Kinara yang baru menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi luar negeri segera pulang ke kampung halamannya untuk segera bertemu dengan kakak kandungnya yang sejak lama tinggal bersama sang nenek.
Namun hal tak terduga terjadi, kakaknya yang ditemukan tak bernyawa di belakang sekolah, menimbulkan berbagai spekulasi.
Mampukah Kinara menyibak rahasia kematian sang kakak ?.
Yuk baca cerita lengkapnya disini, dan jangan lupa like serta dukungannya agar Kinara bisa menyibak rahasia kematian sang kakak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiana Lail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 21. Kinan
Kinara akhirnya sampai di markas Dom Anggels, kemudian ia pergi menggunakan pesawat yang sudah disiapkan untuk mengunjungi rumah sakit tempat Kinan di rawat.
Ia benar-benar sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan saudara kembarnya itu. Dannia ingin tau siapa yang telah membuat ia menderita selama ini.
Waktu terasa sangat lambat, Kinara kemudian mengeluarkan ponsel dan memainkannya sayangnya hal itu tetap tidak bisa membuatnya merasa tenang.
Akhirnya Kinara sampai juga ke tempat tujuannya. Saat Kinara turun dari pesawat dan hendak memasuki mobilnya, Kinara melihat sang mama yang juga berada ditempat yang sama dan bersama seorang pria.
"Mama, mengapa mama ada di negara ini ?. Bukankah mama sedang mengurus masalah perusahaan." batin Kinara.
"Nona silakan masuk. Atau ada sesuatu yang membuat anda enggan untuk menggunakan mobil ini ?." tanya Black.
Ia terpaksa keluar dari dalam mobil karena melihat Kinara yang hanya diam disamping mobil.
"Maaf, ayo kita berangkat." jawab Kinara langsung masuk kedalam mobil.
Boy langsung masuk dan segera mengemudikan mobilnya. Mereka segera menuju ke rumah sakit tempat Kinan dirawat.
Keduanya segera menuju ruang VIP tempat Kinan mendapatkan perawatan. Disana sudah banyak anggota Dom Anggels yang berjaga serta dokter yang bertanggung jawab atas kesehatan Kinan.
"Salam nona." sapa para anggota Dom Anggels dengan kompak.
"Terimakasih telah menjaga kakakku." ucap Kinara dengan tulus.
Kinara Langsung masuk dan mendekati Kinan yang sedang terbaring dengan mata yang sedikit terpejam.
"Kakak !." seru Kinara.
Kinan membuka kedua matanya dan menatap gadis yang ada dihadapannya. Ia kemudian melihat sekeliling dan wajah penuh kebingungan.
"Si siapa kau ?." tanya Kinan dengan wajah yang ketakutan.
"Nona, mungkin anda bisa mengganti penampilan anda, agar Nona Kinan bisa mengenali Nona." bisik Black.
Kinara baru ingat bahwa ia saat ini sedang berpenampilan sebagai Nara, Siswa cupu yang baru di sekolah Nusa Bangsa.
Kinara tersenyum kemudian ia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri serta wajahnya.
Tak lama Kinara keluar dari kamar mandi dengan penampilan aslinya. Dimana wajahnya sama persis dengan Kinan.
"Bagaimana apakah sekarang kakak sudah mengenali ku ?." tanya Kinara sambil mendekati Kinan.
"Kau !." Kinan terkejut melihat sang adik sudah berdiri dihadapannya.
Ia hanya bisa merentangkan kedua tangannya sebagai tanda ingin memeluk tubuh sang adik, sayangnya ia tidak bisa menggerakkan anggota badan yang lainnya.
Kinara mendekati sang kakak dan memeluknya erat. Keduanya saling memeluk dan dalam tangis bahagia.
Setelah sekian lama mereka akhirnya bisa bertemu kembali. Hanya saja dalam keadaan yang tidak baik.
"Kinara bagaimana kau bisa menemukan aku ?. Dan bagaimana kabar mu ? Hem ?." tanya Kinan dengan suara yang lemah, namun senyum manis menghiasi wajahnya.
"Aku sudah kembali ke kota J, dannaku menemukan mu dalam keadaan yang seperti ini, itupun setelah pencarian yang panjang setelah aku mendengar kabar tentang kematian kakak." jawab Kinara tanpa melepaskan pelukannya.
"Kinara sebaiknya jangan pernah kembali ke kota J apalagi ke mansion Abimanya." ucap Kinan.
