NovelToon NovelToon
Ijinkan Aku Menjauh Sersan!

Ijinkan Aku Menjauh Sersan!

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Tentara
Popularitas:260.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Hasna_Ramarta

Pernikahannya dengan Serka Dilmar Prasetya baru saja seminggu yang lalu digelar. Namun, sikap suaminya justru terasa dingin.

Vanya menduga, semua hanya karena Satgas. Kali ini suaminya harus menjalankan Satgas ke wilayah perbatasan Papua dan Timor Leste, setelah beberapa bulan yang lalu ia baru saja kembali dari Kongo.

"Van, apakah kamu tidak tahu kalau suami kamu rela menerima Satgas kembali hanya demi seorang mantan kekasih?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Khasiat Sambal Kencur

     Sepanjang perjalanan pulang, Dilmar tidak lagi berkata apa-apa. Dia kecewa berat dengan kalimat Vanya tadi. Ternyata cinta Vanya kini sudah tidak lagi 100% untuknya. Dia sadar, mungkin ini imbas dari perbuatannya yang hampir saja sempat CLBK dengan Sela.

     Sepanjang perjalanan itupun Vanya menyesali ucapannya tadi. Dia benar-benar menyesal sudah membuat Dilmar sakit hati.

     "Kalau Bang Dilmar merasa sakit hati karena ucapanku tadi, mungkinkah Bang Dilmar kini mulai mencintaiku dengan perlahan dan tulus?" batin Vanya menduga-duga.

     Vanya betul-betul menyesali lidahnya yang tadi keceplosan. Vanya pun hanya terdiam sepanjang jalan sampai mobil Dilmar tiba di depan rumah.

     Dilmar segera menuruni mobil, begitu juga dengan Vanya. Mereka berjalan memasuki rumah susul menyusul. Kini suasana canggung terjadi lagi akibat kesalahan Vanya tadi.

     Dilmar langsung memburu kamar dan membuka seragamnya di sana. Vanya langsung meraih seragam loreng itu yang kemudian akan dicucinya. Namun, Dilmar segera meraihnya dari tangan Vanya.

     "Tidak perlu kamu cuci, kamu belum bisa mencuci baju seragam kerjaku," cegahnya seraya menggantungkan PDL nya di kastop atau gantungan paku di belakang pintu.

     Vanya cukup terhenyak kala seragam PDL itu direbut kembali oleh Dilmar, dia memang belum pernah mencuci seragam kerja Dilmar selama serumah dengan Dilmar. Dilmar selalu mencuci seragamnya dengan alasan Vanya belum paham cara mencuci seragam kerjanya.

     Setelah mengganti baju seragamnya, Dilmar langsung membaringkan tubuhnya. Hari ini dia merasa lelah dan ngantuk, ditambah kepalanya sedikit pusing imbas kalimat Vanya tadi.

     Tidak berapa lama, suara deru nafas yang kasar dari Dilmar sudah terdengar, menandakan Dilmar hari ini benar-benar lelah dan ngantuk.

     Vanya menatap tubuh Dilmar yang terbujur tidur dengan sedikit dengkuran. Ia benar-benar merasa bersalah telah melukai perasaannya. Tapi, setelah dipikir-pikir semua yang diucapkannya tadi memang tidak ada salahnya, jadi buat apa dia harus merasa bersalah. Anggap saja ini balasan untuk Dilmar yang pernah mengkhianatinya di belakang.

     "Biarkan saja Bang Dilmar kecewa dengan ucapanku tadi. Anggap ini balasan dari Vanya. Sebaiknya aku ke dapur saja untuk menyiapkan makanan untuk untuk Bang Dilmar. Siapa tahu setelah lidahnya aku manjakan, kemarahannya mereda.

     Sebelum Vanya bergegas menuju dapur, ia meraih Hp nya, lalu ia masukkan ke dalam saku roknya. Karena dia tahu, Dilmar selama ini sudah menjadi pengawal posesif Hp nya. Yang setiap waktu pasti selalu memeriksa Hp nya.

     Kini Vanya berkutat di dapur diiringi musik dari Hp nya. Sepajang memasak rentetan kejadian hari sebelumnya dan hari ini terbayang kembali seakan kilas balik yang sedang berputar di dalam kepalanya.

