NovelToon NovelToon
Aku Menjadi Nenek

Aku Menjadi Nenek

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Arui sebagai anak laki-laki tertua, tau apa yang harus di lakukan.Dalam registrasi, nama nya tercantum sebagai kepala keluarga setelah ibunya Adinda mendirikan keluarga mandiri.

Dia juga bisa membuat keputusan untuk istrinya Ami .Di mana mereka juga akan mengikuti sama ibu sesuai dengan pengaturan yang dibuat oleh ibunya tadi.

Tapi sebagai seorang laki-laki dia juga harus menghormati keputusan istrinya.Jadi dia bekerja keras malam ini untuk menyelesaikan potongan-potongan sagu.

Mereka melakukan itu tepat di mulut gua pada malam hari dan mereka tidak perlu mengkhawatirkan lagi masalah air.

Awalnya pohon sagu yang ditemukan hanya satu yang tersisa dari kemarin tapi semakin mereka mengelilingi pegunungan semakin mereka menemukan ada begitu banyak pohon sagu di gunung ini.

Ibunya memang selalu benar.

Dia berkata pegunungan adalah tempat di mana harta karun berada.

Semakin dipikirkan lagi anjuran Ibu agar mereka tetap menetap didalam gua sepanjang musim, adalah hal benar.

Lagipula Ami sedang hamil. Dia tidak mampu kehilangan istri dan calon anaknya hanya untuk mengikuti keegoisannya semata-mata.

Jadi begitu.

Adinda sebagai ibu tua tidak ikut campur dalam pekerjaan para laki-laki.

Tapi dia tidak tahu jika adik ipar ketiga sebenarnya sudah memiliki pemikiran yang sama.

Dia jika tidak ingin pergi.

Tapi dia tidak bisa melihat keputusan sendiri. selain memiliki keluarga sendiri dia juga masih memiliki dua lansia di rumah.

Jadi keputusan sebenarnya berada di tangan dua lansia itu.

Karena pemikiran ini dia juga bekerja begitu keras. Bersama anak-anak dan para keponakan ,adik ipar ketiga memerintahkan pekerjaan menyerut pohon sagu.

Ada beberapa potong pohon sagu yang mereka temukan hari ini. Pekerjaan yang seharusnya selesai dalam dua atau tiga hari ,sebenarnya diselesaikan oleh kelompok ini hanya dalam satu malam saja.

Hasilnya beberapa bak kayu yang dibuat dadakan sudah diisi dengan air serutan sagu. Mereka hanya perlu menunggu beberapa jam untuk membuat sagu asli mengendap.

Arui masuk ke dalam gua lagi setelah menyelesaikan pekerjaannya dan itu sekitar jam 03.00 pagi.

Sudah begitu larut , dia sedikit kalah dia beserta yang lain kelelahan dan tertidur tidak lama kemudian.

Segera giliran para gadis yang bekerja keras untuk menyelesaikan sarapan pagi bagi semua orang.

Adinda sebagai orang yang tertua di sini mulai memerintahkan anak-anak melakukan tugasnya.

Sagu belum bisa dipanen tapi hasil ubi jalar yang mereka dapatkan kemarin sudah sangat cukup.

Ambil potongan ubi jalar yang direndam dalam mata air panas tadi malam. Mereka sudah direbus secara otomatis dengan memperlakukannya seperti ini.

Setelah itu potong dan aduk bersama gula merah yang baru saja mengeras.Ini diaduk sampai tercampur dengan rata.

Adinda tidak menambahkan bumbu apapun hanya sedikit garam sebagai penetral rasa.Tidak ada tepung tapi ini sudah cukup.

Adinda mengambil sedikit lemak hewan di dalam panci dan mulai menuangkan adonan.Adonan di goreng dengan cara seperti ini.

Segera satu persatu pancake ubi jalar manis matang dengan aroma gosong yang manis.