Kinara langsung melonggarkan pelukannya dan ia menatap wajah sendu sang kakak. Wajah yang selama ini sangat ia rindukan.
"Kenapa kak ?, bahkan setelah sekian tahun aku belum bertemu dengan papa." tanya Kinara.
"Apakah artinya kau sudah bertemu dengan mama ?." tanya Kinan dengan penuh kekhawatiran.
Kinara mengangguk-anggukkan kepalanya, sementara Kinan menarik nafas dalam-dalam setelah melihat jawab sang adik.
Hal itu membuat Kinara dan Black saling pandang untuk menemukan jawaban atas apa yang Kinan lakukan.
"Bisa kakak jelaskan ? Setidaknya katakan apa yang terjadi selama ini dan siapa yang telah menyakiti kakak." ucap Kinara lagi sambil memeluk tubuh lemah sang kakak.
"Mereka bukan orang tua kandung kita Kinara. Papa yang sekarang adalah orang yang telah membunuh kakek." jawab Kinan dengan meneteskan air mata.
Spontan Kinara langsung duduk dan menatap wajah sang kakak. Terlihat sebuah kesedihan, kebencian dan juga amarah di dalam sorot mata yang sayu itu.
"Mungkin kau tidak percaya dengan apa yang kakak katakan, tapi inilah fakta yang menimpa keluarga kita."
"Mereka adalah orang yang jahat Kinara, jadi kakak mohon pergilah sejauh yang kau bisa dan jangan pernah kembali ke kota J atau bertemu dengan mereka." jelas Kinan lagi.
Kinara mengusap air mata yang membasahi wajah sang kakak, meskipun ia tidak paham dengan maksud sang kakak tapi ia tidak tega melihat penderitaan yang Kinan alami.
"Kak, aku berjanji akan menjadi diri sendiri dengan baik, yakinlah bahwa aku akan baik-baik saja."
"Tapi tolong katakan siapa orang yang telah menyakiti kakak. Dan siapa orang tua kandung kita yang sebenarnya ?." ucap Kinara.
Ia penasaran siapa orang yang telah menyakiti Kinan dan siapa orang tua kandungnya jika yang selama ini mereka anggap orang tua justru seorang penjahat.
"Ayah kandung kita adalah tuan Dev Abimanya yang sesungguhnya. Darah yang mengalir ditubuh kita adalah darah murni keturunan Abimanya."
"Tapi kakak tidak tau siapa ibu kandung kita yang sebenarnya. Hanya kakek yang tau, sayangnya kakek telah menyusul papa dan mama lebih dulu sebelum mengatakan siapa mama kandung kita."
Kinan mengatur nafasnya, dan ia mencoba mengumpulkan seluruh tenaga yang ia miliki untuk mengatakan yang sebenarnya kepada sang adik.
Karena ia sadar umurnya sudah tidak lama lagi. Namun ia tidak ingin melihat adik kecilnya mengalami nasib yang sama jika berada didalam keluarga Abimanya.
Kinara mengusap lembut punggung tangan sang kakak, ia ingin memberikan kekuatan pada sang kakak melalui sentuhan tangannya.
Dan dengan sabar Kinara menunggu sang kakak untuk melanjutkan penjelasan tentang semua yang ia alami selama ini.
"Jangan pernah kau percaya dengan siapapun karena kita tidak pernah tau dalamnya hati setiap manusia."
"Dan jangan pernah percaya dengan wajah seseorang karena wajah bisa dirubah sesuai dengan keinginan."
"Mereka semua adalah orang yang jahat, mereka telah menyiksaku selama ini. Jika suatu saat kakak harus pergi, berjanjilah bahwa kau akan menjaga diri sendiri dengan baik dan ingat jangan pernah percaya dengan siapapun." ucap Kinan dengan nafas yang semakin lemah.
Kinara mengusap air mata yang membasahi wajah sang kakak. Dan Black hanya bisa menundukkan kepalanya, melihat drama yang banyak mengandung bawang dihadapannya.
"Kinara di kota J, ada teman kakak yang bernama Arin dan juga Boy yang menjadi korban orang-orang yang serakah. Dan di kota J ada sebuah rumah yang kakek buat khusus untuk kita."
"Disana banyak ruang rahasia yang menyimpan banyak bukti kejahatan orang-orang biadab itu untuk merebut kekayaan dan kekuasaan keluarga Abimanya." ucap Kinan dengan semakin pelan.