Tahun ini adalah tahun pertama Layla kuliah, jadi orang tua Layla sangat khawatir kalau Layla akan mengalami masalah yang sama seperti saat Layla masih di sekolah menengah atas dan menengah pertama.
Layla adalah seorang gadis yang sangat nakal dan suka berkelahi, orang tua Layla sering diminta oleh guru untuk datang ke sekolah karena ulah Layla. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menjodohkan Layla dengan seorang dosen di kampus Layla. Secara kebetulan, dosen tersebut adalah anak dari teman dekat ayah Layla.
Layla tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ayahnya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Layla akhirnya menikah, setelah menikah dan Felix tidur di kamar terpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tomat _ merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Mesum!!
" Pulang ke mansion, oke? " bisik Felix di telinga Layla dengan lembut. " Belikan aku ice cr- "
" shh, aku belikan honey tenang saja " ucap Felix lembut. Layla menatap lekat Felix. " Apakah kau sungguh mencintaiku? " Tanya Layla tiba tiba.
Felix mengerutkan keningnya bingung, " Mengapa kau menanyakan hal itu? " ucap Felix tajam.
" Jawab! kau benar mencintaiku atau tidak! " tanya Layla dengan tergesa. " Tidak " ucap Felix tersenyum nakal.
Layla segera menatap tajam. " Bagus lah " ucap Layla lalu hendak melangkah pergi, tapi tangannya dicengkram oleh Felix.
Alhasil Layla kembali dijepit oleh Felix, " Aku belum selesai bicara honey.. " ucap Felix sembari mendekatkan wajahnya. " Maksud ku dengan tidak adalah "
" Aduh telinga ku sakit " ucap Layla berpura pura lalu melangkah pergi. " Dasar gadis nakal! " ucap Felix menggeleng kesal lalu menyusul Layla.
*
" kalau begitu kami pulang dulu " ucap Felix berpamitan kepada Moana. " Baiklah, hati hati di jalan Felix.. " ucap Moana menjawab.
Layla memeluk Moana dengan erat. " Kami? kau aja kali, aku masih mau disini! " ucap Layla sembari mengulurkan lidahnya mengejek.
Felix mengerutkan keningnya, " Apa maksudmu honey? kau sudah berjanji pulang ke mansion! " ucap Felix tajam.
Layla menggeleng cepat. " Kata siapa?! aku mau disini! " ucap Layla kesal. " Jika kau tidak sanggup denganku sebaiknya kau meminta cerai!! " ucap Layla lancang.
" Hush! Layla kamu ga boleh gitu, itu suami mu loh!! " Bentak Moana dengan pelan. " Itu kan jika Felix tidak sanggup " ucap Layla lancang.
Felix memijit pelipisnya yang terasa sakit, " Sungguh sikapnya terlalu kekanak kanakan " gumam Felix pelan.
" Kalau begitu biarkan Layla tinggal disini sementara saja, boleh kan Felix? " Ucap Moana lembut.
" Tentu ma, kalau begitu aku juga akan tinggal disini untuk menemani Layla. " ucap Felix menatap Lekat ke arah Layla.
Layla membelak padahal dia ingin tinggal bersama dengan ibunya karna ingin berjauhan dengan Felix.
" Tidak! eum maksudku apakah kau tidak punya kerjaan di perusahaan?! " ucap Layla tajam.
Felix menggeleng, " Tidak ada, perusahaan ku di ambil alih oleh Kenzo sementara " ucap Felix sembari menaikkan alisnya.
Layla memutar matanya kesal. " Sungguh menyebalkan!! " ucap Layla melangkah pergi menuju lantai atas.
" Ma, aku pergi dulu sebentar " ucap Felix meminta izin. " Kemana nak Felix? " tanya Moana.
" Pergi untuk membelikan Layla sesuatu " ucap Felix lalu melangkah pergi dari rumah mertuanya.
*
Layla menoleh ke arah pintu beberapa kali untuk was was Takut Felix masuk. Tapi setelah beberapa menit Layla terlelap tidur.
Felix mengetuk pintu kamar Layla dengan pelan, " Layla? " Felix mengetuk pintunya sekali lagi dan tidak ada jawaban.
Akhirnya Felix masuk ke dalam kamar Layla dengan pelan. " Layla? " Panggil Felix sembari menyalakan lampu kamar Layla.
Felix terkekeh ketika melihat pakaian Layla yang sedikit melorot dan memperlihatkan payu daranya.
Milik Felix tiba tiba terbangun tegak, " Shit!! mengapa kau bangun di saat yang tidak tepat " Gumam Felix.
Felix menaruh paper bag di nakas di samping tempat tidur Layla. Felix mendekatkan wajahnya ke arah wajah Layla.