Alian melihat Bibi tertuanya melakukan itu dan kemudian dia mengambil alih segalanya.

Alian dan Aqing tidak tahu jika ubi jalar juga bisa diperlakukan semacam ini. Semakin mereka melakukannya semakin mereka tertarik.

"gula merah memang bagus, dia aslinya manis ,sekarang bertambah manis,ini enak "katanya .

"Enak kan, dengan ubi jalar dan gula merah kau bisa membuat ini sebagai sarapan setiap pagi. Jangan khawatir kehabisan, pegunungan sebenarnya memiliki begitu banyak harta karun yang disia-siakan. Bibi akan memperkenalkan padamu satu persatu"

Adinda dalam menyebutkan Bagaimana cara memasak rebung dan juga jamur liar. Tapi dalam pikirannya makanan ini tidak akan ada habis-habisnya jika mereka bersatu dan memutuskan untuk tinggal di pegunungan.

Tapi meskipun alien dan Aqing adalah keponakan dari suaminya sendiri. Namun dia juga tidak memiliki hak untuk ikut campur dalam urusan keluarga orang lain.

Jika mereka bersikeras untuk pergi menyusul para pengungsi maka dia tidak bisa mencegah.

Hanya bisa berdoa agar mereka selalu di dalam keselamatan.

Alian tidak memiliki pemikiran yang sama dengan bibinya. Kehidupan yang di ceritakan oleh Adinda kemarin adalah kisah kehidupan yang sangat mengerikan. Dia adalah seorang gadis yang bahkan tidak bisa mengikat seekor ayam sekalipun.

Lalu bagaimana dia bisa menjalani kehidupannya begitu sulit dan mengancam jiwa.

Andai saja dia bisa membuat keputusan maka dia memilih untuk tidak pergi dan menunggu kondisi kondusif lagi di dalam gua yang nyaman ini.

Tapi seperti yang dikatakan oleh Adinda ,mereka adalah para gadis yang tidak bisa membuat keputusan untuk diri sendiri terlebih lagi untuk keluarga besar.

Sekarang pasrah kan saja semuanya pada orang dewasa.

Tidak ada lagi percakapan yang menyebut masalah pengungsian di sini.Adinda menghibur dua keponakan ini dengan menyebutkan beberapa menu berkisar dengan ubi jalar.

Pembicaraan ini benar-benar mengalihkan pemikiran keduanya.

Tak lama berselang Arui dan yang lain sudah bangkit lagi. Meskipun tubuh ini masih pegal dan keletihan tapi mereka memiliki begitu banyak pekerjaan yang belum selesai.

Arui misalnya dia harus pergi turun ke gunung lagi untuk membawa barang-barang di rumah .Ami juga akan diberi kesempatan Apakah dia akan melihat keluarganya dan mengajak mereka naik ke gunung atau tetap pergi sendiri bersama nya.

Sementara ipar ketiga juga sudah memiliki keputusan yang hampir mirip dengan keponakannya itu.

Jadi Arui bersama dua adik laki-lakinya mengikuti langkah Paman ketiga yang juga membawa anak laki-laki turun ke bawah.

Perjalanan turun ke bawah sebenarnya sangat mudah bagi mereka para laki-laki tapi juga sangat berbahaya karena di sini ada beberapa hewan yang tidak dikenal.

Dalam waktu itu, ada babi hutan yang lewat.

Jika ini normal Arui mungkin tidak akan segugup itu.

"Mundur dan jangan bersuara"kata Arui memberikan pengarahan.

Paman ketiga Arui tidak memiliki pengalaman menghadapi hewan buas.Jadi dia dan yang lain segera bersembunyi seraya menahan nafas.

Deg..deg.. deg...

Tidak ada suara tapi masing masing orang bisa mendengar suara degup jantung nya sendiri.Ada juga keringat yang sebesar jagung.

