NovelToon NovelToon
Marriage Is Scary

Marriage Is Scary

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Syndrome

Marriage Is Scary...

Bayangkan menikah dengan pria yang sempurna di mata orang lain, terlihat begitu penyayang dan peduli. Tapi di balik senyum hangat dan kata-kata manisnya, tersimpan rahasia kelam yang perlahan-lahan mengikis kebahagiaan pernikahan. Manipulasi, pengkhianatan, kebohongan dan masa lalu yang gelap menghancurkan pernikahan dalam sekejap mata.
____
"Oh, jadi ini camilan suami orang!" ujar Lily dengan tatapan merendahkan. Kesuksesan adalah balas dendam yang Lily janjikan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Syndrome, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ancaman

Isaac menghisap rokoknya dalam-dalam, mengamati halaman belakang rumah yang tampak begitu rapi dan tertata setelah beberapa hari ini, Martha, ART baru mereka, membantu merawatnya.

Martha adalah wanita paruh baya, berusia sekitar 50 tahun, dengan postur tubuh yang agak mungil dan berisi. Rambutnya selalu rapi diikat ke belakang, meski sudah dihiasi uban di beberapa tempat.

Martha sangat penyayang dan perhatian, khususnya pada Lily yang dianggap seperti anaknya sendiri.

Kebun kecil yang mengelilingi teras ditata dengan apik. Bunga-bunga mawar merah dan kuning mulai mekar sempurna. Bangku kayu di sudut halaman sudah dibersihkan dan disandingkan dengan meja kecil.

Isaac memang tak suka melihat Lily kewalahan mengurus pekerjaan rumah apalagi dengan kondisi Lily yang sedang hamil. Jadi dia memutuskan untuk mencari ART agar istrinya bisa lebih banyak beristirahat.

Pekerjaan yang sebelumnya selalu dikerjakan Lily, mulai dari membersihkan seluruh rumah, menyetrika pakaian, memasak, hingga merawat kebun kecil di belakang, sekarang telah ditangani oleh Martha.

Keberadaannya jelas meringankan beban Lily, dan Isaac merasa sedikit lebih tenang mengetahui bahwa istrinya bisa lebih fokus pada kesehatannya dan calon bayi mereka.

Tiba-tiba, ponselnya bergetar, dan layar menunjukkan nomor tak dikenal. Isaac mengerutkan dahi, tak segera mengangkat telepon itu. Namun, getaran berulang kali tak kunjung berhenti, membuatnya mendesah jengkel dan akhirnya menempelkan ponsel ke telinganya.

“Ya, halo?”

Suara yang familiar namun tak diinginkan muncul dari seberang telepon.

“Hai, sayang,” suara Lisa terdengar, penuh nada licik yang segera membuat Isaac menegakkan tubuhnya.

“Lisa? Kok kamu bisa dapet nomorku?” tanyanya dengan nada dingin, sembari memandang sekeliling untuk memastikan Lily tak mendengar.

“Itu nggak penting. Aku kangen sama kamu,” kata Lisa dengan suara yang dibuat rendah dan sensual.

Lisa memang tidak mudah menyerah. Dia selalu ingin mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia tidak kehabisan akal untuk mendekati Isaac, termasuk mencari nomor telepon Isaac melalui rekan kerja Isaac yang secara kebetulan Lily temuai di club malam.

Isaac mengepalkan tangan, menekan amarah yang mulai membakar dadanya.

“Ini sudah malem, Lisa. Aku capek dan nggak ada waktu buat omong kosong ini. Jangan telepon lagi.”

Namun, suara Lisa tidak surut begitu saja. “Kita ketemuan sekarang, ya. Aku di La Puerto Cafe.”

“Lisa, aku capek! Aku nggak mau diganggu,” jawab Isaac tegas, berharap bisa mengakhiri percakapan ini secepat mungkin.

“Jadi kamu nggak mau nurutin permintaan aku? Oke, besok aku ke INK TV dan ketemu sama Samuel Brandon. Aku tinggal bilang aja kalo aku selingkuhan kamu,” ancam Lisa dengan penuh kemenangan.

Isaac terdiam, tenggorokannya tercekat. Ancaman Lisa bukan sekadar gertakan kosong. Samuel, ayahnya, sudah berjanji bahwa tak ada toleransi untuk kesalahan Isaac lagi. Jika Samuel sampai tahu semua ini, dia pasti tak akan mengakui Isaac lagi sebagai anaknya. Dengan menghela napas berat, Isaac tak punya pilihan lain.

“Oke,” gumamnya nyaris tak terdengar.

“Bagus. Jangan lama-lama, sayang,” jawab Lisa puas sebelum menutup teleponnya.

Isaac menghela napas panjang, memadamkan rokoknya dan beranjak masuk ke rumah. Di ruang tengah, Martha sedang membereskan beberapa piring kotor dan tersenyum ketika melihat Isaac mendekat.

“Bibi, saya ada urusan mendadak. Kalau Lily mencari saya, bilang saja saya ke apartemen Lucas, ya.”

Martha mengangguk penuh pengertian. “Baik, Pak Isaac. Semoga urusannya lancar.”

Setelah berpamitan, Isaac segera bergegas menuju mobilnya dan meluncur menuju La Puerto Cafe.