     Dari mulai hubungan Dilmar dan Sela terbongkar karena ulah Sela sendiri, sampai Dilmar dibogem dan jatuh sakit, lalu kedatangan mantan pacar Vanya yang tiba-tiba datang dan ingin melamar, lalu kini Dilmar dilanda cemburu akibat kedatangan mantan pacar Vanya saat masih duduk di bangku SMK beberapa tahun yang lalu.

     "Kini Bang Dilmar marah gara-gara ucapanku tadi. Apakah ini membuktikan kalau Bang Dilmar sudah mulai mencintai aku dengan tulus? Tapi, aku masih belum yakin. Bisa saja Bang Dilmar tobat sambel. Mungkin saja di belakangku hatinya masih bisa bermain-main."

     "Kalau begitu, aku harus bisa membuktikan apakah Bang Dilmar masih bermain-main di belakangku atau tidak," renung Vanya sembari menyunggingkan senyum, sebab kini ia menemukan ide untuk mengetahui atau memancing Dilmar, apakah Dilmar masih bermain-main di belakangnya atau tidak.

     "Jika Bang Dilmar sampai terpancing, aku akan menjadikan itu sebagai senjata untuk pembelaan diriku atas kemarahannya yang menganggap aku munafik karena keceplosan tadi." Vanya tersenyum puas sebab dirinya sudah ada ide untuk memancing Dilmar.

     "Kalau kena umpan, aku punya senjata untuk membela diri, tapi kalau umpan itu meleset, maka celakalah aku," gumamnya lagi seraya menurun dan menaikkan teh celup yang ada di teko.

     "Apa yang sedang dia pikirkan itu?" Tanpa disadari, Dilmar sudah berada di dapur, meraih gelas lalu menuangkan air dari dispenser.

     "Gluguk gluguk."

     Air bening itu sudah memasuki tenggorokannya dengan bunyi yang terdengar. Vanya tersentak karena tidak tahu kalau Dilmar sudah berada di dapur. Mungkin saking asiknya ia tadi berpikir sehingga kehadiran Dilmar tidak ia sadari.

     "Apakah Bang Dilmar tadi mendengarnya?" tanyanya dalam hati.

     "Abang, mau makan sekarang? Vanya sudah memasak lauk untuk kita makan sore ini. Ada sambal pete dan sayur asam sama udang lada hitam kesukaan Abang," celoteh Vanya sembari menarik satu kursi untuk diduduki Dilmar. Hal ini ia lakukan agar Dilmar tidak lagi marah padanya.

     "Abang duduklah, anggap saja Abang raja. Sebentar Vanya siapkan dulu nasi dan lauknya."

      Vanya gesit meraih piring, lalu menuangkan nasi serta lauk pauknya ke dalam piring Dilmar, tidak lupa sambel kencur buatannya. Kali ini Vanya membuat sambal kencur sesuai seleranya, padahal Dilmar kurang suka dengan kencur.

     "Sore ini Vanya sengaja membuat sambal kencur dikasih terasi sedikit. Sambal kencur bagus buat stamina, jadi kalau kita habis lelah melakukan pekerjaan, kalau makan sambal kencur efeknya merilekskan tubuh," karangnya sebagai cara untuk menutupi kegugupan karena Vanya tadi sempat akan hilang kata-kata.

     "Sok tahu," umpatnya sembari mulai menyuap makanan yang sudah Vanya siapkan di piringnya.

     Vanya tersenyum, dia memang mengarang saja tentang khasiat kencur. "Tapi kencur memang berkhasiat lho Bang, untuk penambah stamina ...."

     "Stamina di ranjang?" potongnya seraya mengalihkan tatap ke arah Vanya. Vanya menundukkan kepalanya, setahunya kencur memang bagus untuk kesehatan tubuh dan juga stamina, tapi Vanya tidak tahu kalau khasiat kencur bisa menambah stamina di atas ranjang.

     Daripada bingung mikirin khasiat kencur, Vanya akhirnya memutuskan makan. Dia menikmati hasil masakannya sendiri yang rasanya lumayan tidak ancur. Vanya bukan pandai memasak, melainkan ia pandai memainkan bumbu jadi yang sudah ada di pasaran.

