seorang gadis "bar-bar" dengan sikap blak-blakan dan keberanian yang menantang siapa saja, tak pernah peduli pada siapa pun—termasuk seorang pria berbahaya seperti Rafael.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lince.T, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#
Pagi hari berikutnya datang dengan awan kelabu yang menggantung di langit. Liana duduk di ruang tamu yang sepi, matanya menatap kosong ke luar jendela. Semua yang terjadi begitu cepat, dan ia merasa seolah dunia yang dikenalinya sudah berubah dalam semalam. Hanya semalam, dia adalah gadis biasa yang hidup dengan kebebasan, menikmati hidup tanpa beban. Tapi hari ini, ia harus menerima kenyataan bahwa hidupnya telah terjalin dengan dunia yang gelap, dunia mafia, dan semuanya tergantung pada keputusan yang akan dia buat.
Di meja depan, sebuah peta tersebar, di mana banyak titik yang menunjukkan lokasi-lokasi yang penting, termasuk tempat-tempat yang memiliki kaitan dengan Darius dan pergerakan organisasi mafia itu. Liana mengamati setiap titik itu dengan cermat. Apa yang harus ia lakukan? Apa yang bisa dia lakukan untuk menghentikan Darius dan orang-orangnya?
“Liana,” suara pria paruh baya yang sebelumnya menemui Liana terdengar. Dia masuk ke ruangan dengan langkah tenang, tetapi ada sesuatu yang berat di matanya. “Kami sudah merencanakan langkah selanjutnya. Namun, ini adalah keputusan besar untukmu. Hanya kau yang bisa memilih.”
Liana menoleh, matanya bertemu dengan pria itu. “Apa maksudmu? Keputusan apa yang harus aku buat?” tanyanya, nada suaranya penuh kebingungan dan kecemasan.
Pria itu menarik kursi dan duduk di hadapan Liana. “Darius adalah sosok yang sangat sulit dihadapi. Dia memiliki banyak pengaruh, banyak kaki tangan di berbagai tempat. Tapi yang lebih penting, dia memiliki informasi yang bisa mengubah segala hal. Dia tahu banyak tentang masa lalu keluarga kita, dan lebih jauh lagi, dia tahu sesuatu yang berhubungan dengan dirimu.”
Liana menatap pria itu dengan tajam. “Aku? Apa hubungannya aku dengan dia? Aku tidak tahu apa-apa tentang Darius!”
Pria itu mengangguk perlahan, matanya penuh arti. “Kau memang tidak tahu banyak, Liana. Tapi kau memiliki darah yang lebih berharga dari yang kau kira. Darah yang bisa mengubah jalannya sejarah.”
Liana terdiam, perkataan pria itu semakin membingungkan. “Apa maksudnya darah saya?”
Pria itu menarik napas dalam-dalam. “Keluargamu, Liana, memiliki sejarah yang sangat erat dengan organisasi Darius. Salah satu anggota keluargamu pernah menjadi bagian dari kelompok itu. Ada sesuatu yang sangat berharga yang dia sembunyikan—sesuatu yang Darius ingin miliki, dan sesuatu yang hanya bisa ditemukan melalui dirimu.”
Liana merasa matanya semakin membesar, seolah semuanya baru terungkap di depan matanya. “Jadi, selama ini, Darius mengincar keluargaku? Mengincar aku?”
Pria itu mengangguk. “Ya. Dan sekarang, dia tahu bahwa kau adalah orang yang bisa membantunya mencapai tujuannya. Tapi, jika kau memilih untuk melawan dia, kau bisa menghentikan rencananya. Itu sebabnya kami di sini, untuk melindungimu. Kami tahu kau tidak pernah meminta ini, tapi kita semua punya peran yang lebih besar dalam cerita ini.”
Liana terdiam, hati dan pikirannya terombang-ambing antara ketakutan dan tekad. Dia bisa merasa beban itu semakin besar. Apakah dia benar-benar cukup kuat untuk menghadapi Darius? Apakah dia siap untuk mengungkap rahasia yang telah lama tersembunyi dan menghadapi masa lalu keluarganya yang kelam?
“Jika aku melawan Darius,” kata Liana, suaranya bergetar namun penuh keberanian, “apa yang akan terjadi pada keluargaku? Apa yang akan terjadi pada aku?”
