NovelToon NovelToon
LADY OF DARKNESS

LADY OF DARKNESS

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Karlina

Petualangan para gadis-gadis cantik dengan berbagai rintangan kehidupan sehari-hari mereka.

Tak memandang jabatan apapun, mereka adalah gadis-gadis yang berjuang. " Di keluarga Riyu"

Bagaimana keseruan cerita mereka? yuk langsung baca,dan tinggalkan jejak sebagai tanda telah hadir mengabsensi diri dengan para gadis cantik! selamat membaca 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Karlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

03. Rahasia Terkuak Tanpa Diketahui.

Raeba, mengusap bekas cubitan Grand Duchess Gilia. Rasanya cukup sakit,namun Grand Duchess Gilia tidak melihatkan respon apapun pada putri keduanya itu.

"Ibu,ini terasa lebih sakit dari pada jepitan kepiting." Ucap Raeba dengan bibir mengerucut.

"Itu kesalahan kamu sendiri,berteriak tanpa melihat terlebih dahulu dimana tempatnya. Apa kamu selalu seperti ini, ketika berada jauh dari, Ibu?" Jawab Grand Duchess Gilia,penuh intimidasi terhadap putri tompelnya.

Raeba, tersenyum kikuk, Grand Duchess Gilia, hanya tidak mengetahui seperti apa putri keduanya ini jika berada di luar kendalinya. Mata indahnya yang kini terlihat begitu bersinar meredupkan hati yang gelisah,berubah menjadi mata iblis yang menakutkan 'Hanya sebagai perumpamaan '.

"Tentu saja tidak,Ibu. Aku juga gadis lemah lembut seperti kakak,Ruyika." pujinya menyombongkan diri sendiri,dengan dadanya yang membusung.

Ruyika, yang tidak banyak bicara hanya tersenyum lembut menanggapi pemandangan di sekitarnya. Keributan yang terjadi di mana-mana,baik di rumah maupun dalam kereta kuda, Ruyika sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu. Cukup mengalihkan pandangan ke arah luar jendela kereta kuda, hatinya jauh lebih baik dan tenang.

•••

Pesta teh yang berlangsung ternyata di luar ekspektasi,Raeba. Gadis itu mengedarkan peridotnya dengan liar, melihat banyaknya tamu undangan pesta teh, membuat hatinya semakin sesak.

"Sangat di sayangkan ini bukanlah hutan, rasanya aku ingin pulang,malas sekali berada di tempat acara seperti ini!" Lirihnya, kecewa.

Hidup biasa menjadi anak seorang tabib istana jauh lebih baik,dari pada menjadi putri dari seorang bangsawan. Raeba, hanya tidak pandai bersyukur dalam hal ini, banyak gadis di luaran sana yang memimpikan terlahir dari keluarga seorang bangsawan,namun lihatlah gadis tompel kita,ia justru merasa terbebani hidup dalam lingkungan keluarga bangsawan.

"Hai, Ruyika. Bagaimana kabarmu? Sudah lama tidak bertemu." Sapa Zevalia Almora Lagion, setelah berdiri di samping Ruyika.

"Baik. Bagaimana denganmu?" sahut Ruyika dengan nada lembut dan bibirnya yang selalu tersenyum manis.

"Aku sangat baik. Kenapa seorang diri,kemana adikmu, Raeba?" pertanyaan itu Zevalia layangkan karena tidak melihat keberadaan Raeba sedari tadi.

"Seperti biasanya,Raeba,akan berkeliling menyapa Nona yang lainnya." Bohong Ruyika sebagai pembelaan pada adiknya, buktinya tidak ada yang berteman dengan Raeba, karena gadis itu akan selalu menghilang dan memisahkan diri dari Kakak dan Ibunya, lalu mencari tempat paling sepi setiap kali mengikuti acara pesta teh.

"Apakah Ibumu tidak marah jika keluar rumah saat tengah menyambut tamu undangan?" penasaran Ruyika, karena jika itu Ibunya pasti ia akan di cari dan mendapatkan pelototan tajam dari sang Ibu,'Jaga attitude mu Ruyika!' begitulah setiap ia membuat sedikit saja kesalahan.

"Ah, tentu saja tidak, Ruyika. Bukankah sudah ada Ibunda yang menyambut,aku juga bebas untuk menyambut teman-teman yang lain." Serunya,dan memasukkan sepotong roti kering ke dalam mulutnya.

Acara yang digelar keluarga Duke Jazer Lagion dan Duchess Lamuna Valica Lagion cukup meriah, meskipun tidak terlalu mewah dalam dekorasinya,tapi ini jauh lebih cukup dari pesta teh pada biasanya.

Penyambutan tamu undangan di lakukan di dalam sebuah ruangan,namun untuk para Nona-nona bangsawan di buatkan khusus di halaman kediaman, tempat untuk berkumpul dan bersantai. Memudahkan mereka untuk bergaul dan mencari teman.

Sekitar tiga puluh meja bundar yang di siapkan di halaman kediaman tersebut,dan semuanya penuh diisi oleh semua Nona yang datang.

Jika Ruyika cukup pandai bergaul, Raeba tengah sibuk dengan gaunnya yang begitu berat.

"Apakah masih lama? Sungguh sangat membosankan,aku capek. Bisakah aku kembali lebih dulu." Keluhnya seraya menyibakkan gaunnya yang menghambat langkahnya.

Tujuan Raeba saat ini adalah taman, karena tempat itu yang cukup sepi. Tapi harapannya seakan buyar setelah kedatangan seorang gadis cantik dengan balutan gaun berwarna merah muda.

