Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemunculan Prasasti Langit
Jendral Rugo yang melihat ekspresi amarah di wajah Lin Yan, seketika itu juga bertanya. "Kakak pertama apakah kau mengenal pemuda itu?" tanyanya.
"Rugo mereka adalah pemuda yang telah membuatku sampai ke hutan ini, dan aku memiliki dendam pribadi dengannya," jawab Lin Yan.
Amarah jendral Rugo seketika itu juga meluap setelah mengetahui pemuda itu merupakan musuh kakak pertamanya, hingga pada akhirnya jendral Rugo berkata.
"Ijinkan aku keluar dari persembunyian ini untuk dapat melenyapkan mereka, biarkanlah aku yang membalaskan semua dendam yang selama ini telah terpendam di dalam hati mu," ucap jendral Rugo.
"Tidak, biarkan aku sendiri yang akan mengurusnya, aku pasti akan dapat memberikannya pelajaran yang tak terlupakan setelah hari ini aku bertemu dengannya kembali, dan aku tak ingin kau ikut campur dalam masalah ini," jawab Lin Yan datar.
Jendral Rugo sadar jika dendam yang ada di dalam hati kakak pertamanya bukanlah dendam biasa, melainkan dendam masa lalu yang telah menumpuk dan pada akhirnya akan meledak, sehingga jenderal Rugo hanya bisa berkata.
"Baiklah kakak pertama aku tak akan mengusik dendam yang ada di dalam hatimu, dan jika suatu hari nanti kau memerlukan bantuanku untuk dapat melenyapkannya maka katakanlah, aku akan membuat seluruh rombongan pemuda itu binasa di tanganku," ucap jendral Rugo.
Sementara itu Lin Sha yang melihat kehadiran rombongan dari sekte menara es, diapun segera menghampiri Yin Yi.
Yin Yi yang melihat seorang pemuda mendekat ke arahnya, dia pun terlihat acuh tak acuh tanpa menggubrisnya, karena memang Yin Yi terkenal dengan sifat sombongnya.
"Nona muda Yin Yi, perkenalkan saya utusan dari sekte Linyu yang sengaja datang untuk ikut berpartisipasi dalam perburuan benda-benda kuno di dalam prasasti langit, dan kami sekte Linyu akan mendukung keberadaan menara es, dan jika menara es memerlukan bantuan dari sekte Linyu maka kami pasti akan membantu," ucap Lin Sha sambil menangkupkan kedua tangannya dan membukukan badan memberi hormat.
Yin Yi masih terlihat acuh tak acuh hingga beberapa detik kemudian diapun berkata.
"Menara es bukanlah sekte yang suka meminta-minta bantuan, dalam hal ini sekte menara es masih mampu untuk dapat berdiri kokoh tanpa harus meminta bantuan dari sekte lain," jawab Yin Yi dengan penekanan di perkataannya.
Mendengar jawaban wanita cantik yang ada di hadapannya tentu saja membuat hati Lin Sha menjadi geram, niat baiknya untuk dapat bergabung dengan sekte menara es dalam memasuki prasasti langit, dijawab begitu dingin dan tak berperasaan.
Walaupun demikian Lin Sha tak bisa berbuat banyak mengingat kekuatan sekte menara es bukanlah sesuatu yang dapat dipandang sebelah mata, walaupun sekte Linyu merupakan sekte kuno yang memiliki para cultivator hebat di dalamnya, namun untuk memprovokasi sekte menara es bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh Lin Sha.
Dengan menahan kekesalan di dalam hatinya, Lin Sha pada akhirnya pergi dari hadapan Yin Yi untuk kembali ke dalam rombongannya.
Suasana di kaki gunung kini telah ramai oleh para cultivator yang terus berdatangan termasuk datangnya rombongan dari sekte pedang seribu dan sekte naga hitam, kedua sekte itu merupakan sekte besar yang memuncaki kekuatan besar di alam ini, setara dengan kebesaran nama yang dimiliki menara es.
Qin Zen yang merupakan pemimpin sekte naga hitam begitu sangat misterius dengan jubah dan penutup kepala yang dikenakannya, begitupun dengan Yu Fang yang merupakan garis keturunan tokoh jenius yang dimiliki sekte 1000 pedang di masa lalu yang bernama Yu Lin, juga terlihat dingin dan sama sekali tak terlihat senyum yang menghiasi wajahnya.
