Berkisah Tentang Rizan Penerus DCN corp yang kesal dengan seorang Gadis hingga membawanya pada sebuah pernikahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fonzo manek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rese Di Kamar Rizan
Dokter Riska langsung menghubungi Rizan setelah mengetahui saat ini Rizan berada di kota S.
"Ada apa lagi menelponku, aku baru saja tiba" sahut Rizan dengan lesu
"Kamu dimana sekarang ?" Tanya Dokter Riska
"Di kebun" jawab Rizan sekenanya
"Jangan bohong, kak Rocky menelpon mengatakan jika kamu baru saja bertemu dengannya"
"Hmmm.... Tidak kusangka, teman cowokmu ternyata banyak ya" Sahut Rizan
"Heiii.... aku dan kak Rocky sudah berteman sejak kecil. Kami dulu sering menghabiskan waktu bersama. Berhentilah berpikir yang aneh - aneh" sahut Riska dengan sewot
"Ohhh.... Pantas" jawab Rizan singkat
"Maksud kamu apa ?" Tanya Riska sedikit heran
"Dia cukup berani mengambil tindakan hanya untuk kamu"
"Hmmm.... jangan macam - macam dengan kak Rocky ya. Dia laki - laki kedua yang paling aku sayang di dunia ini setelah ayahku" Ancam Riska
"Wahhh.... Hebat ya kamu sudah mulai mengancamku. Aku lupa dimana menyimpan berkasmu itu" Sahut Rizan karena kesal
"Baiklah... aku akan kesana dan membantumu mencarinya. Aku sudah bosan selalu di rumah setiap hari" Jawab Dokter Riska dan langsung memutuskan teleponnya dengan Rizan.
Rizan langsung melemparkan hp'nya ke sembarang Arah dan langsung tidur. Dia masih lelah dan ngantuk karena semalam kurang tidur.
Baru beberapa saat tertidur, Pinta kamar Rizan di gedor dan Dokter Riska langsung menyerobot masuk ke kamar Rizan.
Rizan yang sudah mengetahui itu Dokter Riska, bukannya bangun malah pura - pura tidur.
"Rizan... bangun" panggil Dokter Riska berulangkali sambil menggoyangkan rubuh Rizan
"Hmmm.... ada apa ?" Tanya Rizan sambil bermalasan
"Aku ingin mengambil ijin kerjaku" jawab Dokter Riska berusaha membangunkan Rizan yang kembali tidur
"Aku masih ngantuk... Awas nanti kamu bisa ku jadikan gulingku" Ancam Rizan dengan mata masih Terpejam
"Bodoh.... aku pikir Cindy sudah cukup memuaskanmu disana. Ayo bangun" jawab Dokter Riska sambil menarik lengan Rizan
"Aku pikir kamu gak tau" jawab Rizan langsung duduk di depan Dokter Riska
"Aku mendengar suara deburan ombak juga suara cewek di sampingmu saat menelponmu kemarin" Jawab Riska dengan kesal
"Oh... itu. Kami sedang bersantai menghabiskan masa lajang paman Roy sebelum menikah" jawab Rizan sambil bersandar di sandaran
"Hmmm... Enak ya" jawab Riska dengan kesal
"Lumayan untuk hiburan" jawab Rizan dengan enteng
"Ohhhh...."
"Bagaimana dengan Aska ?" Tanya Rizan mengagetkan Dokter Riska
"Dari mana kamu mengenal Aska ?" Tanya Rizan dengan heran
"Dia teman lamaku"
"Dia cukup baik dan ramah denganku" jawab Riska dengan polos
"Kenapa tidak sekalian nikah dengannya" jawab Rizan dengan kesal
"Heiiii... aku akui Dia cukup baik, Sopan dan Ganteng tapi aku tidak menyukainya" sewot Dokter Riska
"Cihhh.... laki - laki seperti itu kamu bilang ganteng" sahut Rizan kembali tidur
"Heiii.... bangun. Aku sangat bosan terus berada di rumah" Riska kembali menggoyangkan tubuh Rizan
Rizan langsung menarik tubuh Riska dan memeluk Riska sambil memejamkan matanya.
"Apa yang kamu lakukan ?" Tanya Rizan
"Diamlah... aku sedang tidak ingin berdebat"
Dokter Riska yang juga sangat merindukan Rizan hanya Diam. Namun Diamnya hanya sesaat karena mencium sesuatu yang aneh di baju Rizan
"Kenapa di bajumu ada 2 wangi parfum yang berbeda ?" Tanya Dokter Riska mengenduskan pakaian Rizan
"Oh... itu. Mungkin Parfum milik cewek yang aku tolongi di kantor Rocky saat hampir terjatuh tadi" Sahut Rizan ikut mengendus baju miliknya
"Cantik ?"
