Angel dan kawan -kawan nya harus menangani satu orang wanita yg terus di ganggu oleh penghuni Rumah yg dia tinggali.. wanita itu terus saja di bayang -bayangi oleh satu sosok wanita misterius, yg selalu menampakan diri nya pada malam -malam tertentu..
sanggupkah Angel menghadapi mahluk tersebut.. Yuk ikuti kisah nya..
novel ini adalah lanjutan cerita dari CINTA GADIS INDIGO.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khaira shafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5: Susuk perindu (bag 2)
Angel dan juga sandy masih berbincang siang itu. "jadi Angel, apa yg membuat nya begitu? Apa yg menahan nya di sini? semua dokter di sana bingung dengan keadaan wanita itu, kau juga lihat sendiri bagaimana kondisi nya bukan? Kehidupan nya hanya bisa di bantu oleh alat mediis yg terpasang di tubuh nya saja." ucap Sandy.
Angel terdiam, ia terlihat sedang menikmati minuman nya, "susuk..! wanita itu memakai susuk di sekujur tubuh nya, itu yg Rahma katakan pada ku, dan sosok itu pun mengakui nya, luka-luka yg ada di sekujur tubuh nya itu adalah akibat dari benda itu, jika aku ingin membantu nya, aku harus mendatangi tempat di mana dia melakukan ritual pemasangan susuk itu. Jujur saja, aku baru pertama kali melihat manusia seperti dia, maksud ku, dia rela memberikan kehidupan nya dan menukar dengan kecantikan dan juga kekayaan.. Sehingga membuat hidup nya seperti itu sekarang." jawab Angel..
Sandy nampak terkejut mendengar nya.. "memang nya ada susuk yg seperti itu? aku bahkan baru mendengar nya dari mu, saat pertama kali dia di rawat di sana, aku pun sebenar nya merasakan aura yg tidak beres dari raga nya, tapi aku tidak tau itu apa, ternyata aura yg tidak enak itu datang nya dari susuk itu. Apa kau yakin bisa membantu nya? Dia sudah bersekutu dengan iblis Ngel, apa kau sungguh bisa menangani nya?." tanya SAndy.
Angel menatap nya, "susuk perindu, memang tidak mudah untuk di lepas, terlebih kita juga tidak tahu, persyaratan apa yg dia lakukan, dan apa isi perjanjian itu, tapi jika aku tidak mencoba nya, aku tidak akan tahu hasil nya San, setidak nya aku harus mencoba nya dahulu bukan..!" jawab nya.
"Kau yakin akan melakukan nya? Aku khawatir Ngel.. Setidak nya jika memang kau ingin melakukan nya, kau tidak boleh sendirian, kau harus mencari seseorang yg bisa membantu mu, angan pergi seorang diri, itu sangat berbahaya, kita juga belum tahu,, di mana wanita itu melakukan ritual itu,!" jawab Sandy.
Ia mengangguk setuju dengan ucapan Sandy. "aku tahu san, aku tidak akan sendirian, aku juga akan mencari tahu dahulu bagaimana wanita itu hidup, sampai ia terbaring sakit seperti sekarang, maka nya aku minta bantuan mu dokter sandy, berhubung dia itu adalah pasien mu kan, sudah pasti kau mengenal keluarga nya, tolong pertemukan aku dengan keluarga nya, selebih nya, biar aku yg mengurus dan menjelaskan nya pada mereka.." jawab Angel.
Sandy mengangguk setuju.. "baiklah, mungkin malam nanti keluarga nya akan datang, jika aku melihat mereka, aku akan bicara dengan mereka, nanti aku akan mengabari mu Ngel.." jawab nya.
Angel tersenyum,.. "baiklah terima kasih, ika mereka setuju, kita bertemu saja di rumah ku, kau bisa mengantarkan mereka ke sana." ucap nya. Sandy mengangguk..
satu jam berlalu, Sandy dan Angel mengakhiri percakapan mereka, Angel pun berpamitan untuk pulang pada sandy, begitu pun sandy, Dokter muda itu kembali bekerja.
