Niat melamar sang kekasih malah dijebak, membuat Raymond seolah-olah menjadi seorang pembunuh. Rupanya dia telah dijadikan kambing hitam oleh sang kekasih dan selingkuhan kekasihnya.
Disaat Raymond akan segera mendapatkan hukuman mati, tiba-tiba sebuah sistem datang menyelamatkan hidupnya. Sehingga Raymond terpaksa harus mengganti identitasnya agar terlepas dari kejaran para polisi.
Raymond bertekad ingin membalaskan dendamnya kepada orang-orang yang sudah menghancurkan hidupnya. Sehingga dia harus menjalankan misi dari sistem untuk menolong wanita-wanita cantik dengan membuka sebuah usaha jasa sebagai pria bayaran. Membuatnya menjadi pria yang tampan, kuat, kaya raya, dan dikelilingi oleh banyak wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
[78%......80%......82%......84%......]
Proses pengembalian data CCTV yang hilang masih sedang berjalan. Hanya tinggal beberapa menit lagi.
Tap...
Tap...
Tap...
Suara high heels terdengar begitu nyaring, ketika Shireen yang sedang berjalan naik ke atas panggung, dengan diikuti oleh Raymond dari belakang, berlagak seperti seorang bodyguard yang sedang mengawal sang nona muda.
Kevin yang sedang berada di atas panggung, dan juga Fhanny yang sedang menikmati banyak makanan di pesta, keduanya sangat tercengang ketika melihat Shireen yang tiba-tiba muncul di pesta.
"Shittt! Bukannya Shireen sudah mati?" Kevin mengumpat di dalam hatinya.
Apakah mungkin keempat anak buahnya telah membohonginya? Tapi walaupun begitu, mengapa Shireen bisa lolos masuk ke dalam aula pesta? Padahal gedung ini telah dijaga dengan ketat dari berbagai arah. Banyak sekali pertanyaan yang muncul di benak Kevin.
Pandangan Kevin beralih kepada Raymond yang sedang berjalan di belakang Shireen, berlagak seperti seorang bodyguard. Apakah mungkin diam-diam Shireen telah menyewa seorang bodyguard? Karena itulah Shireen tidak terluka sama sekali. Padahal keempat anak buahnya yang diutus untuk membunuh Shireen sangat terlatih.
"Shi-Shireen... Kenapa... Kenapa kamu bisa..." Kevin nampak terbata-bata untuk memberikan pertanyaan kepada Shireen, seolah-olah dia sedang melihat hantu.
"Maafkan aku. Aku datang terlambat, suamiku." Shireen berkata sambil tersenyum manis.
Shireen berlagak seperti dirinya sedang baik-baik saja. Seolah-olah dia tidak mengalami peristiwa yang mengerikan ketika dia hampir dibunuh oleh keempat anak buahnya Kevin.
Kevin terlihat kebingungan dengan melihat sikap Shireen yang terlihat baik-baik saja. Bukankah keempat anak buahnya telah menyerangnya? Tapi mengapa wanita itu bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa?
Kevin sangat tahu sekali bahwa istrinya itu adalah wanita yang lemah. Tapi mengapa dia tiba-tiba berubah?
Tentu saja jawabannya adalah Raymond. Karena ada Raymond menjaganya, Shireen merasa ada seseorang yang akan melindunginya. Karena itulah Raymond sengaja menyamar menjadi bodyguardnya Shireen.
"Dia Bara. Bodyguard aku." Shireen memperkenalkan Raymond kepada Kevin, ketika dia menyadari bahwa Kevin sedang memperhatikan Raymond. Mungkin karena Kevin sangat penasaran mengapa Shireen tiba-tiba muncul bersama pria itu.
Kehadiran Raymond di pesta tersebut telah menjadi pusat perhatian para kaum hawa yang ada disana. Mereka berpikir betapa beruntungnya Shireen memiliki seorang bodyguard yang tampan seperti Raymond.
"Wah! Bodyguard Nona Shireen sangat tampan sekali."
"Aku pasti akan memperkerjakannya seumur hidup kalau punya bodyguard seperti itu."
"Enak sekali memiliki bodyguard setampan itu. Bisa cuci mata setiap hari."
Raymond hanya tersenyum smirk ketika Shireen sedang memperkenalkan dirinya kepada Kevin.
Kevin pun pura-pura tertawa kecil. Saat ini dia sedang terlihat kebingungan. Mungkin karena dia sangat dibuat syok dengan kehadiran Shireen secara tiba-tiba datang ke pesta. Dia pikir wanita itu sudah mati.
Tidak mungkin Kevin menyuruh semua anak buahnya yang ada disana untuk membunuh Shireen, karena dia harus menjaga image dari semua tamu undangan yang hadir di pesta.
"Shi-Shireen... Bagaimana kalau kita bicara di belakang saja? Tapi hanya kita berdua. Jangan bawa bodyguard kamu." Kevin meminta Shireen untuk berbicara empat mata dengannya.
Kevin ingin menarik tangan Shireen untuk turun dari panggung. Tapi Raymond malah menahan tangannya, membuat Kevin memelototkan matanya memandangi Raymond. Kevin sangat tidak terima dengan perlakuan Raymond yang sangat lancang kepadanya.
Tanpa di duga dengan gerakan cepat, Raymond menarik tangan Kevin ke belakang dan memelintirkan tangan pria itu.
"A-a-aarrgghh...."
Sehingga Kevin meringis kesakitan.
Semua tamu undangan yang ada disana dibuat terkejut, mengapa ada seorang bodyguard berani berbuat lancang seperti itu kepada suami dari majikannya.
Kevin pun menatap tajam kepada Raymond dengan penuh amarah. "Berani sekali kamu..."
Shireen memotong perkataan Kevin. "Maafkan aku. Sepertinya kamu tidak suka dengan kejutan dariku ini."
Semua tamu undangan yang hadir disana saling berpandangan dengan penuh tanda tanya. Sebuah lelucon apa ini, masa ada seorang istri memberikan kejutan kepada suaminya dengan menyuruh seorang bodyguard untuk memelintirkan tangan suaminya? Apalagi saat ini mereka sedang berdiri di atas panggung. Sama saja Shireen telah mempermalukan suaminya.
Shireen pun berkata kembali kepada Kevin. "Tapi bagaimana kalau aku memberikan kejutan yang lainnya untukmu dan kekasihmu?"
Shireen bertanya seperti itu sambil menunjuk ke arah Fhanny yang sedang berdiri diantara para tamu undangan.
Seketika semua tamu undangan yang hadir disana pandangan mereka kini tertuju kepada Fhanny dan Kevin. Apakah mungkin selama ini Kevin telah mengkhianati istrinya?