"Hai,aku Cintea Maglio boleh aku tau siapa namamu? Mungkin kita bisa berteman setelah ini." Serunya sambil tersenyum manis seraya mengulurkan tangannya.

Raeba, memaksakan tersenyum. Meski sangat tidak nyaman tetap ia lakukan. Mengamit tangan Cintea Maglio dan menyebutkan namanya. "Aku, Raeba." jawabnya kaku.

"Hanya,Raeba?" Cintea Maglio sedikit terkejut, namun rasa keterkejutannya bisa di kendalikan dengan baik.

"Raeba Danala Riyuna. Itu nama lengkap,ku." Raeba, menggerutu dalam hatinya. Kenapa harus mengungkapkan nama Riyuna, pasti gadis di depannya akan sama dengan gadis bangsawan yang ia temui tempo hari. Mencari simpati demi bisa dekat dengannya.

"Wah, ternyata kamu anaknya Grand Duke Riyu dan Grand Duchess Gilia,itu artinya kamu adiknya kakak Ruyika,ya?" Cintea berseru ria.

Ternyata orang yang ingin dikenalnya adalah seorang putri bangsawan yang terkemuka di kerajaan Magthur. Bangsawan yang sangat di segani banyak orang,mulai dari kekayaan, kekuasaan, sampai kebaikan mereka. Tidak heran juga banyak yang iri hati dengan keluarganya.

"Hem." angguknya tidak bersemangat.

"Tidak masalah,aku hanya ingin berteman denganmu, beberapa bulan yang lalu aku pernah mendengar namamu yang berhasil memenangkan pertandingan pacuan kuda dan memanah,selamat,ya." Tulus Cintea Maglio, gadis itu cukup takjub dengan bakat teman barunya.

"I—itu, hanya kebetulan saja. Oia apakah kamu tidak menikmati pesta teh?" Penasaran,Raeba,seraya mengalihkan pembicaraan barusan.

"Seperti yang kamu lihat,aku datang kesini hanya terpaksa. Lagi pula juga tidak ada yang ingin berteman denganku, karena aku tidak seanggun mereka, apalagi keluargaku hanya seorang Baron, jadi mereka lebih sering abai terhadapku." Tutur Cintea Maglio sedikit menunduk.

"Mungkin karena aku tidak sekaya mereka." Lanjutnya, kemudian tersenyum kembali.

Raeba, bingung harus menjawab apa, ucapan gadis di depannya seakan tengah merasa kesepian. Tapi jauh di lubuk hatinya sekarang tengah gelisah,kenapa gadis yang baru ia temui hari ini, mengetahui rahasia besarnya.

"Jangan berpikir begitu. Mungkin mereka tengah sibuk dengan urusan masing-masing. Berpikirlah positif!" Ucap Raeba dengan kata-kata menenangkan. Mengurangi rasa gelisah hatinya.

"Terimakasih, atas sarannya."

Acara pesta teh kembali berlangsung dengan baik,dua jam telah berlalu,semua tamu undangan mulai meninggalkan kediaman keluarga,Lagion.

Begitu juga dengan Raeba,Ibu,dan kakaknya. Mereka telah masuk ke dalam kereta kuda,siap untuk segera melakukan perjalanan kembali ke kediaman.

Di perjalanan Raeba tertidur pulas,dengan kepalanya menyender di bahu,Aya. Grand Duchess Gilia yang melihat tingkah putrinya hanya bisa menghirup napas panjang.

"Anak keduaku benar-benar sudah jauh sekali dari attitude dan tata krama,bahkan ia bisa tidur dengan kakinya yang tak beraturan." Lirih Grand Duchess Gilia,pelan. Namum masih terdengar jelas di telinga Ruyika,Vena,dan Aya.

Aya, tersenyum tipis, mendengar ucapan junjungannya. Beginilah yang Aya rasakan setiap hari, mengurus gadis mungil yang memiliki keaktifan luar biasa,kabur di waktu malam hari dan kembali setelah matahari hendak menampakkan kilaunya,lalu tertidur pulas di waktu siang tiba, sampai melupakan makan siang dan malamnya.

Sedangkan di lorong panjang bangunan tua yang berada di bagian sisi paling belakang, tempat dimana pemuda-pemuda angkuh berdiam diri setelah selesai pembelajaran.

Raega,ingin segera pergi dari tempat kumuh tersebut,namun tubuhnya yang di ikat ke tiang bangunan membuatnya urung melakukan sebuah tindakan.

"Kita akan menonton anak manja Grand Duke Riyu dengan senang hati. Bagaimana Dia meronta minta tolong, setelah kita telanja**i. Haha.."

"Biarkan aku yang membuka pakaiannya!"

"Anak manja sepertinya tidak pantas berada di kelas kita,lagi pula Dia anak baru, harusnya Dia melewati terlebih dahulu kelas bawah, barulah sampai di bagian kelas kedua."

Banyak dari mereka yang tidak terima, apalagi Raega yang baru saja menempuh pembelajaran di bangunan tua itu,tentu membuat para pemuda angkuh itu,besar kepala.

1
🇮🇩🍁ꪶꫝFAIZ 𝓐𝔂⃝❥❣️🤎
Sungguh cerita yang menegangkan, aq sampai ikut kuatir Raeba ketahuan
🦋Karlin🍂🦋: Tenang kak, Raeba,sudah bersembunyi dengan aman🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!