NovelToon NovelToon
Dendam Dibalik Cinta Mu

Dendam Dibalik Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Miutami Rindu

Kepercayaan adalah tonggak dari sebuah hubungan. Mempercayai seseorang bukanlah kesalahan, namun mempercayai seseorang yang baru kita kenal itulah yang bisa menjadi sebuah kesalahan. Dan.. Inilah yang terjadi pada Nadien, hidupnya yang damai seketika berubah menjadi penuh tekanan dan rasa sakit. Jiwa dan raganya disakiti terus menerus oleh pria yang ia cintai, pria yang mulut nya berkata Cinta. Namun, terdapat dendam di balik itu semua.

Akankah Nadien mampu melewati ujian hidupnya dan membuat pria tersebut mencintainya? Ataukah, memilih menyerah dan pergi meninggalkan pria yang selama ini telah menyakitinya?

Penasaran..? Cuss langsung baca ceritanya, di cerita baru Author Dendam Dibalik Cinta Mu by. Miutami Rindu🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miutami Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berpura-pura Harmonis

Malam harinya...

Sebuah mobil sedan hitam memasuki halaman depan rumah mewah tersebut. Yang ternyata sosok di dalam nya adalah Gavin Bagaskara, pria gagah nan tampan itu membuka kaca mobil di samping nya. Tatapan nya tertuju pada pintu yang tertutup rapat.

Tiinnn..!!

Tangan nya tak henti menekan klakson mobil, berharap seseorang keluar dari dalam sana. Hingga tak lama kemudian, pintu rumah nya terbuka lebar. Menampakan sosok wanita yang begitu menawan, Nadien melangkah keluar. Pandangan nya terangkat, tatapan nya bertabrakan dengan mata elang Gavin.

Gavin mematung, menatap wanita di sana yang begitu anggun. Katakan jika ia terpesona melihat kecantikan Nadien. Ya, Nadien memang sangat cantik, gaun hitam yang membentuk lekuk tubuh ramping Nadien melekat di tubuhnya, begitu cocok tampak kontras di kulit putihnya.

Tanpa sadar Gavin menatap Nadien cukup lama, Nadien berbalik menutup pintu rumah. Kemudian berjalan menghampiri seseorang yang sudah menunggunya.

Gavin yang sudah tersadar, nampak merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia terpesona oleh Nadien? Bahkan jantung nya sampai berdetak kencang di buatnya.

"Maaf udah buat kamu nunggu lama," ucap Nadien yang berdiri di luar tepat di samping nya.

"Cepat masuk, kita sudah terlambat ! " Sahutnya dingin berusaha menghindari tatapan Nadien.

Nadien melipat bibirnya merasa tidak enak, kemudian memutari mobil Gavin, membuka pintu dan duduk di samping Gavin. Suasana dingin terasa menusuk kulitnya, apalagi baju yang Nadien pakai menampakan bahu dan bagian dada atasnya.

Tanpa Nadien ketahui, Gavin meliriknya dan melihat Nadien nampak tak nyaman lebih terlihat seperti orang kedinginan. Gavin terlihat mengambil sesuatu dari jok belakang, ternyata sebuah mantel miliknya.

Nadien tersentak kala Gavin meletakkan mantelnya di atas paha Nadien. Walau dengan eksfresi wajah datar Gavin memberikan nya, tapi mampu membuat Nadien tersentuh. Itu artinya, Gavin masih peduli dan memperhatikan nya.

Bibir Nadien terangkat membentuk bulan sabit, "Makasih.." Ucapnya.

Tanpa merespon dan seolah tuli, Gavin menghiraukan apa yang Nadien ucapkan. Pria itu memilih melajukan mobilnya.

Tak ada pembicaraan di sepanjang perjalanan, Nadien tak berani bicara karna ia takut membuat laki-laki di sampingnya itu marah lagi. Nadien hanya bisa meliriknya sesekali lalu kembali menatap jalanan dari balik jendela di sampingnya.

Sesampainya di sebuah hotel mewah yang menjadi tempat makan malam dengan beberapa para pengusaha sukses di kota ini. Hotel yang menjadi hotel terbesar dan termewah nomor satu di kota ini, adalah pilihan para sultan dan orang-orang yang memiliki banyak uang.

Gavin turun, begitupun Nadien. Ia tak mengharapkan di bukakan pintu seperti apa yang sebelumnya selalu Gavin lakukan.

Pria itu menoleh menatap Nadien singkat, hingga seseorang penjaga menghampirinya. Gavin memberikan kunci mobilnya pada orang tersebut. Nadien masih berdiri di tempatnya, hingga Gavin mendekatinya.

Tubuh Nadien membeku saat Gavin meraih tangan nya, lalu tanpa di sangka Gavin melingkarkan tangan Nadien di lengan nya yang berotot. Nadien tak mampu berkata-kata dengan apa yang Gavin lakukan secara tiba-tiba ini. Jantung Nadien berdebar kencang saat netra nya beradu dengan tatapan tajam Gavin.

