NovelToon NovelToon
Evil In The Dark

Evil In The Dark

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Dendam Kesumat
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Loka Jiwa

Kenzo Abriano sang mafia datang kenegara X untuk bertemu ibunya, ia tidak menyangka hari pertama kedatangan dia dituduh melakukan pembunuh, untuk membersihkan namanya ia harus berkerja sama dengan polisi, bagaimana ia akan menghadapinya saat orang terdekat dan tersayang menjadi terancam karena keterlibatannya mengungkap kematian saudaranya yang tidak memiliki kejelasan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Loka Jiwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Topeng

Disebuah ruang bawah tanah, tempat itu kumuh, tikus-tikus berlarian kecil ditempat itu, hanya jendela kecil yang tertutup rapat untuk melihat cahaya masuk, tidak ada yang bisa mendengar suara apapun ditempat itu karena kedap suara didalam ruangan. Didepan ada sebuah papan tulis kecil yang dipaku papan itu terdapat banyak foto yang ditempel dan disusun acak, terdapat benang merah disetiap foto untuk menghubungkan, tulisan dan berita tertempel disana.

Pria itu berjalan pelan kearah papan itu, ia pincang karena sebelah kakinya di jari kaki sudah dipotong, tangannya sebelah puntung, dia pria yang sangat menderita tetapi ia masih tetap bertahan hidup, sudah 5 tahun ia tinggal ditempat ini, ia tidak pernah berharap akan keluar dari tempat ini, tidak akan ada yang bisa menolongnya dan tidak akan ada orang yang mengetahui tempat ini. tempat ini ditengah pemukiman tetapi tidak ada orang yang mengetahui keberadaannya. Dia berada didepan semua orang tetapi pandangan semua orang seolah dihalangi tabir tipis.

Seorang pria datang membuka pintu, ia melihat Kenza berdiri didepan papan itu lalu tertawa kecil. " Kenapa? Kau merindukan pekerjaanmu?" katanya lalu berjalan kearah Kenza. Kenza berjalan kearah kursi panjang yang usang, diruangan itu terdapat kasur, meja, dan kursi yang telah usah, kursi itu adalah tempat penyiksaan untuknya, setiap kali dia marah dia akan menyiksa Kenza, entah itu mencambuknya atau memotong jari kakinya, tetapi setelah itu ia akan mengobati Kenza seolah tidak ingin pria ini mati.

Kenza menatap orang ini, kali ini wajah orang lain lagi yang ia pakai, dia adalah satu-satunya psikopat yang bisa berganti wajah, ia ahli menyamar, setiap kali ia datang menemui Kenza dia akan selalu berganti wajah, tidak heran bagi Kenza jika pria itu tidak pernah tertangkap karena Kenza sendiri walau sudah bertahun-tahun melihatnya ia masih tidak bisa mengetahui wajah asli pria ini atau dia yang belum menunjukkan wajah aslinya. Kenza hanya mengetahui bahwa dia berkerja membuat topeng kulit, saat investigasi terakhir ia menemukan pria ini berprofesi sebagai pembuat topeng kulit manusia.

Kali ini ia datang dengan wajah yang masih berumur 20 tahun, senyum kejahatan tercetak diwajahnya, sulit melihat ia memakai topeng atau tidak, tetapi perlahan Kenza tau setiap kali dia datang akan tercium bau bubuk yang berbeda tetapi kali ini dia datang tanpa bau bubuk yang biasa Kenza cium.

" Ini wajah aslimu." kata Kenza, pria itu lalu duduk dimeja dihadapan Kenza.

" Kenapa? Kau terkejut?"

" Aku akan memberimu sebuah hadiah." katanya lalu memandang keluar jendela kecil, Kenza melihat kearah yang dipandang oleh pria itu, Kenza melihat banyak kaki melewati tempat ini, sudah lama ia tidak melihat orang melewati tempat ini, jadi ia berjalan perlahan kearah jendela untuk melihat siapa, ia terkejut 5 orang disana sedang berdiri seperti mencari alamat, mereka berjalan memutar ditempat untuk melihat sekelilingnya.

