Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.
Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun.
Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tingkatan Beladiri
"Hufftt...." Boqin Changing terlihat tersenyum kecut.
Saat dia memeriksa tubuhnya, dia merasakan bahwa saat ini dia bahkan belum berlatih beladiri. Tubuhnya sangat lemah, seperti anak anak kecil pada umumnya.
Ranah beladiri di alam ini menurut ingatan Boqin Changing adalah sebagai berikut:
- Pendekar Dasar
- Pendekar Pertama
- Pendekar Menengah
- Pendekar Ahli
- Pendekar Raja
- Pendekar Suci
- Pendekar Bumi
- Pendekar Langit
- Pendekar Alam
- Pendekar Dewa
Pendekar Dasar adalah orang yang telah menguasai beberapa jurus beladiri dan rutin memperkuat fisiknya. Mereka mulai dapat bertarung dengan kemampuan dasar tanpa menggunakan tenaga dalam.
Pendekar Pertama adalah pendekar dasar yang telah membuka dantiannya. Mereka telah dapat menggunakan tenaga dalam dalam pertarungan.
Pendekar Menengah adalah pendekar pertama yang telah mempunyai minimal enam puluh lingkaran tenaga dalam.
Pendekar Ahli adalah pendekar menengah yg telah memperkuat dirinya hingga ototnya berubah menjadi tingkatan kawat dan tulangnya menjadi tingkatan baja. Pendekar ahli setidaknya mempunyai minimal seratus dua puluh lingkaran tenaga dalam.
Pendekar Raja adalah pendekar ahli yang telah memperkuat dirinya. Kekuatannya setidaknya menyamai minimal sepuluh pendekar ahli.
Pendekar Suci adalah tingkatan sulit bagi pendekar raja yang ingin mencapainya. Pada saat pendekar raja ingin naik ke ini mereka harus membuka titik gerbang meridiannya.
Pendekar Bumi adalah pendekar suci yang telah membuka sepuluh titik gerbang meridiannya. Pada masa ini pendekar bumi dapat mengolah tenaga dalam jenis lain bernama qi.
Pendekar Langit adalah pendekar bumi yang telah mengumpulkan tenaga qi sebanyak minimal 10.000 lingkaran qi.
Pendekar Alam adalah tingkat pendekar langit yang telah mampu menggetarkan alam. Kemampuannya jelas di atas pendekar langit. Pada saat seorang pendekar langit menembus tingkat ini, maka alam akan bergoncang hebat dan timbul gempa dimana-mana seakan menyambut kelahiran sang pendekar alam.
Pendekar Dewa adalah tingkat pendekar di atas pendekar alam. Kekuatannya lebih tinggi dari pendekar alam.
Pada fase ini hanya dengan melihatnya saja, makhluk hidup apapun akan menundukkan kepalanya. Saat dia berjalan awan akan menutupi dirinya dari sinar matahari, seakan akan alam dan semua penghuninya takut sang dewa akan marah atau tidak nyaman.
Pada masa Boqin Changing kecil, ranah pendekar suci telah dianggap sebagai pendekar tanpa tanding. Kekaisaran tempat dia hidup saat itu termasuk kekaisaran kecil dengan sumber daya terbatas. Pendekar bumi dan langit tidak pernah lahir dari kekaisaran ini.
Pada kehidupan pertamanya, saat dia masih kecil, dia mengira pendekar suci adalah tingkatan pendekar tertinggi. Namun seiring berjalannya waktu dia melihat beberapa pendekar dari kekaisaran lain yang mempunyai kekuatan di atas pendekar suci.
Sebetulnya sebelum Boqin Changing berhasil mencapai ranah pendekar dewa, ranah tertinggi yang pernah dicapai manusia di alam ini adalah pendekar alam. Boqin Changing adalah orang pertama yang menerobos ke ranah pendekar dewa.
"Hmm.. Jika kondisiku kembali seperti ini berarti masih panjang perjalananku di dunia ini." gumam Boqin Changing sambil tersenyum getir.
Sambil kembali menghela nafas, Boqin Changing kemudian memeriksa tingkatan tulangnya saat ini. Walaupun dia sudah pesimis bahwa tulangnya akan berada di tingkat terendah namun dia ingin memastikannya.
Boqin Changing menutup mata dan kemudian memeriksa tingkatan tulangnya. Benar saja tulangnya berada di tingkatan terendah yaitu tulang kayu.
Tingkatan tulang adalah sebagai berikut:
- Tulang Kayu
- Tulang Besi
- Tulang Baja
- Tulang Perunggu
- Tulang Perak
- Tulang Emas
- Tulang Berlian
Pada kehidupan pertamanya sebelum menemukan bola pemanggil, Boqin Changing hanya berhasil menembus ranah pendekar raja dengan tingkatan tulang baja. Ranah itu baru dia capai saat berusia empat puluh tahun. Sedangkan di kekaisarannya beberapa jenius beladiri bahkan sudah mencapai ranah pendekar suci ketika berusia empat puluhan tahun.
Ketika menemukan bola pemanggil, Boqin Changing mendapatkan pasukan dan ilmu pengetahuan yang membuatnya mampu terus menerobos ke ranah-ranah beladiri selanjutnya.
Namun yang disesalinya ada banyak sekali kemampuan ataupun teknik bertarung milik pasukannya yang tidak sempat dia pelajari dengan sempurna karena dia harus mengejar ketertinggalan dari musuh-musuhnya saat itu. Dibandingkan para jenius beladiri, saat itu Boqin Changing hanya seorang pendekar raja. Dia harus secepatnya bertambah kuat agar dapat mengejar kemampuan mereka dan mampu mengalahkan para musuh-musuhnya.
Selanjutnya ada satu hal yang tidak bisa dia periksa saat ini yaitu dantiannya. Pada kehidupan pertamanya, bola pemanggil berada dalam dantiannya sehingga dia bisa memanggil pasukannya. Namun saat ini dia bahkan belum membuka dantiannya.
Salah satu hal yang dia syukuri ketika kembali ke masa lalu ini adalah ingatannya. Dia tidak kehilangan ingatan kehidupan pertamanya. Segala jenis teknik dan kemampuan milik pasukannya masih terekam dengan jelas di pikiran Boqin Changing. Otak Boqin Changing boleh dikatakan ibarat kitab suci tertinggi ilmu beladiri yang ada di alam ini saat ini.
"Jika di kehidupan pertamaku ada banyak kemampuan pengikutku yang tidak kupelajari, maka saat ini aku akan mempelajari semuanya dari awal." Gumam Boqin Changing kemudian tersenyum.
Boqin Changing kemudian mengambil sebuah pena dan sebuah buku kosong milik orang tuanya. Dia kemudian menuliskan beberapa hal seperti kejadian kejadian yang akan terjadi di masa depan, jadwal latihan, teknik teknik beladiri yang akan dipelajari dan berbagai hal lainnya. Mulai sekarang dia akan fokus dalam pengembangan ilmu beladirinya. Untuk itulah dia membuat catatan-catatan agar bisa fokus.
Satu jam berlalu dan sudah cukup banyak tulisan yang dia bubuhkan dalam buku itu. Sampai akhirnya dia sadar sambil merengut.
"Ahhhh...Di masa ini, Ibuku bahkan belum mengajariku menulis???"