Dukun Muda Mencari Cinta Season 2

Bab 30

Jagat menilai Chay yang memiliki pikiran seperti orang dewasa, dia mengobrol dengan jagat seperti Seorang teman lama.

Chay berkata "Terima kasih Abang, suatu hari ketika aku dewasa aku akan mencari mu"

Jagat mengkerutkan keningnya sambil mencubit pipi cabi anak kecil itu "Memangnya kamu mau ngapain mencari ku"

"Aku ingin berterima kasih, dan menikahi mu" ucap Chay yang polos.

Sontak jagat tertawa terbahak-bahak "Hahaha...."

Chay menggembungkan pipinya sambil bertolak pinggang "Abang, kenapa tertawa, apa Chay tidak cantik sehingga Abang tidak mau sama Chay"

Jagat menepuk kepalanya lalu mengacak acak rambutnya "Hai bocah, istri ku sudah banyak, nanti kalau kamu dewasa, mungkin istri ku sudah segunung, dan mungkin aku sudah kakek tua renta.

Jangan berpikir seperti orang dewasa, lebih baik kamu belajar dengan rajin dan menjadi seorang dokter, supaya kamu bisa menyelamatkan orang.

Kamu juga bisa membantu anak anak yang tidak bisa melihat seperti mu sebelumnya, tidak usah berfikir berterima kasih kepada ku,, dengan menjadi dokter dan menyelamatkan orang, kamu sudah berterima kasih kepada ku.

Nanti kalau kamu sudah dewasa, kamu makan menemukan orang yang memiliki cahaya terang yang akan menjadi pendamping hidup mu.

Sekarang kamu boleh menganggap ku sebagai kakak mu, oh iya di mana ayah mu kenapa kamu tidak bersamanya ?"

Setelah menasehati Chay, jagat bertanya mengenai ayahnya, dan beberapa saat kemudian ada seseorang yang mencari Chay

"Chay.... Cap Chay.... Di mana kamu nak ?" Terima tuan Lang.

Jagat melambaikan tangannya menandakan Chay ada bersamanya "Tuan Lang, anak mu ada bersama ku"

Chay langsung berbalik, dia berlari menghampiri ayahnya, tuan Lang yang kaget Berkata "Chay jangan berlari, nanti kamu jatuh"

Chay tetap berlari dia membentangkan tangannya ingin memeluk ayahnya "Papa, Chay bisa melihat, Chay bisa melihat papa"

Bruk....

Chay melompat dan memeluk ayahnya dengan senang, ayahnya melihat Chay dengan bahagia "Benarkah kamu dapat melihat sayang"

Chay mengangguk lalu menunjuk jagat "Iya papa Abang jagat menyembuhkan ku"

Tuan Lang memastikan bahwa Chay benar benar bisa melihat, kemudian dia melihat mata Chay dan menemukan pupil mata hitam di tengahnya.

Karena awalnya mata Chay putih susu seperti kabut dan sekarang anaknya itu memiliki mata normal seperti anak lainnya.

Tuan Lang pun meneteskan air mata bahagia, dia berdiri sambil menggendong anaknya dan berjalan menghampiri jagat.

"Tuan muda Arya, terima kasih karena sudah menyembuhkan anak ku, aku tidak tahu bagai mana caranya membalas kebaikan anda" ucap tuan Lang.

"Tidak usah berpikir membalas kebaikan kepada ku, kebetulan aku seorang dokter dan melihat anak mu memiliki mata berkabut, ya aku sembuh kan saja dia" ucap jagat sambil merendah.

Tuan Lang sedikit menggelengkan kepalanya, dia merasa takjub dengan kemampuan dari jagat, karena tuan Lang ini sudah beberapa kali membawa Chay ke dokter ahli.

Dan setiap dokter yang menanganinya berkata bahwa mata Chay tidak bisa di sembuhkan, dan tuan Lang sudah putus asa, serta menerima takdir anaknya yang buta

Tetapi sekarang mata Chay sudah sembuh dan tuan Lang pun menjadi sangat senang.

"Apa anda di kota ini akan lama, bagai mana kalau kita makan malam" ajak tuan lang.

Jagat mengangguk "Boleh, malam ini kayaknya aku tidak ada kegiatan"

"Bagai mana kalau nanti malam sekitar pukul 8 malam, aku tunggu di Royal Hotel" ucap tuan Lang.

Jagat mengangguk "Ya baiklah"

Karena terlihat resepsionis sudah kembali jagat pun meminta ijin "kalau begitu aku permisi, sepertinya direktur Lam sudah menunggu ku"

Jagat pun pergi menghampiri resepsionis.

