NovelToon NovelToon
Setengah SETAN

Setengah SETAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Matabatin / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"MAU MAIN PETAK UMPET NGGAK!!?"

"Dia bukan adikmu, Zoya. Dia itu Khhhkkk!!!"

Zoya merasa adiknya yang bernama Mia menjadi seperti orang lain, keanehan dan kejanggalan sering terjadi. Adiknya seperti memiliki dua kepribadian tanpa dirinya tau.

SEHARUSNYA Mia ikut mati terbunuh saat seluruh keluarga nya di bantai, tapi entah bagaimana caranya dia bisa selamat dan malah hidup dengan keluarga Zoya.

Kejadian aneh sering Zoya alami, sampai dia curiga dan merasa bahwa tubuh adiknya bukan adik nya saja yang mengendalikan. Lalu siapa yang mengendalikan MIA?? Rahasia atau misteri apa yang tidak Zoya ketahui??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 22. Bukan tandingan nya.

Zoya sedang membereskan rumah nya, beberapa hari tanpa ibunya, rumah itu terasa sangat sepi dan berantakan. Biasanya ibunyalah yang selalu merapihkan rumah, tiap dia bangun tidur ruangan sudah rapih, dapur selalu harum dengan masakan dan tentu di bumbui ocehan ceramah ibunya.

Sekarang suasana nya sepi, suram dan tidak seceria biasanya. Padahal ibunya belum seminggu di rawat di rumah sakit tapi rumah mereka kini serasa seperti rumah kosong.

"Ma, cepet sadar.. cepet sembuh.. cepet pulang dan bareng - bareng lagi sama Yaya. Yaya janji nggak akan jadi anak keras kepala lagi, janji.." Gumam nya, sambil melihat foto keluarga nya.

"Banyak keanehan yang terjadi, aku, ayah, kami seperti di teror. Aku yakin, penyebab mama jadi koma juga pasti karena mama di ganggu, kan?" Gumam Zoya.

Zoya lalu membawa alat berih - bersih, dia berniat akan membersihkan rumah itu dan melakukan apa yang Gani dan pak Yusuf pesankan padanya, mumpung tidak ada orang di rumah.

Di mulai dari atas lebih dulu, di kamar nya sendiri, Zoya mulai membersihkan kamar nya dan mencopot semua sprei dan selimut dan menggantinya dengan yang baru, ia lalu membersihkan kamar nya sampai bersih.

Kemudian di lanjutkan ke kamar Mia, dan kebawah. Semua Zoya bersihkan hari itu sampai memakan waktu setengah harian itu hanya untuk bebersih, sprei di kamar Mia pun di copot, pun dengan yang di kamar ayah nya, semua di ganti dengan yang baru, setelah nya dia mencipratkan air yang sudah di doakan.

"Ya Allah, aku mohon perlindungan darimu. Jauhkan aku dan keluargaku dari gangguan Jin.."

"BRAK!!" Tiba - tiba dari lantai dua terdengar suara pintu yang di banting.

"Dari setan.."

"DRREET!!" Kini kursi meja makan seolah di tarik.

Zoya mundur ketakutan melihat itu, jam dua siang hari saja ada yang berani menggerakan kursi meja makan.

"Dari teluh, santet, dan mata jahat yang ingin mencelakai kami, Bismillah!" Zoya lalu mencipratkan air doa itu keseluruh sudut rumah nya.

"DUG! DUG! DUG! DUG! DUG!" Zoya terkejut saat pintu rumah nya di ketuk dadi luar.

"TOK! TOK! TOK!" Zoya berjalan menuju pintu luar dan ternyata itu bude nya.

"Yaya, kamu di rumah nak??" Teriak bude nya.

Zoya pun membuka pintu rumah nya dan terlihat bude nya datang membawa seorang ulama, sepertinya Ustad. Bude nya lalu menggandeng tangan Zoya dan memeluk Zoya sambil berkata..

"Yaya, bude bawa ustad dateng ke rumah kamu. Ijinin pak Ustad ngecek rumah kamu ya nak, bude sering liat hal nggak karuan di rumah kamu." Ujar bude nya.