Arui berdoa,"Cepat pergi,kami tidak menganggu"

Babi hutan berjalan dalam berkelompok. Mereka adalah 3 babi dewasa dan 2 babi kecil. Sepertinya ini adalah kelompok keluarga.

Yang terbesar memiliki ukuran hampir setengah ton. Berat tubuh mereka saja sudah membuat jalan pegunungan seperti mengalami gempa kecil.

Ukuran taring mereka sangat mengerikan sekali.Jika terkena bisa dipastikan perutmu akan bocor.

Paman ketiga Arui mengisyaratkan agar mereka bersembunyi dan tidak melakukan pergerakan apapun.

Arui patuh.

Mereka benar-benar tersembunyi sesuai dengan pengaturan. Untung saja kelompok babi hutan ini hanya ingin lewat.

Tapi perlu setengah jam untuk mereka semua melepaskan diri dari pesona kelompok babi hutan.

Setelah kelompok itu menjauh kalau kemudian mereka berani untuk memulai perjalanan lagi.

Tapi karena ini adik ipar Adinda yang ketiga mulai berubah pikiran.

"pegunungan ini memang sangat nyaman dan memiliki begitu banyak hal untuk dimakan tapi mereka juga memiliki hewan buas buas yang tidak terhitung jumlahnya. Aku tidak tahu apakah kita masih akan selamat menghadapi manusia-manusia yang serakah seperti yang dikatakan oleh IPA tertua. tapi aku sudah bisa memastikan kita akan mati lebih awal jika berhadapi berhadapan dengan hewan liar"

Sungguh pilihan yang sulit.

Arui tidak menyebut Apakah Paman ini benar atau salah. Tapi keputusan sudah dia buat.

Mereka ibu dan anak tidak akan berpisah dengan kata lain, keluarga mereka akan tinggal di dalam gua.

Kurang dari satu jam kemudian barulah mereka datang di kaki gunung. Di kaki gunung masih ada sedikit orang yang mencari hal-hal yang bisa dimakan untuk disimpan di dalam perjalanan.

Kebanyakan dari mereka berasal dari desa yang sama .Jadi mereka datang untuk saling menyapa.

"Arui ke mana saja kalian pagi-pagi sudah turun gunung"

Arui yang disapa tentu saja menjawab sebagai kesopanan.,"kami tidak bisa tidur dan pergi ke gunung untuk mencari sesuatu ketika hari masih gelap"

"Ah begitu"

Paman Ketika Ariu juga ditanyai oleh beberapa penduduk desa yang melihat tapi dia juga menjawab dengan jawaban yang hampir mirip.

Segera tidak ada yang dikatakan lagi dan mereka langsung pergi menuju ke rumah masing-masing.

Arui dan dua adiknya pergi ke rumah mereka dan Paman ketika membawa yang lain pergi ke rumah besar.

Di rumah, arui melihat istrinya berdiri di depan pintu. Betapa bersemangatnya dia melihat suaminya kembali dengan tidak kekurangan apapun.

Ada juga Ayu yang dengan serius menanti kepulangan semuanya.

Hanya saja dia tidak melihat ibu.

"Kakak tertua di mana Ibu ?"tanyanya dengan serius sama selagi memanjangkan lehernya untuk melihat apakah Ibu masih ada di belakang.

Arui mengangguk kepala,dia menarik isinya ke dalam kamar sementara along mulai menjelaskan permasalahan untuk pindah ke dalam gua bersama Ayu.

Ayu sebagai seorang gadis tentu saja tidak menolak dengan ide ini. Bagaimana mungkin dia berpergian dengan keluarga lain sementara keluarganya masih tetap tinggal.

Jadi dia dengan cepat mengemas segala sesuatu yang dia bisa. Tidak banyak hal di sini tapi jika kau benar-benar mengangkutnya ke pegunungan itu juga akan memerlukan tenaga dan waktu.

"Ayu kemas aja yang diperlukan, aku akan turun secara bertahap untuk mengambilnya lagi"

Ayu setuju.