Pria itu menatap Liana dengan mata yang penuh penyesalan. “Aku tidak bisa menjanjikan apa-apa. Tapi satu hal yang pasti, jika kau tidak melawan sekarang, dia akan menghancurkan segalanya. Itu adalah pilihan yang harus kau buat, Liana. Kami ada di sini untuk mendukungmu, tetapi hanya kau yang bisa menentukan masa depanmu.”
Liana menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk menenangkan pikirannya yang penuh gejolak. Semua ini terasa sangat besar, terlalu besar untuk seorang gadis sepertinya. Tapi satu hal yang jelas—Darius bukanlah seseorang yang bisa diabaikan. Jika dia tidak bertindak, Darius akan mengambil segalanya.
Tapi Liana juga sadar, dia tidak bisa melakukannya sendirian. Keluarganya, orang-orang yang dia sayangi, semuanya ada dalam bahaya. Tidak hanya dirinya, tetapi juga orang-orang yang dekat dengannya.
“Kau harus memilih, Liana,” kata pria itu dengan suara yang berat, penuh penekanan. “Apakah kau siap untuk mengambil langkah besar ini? Dunia yang kau kenal tidak akan pernah sama lagi.”
Liana menatap pria itu, matanya penuh ketegasan. “Aku tidak punya pilihan lagi. Aku akan melawan Darius.”
Pria itu tersenyum tipis, meskipun senyum itu terkesan lebih pada pengakuan daripada kebahagiaan. “Kau memilih dengan bijak. Tetapi ingat, jalan ini penuh bahaya. Dan tidak ada yang bisa menjamin kau akan keluar dari ini dengan selamat.”
Liana meneguk ludahnya, menyadari bahwa apapun yang terjadi, dia tidak bisa mundur. Dunia ini, kehidupannya, sudah berubah. Sekarang, dia harus berjuang—untuk dirinya sendiri, untuk orang yang dia sayangi, dan untuk masa depan yang lebih baik.
Dengan tekad yang lebih kuat dari sebelumnya, Liana berdiri dan berjalan ke arah pintu. “Ayo kita mulai,” katanya dengan suara mantap, meski hatinya berdebar hebat.Pria paruh baya itu mengangguk dengan serius, menilai keberanian yang terpancar dari Liana. Dia menggerakkan tangan, memberi isyarat kepada wanita yang sebelumnya mengantarnya untuk mendekat. “Kita akan mulai dengan mengumpulkan informasi. Kau akan bekerja dengan tim kami yang sudah berpengalaman dalam hal ini.”
Liana memandang pria itu dan wanita yang kini berdiri di sampingnya. “Tapi bagaimana caranya? Darius sangat licik. Dia tidak akan mudah dijatuhkan.”
Pria itu tersenyum tipis, meskipun tatapannya tetap serius. “Kita tahu betul siapa Darius. Itulah kenapa kita harus bergerak dengan sangat hati-hati. Tapi yang paling penting, kau akan menjadi kunci untuk mengungkap banyak hal yang disembunyikan.”
“Lantas, apa yang harus aku lakukan sekarang?” tanya Liana, matanya penuh tekad meskipun rasa cemas masih menyelimuti hatinya.
“Pertama, kita perlu mengetahui gerak-gerik Darius,” jawab pria itu. “Kita akan mulai dengan menggali informasi tentang jaringan keuangannya, orang-orang terdekatnya, dan tentu saja, kekuatan apa yang dia sembunyikan. Dengan cara itu, kita bisa mulai merencanakan langkah selanjutnya.”
Liana menunduk sejenak, mencerna kata-kata pria itu. Rencana besar ini bukan sesuatu yang bisa dihadapi dengan mudah. Setiap langkah harus diambil dengan sangat hati-hati dan penuh perhitungan. Namun, di balik semua ketakutan dan keraguan itu, ada satu hal yang membuatnya semakin yakin: dia tidak bisa membiarkan Darius melangkah lebih jauh lagi.
“Baik,” jawab Liana akhirnya, suaranya mantap. “Aku siap.”
Wanita di samping pria itu tersenyum. “Bagus. Ini tidak akan mudah, tapi kami akan mendukungmu.”
Liana mengangguk, menatap ke luar jendela rumah tua yang kini terasa lebih sunyi daripada sebelumnya. Dunia yang penuh bahaya menantinya di luar sana, tetapi dia tahu satu hal: dia tidak akan mundur. Ini adalah pertempuran yang harus dimenangkannya, dan apa pun yang terjadi, Liana akan berjuang sampai akhir.