Kenza tidak tau keempat orang itu, tetapi ia bisa mengenal salah satu dari mereka, yang memiliki wajah tampan seperti dirinya walau kini Kenza terlihat lusuh, ia tersenyum, sudah lama ia tidak melihat saudaranya, saudara yang ia rindukan. Ia tidak berteriak atau memukul jendela karena akan percuma itu adalah jendela satu arah tidak akan bisa dilihat dari luar hanya dari dalam bisa melihat keluar, dan suaranya tidak akan terdengar.

Pria itu sedikit terkejut bahwa Kenza tidak bertindak seperti yang ia bayangkan, ia fikir Kenza akan meraung memanggil saudaranya, berusaha meminta tolong atau apapun untuk memancing keributan, tetapi pria ini sangat tenang dan hanya tersenyum. pria itu terkejut saat salah satu dari orang itu menyadari kaca kecil itu, ia langsung keluar dari ruangan, Kenza tertawa kecil menyentuh kaca jendela itu.

" Aku tau setelah apa yang kau lakukan pada adikku, Kenzo tidak akan mentolerir kesalahan apapun." katanya pelan, air matanya jatuh, sekarang mungkin dia belum ditemukan, tetapi Kenza yakin pada kekuatan adiknya bahwa Kenzo pasti bisa menyelesaikan apa yang tidak bisa ia selesaikan.

" Kau akan kalah pada taruhan ini." kata Kenza berbalik melihat Pria itu keluar ruangan. Kaca itu tebal walau dipukul tidak akan terdengar bunyi apapun, tidak akan bisa dipecahkan karena kaca itu anti peluru, seluruh ruangan ini sudah dibuah seperti pertahanan, tidak akan bisa keluar dengan mudah.

Disatu sisi Kenzo, Yura, Adriana, Han dan Calvin datang ketempat ini untuk mencari alamat yang ditulis oleh Kenza dalam surat, kali ini ia ingin mencari tempat yang pernah Kenza datangi untuk mencari tau apa yang sebenarnya Kenza lakukan, mereka sedari tadi berputar ditempat ini, Yura melihat kearah jendela hitam kecil yang tertanam setengah dibawah, Yura tebak itu adalah gudang bawah tanah.

" Ada apa?" tanya Kenzo melihat Yura memandang jendela kaca hitam, ia mendekati kaca hitam itu lalu mencoba melihat apa yang ada didalam, tetapi tidak terlihat apapun kecuali kegelapan, tetapi ia tidak tau bahwa dibalik kaca itu seseorang tengah menyentuh kaca seperti ingin menyentuh wajah Kenzo.

" Tidak ada apa-apa, ini mungkin gudang yang tidak terpakai." kata Kenzo lalu berdiri.

" Ayo pergi, kita tanya pada orang sekitar." kata Calvin. Mereka mengangguk lalu pergi, Han mendekati Yura.

" Kenapa kau penasaran dengan kaca gelap itu?" tanya Han pelan.

" Aku mencium bau obat ditempat itu." jawabnya tanpa menoleh.

" Wah hidungmu sensitif?" Kata Han kagum.

" Tidak, aku biasa terlatih mencium segala jenis obat apapun, karena itu hidungku hanya sensitif pada obat-obatan."

" Kau anjing pelacak?" Yura ingin sekali memukul wajah Han, melihat Yura kesal Han tertawa kecil, ia suka mengganggu Yura yang selalu memasang wajah datar setiap hari.

Tempat ini sangat terpencil, Kenzo juga tidak tau ada tempat seperti ini dikota, beruntung Calvin pernah pergi ketempat ini itupun 2 tahun yang lalu, mereka harus mencari rumah yang sesuai difoto Kenza, mereka sudah berjalan 2 jam tetapi tidak menemukan satu wargapun, sesuai dengan namanya desa mati, sulit menemukan orang ditempat ini.

