Cherry Cute Edouard Matulessy nama yang begitu panjang, tapi tak sepanjang kisah asmaranya. Gadis 23 tahun dengan fisik sempurna, tapi lagi-lagi tak sesempurna kisah percintaannya.
Yang pada akhirnya memilih berlayar untuk melupakan nasib percintaannya atau malah menemukan cinta baru di dalam kapal pesiar.
Bagaimana cherry si gadis cantik menyempurnakan kisah cintanya???
Yang penasaran bisa mampir!!! 🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riska nur agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teringat
Menjelang malam, Advaido dengan setelan jas formal Full hitam duduk bersilang kaki di sofa single, sesekali menatap gadis yang sedang bersolek dari setengah jam yang lalu. Ad menunggu dengan sabar di kabin Cherry, yang sebelumnya terus memaksa untuk menunggu di dalam kabin.
Dengan penuh keterpaksaan Cherry mengijinkan pria yang baru ia kenal tadi siang untuk masuk, ia masih belum mengingat kejadian di bar terakhir kali.
"Done! " ucap Cherry setelah begitu detail meneliti penampilannya.
Ad menatap Cherry begitu dalam, sangat dalam sampai membuat lawan bicaranya terlihat salah tingkah, dengan senyum tipisnya ia berdiri menghampiri gadis incarannya.
"Kau sangat cantik malam ini! " puji Ad dengan suara besar penuh kelembutan. Pesona putri tinggal tuan Matteo tak bisa di ragukan sama sekali.
"I know! ", jawab PD untuk menutupi kegugupannya.
" Sudah siap untuk pesta malam ini? " tanya Ad dengan satu tangan tertekuk di samping perutnya, dan sedikit memberikan celak untuk mengapit tangan cantik Cherry.
Cherry menjawab dengan anggukan sambil memasukkan tangan nya di sela sela pinggang Ad. Terlihat begitu serasi apa lagi di dukung dengan outfit warna senada, melangkah beriringan menuju aula pesta yang tak terlalu jauh.
Satu aula dipenuhi beberapa nama tersohor dari berbagai negara, saling berbaur dengan satu gelas wine di masing masing tangan mereka, namun tiba-tiba genggaman tangan di lengan Ad sedikit kencang yang membuat atensi pria itu kearah sampingnya.
"Why? " tanya Ad mengusap pelan tangan yang menggenggam kencang lengan satunya.
"Aku gugup! " jawab Cherry tapi kaki mereka masih melangkah, lebih Cherry mengikuti langkah Ad, " Ini kali pertama aku ke pesta tanpa daddy! " terangnya. Apa lagi banyak pasang mata yang mengarah pada nya.
"Really? " heran Ad, tapi tak lama ia memanggut manggut kan kepalanya, ia sangat paham perasaan Tuan Matteo, madu di sampingnya memang begitu harum dan manis untuk para lebah di luar sana. "Jangan gugup, aku akan selalu di sampingmu dan menjagamu malam ini! "
"Itu harus! kau yang membawaku kesini! " sinis Cherry.
Cherry di arahkan kesebuah meja bundar dengan 6 kursi mengelilingi, Ad dan Cherry duduk bersebelahan di antara kursi-kursi itu.
"Nona! " panggil seorang pria pada Cherry.
Ad sampai tak jadi duduk malah sedikit mendekat pada Cherry, menatap tajam pria yang menyapa calon istrinya.
"Ya? " jawab Cherry menatap pria yang dulu ia kenal sebagai asisten mantan tunangannya. " kau di sini juga? " tanya Cherry mulai was-was, otaknya yang mulai waras tadi kembali di buat gila mengingat akan mantannya itu.
"Ya, saya jadi perwakilan undangan, saya datang bersama anak istri saya! " terang pria itu saat tau jelas akan ekspresi tak nyaman yang terlihat tadi.
Keluarga Thomas memang berada satu tingkat di atas keluarga Matulessy, jadi tak khayal mereka juga mendapatkan undangan juga, tapi untuknya hanya di wakilkan.
"Baguslah! ", batin Cherry, meski masih ada rasa tak nyaman di hatinya. "Kau bisa bawa anak istri? " heran Cherry, tapi di undangannya hanya di peruntukan satu orang, tentu saja itu sangat janggal.
"Benar, apa anda tidak tau? " pria itu juga heran.
"Bukan tak tau, tapi di undangan ku hanya... -"
"Itu di peruntukan untuk undangan Gold 1 sampai 5! " Ad nimbrung di pembicaraan itu.
Atensi keduanya beralih pada Ad, sama- sama bingung, dengan Cherry bingung akan undangannya, dan pria itu bingung siapa pria yang nimbrung di antara mereka.
"Apa ini kekasih baru anda? " tanya pria itu setelah ingat beberapa menit lalu dengan siapa nona muda itu datang. Apa lagi sebagai asisten ia begitu tau dapur tuannya, apa yang sebenarnya terjadi pada pasangan konglomerat itu, ia sangat menyayangkan sikap tuannya sendiri.
"Bukan, Dia temanku! " jawab Cherry, yang seperti sedikit menyinggung Ad tapi emang itu kenyataannya.
"Semoga anda mendapatkan kebahagiaan anda sendiri nona! "
"Tentu! " , tergambar jelas kesedihan di wajah cantiknya, "Kau di kelilingi orang-orang baik, tapi kenapa kau jahat pada ku! ", batin Cherry teringat akan masa masa kemarin.
" Saya permisi! " pamitnya di angguki Cherry.
Tak ada lagi pembicaraan antara Ad dan Cherry setelah pria tadi pergi, Ad tau jelas makna dari setiap gerakan wajah gadis didepannya. Matanya yang tadi berbinar, berubah redup seketika bahkan terlihat berkaca-kaca untuk beberapa saat.
"Who? " tanya Ad begitu dingin dengan jari-jari terkepal kuat, ia sangat tak suka ini, serasa ada jarum-jarum halus menancap pada hatinya, ia juga merasakan kepedihan itu.
.
.
. 😭😭😭