"Emang bude liat apa?" Tanya Zoya.

"Bude cerita nya ntar aja, ijinin pak ustad cek rumah kamu dulu ya?" Ujar bude nya dan Zoya pun mengangguk.

"Pak Ustad, tolong ya pak Ustad. Ponakan saya ini ibunya lagi koma, saya yakin ada yang ngirim guna - guna kesini, soal nya saya sering liat aneh - aneh." Ujar bude nya Zoya pada ustad.

"Baik, saya ijin periksa dulu kalau begitu." Ujar ustad nya.

Tapi baru juga ustad itu duduk di sofa ruang tamu, Ustad itu langsung merasakan rasa tertekan yang luar biasa. Ustad itu lalu melihat kesana kemari dan langsung kembali berdiri dari duduk nya.

"Maaf bu, saya nggak bisa membantu." Ujar ustad itu tiba - tiba.

"Loh, kenapa pak ustad? Pak Ustad liat apa?" Tanya bude nya Zoya.

"Maaf bu, saya permisi. Ini bukan lawan saya, silahkan ibu cari pertolongan sama yang lebih mumpuni." Ujar ustad itu, lalu beliau pergi.

"Pak Ustad, tunggu." Panggil bude nya Zoya, tapi ustad itu terbatuk - batuk kemudian muntah darah.

Bude nya Zoya yang melihat itu sampai menutup mulut nya karena terkejut sebab tiba - tiba saja ustad itu muntah darah dan lanjut pergi dari halaman rumah Zoya.

"Ustad nya sampe muntah darah, nak." Ujar bude nya Zoya pada Zoya.

"Bude.. aku nggak tau apa yang ada di rumah ini, tapi aku rasa kami yang tinggal di sini sedang dalam bahaya sekarang." Ujar Zoya.

"Cari orang pinter, nak.. cari ustad yang lebih hebat, kyai atau siapa yang bisa membersihkan rumah kamu ini. Bude yakin ada yang ngirim guna - guna ke rumah kamu, semua orang bilang ke bude kalo rumah kamu ini serem kayak kuburan!" Ujar bude nya Zoya dan Zoya pun tertegun.

"Guna - guna?" Gumam Zoya.

"Iya.. kemarin malem bude mau mampir kesini, bude mau nganterin makanan buat ayah kamu tapi dari depan jalan bude liat ada perempuan yang jalan mondar - mandir di depan rumah kamu. Jalan nya nggak napak tanah, bude yakin.. itu kuntilanak!" Ujar bude nya Zoya.

'Jadi sebener nya om Yusuf atau bude ku yang bener? Om Yusuf bilang ada yang menagih janji dan hutang, bu de bilang ini guna - guna.' Batin Zoya.

"Jangan bengong, nak. Kamu harus cepat - cepat cari bantuan sama orang yang bisa menangani rumah kamu ini. Sekelas ustad aja kabur sampai muntah darah sebelum melakukan apapun.. gimana sama kalian yang tinggal di rumah ini.." Ujar bude nya..

"I- iya, bude.." Ujar Zoya.

Bude nya lalu pamit pulang, karena dia juga takut jika berlama - lama di rumah itu. Rasanya rumah itu sudah tidak senyaman sebelum nya, rasa mencekam dan ngeri seolah mengelilingi nya.

"Gue harus ke rumah om Yusuf, sekarang." Ujar Zoya, dia naik ke atas dan bersiap.

Sementara di tempat lain, di sekolah Mia..

Pelajaran sudah berakhir dan murid - murid pun di perbolehkan untuk pulang, tapi sebelum Mia keluar dari kelas Karin, Lili dan Cindy mendatangi Mia di meja nya. Mia hanya diam saja duduk tapi tiga anak itu mulai mengacau.. Lili menarik buku yang hendak di masukan Mia kedalam tas nya.

"Balikin." Ujar Mia dengan suara datar.

"Gue balikin tapi gue minta lu tarik sumpah serapah lu tempo hari lalu." Ujar Lili. Mia hanya diam menatap Lili.

"Lu udah ngebunuh dua temen kami, emang lu nggak merasa bersalah?" Tanya Cindy, dan kini Mia melirik Cindy.

