Gabrielle Shaquille Ma, pria tampan dengan nama keren, kekayaannya membuat semua wanita tergila-gila dengannya, bahkan banyak dari mereka berharap bisa tidur dengannya satu malam saja.
Tidak disangka, hati pria yang dingin dan suka menyendiri ini akan tergerak oleh seorang pelayan restoran yang sedang dipermalukan di depan umum.
Sejak detik itu juga, gadis ini telah tertancap di hatinya.
Halo gengsss, selamat datang di dunia ke-uwuan kita. Novel ini adalah pecahan dari novel History Of Liang Zhu(Reinkarnasi Kedua). Di sarankan banget buat baca novel itu dulu sebelum lanjut baca ke novel yang ini biar kalian nggak bingung. Selamat membaca dan semoga terhibur ya 😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berebut
Elea melihat kearah kanan kemudian melihat lagi kearah kiri. Saat ini dirinya tengah berada di tengah jalan dengan kedua tangannya yang sedang di tarik oleh Levi dan bosnya. Elea sedang menjadi rebutan sekarang.
"Lepas!" ucap Gabrielle dingin sembari menatap tajam kearah Levi.
Levi tanpa rasa takut sedikitpun membalas Gabrielle dengan tatapan yang tak kalah tajam. Keberaniannya itu membuat Ares yang berdiri di samping Tuan Muda-nya menghela nafas panjang.
"Nona Levi, tolong lepaskan tarikan tangan anda pada Nona Elea!" ucap Ares berusaha melerai.
"Kenapa aku hahh? Minta saja Tuan Muda-mu yang melepaskan tangan makhluk kecil ini!" tolak Levi jengkel.
"Makhluk kecil?" beo Gabrielle.
Rahang Gabrielle mengerat. Dia tidak suka ada orang lain yang menjuluki gadis kecilnya dengan sebutan yang lebih lucu dari yang dia buat. Tanpa sadar tarikan Gabrielle di tangan Elea menguat.
"Bos,Kak Levi, kalian sudah selesai bertengkar belum? Kalau sudah tolong lepaskan aku. Sepertinya tulang di tanganku sudah mulai remuk!?" cicit Elea kesakitan.
Elea dan Levi sedang dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan saat tiba-tiba empat buah mobil mewah menghadang jalan mereka. Elea yang melihat bosnya muncul dari salah satu mobil itu segera keluar untuk menyapa. Tapi belum sempat Elea bertanya pada bosnya, Levi sudah menarik tangannya untuk kembali masuk ke dalam mobil. Dan bosnya pun tidak membiarkan dia pergi begitu saja. Akhirnya terjadilah tarik-menarik antara Levi dan bosnya dengan tangan Elea sebagai korban.
Gabrielle dan Levi baru tersadar kalau perbuatan mereka telah menyakiti Elea. Cepat-cepat mereka melepaskannya kemudian memeriksa tangan kurus Elea yang sudah memerah.
"Astaga, kenapa tanganmu kecil sekali sih?" tanya Levi kaget.
"Itu karena mereka tidak tumbuh dengan baik kak" sahut Elea asal.
Ares menunduk menahan tawa.
'Nona, anda lucu sekali',.
Levi mendengus. Dia juga tau kalau teman kecilnya ini tidak tumbuh dengan baik.
"Tumbuh-tumbuh. Kau pikir tanganmu ini tanaman cangkok apa!" sungut Levi sambil mengusap pelan bekas memerah di pergelangan tangan Elea.
Elea tersenyum. Meskipun kata-kata yang keluar dari mulut Levi selalu penuh dengan hinaan dan kesombongan, tapi Elea bisa merasakan kalau wanita ini sangat peduli padanya. Rasanya sekarang hidup Elea terasa sangat lengkap karena dia memiliki dua orang yang mau peduli dengannya seperti seorang kakak. Yaitu Levi dan bosnya.
'Hahhhhhh... Gadis ini benar-benar menganggapku sebagai kakaknya. Sepertinya aku harus bergerak cepat sebelum pemikiran itu meracuni otaknya yang kecil itu. Tunggu saja tanggal mainnya, Elea',.