Mereka melihat sebuah toko topeng yang cukup bagus dari luar, walau terlihat usang tempat itu masih terlihat bagus dengan desain yang unik. Kenzo menyembunyikan lonceng didepan pintu, lalu masuk. pria paruh baya sekitar 40an sedang mengecat warna topeng, ia tersenyum melihat para tamu yang datang. Kenzo datang bertanya.

" Selamat datang...sudah lama tempat ini tidak didatangi tamu." katanya ramah, Kenzo tersenyum lalu melihat semua topeng hasil karyanya dan merasa kagum melihat topeng yang berkualitas bagus dan unik. Mereka semua menilai topeng itu, hanya Yura yang berdiri mematung melihat semuanya, tiba-tiba Han datang memakai topeng dan berjalan dari belakang lalu mengejutkan Yura, Yura dengan wajah datar sama sekali tidak terkejut.

" Membosankan." kata Yura ketus.

" Kau tidak terkejut? Topeng ini mengecewakan jika tidak bisa mengejutkan nona berwajah datar kita." kata Han lalu menyimpan topeng itu kembali, Yura melirik Han yang selalu memanggilnya nona padahal jelas ia laki-laki, Yura benar-benar dibuat kesal oleh Han.

Kenzo melihat topeng tengkorak putih, ia teringat pertarungannya dengan pria dihutan itu lalu menyentuh topeng itu, dari bahan yang ringan, Kenzo ingin meremukkannya tetapi tidak bisa membuat Kenzo sedikit takjub.

" Tidak akan bisa hancur jika dipukul karena bahan pembuatan topeng disini berkualitas, jika seseorang memakai topeng dari tokoku, tidak akan mudah untuk menghancurkannya walaupun dipukul berulang kali, bahkan akan melindungi wajah dari memar, topeng hanya bisa dibuka secara paksa." jelas pemilik toko.

" Benarkah?" kata Kenzo kagum, Yura menghampiri Kenzo lalu merebut topeng itu.

" Jika tuan muda penasaran aku akan mencobanya." kata Yura lalu menyerahkan topeng itu pada Han.

" Pakai." katanya menyuruh Han, Han menurut karena ia juga penasaran, ia juga tidak tau apa yang ingin dilakukan Yura.

" Sudah." jawabnya tersenyum, baru ia ingin memperlihatkannya pukulan Yura langsung melayang diwajah Han, topeng itu langsung retak, Han berteriak kesakitan, topeng jatuh terbelah dua memperlihatkan wajah Han yang hampir menangis menahan sakit, sudut bibirnya berdarah karena bibirnya pecah oleh pukulan Yura.

" Pembohong." kata Yura santai seolah tidak terjadi apa-apa, ia lalu berjalan melihat topeng lain.

Semua orang terperangah, kejadiannya begitu cepat hingga mereka tidak sempat bereaksi apapun, mereka melihat Yura seperti tidak terjadi apapun, Kenzo segera meminta maaf lalu membayar topeng yang rusak. Adriana dan Calvin menoleh pada Han lalu pada Yura secara bergantian.

" Dendamnya sangat besar." kata Calvin dan Adriana serempak lalu tertawa melihat wajah Han. Mereka tidak heran Yura bisa marah karena sejak bertemu sampai hari ini Han tidak pernah berhenti menggangunya.

" Bukan topengku yang berkualitas rendah tapi pukulan pemuda ini sangat kuat." kata Pria itu tertawa merasa malu setelah menerima uang ganti rugi dari Kenzo.

1
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Kaworu Nagisa
Gue ngerasa kayak lagi masuk ke dunia dalam cerita ini, thor! Keren!
🌻🍪"Galletita"🍪🌻
Kepalang suka deh!
putri baqis aina
Finalnya epic banget! Bahkan akhirnya aku tak bisa tidur!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!