Doyama adalah segerombolan penjahat jenius yang diberi modal oleh salah satu perusahaan asing untuk mengubah limbah perusahaan nya menjadi ramuan yang dapat merubah karakter serta bentuk ras serupa manusia menjadi iblis dan monster kanibalisme.
Perusahaan tersebut mencampurkan DNA manusia terpilih dengan limbah serta bahan kimia yang ditemukan oleh peneliti untuk menciptakan ras baru yang berada dalam kendalinya yang dimana nanti nya ras baru tersebut menularkan racun kepada manusia normal sehingga menjadi mahluk yang sama yang berada di bawah kendalinya.
Iblis setengah monster setengah manusia itu dinamai Rambi. Rambi sendiri bisa bertindak anarkis bahkan bisa menghasut dan membunuh manusia sesuai dengan apa yang di isntruksikan oleh tuan nya.
Akankah ada pahlawan yang bisa menghentikan wabah buatan ini? Ataukah manusia akan benar-benar musnah dan bumi menjadi milik perusahaan tersebut secara tunggal beserta para budak iblisnya?
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kalimat Fiktif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kalian Belum Tau Aku Siapa?
"Saya yakin kita pasti akan berhasil menguasai dunia bahkan tidak ada satu orang pun yang bisa menghalangi tujuan kita ini, Maka dari itu jangan pernah ragu untuk bergabung disini Tuangkan harta dan kekayaan kalian untuk observasi lanjutan demi mengusai dunia ini, Jangan Ragu!" Begitulah Goro berteriak nyaring di depan para petinggi yang lain.
Hal lain yang membuat terkejut adalah potongan dari bagian tubuh Oamin yang tercecer dalam beberapa tabung. Entah apa maksudnya namun yang jelas itu benar-benar potongan dari bagian tubuh Oamin.
Kepalanya berada di tabung berukuran kecil sedang kaki dan tangan juga tubuhnya tersimpan rapat rapat disebuah tabung kaca berukuran cukup besar dan tinggi yang disimpan sedikit jauh dari tempat toples yang menyimpan kepala nya.
Lantas bagaiamana nasib dari para pendekar yang disekap oleh segerombolan orang orang itu? baik Arsyin, garp, shoman maupun Wilis ke empat orang itu saat ini sudah dipindahkan kedalam sebuah kerangkeng baja di penjara bawa tanah dimana penjara tersebut dijaga oleh monster monster kuat yang secara 24 jam tanpa tidur bergantian menjaga tempat itu.
Setelah beberapa jam yang lalu mereka berempat di pasung dan menjadi bahan tontonan kini mereka kembali dikumpulkan dalam sebuah kerangkeng baja beralas tanah dan kali ini mereka semua sudah berbusana kembali tapi ada satu hal yang membuat mereka menjadi sangat lemah yakni magi yang mereka miliki berhasil dipindahkan oleh Goro ke tubuh monster buatan nya.
"Ada apa ini kenapa aku tidak bisa membuka segelku sendiri?" Gumam Garp yang sedari tadi beberapa kali mencoba mengubah bentuk tubuhnya menjadi binatang pengerat tanah.
"Sepertinya orang orang itu memindahkan seluruh magi kita ke suatu tempat sehingga kita menjadi. Lemah dan tidak bisa apa apa sekarang" Balas shoman sambil tertunduk pasrah.
"Bajingan"
Garp terlihat beberapa kali memukuli tanah serta dinding batu disamping nya sebagai tanda kekecewaan.
"Sudahlah Garp, Menyesal pun tidak ada artinya kan? Lebih baik kita berembuk dan memikirkan cara lain agar bisa keluar dari tempat ini" Gumam Wilis coba menanagkan.
"Semua itu gara gara orang bodoh ini!" Telunjuk Garp mendarat lurus kearah Arsyin yang sedang duduk bersila (Semedi) dengan mata yang terpejam.
"Kalau bukan karena kita mengikuti hawa nafsunya kita mungkin bisa pulang dengan selamat tanpa harus ketempat ini lagi, Dasar sialan, tanggung jawablah kau jangan cuma pura pura tenang begitu!" Teriak Garp dengan nyaring dan kedua tangan kekar nya menyergap serta mengguncangkan kuat Bahu Arsyin.
"Kamu benar ini semua salahku, tapi tak bisakah kalian sejenak bersabar? Saat ini Aku sedang memikirkan nya, memikirkan bagaimana kita semua termasuk Oamin bisa keluar dengan selamat dari tempat ini" Gumam Arsyin di depan wajah Garp dengan exspresi wajah yang dipaksa untung tenang olehnya sendiri.
Sesaat kemudian sebuah bulu burung berwarna hitam tiba tiba saja jatuh pelan di depan mereka. Bulu burung itu kemudian menari nari rendah bak tertiup angin yang sejajar dengan mereka sembari menyiarkan berita kurang baik.
"Seorang gadis telah terbunuh, nyawa serta tubuhnya menjadi persembahan untuk kebangkitan raja iblis Everlod, Aku datang kemari karena tertarik dengan Aura marga yang ada dalam tubuhmu Apa kau mengenali gadis itu anak muda?" Ucap bulu burung tersebut dengan lembut mengarah terbang ke depan mata Arsyin.