Jendral Rugo yang melihat penampakan kedua pemuda yang baru saja datang dengan rombongannya, kemudian berkata kepada Lin Yan.
"Dalam pencarian benda berharga di dalam prasasti langit, ada baiknya kita tak menyinggung dua tokoh muda yang baru datang itu, walaupun terlihat masih muda namun kekuatan yang dimilikinya telah berada di ranah kekuatan alam saint puncak yang selangkah lagi akan menerobos ke ranah alam langit dan bumi. Walaupun aku sendiri telah berada di ranah alam saint, namun kekuatanku yang berada di ranah alam saint menengah masih berada di bawah kedua tokoh muda itu," ucap nya.
"Aku tau apa yang harus aku lakukan, jika tak ada pemicu aku pun tak ingin berurusan dengan mereka berdua," jawab Lin Yan.
Di dalam menunggu kemunculan prasasti langit di tempat itu, sama sekali tak ada satu pun cultivator yang sengaja membuat keributan yang memicu pertarungan, semua itu karena keberadaan dua tokoh muda kuat yang baru saja datang. Semua cultivator yang ada di tempat itu tak ingin memiliki permasalahan dengan keduanya yang berasal dari dua sekte besar yang sangat menakutkan.
Semua rombongan kini mencari tempat masing-masing, walaupun banyak para cultivator yang berada di tempat itu namun keadaannya masih begitu sangat hening.
Beberapa waktu telah berlalu pada akhirnya cahaya terang dari langit memunculkan sebuah prasasti berwarna emas, tampak di bawah menara sebuah pintu besar yang mengeluarkan cahaya keemasan kini telah terbuka.
Melihat hal itu semua cultivator tentu saja merasa senang, karena apa yang mereka nanti-nantikan selama ini telah terbukti keberadaannya, namun tak ada satupun cultivator yang mencoba untuk memasuki pintu gerbang menara langit, mata mereka semua kini tertuju ke arah Qin Zen, Yu Fang dan Yin Yi, tiga orang anak muda yang memiliki kemampuan hebat yang sulit bagi mereka semua untuk gegabah mendahuluinya.
Ketiga anak muda itu pada akhirnya mulai melesat memasuki pintu gerbang menara langit, dan tentu saja setelah ketiga anak muda berkekuatan hebat itu masuk ke dalam pintu gerbang prasasti langit, seluruh cultivator yang ada di tempat itu berlomba-lomba untuk segera menyusul ketiganya.
Lin Yan dan jendral Rugo pada akhirnya keluar dari persembunyiannya dan ikut masuk ke dalam prasasti langit, hingga pada akhirnya seluruh cultivator yang ada di tempat itu telah masuk ke dalam prasasti langit.
Lin Yan cukup terkejut saat melewati gerbang prasasti langit, karena apa yang di hadapannya hanyalah hamparan pasir sejauh mata memandang.
"Apa yang terjadi mengapa di hadapan kita hanya terlihat hamparan pasir dengan matahari yang begitu sangat menyengat, dan di mana semua cultivator yang telah masuk ke dalam prasasti langit?" tanya Lin Yan.
"Sebenarnya di dalam prasasti ini terdapat banyak rahasia, dan kita tak tahu apa yang akan kita hadapi nantinya, karena konon katanya setelah memasuki prasasti langit kita akan dibawa ke suatu tempat yang terpisah dari setiap rombongannya, dan tentu saja akan banyak rintangan yang nantinya kita hadapi, hingga pada akhirnya seluruh rombongan yang tersisa akan kembali bertemu di suatu tempat yang bernama gerbang surga yang merupakan jalan keluar dari dalam prasasti langit, setelah mereka semua mendapatkan harta karun dari pagoda 9" jawab jendral Rugo.
Mendengar perkataan jendral Rugo, membuat Lin Yan mengerti dan pada akhirnya dia pun berkata.
"Jika memang seperti itu, ada baiknya kita tak membuang-buang waktu di tempat ini, ayo Rugo kita segera memulai perburuan harta karun," perintah Lin Yan yang di anggukan kepala oleh jenderal Rugo.
Pada akhirnya mereka berdua mulai berjalan di atas hamparan pasir dengan panas matahari yang sangat terik, untuk memulai perburuan mencari harta karun di pagoda 9 .
Bersambung.
karya² mu thor sangat bagus padahal, tetap semangat ya thor 🙏