Di Benua Tian Yuan, semua orang berlatih Dao Sihir hingga ke puncak, menjadi dewa abadi sejati. Itu telah di lakukan dari generasi ke generasi, tradisi yang orang semua percaya bahwa Dao Sihir adalah satu-satunya jalan menuju puncak keabadian.
Namun Jian Xin, pemuda sampah yang di anggap sebagai pemborosan oleh semua orang tiba-tiba muncul dengan Jalan Dao yang berbeda. Jalan Dao yang menantang langit, jalan Dao yang telah di tinggalkan semua orang. Yaitu Dao Pedang .....
Dengan hati Dao Pedang yang kuat, dia menempuh jalan yang lebih sulit dan menyakitkan dari orang lain. Semua untuk membuktikan bahwa Dao yang dia miliki bisa membawannya ke puncak!
Dalam perjalanan yang menyakitkan itu, dia tiba-tiba menemukan rahasia besar yang telah lama menghilang. Rahasia yang di tinggalkan oleh Dewa Dao pertama!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 : Berburu!
Di dalam hutan, sosok bayangan hitam melintas cepat di antara pepohonan. Berpindah dari satu tempat ke tempat lainya seperti hantu, dan setiap kali tubuh sosok itu berpindah. Tanah di bawah akan terangkat ke udara, menunjukan lubang bekas tapak sepatu yang dalam pada permukaan tanah.
Sosok hitam itu tidak lain adalah Jiang Xin. Saat ini, dia sedang mengejar seekor Singa yang merupakan Binatang Buas biasa di depannya. Karenà Singa itu hanya Binatang Buas biasa, maka kecepatannya berbanding jauh dengan Jiang Xin yang merupakan Praktisi Dao Awal Tingkat Puncak. Di tambah dengan Teknik Bayangan Hantu, Jiang Xin hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk muncul di depan Singa.
Begitu dia muncul di depan Singa, Qi Dao dengan cepat berkumpul di telapak tangannya hanya untuk membentuk pedang ilusi.
Mencengkram gagang pedang ilusi, tatapan Jing Xin sangat serius saat dia mengayunkan pedang ilusi. Menebas dengan kecepatan kilat. "Teknik Pusaran; Tebasan Bayangan!" serunya.
" .. Shing! .. "
Kilatan cahaya pedang bersinar terang dan menghilang dengan cepat, lalu beberapa saat kemudian. Garis darah muncul di permukaan leher Singa sebelum akhirnya kepala Singa terlepas dari lehernya, berguling di tanah seperti bola. Bersamaan dengan itu, darah segar seperti aliran air mencuat dari leher Singa Emas. Merubah tanah menjadi genangan darah.
"Bagus, kamu mulai mahir menggunakan Teknik Bayangan Hantu. Sekarang kita akan mencoba mencari Binatang Buas yang bermutasi, sambil berlatih, kita juga akan mengumpulkan Inti Monster," kata Shen Jian yang tiba-tiba muncul di samping Jiang Xin.
"Baik, Guru." Jiang Xin mengangguk.
Dengan begitu, Shen Jian dan Jiang Xin memulai berburuan mereka di dalam hutan. Setelah berjalan cukup jauh ke dalam hutan, dan di bawah bantuan Shen Jian yang memiliki indra pendeteksi yang kuat. Dia dengan cepat menemukan Binatang Buas Bermutasi.
Kali ini, Binatang Buas Bermutasi itu adalah Badak yang memiliki tanduk panjang seperti rusa. Lalu di permukaan kulit Badak, orang bisa melihat banyak duri-duri kecil yang seperti baut runcing. Membuat dia terlihat seperti Landak dalam bentuk Badak, memberikan orang perasaan dingin saat pertama kali melihatnya.
Berdiri di kejauhan, Jiang Xin dan Shen Jian menatap Badak tersebut dari balik pepohonan.
"Badak Bertanduk Panjang," kata Shen Jian. "Binatang Buas jenis ini adalah Binatang Buas yang bermutasi, kekuatannya hampir setara dengan Praktisi Rana Dao Awal Tingkat Menengah. Itu dua level di bawahmu," tambahnya.
"Baik, aku akan menyelesaikannya dengan cepat," kata Jiang Xin sambil melangkahkan kakinya keluar dari balik pohon.
"Tunggu dulu!" Shen Jian menahan tubuh Jiang Xin. "Sebelum bertarung, biasakan untuk terlebih dahulu menganalisa dan menilai kemampuan tempur musuh. Ingat! selama perbedaan kekuatan tidak begitu jauh. Apapun bisa terjadi, " jelasnya.
Mendengar ini, Jiang Xin mengangguk patuh dan kembali bersembunyi di balik pohon.