"Bersikaplah seolah kita pasangan yang harmonis, dan jangan banyak bicara di dalam nanti. Bicara seperlunya saja, mengerti?!" Ucap Gavin dengan nada perintah tanpa ekspresi.

Baru saja Gavin membuat Nadien berbunga-bunga, tapi dengan mudahnya dia hancurkan kembali. Kecewa, ya itu yang Nadien rasakan sekarang. Namun, ia tak bisa mengatakan apapun selain mengangguki apa yang Gavin minta.

Keduanya melangkah memasuki hotel tersebut, Gavin memasang wajah datar di setiap langkahnya, sedang Nadien ia selalu berusaha untuk tersenyum pada setiap orang yang menatap ke arah keduanya.

Nadien dan Gavin berjalan beriringan, memasuki lift menuju lantai yang di tuju. Nadien melirik Gavin diam-diam , Gavin hanya menatap lurus kedepan dengan ekspresi datar. Hanya ini yang Nadien bisa, walaupun pria di samping nya ini berstatus suaminya tapi sulit bagi Nadien berada sedekat ini dengan Gavin. Nadien tidak menyadari jika Gavin juga memperhatikan dirinya lewat pantulan pintu lift yang mengkilap bak cermin.

Bahkan tanpa melihat nya, Gavin tau kalau Nadien mencuri-curi pandang melalui sudut ekor matanya.

"Kalau saja kamu masih Gavin yang aku kenal di awal, aku pasti menjadi wanita yang paling beruntung di dunia ini.." Batin Nadien pilu.

'Ting!'

Pintu lift terbuka, dengan posisi yang sama keduanya melangkah keluar lift bak pasangan harmonis.

Seorang penjaga nampak mengarahkan keduanya menuju pintu tinggi menjulang. Pintu tersebutpun di buka, semua orang yang ada di dalam pun menatap ke arah pasangan tersebut.

Tak sedikit dari mereka yang terpesona melihat keduanya, kedua nya memang terlihat sangat serasi. Gavin yang tak perlu diragukan lagi ketampanan nya, begitu gagah dengan pakaian yang pria itu kenakan malam ini. Begitupun Nadien yang tampil cantik nan anggun, nampak serasi berada di samping pria yang menjadi incaran wanita-wanita cantik yang berkelas.

"Selamat malam Tuan Xander, maaf saya terlambat." Ucap Gavin formal menyalami pria paru baya di depan nya.

Pria paru baya itu nampak tersenyum singkat, "Tidak papa, anda tidak terlambat. Dan, terimakasih sudah mau datang ke acara saya." Sambutnya ramah.

Gavin tertawa ringan, "Tidak perlu berterimakasih. Anda mengundang saya, bagaimana mungkin saya tidak datang?" Timpal Gavin.

"Baiklah, mari.." Gavin mengangguk, Nadien hanya mengikuti langkah suaminya tanpa bersuara.

Nampak di sebuah meja bundar, sudah berkumpulnya orang-orang penting. Tiba-tiba Nadien merasa gugup, mereka nampak membawa pasangan nya masing-masing. Dan menurut Nadien wanita-wanita yang duduk di sana begitu berkelas dan tentunya sangat modis dengan barang-barang branded.

Pantas Gavin menyiapkan baju dan tas mewah untuknya karna acara ini adalah acara kalangan atas, pikir Nadien.

"Perhatian semuanya..." Ujar Tuan Xander berdiri menatap semua para tamunya.

"Akhirnya seseorang yang kita tunggu sudah berada bersama kita, beliau adalah tamu spesial saya. Dan, saya yakin kalian sudah mengenalnya jadi saya tidak perlu memperkenalkan beliau lagi." Ucap Tuan Xander dengan kekehan nya.

"Selamat malam Tuan Gavin, " ucap salah satu pria yang umur nya tak jauh dari Gavin.

Di ikuti anggukan dari yang lain nya, Gavin membalas sapaan para pengusaha itu dengan anggukan juga.

"Apakah ini istri anda?" Ucap wanita yang tak lain adalah istri dari Tuan Xander.

"Benar." Jawab Gavin mengelus tangan istrinya.

Nadien mengangguk tersenyum lembut, "Waah.. Cantik sekali," puji nya tulus.

"Terimakasih Nyonya, anda juga sangat cantik." Balas Nadien apa adanya.

Wanita di samping Tuan Xander itu memang sangat cantik dan awet muda, walaupun usianya sudah kepala lima.

"Bisa saja kamu. Duduklah," pintanya ramah saat Nadien malah berdiri dari duduk nya.

Nadien mengangguk tersenyum ramah menyapa mereka semua yang ada di meja bulat besar tersebut.

"Kalian terlihat sangat serasi, tampan dan cantik " Ceplos salah satu wanita yang duduk di sebrang Nadien.

"Terimakasih, untuk pujian nya." Ucap Gavin.

Nadien melirik Gavin lalu tersenyum kaku. Jujur Nadien sangat senang mendengar pujian mereka semua, tapi itu semua tak berlangsung lama pasalnya Nadien sadar apa yang di lakukan Gavin sekarang itu semua hanyalah akting semata.