Sedangkan di lantai atas Eriska dan Tapa Tong berjalan di koridor.

"Hai Tapa Tong, apakah ini karyawan baru ?" Tanya seseorang menyapa.

Tapa Tong ingin menjelaskan tetapi orang itu langsung berbicara kepada Eriska sambil mengulurkan tangannya "Hai cantik nama ku Roy, siapa nama mu ?"

Eriska hanya melongo tidak mengerti apa yang orang yang mengaku bernama Roy itu ucapkan, karena dia menggunakan bahasa Thailand.

Eriska tidak menyambut uluran tangan Roy dan hanya diam saja, dan bahkan bersikap acuh tak acuh.

"Sialan sombong sekali, kamu tidak memperdulikan ku, berkerja di divisi mana kamu ? aku akan membuat mu bertekuk lutut di hadapan ku, kamu tidak tahu siapa aku? Ancaman Roy.

Eriska yang tidak mengerti bahasa yang di katakan oleh toy, dia pun bertanya kepada Tapa Tong "Hai Tapa Tong apa yang dia katakan?"

Tapa Tong tidak memberitahu semua yang di bicarakan oleh Roy, bahkan ancaman yang di lontarkan oleh nya, Tapa Tong hanya menjelaskan garis besarnya saja.

"Nona muda dia ingin memperkenalkan dirinya, dan namanya adalah Roy" ucap Tapa Tong.

"Oh...." Eriska hanya menanggapinya dengan ringan.

Kemudian Eriska mengajak Tapa Tong tanpa memperdulikan si Roy "Ayo pergi"

Tapa Tong mengangguk "Mari nona muda"

Karena tidak di perduli kan dan tidak di anggap, Roy menjadi marah dan hendak melecehkan Eriska.

Ketika Eriska berjalan menjauhi Roy, Roy meraih tangan Eriska dan menariknya, Roy pikir Eriska akan jatuh ke pelukannya ketika Eriska di tarik.

Tetapi tangan lainnya malah menempel di dada Roy, menghalangi diri menubruk dada Roy yang bidang.

Roy memiliki kepercayaan diri karena dia memiliki tubuh yang kekar dan badan yang bagus.

Serta memiliki wajah yang lumayan tampan menurut sebagian wanita yang ada di perusahaan tersebut.

Bahkan bisa di sebut Roy seorang playboy yang di perebutkan oleh banyak wanita cantik, tetapi di hadapan Eriska, Roy bukan lah apa apa.

Eriska menahan dan menekan dada Roy meskipun tangan Eriska di tarik, Eriska masih bisa menahannya.

Setelah lepas dari genggaman tangan Roy tangan Eriska melayang ke pipinya Roy.

Plak....

Jejak lima jari terlihat membekas di pipi sebelah kiri Roy dan Eriska pun membentak dengan menggunakan bahasa inggris "Apa yang kamu lakukan, apakah kamu ingin melecehkan ku, dasar kurang ajar"

Roy sedikit mengerti bahasa inggris, tetapi dia tidak bisa menerjemahkan semua yang di ungkapkan oleh Eriska.

Karena Roy terlalu marah dan malu, bisa bisanya dia di tampar oleh seorang wanita seperti Eriska.

Tangan Roy terangkat dia ingin balik memukul Eriska, karena dia lelaki yang arogan dan tidak segan main kekerasan, bahkan kepada wanita yang tidak mau bersamanya.

"Dasar wanita jalang, berani kamu menampar ku" teriak Roy.

Eriska pun sebenarnya sudah bersiap untuk menahan tangan Roy yang melayang, tetapi teriakan seseorang menghentikan gerakan tangannya.

"Berhenti, Apa yang kamu lakukan Roy" teriak seorang.

Roy langsung menurunkan tangannya dan melepaskan tangan Eriska, kemudian dia membungkukkan badannya ke arah orang itu.

"Direktur Lam, kenapa tidak menunggu di ruang rapat?" Tanya Roy.

Orang yang tadi berteriak ternyata adalah direktur Lam yang keluar karena tuan muda yang dia tunggu tidak kunjung datang.

Dan dia pun keluar untuk mencari tuan mudanya, tetapi tanpa di duga dia melihat tragedi yang tidak mengenakan.

Karyawannya sendiri ingin melecehkan dan memukul istri dari tuan mudanya, sehingga direktur Lam bergegas menghampiri Roy.

Roy menegakkan badannya dan melihat direktur Lam sudah ada di hadapannya.

Plak....

Kembali pipi Roy terkena tamparan, sekarang di lakukan oleh direktur Lam sendiri.

***

* Bersambung