    Malam pun tiba, suara gemuruh di ufuk barat mulai terdengar menandakan hujan akan segera turun. Vanya memasuki kamar. Hembusan angin tiba-tiba menerpa. Pantas saja, sebab di balkon kamar Dilmar tengah menikmati kopi dengan sebatang rokok.

     Vanya menuju ranjang, dia terduduk di sana dan berpikir, apakah Dilmar akan meminta jatahnya lagi yang baru beberapa hari berlalu, yang sakitnya masih terbayang sakit itu.

     "Tapi, kalau marah seperti itu, sepertinya Bang Dilmar tidak akan meminta. Ya sudah sebaiknya aku tidur saja," putusnya seraya menaiki ranjang.

     Baru saja menaiki ranjang, hujan yang tadi terdengar gemuruhnya di ufuk timur, tiba-tiba turun begitu lebat. Dilmar terkejut, lalu buru-buru masuk dan menutup pintu balkon rapat-rapat lalu dikunci.

     Dilmar mulai menaiki ranjang. Ranjang itu mulai bergoyang. Vanya sedang berdoa semoga Dilmar tidak meminta jatah untuk malam ini karena sedang marah gara-gara tadi siang di kafe Daun.

     Namun ternyata doanya tidak dikabul, sebuah tangan kekar dan kasar sudah menyusup lalu memutar tubuh Vanya dan menggerayanginya.

     "Kita buktikan khasiat sambal kencur tadi," bisiknya seraya mulai melancarkan serangannya.

     "Syurrrr, syurrrr." Suara hujan yang lebat di luar, mengiringi bagai musik yang mengantarkan dua insan saling menyatukan rasa.

1
D_Mayanti
Luar biasa
Nasir: Makasih byk Kak..
total 1 replies
Anggita Putri
baru tau klo ad semacam sambel kencur
Zainuri Zaira
dilmar menyebalkan dn sella pelakor jgn smpai mereka cerai aq ngk mau baca
Nasir: Ok Kak , lanjut.
total 1 replies
Kinar
Luar biasa
Nasir: Makasih byk Kak...
total 1 replies
delfastri
begini nih..peak di pelihara..gua karungin..gua paketin ke Antartika lu..biartemenan ma beruang kutub..beku belum dah lu Sono..laki kek begini tuker ma botol ada yang mau gak ya..
delfastri
aneh bang sersan ini..makanya sadar woiii..bini elu bakal lebih berharga dan diratukan oleh laki2 lain yg siap memberikan semua cinta buat bini elu..tinggallah elu nelangsa ngeliatnya..minta di usel2 aja Ama si sela mat malamm..Gedeg gua😏😏
Nasir: Hehehhe.... sama saya pun gedeg Kak sama Dilmar.
total 1 replies
Nuni
Luar biasa
Nasir: Makasih Kak...
total 1 replies
@arieyy
lahhh yang bikin rumit dirimu sendiri dilmar....
@arieyy
cowok emang gitu...ketika cinta masa lalu muncul 😩
Nasir: Iya begitulah Kak..
total 1 replies
Sulfiani Asis
lanjut dong KK,seru nich
Visencia Alingga
/Facepalm/
Visencia Alingga
Luar biasa
Nasir: Mksh byk, sehat sllu.
total 1 replies
Visencia Alingga
Lumayan
Nasir: Mksh Kak...
total 1 replies
Miftahur Rahmi23
Pt unilapar?/Smile/ jadi lapar aku lihat kata lapar/Facepalm/
Nasir: Wkwkkwkw.....
total 1 replies
Maizaton Othman
baguslah sedar diri mu
Maizaton Othman
haa kan..kena tuh... Dilmar,padan muka
Maizaton Othman
Kelakar Dilmar ni/Grin/
Lita Pujiastuti
ma kasih thor. ...walau sedih krn hrs tamat. tp gpp...dirunggu bonchap nya ..thx a lot ..😊🙏
Nasir: Iya Kak, tapi santai up nya ya.
total 1 replies
Nining Sariningsih
ku kira boncap,,,,ternyata cerita baru thoooorrr,,,seru kayaknya sepertinya gak tahu mereka bukan adik kakak ya thoorrr,,,,semangat thoorrr,,,💪💪💪kutunggu kelanjutannya,,,
Nasir: Iya Kak.. mampir dan dukung ya.....
total 1 replies
Maizaton Othman
eh eh dilmar...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!