***

Isaac melangkah memasuki La Puerto Cafe, yang seperti biasa penuh dengan pasangan yang menikmati suasana malam. Lampu-lampu temaram menciptakan bayangan lembut di seluruh sudut ruangan, dan aroma kopi serta roti panggang melayang di udara, menambah kehangatan malam itu.

Isaac mengedarkan pandangannya hingga matanya menangkap sosok Lisa yang duduk di pojok ruangan, melambai ke arahnya dengan senyum penuh antusias. Meski hatinya enggan, langkahnya mengarah ke meja Lisa.

Begitu Isaac sampai di hadapannya, Lisa langsung bangkit dan memeluknya erat. Tubuh Isaac membeku sejenak, pikirannya mengatakan untuk menolak dan menjauh, namun tubuhnya justru tidak merespons. Hanya diam di tempat, membiarkan Lisa memeluknya lebih lama daripada yang seharusnya. Setelah beberapa detik, mereka duduk, dan Lisa segera memanggil pelayan untuk memesan makanan.

Tak lama, pelayan segera datang membawa piring kecil berisi croissant hangat dan potongan kue coklat dengan kopi hangat di sampingnya, cemilan ringan yang cocok untuk menemani obrolan di malam hari.

Isaac hanya memandang makanan itu sekilas, pikirannya masih tenggelam dalam percakapan yang akan segera dimulai. Lisa tersenyum lebar dan menatap Isaac dengan penuh harap.

"Isaac, kenapa kamu menjauh dari aku?" tanya Lisa, suaranya tampak serius.

Isaac menarik napas panjang, mencoba menguatkan dirinya untuk berbicara jujur.

"Lisa, jujur aku udah ada istri. Aku nggak bisa gini terus."

Lisa tersenyum tipis, seperti tak tergoyahkan oleh ucapan Isaac. Dia sendiri sudah tahu jika Isaac memiliki istri, bahkan dia sudah melihat Lily di layar kaca ataupun secara langsung.

"Aku nggak peduli, Isaac. Aku cuma mau sama kamu."

Isaac menggeleng pelan, menatap Lisa dengan tatapan tajam yang mencerminkan tekadnya. "Nggak bisa gitu, Lisa. Apa yang kita lakukan sekarang adalah kesalahan besar,” ucap Isaac. Dia berusaha mungkin untuk tidak berbohong atau mengkhianati istrinya lagi. Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Lily.

Tapi, Isaac cukup bodoh untuk menghadapi Lisa. Dan terkadang, tindakannya tidak sesuai dengan apa yang dia pikirkan atau bahkan dia ucapkan.

“Aku emang pernah suka sama kamu, tapi itu dulu. Sekarang aku udah nggak ada perasaan apa-apa,” jelas Isaac, berusaha memberi pengertian kepada Lisa.

“Isaac, jangan terlalu naif. Kamu sadar apa yang udah kita lakukan selama ini, kan? Apa? Kesalahan besar? Kamu udah ngelakuin itu dari dulu.”

Laki-laki memang tidak bisa di percaya. Bahkan, pikiran laki-laki sebelum dan sesudah bangun tidur saja bisa berbeda. Dan salah satu laki-laki yang tidak bisa dipercaya adalah Isaac.

Perkataannya penuh kebohongan, tindakan nya penuh kepalsuan, dan hidupnya penuh dengan hal yang disembunyikan.

"Lisa, dengarin aku." Isaac mencondongkan tubuh, menatap Lisa dengan serius. "Kamu bilang kamu baru lulus kuliah. Mending kamu fokus buat karir kamu,” nasihat Isaac.

Lisa menggeleng dengan keras. "Aku cuma mau kamu," kata Lisa dengan nada terdengar tulus. Tapi dibalik itu semua, Lisa memiliki Aldo, pacarnya yang sangat setia dan baik pada Lisa.

Isaac merasa frustasi yang luar biasa. Suaranya menjadi lebih lembut. "Kamu masih-”

“Terserah, tapi liat aja, aku bakal bikin hidup kamu hancur-sehancurnya,” ancam Lisa penuh dengan amarah. Dia sudah tidak tahan menahan emosinya sejak Isaac datang. Dia merasa dipermainkan oleh Isaac.

Jantung Isaac berdebar lebih kencang dari biasanya. Dia tahu apa yang akan dilakukan oleh wanita di depannya. Apalagi kalau bukan membongkar semuanya di depan Samuel.

Isaac merasa tak berdaya jika menyangkut soal ayahnya. Mau tak mau, Isaac menuruti semua kemauan Lisa.

“Oke, terserah kamu mau gimana. Tapi, jangan sampe Papa tau semua ini,” kata Isaac menyerah. Dia tidak menyangka akan terjebak dalam permainannya sendiri.

1
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ya ampun isaac.. disana boong disini boong .. gak sabar pengen Lily cepat² tau kebohongan Isaac 😏

biar semangat up aku kasih vote utkmu thor
Rahma Syndrome: Halo Kak, terimakasih banyak udah mampir di ceritaku ❤️
total 1 replies
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ehh laki² mokondo 🙄
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
cerita yg menarik
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ya Ampun isaac ... bukannya tobat malah menjadi 🙄 ditunggu kelanjutannya thor
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
mati aja tuh si Isaac sama Lisa
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
bener² isaac gak sadar diri 😑
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
/Speechless//Speechless/
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
awal yg menarik 😊
Rahma Syndrome
Terimakasih buat yang udah mampir 🩷 novel ini akan update setiap hari pada jam 12 siang 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!