Dan Melumat bibir Layla dengan lancang. Layla merasakan ada yang menyentuh bibirnya seketika Layla Mengerjapkan matanya dan melihat apa yang menyentuh bibirnya.
Felix melepaskan ciuman nya dan menatap lekat Layla. " Apakah aku membangunkan ku sayang? " tanya Felix nakal.
" A-Apa yang kau lakukan!! " ucap Layla dengan panik segera mendorong Felix menjauh.
Felix tersenyum lalu menaikkan pakaian Layla. " Kau membuat hasrat ku naik " goda Felix.
Layla membelak kaget lalu segera menutup payu daranya dengan erat. " Mesum!! " ucap Layla kesal.
" Kau yang memancingku " ucap Felix. Layla menjauh dari Felix lalu menarik selimut agar menutupi tubuhnya.
" Aku membelikan mu ice cream " ucap Felix mengambil paper bag di nakas lalu memberikannya kepada Layla.
" Huh?! " Layla mengambil paper bag itu lalu melepas selimutnya dan mengambil salah satu ice cream dan memakannya dengan pelan.
" Tapi aku ada ice cream yang lebih lezat " ucap Felix sembari menaikkan alisnya. Layla mengerutkan keningnya.
" Mana?! " ucap Layla tak sabar. Felix tersenyum tipis lalu menunjuk ke bawah celananya yang sedikit menonjol.
Layla melirik ke arah yang di tunjuk Felix tapi Layla segera membuang muka dan terbatuk. " Pelan pelan sayang " ucap Felix nakal.
" Mesum! " ucap Layla kesal
*
*
Malam harinya Felix berada di balkon kamar Felix merasakan angin yang bertiup pelan dan Felix sedang melakukan panggilan bersama Kenzo.
" Semua aman terkendali Tuan, anda tenang saja " ucap Kenzo di panggilan. " Good, esok hari apakah ada meeting? " tanya Felix.
" Ada Tuan, Meeting bersama perusahaan neon sign, jam 12.00 siang " ucap Kenzo. " Baiklah, aku juga akan membawa Layla ke sana. "
" Baik Tuan " ucap Kenzo sigap, Felix mematikan panggilan nya lalu hendak masuk kembali.
" Ngapain? " tanya Layla mengintip. " Melakukan panggilan sayang " ucap Felix tersenyum tipis melihat Wajah Layla yang menggemaskan.
" Siapa? " tanya Layla tajam, " Kenzo, jika tidak percaya cek saja " ucap Felix menyerahkan ponselnya.
Layla mengambil ponsel Felix lalu memeriksa panggilan yang dilakukan Felix tadi, Benar saja ternyata itu adalah Kenzo.
Felix terkekeh lalu sedikit menunduk, " Percaya? " tanya Felix. Layla masih menatap Tajam Felix.
" Apakah kau menyimpan kontak wanita? " tanya Layla. " Tidak ada selain dirimu " ucap Felix terkekeh gemas.
Layla menatap wajah Felix tajam dan tidak ada kebohongan di sana. Layla segera mengecek kontak Felix.
Dan di sana hanya ada kontak anak buah Felix, Mommy Flora, Daddy Clint, Mama Moana, Papa Albert. dan kontak dirinya yang di namakan Gadis nakal!.
" Kenapa nama ku seperti ini?! " tanya Layla menunjuk kan kontaknya. " Fakta kan? kau selalu nakal " ucap Felix.
" Kata siapa?! " ucap Layla kesal. " Shh, Pergilah tidur besok ikutlah bersamaku " ucap Felix mengambil alih ponselnya.
" Felix! aku belum mengecek semua kontaknya " ucap Layla kesal. Felix kembali memberikan ponselnya, " Cek sana, jika sudah simpan di nakas " ucap Felix melangkah masuk.
" Felix! " Panggil Layla dengan keras. " Kenapa, hm? " ucap felix berbalik badan. " Ikut kemana? " tanya Layla.
" Ke perusahaan ku, aku akan mengenalkan mu kepada pemilik Neon sign " ucap Felix. " Apakah perusahaan itu akan bekerja sama dengan perusahaan mu? " Tanya Layla.
" Ya kau benar, Besok kau ikut bersamaku. Kau tenang saja pakaian sudah si belikan oleh Leo dan Evano " ucap Felix lalu melangkah ke arah tempat tidur.
Layla menghampiri Felix lalu memberikan ponsel miliknya dengan cepat. " Nih, Kau benar kau tidak mempunyai kontak wanita selain diriku " ucap Layla kesal.
Felix menaikkan alisnya ketika melihat wajah Layla yang kesal. " Apa kau ingin mencari masalah denganku lagi dan lagi? " ucap Felix lalu memejamkan matanya.
