Honey merasa jengah dengan kehidupannya yang maha sempurna. Ditengah rasa jengah yang melanda, ia mempunyai ide gila; mengajak teman daringnya bertukar posisi. Teman daringnya merupakan anak dari penyelam handal di Barcelona.
Ia pikir setelah bertukar tempat dengan temannya, kehidupannya akan berubah menyenangkan, nyatanya salah. Ia harus menghadapi berbagai masalah, termasuk masalah hatinya yang terpaut pada ayah teman daringnya.
Follow IG Author @ThalindaLena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Nikahi aku!
"James?!" Honey sangat terkejut karena pria matang itu ada dihadapannya. "Kenapa baru datang? Aku sejak tadi menunggumu?!" tanya Honey dengan raut kesal bercampur senang.
"Kenapa menungguku?" tanya James, pelan, tapi dalam, tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah cantik Honey yang sangat memukau dan membuat jantungnya berdebar kencang.
Honey membalas tatapan James tak kalah dalam. Kemudian ia menarik tengkuk pria matang itu sambil berkata, "karena aku merindukanmu," bisiknya, lalu melabuhkan kecupan lembut di permukaan bibir tebal James.
James memejamkan mata, keningnya mengerut saat jatungnya berdetak sangat cepat, tak berselang lama ia membalas ciuman tersebut.
Hati Honey bersorak gembira, jantungnya pun berdetak tak karuan saat James membalas ciumannya.
"Honey, kau membuatku gila," bisik James di sela ciuman lembut itu. "Aku juga sangat merindukanmu," lanjutnya, masih berbisik kemudian salah satu tangannya memeluk pinggang Honey dengan erat, lalu memperdalam ciuman tersebut dengan penuh gairah.
Honey bersorak gembira di dalam hati saat mendengarkan ucapan James. Ia semakin menekan tengkuk James, dan menelusupkan lidahnya ke dalam sana. "Ah ..." Nafas keduanya memburu menandakan gairah sudah merayap ke tubuh keduanya. Honey sampai melenguh ketika tangan James dengan nakal menyusup masuk ke dalam gaunnya. Meremas paha bagian dalamnya dengan lembut.
James melepaskan ciuman tersebut lalu beralih mencumbu gadis itu dengan penuh gairah.
Nafas Honey tersengal, dadanya naik turun.
James menghimpit Honey ke dinding yang dingin, lalu menaikkan kedua tangannya dan mencekalnya di atas kepala gadis itu. Ia mencumbu Honey dengan leluasa.
"James, aku masih perawan," bisik Honey dengan nafas memburu ketika tangan pria itu menyusup masuk ke dalam cilini dilimnya.
Seketika itu, James langsung menarik tangannya, dan mencium bibir Honey singkat, "maafkan aku," bisik James lalu memeluk gadis itu dengan erat. Hampir saja ia merusak anak gadis orang.
Honey mengangguk, "kau mencintaiku?" tanya Honey, mendongak menatap wajah tampan James.
"Iya, aku mencintaimu, tapi sayang kau sudah ada yang memiliki" jawab James dengan nada pelan dan kecewa, sekaligus menyesal.
Honey melepaskan pelukan tersebut, menatap James dengan pandangan kesal, "kenapa kau tidak mengatakan sejak awal jika mencintaiku?!" protesnya.
James meletakkan tangannya di kedua bahu Honey, "aku sadar diri, aku sudah tua, sedangkan kau masih sangat muda dan sangat kaya! Tapi, setelah kau pergi aku baru menyadari jika aku sangat kehilanganmu." James menjelaskan dengan lembut dan penuh hati-hati.
"Persetan dengan usia! Aku tidak peduli dengan semua itu! Bawa aku pergi dari sini, dan nikahi aku!" pinta Honey dengan nada mengancam.
"Kau gila! Kedua orang tuamu pasti tidak akan setuju!"
"Kalau begitu kita kabur saja!" balas Honey, remeh.
"Tidak, aku tidak setuju!" James menolak dengan keras.
"Kalau begitu aku akan kembali ke Ballroom dan meminta Franky untuk menikahiku sekarang, dan aku juga akan memintanya untuk mengambil keperawananku malam ini juga!" balas Honey menantang, dan mengancam James.
"Shitt! Jangan membuatku gila, Hon!"
"Maka dari itu nikahi aku!" rengek Honey dengan nada sangat kesal.
James mengecup bibir Honey sekilas, menntap kedua manik biru Honey dengan dalam, lalu berkata ...
.
.
"Apa cincinya sudah ketemu?" tanya Alpha kepada pengawal yang membantu mencari cincin pertunangan putrinya.
"Belum, Nyonya."
"Bagaimana ini? Nyonya Alpha, aku sungguh minta maaf atas kelakuan putraku yang sangat ceroboh," ucap Mommy-nya Frank dengan rasa bersalah begitu besar.
Alpha diam tidak menjawab.
Tamu undangan saling pandang dan saling berbisik saat melihat kejadian di hadapan mereka. Cincin pertunangan hilang? Menurut mitos di sana, jika salah satu cincin pertunangan itu hilang kemungkinan besar salah satu diantara calon pengantin ada yang berselingkuh.
Kai dan Alpha mendengar bisik-bisik dari tamu undangan, mereka saling pandang lalu menatap sekitarnya, mencari keberadaan Frank, ternyata pria itu tidak ada area ballroom.
Ke mana pria itu? pikir pasangan suami istri itu.
Kemudian Alpha memerintahkan salah satu pengawalnya untuk mencari keberadaan Frank.
"Bagaimana pun juga dia harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Dan cari dia sampai dapat!" titah Alpha dengan nada berbisik.
"Baik, Nyonya."