Gabrielle meniup bekas memerah di pergelangan tangan Elea dengan sangat hati-hati. Seolah takut kalau tangan ringkih ini akan melebur menjadi abu jika dia terlalu kuat meniupnya.
"Bos, kenapa kau meniup tanganku?" tanya Elea bingung.
"Untuk menghilangkan rasa sakitnya Elea" jawab Gabrielle lembut.
"Oh. Aku pikir kau sedang apa!" sahut Elea.
Sudut bibir Levi berkedut.
"Rasakan!" ejek Levi sambil menjulurkan lidahnya kearah Gabrielle.
Ares yang melihat perbuatan Levi menjadi panik sendiri. Bisa-bisanya wanita ini tidak merasa takut sedikitpun mengejek Tuan Muda-nya yang sudah terlihat marah seperti banteng yang siap mengamuk.
"Tolong jaga kelakuan anda Nona Levi!" ucap Ares datar.
"Memangnya kenapa hahh! Biar saja Tuan Muda-mu ini merasakan bagaimana rasanya di tindas oleh orang lain. Jangan kalian pikir aku tidak tau kalau kalianlah yang telah membuatku kehilangan wajah di dunia modeling. Cihh, mentang-mentang memiliki kekuasaan kau pikir bisa seenaknya mengurusi masalah orang lain apa! Elea, kau jangan dekat-dekat dengan manusia jahat sepertinya. Nanti kau bisa tertular!" teriak Levi kesal setelah mengeluarkan semua unek-uneknya.
"Baik kak!",.
Wajah Gabrielle dan Ares langsung pias mendengar jawaban Elea. Mereka sama-sama menarik nafas berat memikirkan keluguan gadis yang baru saja bicara tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
"Elea?",.
"Iya bos" sahut Elea sambil menatap wajah tampan bosnya.
"Kau yakin ingin menjauhiku?" tanya Gabrielle sambil menahan emosinya.
Elea diam berfikir.
"Kak Levi bilang aku harus menjauhimu karena kau memiliki penyakit yang menular bos!" jawab Elea jujur.
Tubuh Gabrielle lemas. Gadis ini pintar sekali memainkan emosinya.
"Aku 100% sehat Elea. Kau bisa memeriksa data tentang kesehatanaku di rumah nanti!" ucap Gabrielle berusaha untuk sabar.
Kening Levi mengernyit. Sekarang dia tau kalau Gabrielle-lah yang telah membawa Elea pergi dari rumahnya semalam.
"Elea, jadi semalam kau menginap di rumahnya?" tanya Levi menyelidik sambil memicingkan mata kearah Gabrielle.
Elea mengangguk. Dia kemudian melihat kearah tangannya yang sama-sama sedang di genggam oleh Levi dan bosnya.
"Iya. Kau tau tidak Kak Levi, rumahnya bos besar sekali. Di dalamnya ada kolam renang yang luas, ada juga patung yang bisa memuntahkan air. Pokoknya banyak sekali keajaiban di rumahnya bos. Aaaa satu lagi, di rumahnya bos juga ada pintu ajaibnya. Aku suka sekali berada di sana!" jawab Elea dengan sorot mata penuh kekaguman.
Tanggapan berbeda muncul di wajah kedua orang yang berdiri di sebelah Elea. Jika Gabrielle merasa menang karena Elea membanggakan apa yang dia punya, berbeda halnya dengan yang di fikirkan oleh Levi. Di pikirannya sekarang Gabrielle adalah seorang pria cabul yang sudah meniduri gadis di bawah umur. Wajahnya kemudian memerah menahan emosi.
"Kau pria b*jingan. Bisa-bisanya kau memperbudak makhluk kecil ini untuk menyalurkan nafsu birahimu. Brengsek, aku akan membunuhmu sekarang!" amuk Levi.
Gabrielle dan Ares terhenyak kaget mendengar tuduhan Levi. Gabrielle kemudian menggerakkan kepalanya pada beberapa pengawal yang berjaga di dekat mobil saat Levi ingin menyerangnya.
"Yakkkkk... Apa yang kalian lakukan? Lepaskan aku. Aku ingin membunuh pedofil itu!" teriak Levi sambil memberontak ingin melepaskan diri dari pegangan anak buahnya Gabrielle.
"Kak Levi, apa itu pedofil?" tanya Elea kebingungan.