"Kalau saja anda belum menikah, saya ingin mengenalkan anda pada putri saya " Lanjutnya dengan nada candaan.

Nadien tersentak mendengarnya, karna bagaimanapun Gavin memperlakukannya. Nadien sangat mencintainya, tentu Nadien cemburu ucapan wanita di depan nya tersebut.

"Mah, kamu ini bicara apa?" Tegur suaminya yang melirik Nadien tak enak.

"Apa sih Pah, kan Mama bilang tadi. Kalau.." Mempertegaskan kata-katanya.

"Iya tapi tetep aja jangan bicara sembarangan seperti itu di depan istrinya Tuan Gavin," keduanya saling berbisik.

Namun semua yang ada di sana masih bisa mendengarnya, "Mohon maaf sebelumnya Nyonya. Tapi saya tidak suka dengan yang anda katakan barusan, kata-kata anda sudah menyinggung perasaan istri saya. Jujur saya tidak menyukainya! " Ujar Gavin membuka suara.

Sontak membuat mereka jadi gelagapan, apalagi saat melihat ekspresi Gavin yang dingin.

"Maafkan istri saya Tuan." Pinta suami si Nyonya yang nampak takut-takut ketika mentap Gavin.

"Anda keliru Tuan! " Tiba-tiba suasana di ruangan tersebut menjadi tegang, "Minta maaflah pada istri saya, bukan pada saya." Lanjutnya yang sontak membuat mata Nadien membulat.

Mengingat siapa yang mereka hadapi dan bagaimana posisi Gavin di bidang bisnis. Pria paru baya tersebut terlihat gugup,

"Maafkan istri saya Nyonya.." Ucapnya tulus.

Nadien mengangguk walau ia merasa kurang nyaman dengan panggilang Nyonya.

"Maafkan saya juga. Maaf saya sudah menyinggung perasaan anda," lirih wanita tersebut menyesal.

"Tidak perlu seperti itu saya baik-baik saja, dan saya juga paham maksud ucapan anda " jawab Nadien tersenyum lembut.

"Anda beruntung karna istri saya memaafkan kalian, kalau saja istriku menolak. Anda sepertinya sudah paham dengan apa yang bisa saya lakukan, Tuan Tio Wiraguna? " Sindir Gavin tegas.

Suami istri tersebut menunduk was-was, "Gavin sudah cukup, jangan di perpanjang lagi." Pinta Nadien lirih.

Tiba-tiba Gavin menggenggam tangan Nadien lembut, "Saya sangat mencintai istri saya. Dia adalah segalanya buat saya, jadi siapa pun yang menyinggung bahkan menyakiti hati istri saya. Saya tidak akan pernah tinggal diam ! " Tekan Gavin menatap dua orang di depan nya tajam.

Hati Nadien berdesir, ada sesuatu yang seolah membelah hatinya menjadi dua. Namun ada rasa hangat yang dirasakan Nadien.

"Andai yang kamu katakan saat ini adalah benar. Kata-kata yang keluar dari hatimu secara tulus, aku pasti menjadi wanita yang sangat bahagia sekarang.."

Sedetik kemudian hatinya terasa berdenyut nyeri mengingat semua ini hanyalah sandiwara. Ingin sekali Nadien menolak kalau yang Gavin lakukan saat ini hanyalah pura-pura, bolehkan Nadien berharap jika ini adalah nyata?

Mungkin bagi Gavin semua ini hanyalah sandiwara, tapi Nadien tak pernah menganggap ini sandiwara karna Nadien tulus mencintai Gavin. Nadien berharap suatu saat nanti Gavin akan mencintainya dengan tulus, untuk saat ini Nadien hanya bisa melakukan yang terbaik, selalu berdoa dan melakukan tugasnya sebagai seorang istri yang baik, walau berkali-kali di sakiti dan hatinya di hancurkan berkeping-keping.

Mata Nadien terlihat berkaca-kaca memandangi wajah tampan suaminya dari samping. Hingga Gavin melirik ke arah nya, buru-buru Nadien menyembunyikan air matanya dengan menundukan wajahnya.

Gavin menatap Nadien dengan perasaan kosong, karna apa yang ia ucapkan barusan hanyalah omong kosong yang tidak akan pernah terjadi. Dan, Gavin sungguh berharap apa yang ia katakan tidak akan pernah terjadi.

...****************...

Next..

1
Trisna Yati
Oalah....gantung critanya
Trisna Yati
aduuuhh thor critanya bikin penasaran bgt, dn GK bisa di tebak
Miutami Rindu: 🥰
Ikutin terus sampe akhir ya, karna ceritanya akan semakin seru dan menegangkan🤫
total 1 replies
Trisna Yati
critanya menarik dn seru
Trisna Yati
mampir thor,,,dri awal critanya udah menegangkan dn seru
Miutami Rindu: Makasih udah mampir🤗 Semoga bisa terus dukung Author dan ngikutin cerita nya sampe akhir🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!