Yang paling diperlukan di sini adalah pakaian dan juga selimut. Jangan lupa dengan panci dan wajan.

Ini adalah hal-hal yang mereka bawa ke atas untuk pertama kali.

Sementara itu di dalam kamar Ami dan menangis terseru-seru. Setelah menikah dia tentu saja harus mengikuti suaminya kemanapun pergi.

Ketika mendapat penjelasan seperti itu dari semuanya, dia mulai berprasangka jika dia dan keluarga aslinya akan benar-benar terpisah dengan cara seperti ini.

Andai saja.

"Suami...

"Begini, Aku akan mengirim kau ke atas. Setelah itu akan turun lagi untuk menemukan ayah dan ibu mertua jika mereka ingin bersama kita maka aku akan membawanya tapi jika Mereka menolak Aku tidak memiliki kekuasaan apapun"

Meskipun Arui mencoba membujuknya tapi kami tetap saja bersedih, Dia hanya bisa merajuk dan terbata-bata.

Ada sedikit kesedihan dan juga rasa putus asa untuk membuat keputusan. hal yang sama juga terjadi di dalam rumah besar.

Pria tua Ding tidak berpikir panjang dan dia langsung setuju dengan itu namun dia juga memberikan pilihan untuk anak-anaknya.

"Aku dan ibumu sudah tua Jadi kami tidak mungkin bisa menemani kalian untuk mengungsi ke tempat yang lebih jauh.Kami tinggal tapi kalian bisa pergi"Kata nya

Mereka adalah dua lansia yang pernah mengalami hal semacam ini.

Di dalam hati keduanya tidak merasa tinggal dan pergi masih memiliki resiko yang sama sama sulit. Tapi pada dasarnya membawa dua lansia yang tidak bisa membantu apapun sebenarnya adalah beban untuk anak-anak.

Itulah kenapa keduanya memilih tinggal alih-alih pergi.

Anak kedua tidak ada di tempat jadi dia tidak bisa membuat keputusan.

Saudara ipar ketika baru sadar tentang hal itu dan bertanya ,"di mana Kakak kedua?"

Menghadapi pertanyaan sepanjang ini Pak tua ding langsung menarik nafas dengan penuh emosi.

" Menantu sun tidak bisa pulang. dia pergi. Kami tidak tahu apa yang terjadi , ketika saudara laki-laki mau turun dia melihat uang simpanan sudah hilang. Dipastikan jika menantu kedua yang mengambilnya untuk diberikan kepada keluarga kelahirannya "

Hal ini sangat mengguncang pondasi keluarga Ding.

Nyonya sun adalah menantu yang patuh. tapi dia dibesarkan dengan cara patriakal. Setiap kali memiliki kesempatan dia akan mengirimkan hal-hal baik ke rumah kelahirannya.

Nyonya tua Ding sudah berapa kali memberikan dia peringatan namun tidak diindahkan sama sekali.

Kemudian nyonya tua membiarkannya saja karena menurutnya ini juga tidak akan merugikan.

Tapi sekarang kehidupan sedang dalam krisis dan mereka memerlukan setiap sen yang bisa diambil untuk bekal di perjalanan nanti.

Tapi sekarang...

Dua lansia benar-benar tidak memiliki masalah untuk tinggal.Sekarang nyonya Zhang juga sudah membuatku tulisan untuk mengikuti suaminya.

Ketika dia kembali ke rumah kelahiran, keluarga besarnya sudah pun pergi lebih awal jadi dia tidak memiliki alasan lagi.

Karena itu keluarga ding sudah dipastikan tinggal di pegunungan bersama dengan Adinda.

Tapi ini tidak menyangkut urusan keluarga kedua.

Karena keputusan sudah dibuat mereka juga harus melakukan beberapa hal yaitu menuntut registrasi rumah kepada kepala desa.

