanya dengan tenang, kenangan buruk masa lalunya kembali terbuka saat dirinya tak sengaja bertemu dengan laki laki yang tak sengaja iya temui saat dirinya berada di pemakaman suaminya seorang diri.
Apakah semua kenangan buruk itu akan berganti dengan kebahagiaan setelah kesalahpahaman itu di luruskan !
Dan apakah kebahagiaan itu akan mudah mereka raih di usia mereka yang tak lagi muda ?
Ikuti cerita Nin kasih yang hanya ingin bisa hidup tenang dan bahagia di usianya yang sudah tak muda lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perlahan lahan
Sejak kepergian Adi laki laki yang rela bertanggung jawab atas apa yang bukan kesalahannya, sejak itu juga Kasih mengubur dalam dalam cintanya untuk Wirya meski Wirya sudah memberi luka yang tak akan mungkin bisa di lupakan.
" tidak, aku tidak mencintai mu lagi " ucap Kasih sambil menarik tangannya dari genggaman tangan Wirya.
" benar kah ?" tanya Wirya yang mudah percaya begitu saja dengan apa yang kasih katakan.
" tentu saja "
" rasa itu ada dua puluh tujuh tahun yang lalu dan sangat wajar jika aku sudah melupakan cinta itu, apa lagi ada kak Adi yang mencurahkan kasih sayang yang begitu besar untuk ku dan untuk Zoya " ucap kasih yang malah membuat Wirya tiba tiba saja curiga jika Zoya adalah anak kandungnya.
" tunggu ... tunggu " sejenak Wirya berpikir lalu tak lama Wirya buka suara menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya saat ini.
" apa mungkin jika Zoya itu anak ku ?" tanya Wirya yang membuat Kasih cukup terkejut mendengar pertanyaan Wirya.
" benar ?"
" apa Zoya itu anak ku dan kamu ?" tanya Wirya yang belum mendapat jawaban dari Kasih tapi entah kenapa dirinya semakin yakin karena Kasih tak membantah apa yang h iya duga sejak tadi.
" Tak serta merta laki laki yang hanya menitipkan benih bisa di sebut ayah karena seorang ayah harus ada saat ibu dari anaknya sedang berjuang melahirkan anaknya ke dunia ini "
" laki laki tak bisa langsung di sebut ayah jika dia tak pernah tau saat suka duka, sedih senang, sehat sakit anaknya hingga saat ini " ucap Kasih lantang.
" jadi jangan pernah berpikir jika kamu ayah Zoya karena hanya kak Adi ayahnya Zoya " ucap kasih yang sadar jika ucapannya itu sangat kasar tapi Kasih hanya ingin menjaga Zoya yang mungkin akan sangat hancur saat tau ayah yang begitu iya cintai dan hormati ternyata bukan ayah kandungnya.
" baiklah, tapi kenapa kita tidak bisa mencoba memperbaiki hubungan kita dan mengisi kekosongan di hati kita masing masing ?" tanya Wirya yang masih tetap berharap jika kasih bisa memberi kesempatan kedua pada dirinya dan hubungan mereka.
" aku sudah lama sendiri dan aku juga tau jika kamu juga sudah lama sendiri " ucap Wirya.
" jadi tak ada yang salah jika kita mulai membuka hati kita masing masing " ucap Wirya yang mencoba mengalah sambil membujuk Kasih agar mau membuka hati untuk dirinya meski usia mereka tak muda lagi.
" dan tak perlu memikirkan usia dan juga pandangan orang lain karena bahagia kita yang menentukan dan kita yang ciptakan " ucap Wirya membuka pikiran Kasih.
" dan aku yakin Zoya juga akan setuju dan merestui kita saat kita mengatakan ingin memulai suatu hubungan " ucap wirya yang lagi lagi menggenggam tangan Kasih demi meyakinkan kasih jika apa yang mereka lakukan tidak lah salah.
Nin Kasih terdiam mendengar apa yang Wirya coba jelaskan pada dirinya, dan dari apa yang Wirya katakan memang benar terkadang Zoya juga bertanya apakah dirinya ingin kembali menikah dan melanjutkan hidup tapi saat mengingat pengorbanan Adi, kasih merasa jika dirinya kembali pada Wirya sama saja dirinya mengkhianati Adi yang bahkan sudah tenang di surga.
" baiklah aku tak akan memaksa dan aku akan memberi kamu waktu untuk memikirkan semuanya " ucap Wirya yang ingin Kasih memikirkan semuanya baik baik sebelum mengambil keputusan.