"Badak Bertanduk Panjang, kemampuan tempur terbaik mereka terletak pada duri-duri di tubuh mereka. Saat berada dalam situasi kritis dan berbahaya, mereka akan menembakkan duri-duri di tubuh mereka untuk memberikan serangan mematikan terhadap musuh. Jadi saat bertarung melawan Badak Bertanduk Panjang, pastikan kamu selalu menjaga jarak aman. Itu akan memberimu lebih banyak ruang untuk menghindar jika Badak Bertanduk Panjang melakukan serangan mendadak!" saran Shen Jian.
"Baik, Guru. Aku akan berhati-hati!" kata Jiang Xin.
Kemudian, Jiang Xin berjalan keluar dari balik pohon dan melangkahkan kakinya menuju Badak Bertanduk Panjang di kejauhan. Setiap langkah yang di ambilnya sedikit bergetar, mungkin karena dia merasa gugup. Lagi pula, setelah semuanya. Jiang Xin belum pernah melawan Binatang Buas yang bermutasi, dan ini adalah pengalaman pertamanya. Perasaan gugup dan ragu-ragu tentu saja ada.
Sementara itu, di kejauhan. Badak Bertanduk Panjang yang sedang berbaring tengkurap di atas rumput hijau tiba-tiba membuka matanya. Pupil matanya yang berwarna abu-abu menatap Jiang Xin yang berjalan mendekat dengan dingin.
"Kuak .. Kuak .. Kuak .. " Badak Bertanduk Panjang mendengus dingin sambil beranjak dari posisinya. Badannya yang besar yang di penuhi oleh otot-otot kuat terlihat sangat mengerikan saat dia berdiri di sana, menunggu Jiang Xin yang berjalan mendekat.
Melihat ini, ekspresi ragu-ragu di wajah Jiang Xin segera berubah serius. Kewaspadaan terlihat jelas di matanya saat dia memperhatikan setiap inci dari tubuh Badak Bertanduk Panjang.
Pada saat inilah, Badak Bertanduk Panjang yang sebelumnya berdiri diam tiba-tiba menggaruk tanah saat sosoknya yang besar melesat ke arah Jiang Xin, menciptakan guncangan pada permukaan tanah karena bobotnya yang besar.
Beberapa saat kemudian, Badak Bertanduk Panjang muncul lima meter di depan Jiang Xin. Tanduk di kepalanya yang runcing di arahkan ke tubuh Jiang Xin, mengancam untuk merobek tubuh Jiang Xin.
Melihat ujung tanduk runcing yang memancarkan kilau dingin sedang bergerak ke arahnya, sebuah pedang ilusi tiba-tiba muncul di tangan Jiang Xin. "Teknik Pusaran; Tebasan Bayangan," serunya sambil melesat ke depan dengan pedang ilusi yang di tebas ke depan.
" .. Shing! ... "
Cahaya pedang yang menyilaukan mata bersinar sebelum akhirnya menghilang dengan cepat, di susul dengan Jiang Xin dan Badak Bertanduk Panjang yang saling melewati satu sama lain.
Angin berhembus melewati Jiang Xin dan Badak Bertanduk Panjang yang saling membelakangi, membuat jubah hitam Jiang Xin berkibar-kibar karena tertiup angin.
Suasana di tempat itu jatuh dalam keheningan yang mematikan, seolah-olah keheningan itu adalah ketenangan sebelum badai. Itu berlangsung cukup lama sebelum suara benda jatuh menghancurkan keheningan.
Melihat ke tanah, pupil abu-abu Badak Bertanduk Panjang seketika berubah merah darah. Kemarahan terlihat jelas di wajahnya, itu karena dia menemukan bahwa benda yang jatuh ke tanah sebenarnya adalah tanduknya. Mahkota yang paling dia hargai.
Dengan amarah yang memuncak, Badak Bertanduk Panjang berbalik lalu menerjang ke arah Jiang Xin dengan liar. Namun ketika Tanduk Runcing Badak akan mencapai tubuh Jiang Xin, sosok Jiang Xin tiba-tiba menghilang dan muncul di belakang Badak Bertanduk Panjang.
Mencengkram gagang pedang ilusi, Jiang Xin dengan cepat menebas kaki Badak.
" .. Klang! .. "
Bilah Pedang ilusi mengiris permukaan kulit Badak yang di penuhi duri-duri tajam, menciptakan suara gesekan logam yang memekakkan telinga.
Melihat ini, Jiang Xin dengan cepat melompat ke belakang. Menjauh dari Badak Bertanduk Panjang.
"Sial, kulitnya sangat kuat. Aku merasa seperti sedang memotong besi!" umpat Jiang Xin dengan ekspresi kesal di wajahnya.
Di sisi lain, Badak Bertanduk Panjang tidak lagi melanjutkan aksinya tetapi berdiri diam di tempatnya. Pupil mata abu-abunya menyapu pemuda di depannya dengan waspada.
Setelah melihat Jiang Xin dapat dengan mudah menghindari serangannya, Badak Bertanduk Panjang mulai merasakan takut.