Elea tidak tau apa yang harus dia lakukan saat beberapa pria menyeramkan menangkap temannya.
"Pedofil itu...
"Tutup mulutnya!" ucap Gabrielle memotong perkataan Levi.
Elea panik. Dia kemudian berniat untuk membantu melepaskan Levi akan tetapi tangannya di tahan oleh bosnya.
"Biarkan saja!".
"Kasihan bos, Kak Levi tidak bisa bicara!" sahut Elea sambil menunjuk kearah mulut Levi yang sudah tersumpal kain.
"Itu bagus. Kata-katanya itu sangat beracun. Otak polosmu tidak akan bisa mencernanya dengan baik!" ucap Gabrielle menyindir kebodohan Elea.
Sayangnya yang di sindir oleh Gabrielle tidak menyadari akan hal itu. Gabrielle malah di buat tidak bisa berkata-kata lagi oleh perkataan Elea selanjutnya.
"Otak kan memang harus polos bos. Kalau otak memakai pakaian kasian orang yang punya otak lah!" protes Elea tanpa memahami maksud dari perkataan bosnya.
Levi yang tengah memaki Gabrielle dengan mulut yang tersumpal sangat ingin menangis mendengar kata-kata Elea barusan. Dia gemas ingin memukul kepala makhluk kecil itu agar dia sadar kalau Gabrielle sedang menyindirnya.
"Ayo pulang!" ajak Gabrielle setelah menetralkan emosinya.
"Tidak mau bos. Kak Levi tadi memaksaku untuk pergi berbelanja. Dia bisa marah nanti!" tolak Elea.
Gabrielle menghela nafas.
"Biar saja. Aku yang akan menemanimu berbelanja!",.
"Tapi bos...
"Cepat masuk ke mobil. Nanti aku akan membuatkan mie goreng untukmu di rumah!" rayu Gabrielle.
Berhasil. Gabrielle seperti terbang di awang-awang saat gadis kecilnya langsung patuh begitu dia memberinya iming-iming mie goreng.
"Baiklah bos!",.
Levi tercengang. Dia tidak percaya kalau makhluk kecil itu akan langsung tunduk pada perintah Gabrielle dan melupakan keberadaannya hanya karena mie goreng.
'Lihat saja, aku akan memborong semua pabrik mie goreng di negara ini Gabrielle. Dan setelah itu kau tidak akan bisa lagi merebut makhluk kecil itu dariku!',.
Gabrielle hanya tersenyum sinis mendengar isi pikiran Levi. Sebelum niatannya itu terwujud, Gabrielle-lah yang akan terlebih dahulu membeli semua pabrik mie goreng yang ada di negara ini. Dia tidak akan pernah membiarkan orang lain merebut Elea-nya.
"Ares!",.
"Ya Tuan Muda",.
'Semoga saja bukan perintah yang aneh',.
"Beli semua pabrik mie goreng yang ada di negara ini. Pastikan semua pabrik itu berubah atas nama Elea!" perintah Gabrielle sambil menyeringai kearah Levi yang terlihat kaget karena dia sudah tau rencananya.
'Cihhh, ingin berebut Elea denganku? Tidak akan bisa!',.
"Baik Tuan Muda!" jawab Ares.
"Bos, ayo cepat pulang!" teriak Elea sambil menyembulkan kepalanya keluar dari dalam mobil.
Gabrielle mengangguk. Dia segera berlari kearah mobil untuk menyusul gadis kecilnya.
"Lepaskan dia!".
Levi dengan kasar menyikut perut anak buahnya Gabrielle begitu tubuhnya terlepas. Dia kemudian menatap Ares dengan sorot mata membunuh.
"Katakan pada Gabrielle aku pasti akan merebut kembali makhluk kecil itu dari tangannya kemudian membawanya lari dari negara ini. Beraninya dia menindas teman kecilku!".
Ares tersenyum sinis.
"Wanita konyol!" ucap Ares singkat kemudian pergi meninggalkan Levi yang masih mengamuk.
🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄
🌻VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA GENGSS..
LIKE,COMMENT DAN RATE BINTANG LIMA
🌻IG: nini_rifani
🌻FB: Nini Lup'ss
🌻WA: 0857-5844-6308