Sinta Ardila,gadis ini tidak perna menyangka jika ia akan di jual oleh sahabatnya sendiri yang bernama Anita,kepada seorang pria yang bernama Bara yang ternyata seorang bos narkoba.Anita lebih memili uang lima puluh ribu dolar di bandingkan sahabatnya yang sejak kecil sudah tumbuk besar bersama.bagai mana nasib Sinta.apakah gadis sembilan belas tahun ini akan menjadi budak Bara?apakah akan muncul benih cinta antara Bara dan Sinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alesya Aqilla putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
"Tarik ucapanmu sebelum ku potong tenggorokanmu,"ancam Bara dengan nada tinggi.
Sinta mengambil pisau buah kemudian ia lemparkan di atas meja makan,lebih tepatnya di hadapan Bara.
"potong saja sekarang,aku akan berterima kasih karna kau sudah mengakhiri penderitaanku di dunia ini."ucapnya seolah menantang.
Sekali lagi, tatapan mata Sinta terlihat begitu tajam yang menusuk dada Bara membuat pria ini menjadi salah tingkah. Tanpa mengatakan sepata kata pun Bara pergi begitu saja.
"Seandainya Tuhan memberiku kesempatan untuk bertemu denganmu,sudah pasti aku akan menembak kepalamu, Anita,"geram Sinta yang merasa sakit hati kepada sahabatnya.
Apa pun yang terjadi saat ini,Sinta hanya bisa pasrah karna ia sendiri bisa menebak jika dirinya tidak akan bisa lepas dari Bara.
***
Bara memutuskan untuk pergi ke showroom miliknya,hanya duduk-duduk santai sambil membaca laporan kerja dari karyawannya, bisnis jual beli mobil sudah lama ia geluti, setelah sang ayah meninggal dunia.
Suasana hati Bara mulai buruk ketika Sofia datang ke kantornya.wanita ini seolah menjadi benalu dalam hidup Bara karna sejak bara bercerai dari istrinya.sofia selalu saja datang dan berusaha mengambil hati Bara.
"sebentar lagi jam makan siang, Bara.aku ingin mengajakmu makan siang di restoran seafood,ajak Sofia dengan percaya diri.
"pekerjaan ku banyak,Sofia.lebih baik kau pergi bersama teman-temanmu saja,"tolak Bara tanpa menoleh kearah lawan bicaranya.
Sofia mendengus kesal,bukan sekali dua kali Bara menolak ajakan dirinya tapi sudah terlalu sering.
"iren yang menyakitimu,tapi kenapa semua perempuan yang kau benci?"protes Sofia. "aku memang bersahabat dengan iren,tapi aku tidak suka dengan sikapnya.
"pada akhirnya kau mengakui juga jika iren adalah sahabatmu,"sahut Bara kemudian tertawa."aku sibuk hari ini!"pergilah.
Tanpa mengatakan hal apa pun,Sofia memutuskan untuk pergi, entah sampai kapan ia harus mengejar Bara yang selama ini tidak perna menoleh pada cintanya.
Setelah Sofia pergi, Bara pun juga pergi,bukan pergi makan siang atau pulang ke rumah,melainkan pergi kemarkas miliknya yang sengaja di manipulasi dengan gudang mobil bekas
"siapa dia?"tanya Bara pada Chris.
"kurir baru,dia akan mengantarkan paket barang selayaknya kurir pada umumnya,"ucap Chris memberi tahu.
Bara menganggukkan kepalanya tanda paham.ia trus memperhatikan pria kurus tinggi tegap dengan badan yang sedikit berisi.
"interogasi dia sampai buka suara,"titah Bara pada Chris.
"ada apa?"tanya Brian yang penasaran.
"interogasi saja dia,maka kalian akan menemukan jawabaya,"ucap Bara yang kembali menegaskan.
Chris dan Brian saling pandang kemudian mengajak pria kurus tinggi tersebut masuk ke dalam ruangan,baru saja Bara ingin menyusul, tiba-tiba ponselnya berdering.
Aku harus pulang sekarang,ucap Bara memberi tahu.
Jelas Chris penasaran,entah kenapa ia selalu saja khawatir pada Sinta yang tinggal bersama Bara.tapi Chris sadar akan pekerjaanya sekarang.
Sesampainya di rumah, Bara langsung masuk dan mendapati kedua tangan dan kaki Sinta dalam keadaan terikat. Bara memerintahkan paman Sam untuk membuka ikatan tersebut.
Tatapan mata Sinta tajam tertuju pada Bara, gadis ini benar-benar muak melihatnya.