"Maksudmu? gadis muda? jangan jangan itu" Arsyin berhenti sejenak untuk mlanjutkan ucapan nya kembali.
Sebelum Arsyin melanjutkan ucapan nya Bulu burung tersebut seketika menampakan wanita muda yang diamaksud dalam layar tenggana nya sehingga siapapun mereka yang ada disana saat ini bisa melihatnya dengan sangat jelas.
"Tidak mungkin , Tidak mungkin!" Kedua bola mata Arsyin terbelalak lebar degup jantungmu seketika naik dan tubuhnya terasa bergetar hebat.
"Oamin!" Teriakan nya seketika membucah ke udara air mata pun berlinang tanpa bisa di hentikan
"Ini tidak mungkin ini cuma mimpikan?" Ucap nya pelan dalam derai air mata penyesalan yang kian berderai.
Ketiga teman Arsyin hanya bisa diam dan menunduk saat Arsyin meracau dalam tangisnya, ditempat itu lengkap sudah segala kelaraam menerpa mereka. Setelah tadi kehilangan kekuatan, bertarung dengan iblis yang kuat dan hampir mati lalu kabar lain menerpa bahwa Oamin sudah meninggal dan tubuhnya dijadikan persembahan untuk kebangkitan Raja Iblis.
Jauh dalam hati mereka masing masing mereka merasa sangat kecewa dan percuma. Percuma dengan jalan panjang yang mereka sudah lakukan sejauh ini karena pada akhirnya yang mereka dapat hanyalah rasa sakit, Benar benar rasa sakit yang tidak ada sedikitpun imbalan yang setimpal dengan perjuangan mereka.
"Aku akan balas semua ini, Lihat saja!" Teriak Arsyin sudut mata nya pun mulai terlihat dingin dan tajam.
"ARGHHHHH!"
Arsyin berteriak sangat keras hingga tubuhnya sangat sulit sekali untuk ia kontrol, matanya yang tadi menatap dingin dan lurus seketika memerah urat urat tegang mulai nampak jelas dari sekujur tubuhnya dan entah energi magi darimana secara tiba tiba tubuh Arsyin mulai diliputi oleh Energi Magi yang sangat luar biasa sampai energi itu membucah ke udara dan menghancurkan dinding dinding batu disekitarnya.
"BAMMM"
Semakin lama energi magi itu semakin besar menelan dan menggulung tubuh nya hingga benar benar larut tak tersisa, selang beberapa detik kemudian Sosok Arsyin pun lenyap dan berubah menjadi sosok iblis raksasa berwujud manusia dengan sayap nya yang mengepak berwarna hitam lebar serta ekornya berbentuk kerucut seperti busur panah.
"ROARRRR"
Sekali iblis tersebut meraum bumi beserta isinya seperti bergoyang bahkan gunung gunung batu yang berada mengelilingi tempat tersebut satu persatu hancur berseraakan ke udara.
"Ini yang kedua kali nya orang itu membuatku terkejut" Gumam shoman pada wilis yang mulai lari bersembunyi dibalik rereuntuhan.
"Siapa orang ini sebenarnya? Dan darimana ia memiliki energi yang tak pernah habis seperti ini? Bukankah tadi dia sendiri juga mengatakan bahwa magi miliknya sudah sepenuhnya dilimpahkan oleh para bajingan itu" Batin Wilis dengan penuh pertanyaan.
Kini Sosok iblis yang berada di hadapan mereka semakin tinggi semakin membesar dan semakin menyeramkan. Dua sayap nya terlihat hampir menutupi separuh lahan tersebut, sedang energi hitam yang besar yang mengalir ditubuhnya terasa memburu dan mengecam penuh ancamam bagi siapapun yang mendekatinya.
......
Dilain tempat, mereka yang sedang berada di persidangan terpaksa bubar karena ruangan yang sedang mereka pergunakam digoncang gempa yang cukup hebat.
Tapi alibi gempa tersebut seketika terpatahkan setelah beberapa pasang mata terbelalak menatap heran setelah melihat sesosok monster yang bertengger di hadapan mereka saat berhamburan keluar ruangan.
"Baiklah Rupanya ini akan jadi semakin menarik yaa, Aku sangat menyukainya! " Gumam seorang pria berwajah licik yang pernah bertempur dengan Arsyin itu yang sedang berdiri tepat di depan pintu Lab.
"Cepat keluarkan monster yang baru itu! " Teriak Goro dengan sangat rusuh di tempat lain kepada para anak buahnya di dalam Lab.
Lalu dengan susah payah, Peti kemas yang mengurung mahluk itu pun dikeluarkan dari dalam sebuah ruangan rahasia. Setelahnya dengan gerakan yang sangat gesit para petugas itu membuka jeruji besi yang mengurung monster itu hingga seketika ia langsung menerkam dengan loncatan keluar dari kandang nya dan meraung garang.
"ROARR" Teriakan nya membucah ke udara.
(Bersambung Ke Part 30)