"Apa kamu meragukan Rocky dalam memilih cewek ?" Tanya balik Rizan
"Ahhh.... Diamlah. Aku lagi tidak ingin membahas tentang perempuan" sahut Riska kembali mengeratkan pelukan hingga tertidur.
Ada yang aneh dengan Dokter Riska karena menangis dalam keadaan tertidur nyenyak membuat Rizan langsung mengecup kening Riska dan berjanji untuk tetap mempertahankan Riska di sisinya.
Saat terbangun, Dokter Riska secara refleks langsung berteriak memanggil Rizan karena Rizan tidak ada di sisinya.
"Aku disini.... ada apa memanggilku ?" Tanya Rizan mengagetkan Dokter Riska
"Aku pikir kamu sudah pergi meninggalkanku" jawab Dokter Riska dengan air mata sudah kembali membasahi pipinya
"Berapa kali aku harus mengingatkanmu. Bersiaplah, aku akan mengantarmu pulang. Besok aku harus kembali ke ibu kota, ada masalah serius disana" ucap Rizan sambil mengelap Air mata Riska
"Kapan kamu akan kembali ?" Tanya Dokter Riska sambil memeluk Rizan
"Entahlah. Aku sudah di pindahkan ke kantor pusat. Aku kesini hanya untuk menyelesaikan masalah yang sepupumu buat" sahut Rizan
"Bagaimana denganku ?" Tanya Dokter Riska
"Aku akan berusaha sesering mungkin mengunjungimu. Bersiaplah, aku harus ke kantor siang ini. Ada yang harus ku selesaikan disana" Pinta Rizan.
"Aku akan menungumu disini. Pergilah, aku masih ingin bermain disini" sahut Dokter Riska.
"Bagaimana aku bisa meninggalkanmu disinj sendirian. Bersiaplah, aku akan bersamamu ke kantor"
"Itu yang ku maksud" jawab Dokter Riska langsung berlari kecil ke kamar mandi.
Dokter Riska kembali meneriaki Rizan karena tidak ada kimono ataupun handuk disana.
Dengan kesal Rizan mengambil kimono dan memberikannya pada Dokter Riska.
Dokter Riska lalu lalang kesana kemari hanya menggunakan kimono membuat Rizan langsung menegur
"Apa kau sengaja menggodaku"
"Bukan itu maksudku, aku tidak menemukan pakaian yang cocok. Lagian kalau tergoda itu karena kamu tidak bisa menjaga matamu" sahut Riska tidak mau kalah
"Pakai saja salah satu dari pakaian itu"
"Iya bawel.... Diamlah dan pejamkan matamu. Awas saja kalau sampai mengintip" Ancam Dokter Riska
"Iya Bawel. Lagian aku sudah terbiasa melihatnya" sahut Rizan santai
"Punya Cindy ?" Tanya Dokter Riska dengan suara sedikit meninggi
"Ayo buruan sebelum kita telat" sahut Rizan menghindari perdebatan.
Dokter Riska yang kesal langsung mengganti pakaiannya tanpa menggubris Rizan yang saat ini sedang melihatnya.
Dokter Riska memilih menggunakan Gaun yang paling seksi dan pendek hingga menunjukan pahanya yang putih dan mulus.
"Aku juga tidak kalah seksi dari Si penggoda itu" kesal Dokter Riska sambil melihat seluruh anggota tubuhnya
"Heiiii.... apa yang kamu lakukan, apa kamu ingin memamerkan tubuhmu pada orang kantor ?" Kesal Rizan
"Kamu suka yang kayak beginian kan ? Apa salah aku menggunakannya" protes Riska
"Ayo Ganti"
Dokter Riska yang kesal langsung membuka pakaiannya di depan Rizan dan menyuruh Rizan memilih gaun yang tepat membuat Rizan hanya bisa menelan Ludahnya melihat tubuh seksi Dokter Riska.
"Sepertinya kamu harus cepat ku nikahi sebelum ada balon melingkar di perutmu" Gumam Rizan sambil mencari pakaian yang buat Dokter Riska.
Dokter Riska hanya tersenyum sambil melihat ke arah Rizan. Entah apa yang merasukinya sehingga Dia seberani itu di kamar pribadi Rizan.
Butuh waktu hampir sejam lebih mereka bersiap karena Dokter Riska terus saja merajut pada Rizan. Dalam perjalanan Dokter Riska terus saja memeluk Rizan.
auto ikut kecewa le 🤭