Pria tua itu dan anak ketiganya pergi menyusul ke rumah kepala Desa untuk menjabarkan hal ini.

Sementara yang lain segera mengemas segala sesuatu yang bisa mereka bawa ke atas gunung.

Meskipun katanya akan pindah ke tempat yang lebih aman tapi pada kenyataannya semua orang memiliki wajah yang buruk.

"Ibu jangan khawatir kita masih akan bisa kita tetap bisa kembali ke rumah ini setelah krisis berakhir"

Wanita tua itu tidak mengangkat kepalanya tapi terus menjawab," Aku tahu tapi apakah kita masih bisa bertahan menghadapi krisis atau tidak"

Semua orang tidak menjawab lagi tapi setuju dengan itu. Tidak ada satu pun yang bisa berpikir kehidupan setelah ini kan baik-baik saja.

Tapi yang terbaik adalah mereka masih tetap bisa kembali ke rumah kapanpun diperlukan.

Orang tua dan anak ketiga bertemu dengan Arui di jalan dan mereka sama-sama pergi ke rumah kepala Desa untuk menyelesaikan masalah registrasi.

Di sana kepala desa yang sudah tua terkejut mendengar keluarga ding tidak akan meninggalkan desa.

Meskipun dia mengkhawatirkan semua orang tapi kemampuannya juga terbatas.

Jika keputusan sudah dibuat dia hanya bisa mengangkat tangan dan setuju.

"Pak tua kami akan berangkat sore ini sepertinya ini adalah perpisahan. Aku harap kau akan bisa bertahan di sini dan menjadi simbol dari keluarga Ding"katanya dengan wajah lelah.

"Dengan keberadaan kalian di sini, Desa ini masih ada masih desa dingzhou"tambahnya lagi dengan penuh emosi.

Jika suatu saat pemukiman dilakukan lagi Desa mereka juga akan memiliki nama yang berbeda. Tapi jangan keberadaan keluarga Ding membuat nama desa Dingzhau tidak akan berubah sama sekali.

Sebagai lansia dia juga tidak ingin pergi dan tetap tinggal di tanah kelahirannya. dia lahir dan berharap bisa meninggal di Tanah ini.

Tapi sayang tugasnya sebagai pemimpin desa tidak bisa ditinggal sama sekali. Bahunya yang tua renta sebenarnya memikul begitu banyak beban anggota adik saya yang lain.

Tanpa dia pengungsian ini tidak akan berjalan lancar.

Namun begitu dia tidak bisa munafik. dalam perjalanan yang panjang dan malahan dia juga tidak tahu apakah masih hidup atau meninggal di jalanan

Jadi pertemuan hari ini adalah pertemuan yang terakhir.

Dan dengan satu keluarga yang tinggal artinya Dingzhau masih tetap Dingzhau ,di mana dia suatu hari akan tetap bisa pulang.

Dingzhau ku,tanah air ku.

1
Keyrul Bee
lanjutkan petualangan mu nyonya Ding 🤗🤗
Fauziah Daud
hahaha..
anna
maaf y thor,aku bingung hrs ngetik apa pokoknya 👍👍👍 deh and lanjut, sukses dan sehat selalu 😘😘😘
Lala Kusumah
semangat adinda 💪💪
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
makin semangat Dinda cari rampasan,,,,,
terus lanjut update nya thorr
Fauziah Daud
keren..
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
Adinda semangat terus berjuang buat keluarga,,,,,,
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
kereeeeeennn adinda....
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
selamat juga Zhang Hai tetap semangat terus
Hema Line Aritonang Ajha
lanjut banyak
Fauziah Daud
lanjuuut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
semoga mereka bertemu dgn klg yg lain ya ... lanjutkan
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
semoga ketemu mereka, jangan sampai kena tangkap lagi sama orang yang kelaparan itu,,,,,👍👍💪💪🙉🙉
Asna
Luar biasa
Lala Kusumah
lanjutkan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!