Layla memutar matanya lalu mengambil bantal dan selimut miliknya, lalu pergi ke arah sofa dan berbaring di sana.
Felix membuka matanya menatap Layla dengan bingung, " Layla! tidurlah disini! " ucap Felix tajam.
" Tidak, kau saja sendiri di situ " ucap Layla lalu menutupi dirinya dengan selimut. Felix berdecak lalu bangkit dari tempat tidur dan menghampiri Layla di sofa.
Felix tanpa aba aba menggendong tubuh Layla dengan erat. " A-ah Felix! turunkan aku!!! " Teriak Layla dengan keras.
" Diam! apa kau mau ku makan di ranjang, huh?! " ucap Felix nakal. Layla segera terdiam dan merinding.
Felix menaruh Layla di tempat tidur lalu menyelimuti nya. " Kau tidur disini, aku tidur di sofa " ucap Felix lalu pergi ke sofa dan berbaring di sana.
Layla menatap Felix dengan khawatir, " Tidurlah Layla! " ucap Felix yang sudah memejamkan matanya.
" Apa kau tidak kedinginan tidak memakai selimut? " tanya Layla. " Tidak, jangan pedulikan aku tidurlah " ucap Felix lembut.
Layla berbalik lalu berpura pura memejamkan matanya. Setelah beberapa menit Layla berbalik lalu menatap Felix.
Dan ternyata Felix sudah tertidur, Layla bangkit dari tempat tidur sambil membawa Selimut untuk Felix.
Layla dengan hati hati menyelimuti Felix dengan pelan, tetapi ketika Layla hendak peri Tangannya di pegang oleh Felix lalu di tarik.
", Arghh!! " Layla terjatuh di pelukan Felix dengan santai. " Apakah kau peduli kepadaku? " ucap Felix sembari memeluk pinggang Ramping Layla dengan erat.
Layla membuang muka, " Kau pikir aku sudah tidur lelap? " ucap Felix terkekeh gemas. " Niat ku baik!! " ucap layla kesal.
" Aku tau sayang, aku bertanya apakah kau peduli? " Tanya Felix sekali lagi. " Turunkan aku! jika tidak mau kembalikan selimutnya! "
" Temani aku disini " ucap Felix mengeratkan pelukannya. " Tidak! aku mending tidur bersama ibu daripada denganmu!! " ucap Layla.
Felix sengaja melepaskan pelukannya alhasil Layla terjatuh kebawah. " A-aw! Felix!! " Teriak Layla dengan keras.
" Katamu lepasin " ucap Felix tersenyum nakal. " Bilang dulu kek apa kek!! " ucap Layla kesal.
Felix berbalik lalu menatap Lekat Layla. " Bisa bangkit sendiri kan? " ucap Felix.
" Brengsek!! aku tidur dengan ibu saja!! " ucap Layla lalu melangkah pergi dari kamar nya. " Astaga.. aku bercandaa sayang " ucap Felix terkekeh.
*
Layla masuk ke dalam kamar Moana dengan kesal. " Loh belum tidur sayang? " tanya Moana bingung.
" Belum, aku pengen tidur sama ibu saja " ucap Layla menghampiri Moana lalu berbaring di samping Moana dan memeluknya.
" Kenapa tidak dengan Felix? " tanya Moana. " Tidak! " ucap Layla memeluk Moana dengan erat.
" Tidurlah.. " ucap Moana sembari mengelus elus rambut Layla dengan lembut. Layla tersenyum lalu memejamkan matanya sebelum tertidur lelap.
*
Felix mengetok kamar sang mertua dengan pelan. " Apakah Layla sudah tidur? " tanya Felix memasuki kamar Moana dengan izin sang mertua.
" Sudah nak, bawalah ke kamarmu " ucap Moana lembut. Felix mengangguk lalu segera menggendong sang istri yang sedang tertidur lelap.
Felix pergi dari kamar moana lalu masuk ke dalam kamar milik Layla lalu membaringkan Layla di tempat tidurnya.
Felix berbaring di samping Layla lalu menarik Layla ke pelukannya. Felix menunduk sedikit lalu mencium kening Layla dengan lembut.
" Kau sangat menggemaskan! " gumam Felix dengan gemas. Layla sedikit menggeliat ketika di gumamkan seperti itu oleh Felix.
" Fine, Tidurlah sayang " ucap Felix lalu memejamkan matanya setelah itu mereka tertidur lelap.
*
*
*
Bersambung..
Haiii, kak aku mampir! Semangat nulisnya yaw 😍✨
yuk mampir juga jika berkenan/Smile//Pray/