"Enggak." Sahut Mia, Karin yang mendengar itu langsung habis kesabaran.

"Pembunuh!!" Karin hampir saja menarik Mia jika saja Lili tidak ,menahan tangan nya.

"Rin! Kita di sini buat minta dia narik sumpah nya, jangan lupa." Ujar Lili.

"Aku? Pembunuh??" Ujar Mia dengan tatapan datar nya.

"Kalian yang sering menggangguku menghinaku, mengolokku! Menyiksaku! Memukul, menampar, mendorong, menoyor, menjambak dan.. memotong rambutku.. dan kalian bilang aku pembunuh?!" Ujar Mia, Karin, Lili dan Cindy mulai ngeri melihat Mia.

"Mereka mati, karena mereka pantas mati. Aku tidak membunuh mereka.. itu adalah akibat dari apa yang sudah mereka lakukan." Imbuh Mia.

"PLAK!!"

Cindy malah melayangkan tamparan nya pada Mia, Lili yang melihat itu pun langsung menarik Cindy dan memarahi nya.

"Kok lu nampar dia, Ndy!! Kita di sini tuh mau minta dia narik sumpah nya, lo malah nampar dia." Ujar Lili.

"Lu nggak denger?! Dia bilang Sisi dan Fiona mati karena mereka pantas mati! Dia yang udah bikin mereka mati, Li!" Ujar Cindy.

"Sabar dong! Kalo dia marah, gimana kita bisa minta dia narik sumpah nya, coba!" Ujar Lili.

"Sumpahku nggak akan pernah bisa di tarik, kalian sudah menyakitiku maka kalian akan mendapatkan ganjaran nya. Berdoa saja.. setelah ini kalau bukan kamu (menunjuk Lili) berarti kamu (menunjuk Cindy) atau dia.. (menunjuk Karin)" Mia berucap dengan mata yang tajam melihat mereka satu - persatu.

"MIA!!" Bentak Karin.

BERSAMBUNG..

1
neni nuraeni
semoga jingga dpt memecahkan teka- teki nya
Susilawati
nggak sabar nungguin kelanjutannya, penasaran bangetttt
Susilawati
pasti tubuh yg di masuki Jingga itu tubuh nya si bayi yg hilang waktu itu.
neni nuraeni
seneng bnget klw ada jingga.semoga jingga dan klwrg ny g knp" stlh ngobtin mia
Riska Salahudin
jingga dah kluar
Susilawati
semoga aja Jingga bisa bantuin buat memecahkan permasalahan yg dihadapi keluarga nya Zoya.
Susilawati
senang nya ada Jingga disini.
masih nggak bisa move on dari Jingga 🤭🤭🤭
Susilawati: mau nya aku sih ntar Jingga nya sering muncul disini 🤭🤭🤭
Ratna Jumilah: Hehehehe... othor juga kak.
total 2 replies
tundra mahkota
lanjut
Nursyella Faizah Rizky
sukkka
Heri Wibowo
lanjut Kak Ratna
Ratna Jumilah: Siap kak.. 💪🏼💪🏼😁
total 1 replies
Heri Wibowo
lanjut kak.
Susilawati
penasaran apa yg akan terjadi selanjutnya sama mereka bertujuh
Susilawati
mereka nggak sadar kalo mereka semua sdh masuk dalam perangkap setan/jin yg ada di rumah mewah.
Susilawati
semoga aja Zoya sama Jingga ketemu, siapa tahu Jingga bisa bantuin juga.
Susilawati
berarti vila yg di sewa lili, berdekatan sama rumah tragedi itu, dan aku yakin perempuan ber dress putih yg mengajak Karin itu adalah nyonya rumah itu.
neni nuraeni
jreng....jreng...jreng...aku tunggu kelnjutan nya thor☺️
Rain🍁
wahhh ganjil 7,
apa kah ....?
Hary Nengsih
kayanya gak ada ysng bisa plng
Heri Wibowo
sepertinya mereka terjebak di rumah angker
Heri Wibowo
Wah ternyata villanya berdekatan dengan rumah bekas korban pembunuhan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!