Malam hari nya, ketika Sandy tengah berkeliling untuk memeriksa para pasien nya, ia melihat seseorang yg sedang menjaga wanita itu. Sandy menghampiri nya.
"Permisi, apa tuan keluarga nya..?" tanya Sandy, pria paru baya yg sedang menggegam tangan wanita itu pun mendongak kan kepala nya, "iya Dok, saya suami nya.! Apa terjadi sesuatu pada istri ku, ketika aku tidak ada tadi Dok..?" tanya nya khawatir.
Sandy menggeleng sambil tersenyum,.. "tidak ada Tuan, saya ingin membicarakan sesuatu dengan tuan, jika tuan tidak keberatan.." ucap nya.
Pria baru baya itu sekilas memandang ke arah sandy, sebelum akhir nya ia mengangguk dan mengikuti Sandy di belakang nya. "bagaimana jika kita bicara di kafe rumah sakit saja tuan.!" ajak nya.
Pria baru baya itu hanya mengangguk saja, dan mengikuti Sandy pergi, kini tibalah mereka di kafe yg berada di lantai satu rumah sakit itu. Sandy menatap ragu ada laki-laki yg kini ada di hadapan nya itu.
"Begini tuan, sebelum nya saya minta maaf jika pembicaraan yg akan saya katakan ini sedikit lancang, tapi saya harus membicarakan nya pada anda sekarang." ucap nya memulai..
pria itu hanya mengangguk saja. Sandy mulai menjelas kan apa yg siang tadi ia bicara kan dengan Angel pada pria itu,. Pria baru baya itu nampak mengerti.
Ia terdiam sesaat setelah mendengar kan Sandy bicara tadi. Ia nampak menarik nafas berat nya. "ya Dok, aku mengerti, dan aku juga tahu jika penyakit istri saya, bukan hanya sekedar penyakit medis biasa saja. Aku juga paham sekali, dan tahu apa yg dahulu istri saya lakukan pada diri nya, baiklah kalau begitu, bisakan Dokter mempertemukan saya dengan teman mu itu? Saya juga tidak mau melihat istri saya menderita, bukan berarti saya ingin melihat kematian nya, hanya saja. saya tidak mau jika dia terus seperti itu, jika memang teman dokter itu bisa melepas kan dan membuang apa yg ada di dalam tubuh istri saya, dan melepas kan semua penderitaan istri saya, pertemukan lah, saya dengan dia.." jawab pria paru baya itu.
Sandy mengangguk ia telihat lega karena pria itu mengerti dan mendengar kan nya. "baiklah, saya akan menghubungi dulu teman saya itu, setelah mendapatkan persetujuan nya, saya akan mengantar kan Anda untuk bertemu dengan nya." jawab sandy.
Pembicaraan itu pun selesai, Sandy sudah kembali ke Apartemen nya malam itu, sementara pria itu kembali menemani istri nya di sana. Sandy terlihat mengambil ponsel nya.
Ia mencari nomor ponsel Angel, setelah meneka nomor nya ia langsung menghubungi gadis itu.. "halo Ngel, suami dari wanita itu setuju untuk bertemu dengan mu, jadi kapan aku harus mengantar nya ke sana?" tanya Sandy.
"baiklah, aku mungkin bisa bertemu dengan nya besok sore, ajak saja dia ke rumah ku, aku akan menunggu kalian. Sebisa mungkin aku akan membantu nya, aku akan melepas kan pejanjian itu, agar Roh nya bisa pergi dengan tenang." jawab nya
"baiklah, besok aku akan datang bersama nya, kau tunggu saja di rumah oke..! Tapi ingat Ngel, kau tidak boleh sendirian, aku akan menemani mu, aku juga akan membantu mu nanti.." jawab Sandy.
"oke.. Oke.. Bawel, kau bisa membatu ku saja, aku sudah senang, baiklah aku menunggu mu besok, kau juga harus berhati-hati San, jangan membuka mata batin mu ulu, jikA tidak ada aku.." ucap..
"mmh.. baiklah Ngel.." jawab nya sebelum sambungan telepon itu terputus.
bersambung.