" tapi selagi kamu berpikir izinkan aku untuk menunjukkan jika yang aku katakan itu benar dan kamu bisa merasakan cinta yang aku miliki untuk mu " ucap Wirya yang ingin memberi ruang pada Kasih untuk memikirkan semuanya dengan tenang.
" dua Minggu "
" aku beri dua Minggu untuk kamu memikirkan semuanya tapi aku sangat berharap jika kamu akan memberi kesempatan kedua untuk hubungan kita ini "
ucap Wirya sambil mengambil sekotak bubur yang iya beli untuk Kasih.
" aku suapi " ucap Wirya sambil mengambil satu sendok bubur ayah dan langsung iya arahkan ke mulut Kasih.
" aku bisa makan sendiri " ucap Kasih yang tak ingin merepotkan Wirya.
" aku ingin menyuapi mu " ucap Wirya yang tetap pada pendiriannya yang ingin menyuapi Kasih saat ini.
" aku juga ingin kamu yakin dan percaya jika aku tak memiliki niat yang buruk saat kita dekat, aku hanya ingin kamu melihat jika aku mencintaimu seperti dulu " ucap Wirya yang masih bersabar menunggu Kasih menerima suapan dari dirinya saat ini.
Meski malu Kasih menerima suapan dari tangan Wirya dan hal itu cukup membuat Wirya bahagia dan iya yakin jika tak akan butuh waktu lama untuk kembali menumbuhkan rasa cinta yang dulu karam tapi masih terpatri di hati Kasih.
Zoya dan Nanda baru saja sampai di rumah mereka berbarengan dengan Prabu suaminya yang baru saja pulang dari luar kota.
" mas baru sampai ?" tanya Zoya sambil mengambil tas kerja milik Prabu suaminya.
" iya, bagaimana kondisi bunda ?" tanya Prabu yang kini sudah duduk di ruang keluarga sambil merangkul putrinya Nanda yang terlihat sangat merindukan dirinya.
" bunda sudah jauh lebih baik " ucap Zoya sambil memberikan teh hangat untuk Prabu suaminya.
" mungkin besok juga sudah di perbolehkan pulang " ucap Zoya yang kini sudah duduk di samping suaminya yang satu Minggu ini ada pekerjaan di luar kota.
" apa pekerjaan mu sudah selesai ?" tanya Zoya yang kini sudah menyandarkan kepalanya di pundak Prabu suaminya.
" untuk bulan ini ya, tapi mas tetap harus mengontrol semua ya setiap bulannya " ucap Prabu apa adanya.
" kenapa seperti itu ?" tanya Zoya yang merasa ada yang di sembunyikan suaminya saat ini dari dirinya.
" sayang, ini semua demi masa depan kita " ucap Prabu yang ingin Zoya percaya jika dirinya benar benar bekerja untuk keluarga kecil mereka.
" mas tidur dulu ya, nanti siang kita ke rumah sakit untuk melihat kondisi bunda " ucap Prabu yang sudah mulai mengantuk.
" tapi tunggu, bunda sendiri di rumah sakit " tanya Prabu yang baru sadar jika istri dan anaknya ada di rumah saat ini.
" ada om Wirya yang menemani bunda " ucap Zoya yang membuat Prabu berbalik melihat ke arah Zoya istrinya.
" siapa om Wirya ?" tanya Prabu yang memang baru mendengar nama itu selama dirinya menikah dengan Zoya bahkan Prabu sangat hafal dengan keluarga besar Nin Kasih yang tak ada yang bernama Wirya.
" kata om Wirya teman bunda dulu " ucap Zoya apa adanya.
" apa kamu yakin jika bunda dan laki laki itu hanya teman di masa lalu ?" tanya Prabu yang merasa yakin jika ada hubungan khusus antara ibu mertuanya dengan laki laki yang baru iya dengar namanya.
" maksud mas apa ?"
" jangan bilang jika mas berpikir jika diam diam bunda dan om Wirya memiliki hubungan tanpa ingin Zoya tau ?" tanya Zoya.
" bisa saja bukan ?" tanya Prabu yang yakin jika ada hubungan yang tak Zoya ketahuan diantara ibu mertuanya dengan laki laki itu.
" tapi kenapa ?"
" bukankah Zoya mengizinkan jika memang bunda ingin kembali menikah ? "
✍️✍️✍️ apa karena ucapan Prabu membuat Zoya berpikir jika ada kisah yang belum usai di antara ibunya dan Wirya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