"ingin kabur?"tanya Bara."tidak akan bisa,kau tidak akan bisa menemukan jalan keluar dari rumahku,"ucapan Bara tertawa.
"kalau begitu,bunuh saja aku,"seru Sinta yang merasa jengkel.
Bara tertawa,pria ini mengejek Sinta hingga membuatnya menangis.
"aku bersumpah akan membalas mu,"ucapnya penuh dendam.
"balas jika kau bisa,"seru Bara kemudian tertawa.jangan coba-coba kabur dari rumahku karna kau adalah milikku termasuk nyawamu.
"Bara,jerit Sinta yang tidak terima.
Sinta mengusap air matanya tiba-tiba saja ia menampar wajah Bara, hingga membuat pria ini murka. Bara yang hendak melayangkan tanganya untuk membalas perbuatan Sinta,tapi tangan kekar tersebut hanya mengembang di udara.
"kenapa diam?ayo pukul aku,dengan beraninya.
Bara hanya diam, hanya dengan lirikan mata, ia memerintahkan dua orang anak buahnya untuk membawa Sinta pergi.sinta di masukkan kedalam mobil,jelas saja gadis ini merasa penasaran kemana Bara akan membawanya pergi.
"apa kau ingin membuangku?"tanya Sinta yang merasa senang.
"dalam mimpimu,"seru Bara.
Ekspresi wajah Sinta seketika berubah,ia semakin penasaran kemana Bara akan membawanya.
"kartu identitasku,"ucap Sinta yang merasa kaget ketika Bara memperlihatkanya.
Sinta ingin mengambilnya,tapi dengan cepat Bara menahanya.
Cepat berikan kepadkau tidak berhak memegangnya!"
Bara tidak peduli,ia meminta dua orang anak buahnya untuk mengikat tangan dan kaki Sinta kembali agar gadis ini tidak melawan.
Cukup jauh perjalanan entah kenapa mobil ini tiba-tiba Singga di depan gereja. Ada beberapa orang yang sudah menunggu kedatangan Bara bahkan saat ini mereka sudah menyambutya.
"mau apa kita ke gereja?"tanya Sinta.
"Menikah,"jawab Bara singkat.
Mata Sinta terbelalak mendengarnya,ia tidak Sudi menikah dengan laki-laki kejam seperti Bara.
"aku tidak mau,"tolak Sinta tegas.
Kau lihat dua orang anak kecil di sana?"tunjuk Bara ke samping gereja,"jika kau menolak, maka aku akan membunuh mereka sebagai gantinya,"ancam Bara.
Sinta bisa melihat dua anak kecil yang sedang di sekap Dua orang pria,mulut mereka sengaja di lakban agar tidak menimbulkan suara.
Apa salah mereka padamu,hah?"bentak Sinta.
mereka memang tidak bersalah,tapi kesalahanmu akan di tanggung oleh mereka," ucap Bara kemudian tertawa.
"dasar manusia kejam!"jawab Sinta kemudian kembali menangis.
Sekuat apa pun ia menangis dan berontak, tetap saja Sinta tidak bisa melawan,mana mungkin Sinta tega Sinta tega mengganti nyawa orang lain sebagai nyawanya.
"kita menikah sekarang juga!"ucap Bara tegas
Entah pemikiran gila dari mana hingga membuat Bara dengan cepat mengambil keputusan untuk menikahi Sinta.
Empat tahun memduda,pada akhirnya Bara kembali menikahi perempuan dengan caranya sendiri.
"kau milikku Sinta,aku akan mengikatmu dalam ikatan pernikahan,"ucap Bara yang merasa senang sekali mempermainkan Sinta.
****
"kenapa hidupku sial sekali?"batin Sinta yang suda pasrah karena sekarang ia sudah resmi menjadi istri Bara.
Sepanjang perjalanan pulang,gadis ini hanya diam bahkan enggan menatap wajah Bara yang menurutnya sangat menyebalkan.
Sesampainya di rumah, Sinta bahkan tidak mengeluarkan sepata kata pun.gadis ini lebih memili masuk kedalam kamarnya,tapi dengan cepat Bara menyusulnya lalu memaksa Sinta untuk pergi ke kamarnya.
"aku tidak mengerti dengan caramu hidup,jika kau sudah gila,sebaikya kau pergi ke rumah sakit jiwa,"ucap Sinta yang sangat jengkel.
"terserah apa katamu,pergilah mandi,"tita Bara,"kau istriku sekarang dan kau harus menuruti semua perintahku.