semuanya berawal dari Novi yang mau hadir di pernikahan sang sahabat besok pagi,namun akibat hujang deras,Novi pun tertahan di halte bus seorang diri.....
sang sahabat yang merasa ibah,memutuskan untuk menjemput Novi,dan kejadian naas pun terjadi....
bagaimana kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cinta bertepuk sebelah tangan
Beberapa hari ini di kota S,Revan benar-benar membuktikan perkataan nya dengan merawat Novi 24 jam tampa henti,dan Akhirnya Novi pun perlahan pulih dan bisa pulang....
"Sayang.akan masukan semua keperluan mu disini,tunggu disini sebentar,Irvan sedang mengambil kursi roda mu," ucap Revan lembut sambil duduk di samping ranjang Novi,lalu menyentuh pipi Novi yang sudah tampa perban.
"Tu~tuan,jangan begitu,tidak enak dilihat orang," ujar Novi malu-malu dengan pipi memerah merona.
Revan pun tersenyum lembut,lalu mendekatkan wajah ke arah Novi,"Kamu malu sayang," bisik Revan.
"Aku,Hhhmmppp,"
Revan dengan cepat membungkam bibir Novi dengan ciuman dan lumatan lembut,membuat Novi tak bisa melawan dan akhirnya membalas ciuman Revan,suara decak ciuman pun memenuhi ruangan,dan tak lama....
Ceklekkkkk
"Tuan," panggil Irvan tak tau apa-apa sambil sibuk mendorong kursi roda masuk ke dalam ruangan dengan wajah polos nya.
Novi dan Revan yang tersadar langsung melepaskan tautan bibir mereka dengan paksa,membuat Revan kesal,lalu berdecak pinggan menatap Irvan dengan tatapan kesal....
"Kenapa tidak mengetuk pintu dulu," ucap Revan menatap Irvan.
"Apa aku melakukan kesalahan lagi?" batin Irvan melirik ke arah Revan dan Novi secara bergantian dengan bingun.
"Sudah suamiku...jangan marahi asisten mu," lerai Novi tampa sadar memanggil Revan dengan sebutan Suamiku.
"Kamu memanggilku apa tadi?" tanya Revan langsung mengubah mimik wajah nya yang tadi kesal,menjadi senyuman cerah.
"Maaf...." lirih Novi memalikan wajah,ia mengira Revan marah.
"Hei,panggil aku seperti itu sayang,aku menyukai nya," ucap Revan mendekatkan wajah lagi ke wajah Novi dan hendak mencium Novi lagi.
"Ish! kau ini," tekan Novi mencubit perut sixpack Revan dengan kuat akibat kesal dengan Revan yang selalu menyosor tampa melihat sekitar mereka sejak kemarin.
Irvan yang menyadari itu hanya bisa memalikan wajah,dan menatap kesana-kemari dengan canggung,padahal dalam hati nya ia ingin tertawa terbahak-bahak melihat tingkah atasan nya yang dingin itu berubah menjadi bodoh akibat jatuh cinta....
"Tidak sakit?" tanya Novi akibat Revan tidak menunjukan ekpresi apa-apa setelah dicubit oleh nya.
"Tidak,tapi kamu membuatku lapar lapar," jawab Revan dengan suara pelang sambil menatap wajah cantik Novi dengan lekat.
"Kamu belum sarapan?" tanya Novi dengan wajah bingun sambil melepaskan cubitan nya.
"Iya,sejak kemarin aku tidak makan,Sayang" jawab Revan perlahan menurunkan pandangan nya ke bawa,dan berhenti di kedua melon Novi yang terbalut rapi di dalam baju.
Menyadari itu,kedua mata Novi membulat sempurna dan malu,lalu menundukan kepala sambil meremas kain seprei dengan kuat,setelah tau apa yang dimaksud oleh Revan....
"Hahahaha! Istriku malu,itu lucu sekali," tawa Revan sambil mengangkat tubuh Novi dan mengendong nya berjalan keluar dari dalam ruangan.
Bug!
"Hei,itu kursi rodaku," ucap Novi meronta sambil melayangkan pukulan lembut di dada bidan Revan.
"Tidak perlu,lagian kamu tidak berat,biarkan aku mengendong mu saja," ujar Revan tetap berjalan pergi.
Melihat tingkah atasan nya itu,Irvan hanya bisa mengelengkan kepala sambil menghela nafas berat,lalu meraih barang-barang bawaan Novi dan menaru nya di kursi roda,lalu mendorong nya keluar dan pergi meningalkan ruangan....
Dan mereka pun masuk ke dalam mobil dan pergi,sedangkan Aldi yang melihat itu dari kejauhan hanya bisa diam,karna Revan kemarin mengancam nya agar tidak mendekati Novi,karna gara-gara nya Novi cacat akibat kecelakaan itu....
"Maafkan aku,Novi," gumam Aldi memejamkan mata tampa sadar air mata pun turun.
"Nak," panggil ibunda Aldi dari belakan,membuat Aldi membuka mata,lalu mengusap air mata dengan cepat,lalu berbalik.
"Iya,Ma," sahut Aldi.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Ibunda Aldi lembut sambil tersenyum hangat.
"A~aku,aku baik-baik saja,Ma...." lirih Aldi berusaha menahan air mata sedih nya dari sang ibu.
Ibunda Aldi pun melangkah mendekati Aldi,lalu mengelus rahan Aldi yang dihiasi kumis tipis sambil tersenyum....
"Ibu tau,kamu pasti merasa bersalah karna menyebabkan asisten mu itu cacat,tapi percayalah itu adalah kecelakaan," ucap sang ibu lembut.
"Tidak Ma.itu adalah penculikan yang berakhir kecelakaan,aku akan mencari tau siapa dibalik semua ini,dan memberi nya pelajaran," tegas Aldi berkaca-kaca.
"Kamu menyukainya,Nak?" tanya sang ibu tau ada rasa cinta yang amat dalam yang disimpang oleh putra nya itu,dan semua itu terpancar jelas dari tatapan Aldi.
Aldi terdiam seribu bahasa,lalu langsung memeluk sang ibu dengan erat,air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya keluar dan diiringi suara tangisan terisak-isak....
"Maafkan aku Ma...aku memang mencintainya,tapi dia milik orang Ma...aku hanya bisa melihat dan berharap dia bahagia," ucap Aldi meluapkan semuanya di pelukan sang ibu.
"Tidak apa-apa Nak,asalkan jangan sampai kamu merusak hubungan mereka itu sudah cukup Nak.lagian itulah yang nama nya percobaan cinta,dimana kita harus merelakan nya untuk orang lain,bukan kita tidak mampu,tapi karna kita hanya ingin yang terbaik untuk orang yang kita cintai," kata sang ibu membalas pelukan sang putra.
"Iya,Ma...hiks,hiks,hiks,hiks,"
Tangisan Aldi pun seketika pecah saat itu juga,apalagi ini pertama kali nya dia jatuh cinta kepada seseorang,namun nasib nya kurang beruntung karna orang yang dia cintai adalah istri sahabatnya sendiri,membuatnya tak bisa berbuat apa-apa,hanya bisa merelakan cinta nya pergi....
(Bersambung)